HATI SUAMIKU BUKAN MILIKKU

Arti dan Deka menjemput Ditya kesekolah dan berpesan pada bik Inah agar tak bicara apapun pada Yudha jikabertanya, bahkan Deka memberikan 3 bulan gaji untuk mantan asisten rumah tangga Arumi untuk tutup mulut.

Sedangkan Arumi dan Joker sudah menunggu mereka dibandara.

"Ah, ini mudah sekali," ucap Arti.

Deka tertawa mendengar apa yang istrinya ucapkan.

"Papi jangan ketawa terus pi, mommy lagi geram pi, pengen rasanya mommy becek becek tu muka pria tak tau diri itu, awas aja nanti kalau dia berani nanya soal istrinya sama mommy," ucap Arti emosi, dielusnya rambut keponakanya yang kini ada dipangkuanya.

"Sabar mom sabar," ucap Deka, berusaha meredam emosi istrinya.

"Gimana bisa sabar ngadepin pria yang otaknya ga ada," Arti sepertinya tak bisa mengendalikan emosinya.

"Mom, mbok ditahan toh ngomongnya, ada anak kecil dipangkuanmu bahasanya itu lo," ucap Deka mengingatkan.

"Ahh Ya Allah Astaghfirullah, maafin onty ya dek maaf banget, abis onty gemes ama abimu," ucap Arti, Ditya tau jika ontynya ini pasti marah dengan abinya.

"Abi jahat onty bikin bunda nangis nangis, pukul pukul dada," adu Ditya, tentu saja Arti yang paham maksud keponakanya bertambah geram.

"Ya Tuhan Ditya kamu ga tau ya emosi ontymu lagi dipuncaknya, malah kamu tambahin," gerutu Deka, Arti menatap kesal kearah suaminya, bagi Arti hari ini semua pria sama, sama sama bikin muak.

Dipesawat Arti berpesan pada Ditya untuk selalu jaga bunda dan juga adeknya, Ditya adalah anak yang cerdas dan dewasa dia pun menghiyakan pesan ontynya.

.....

Di Bogor Deka dan Arti sudah menyiapkan rumah untuk Arumi dan anak nya, sebuah rumah yang lumayan nyaman, disana Deka juga menyediakan asisten rumah tangga untuk membantu Arumi menjaga buah hatinya.

"Suka ga Rum rumahnya?" tanya Arti.

"Suka mbak, berapa Arumi harus bayar sewa perbulannya?" tanya Arumi.

"Ga usah Rum, kamu jaga anak anakmu aja," jawab Arti.

"Kok gitu mbak, Rum ga enak lah," ucap Arumi.

"Ga usah Rum, pokoknya kamu ga usah mikirin uang, nanti ada orang yang bakalan bantuin kamu jaga Mawar sama Ditya kamu kalau mau terima order juga boleh Rum, nanti aku rekomenin kamu ama temen temenku, bisa kan bikin wedding cake Rum," ucap Arti.

"Bisa mbak, asal ada yang ngambil," jawabnya.

"Biasanya kamu bakalan dipanggil ke hotel tempat mereka mengadakan pesta Rum," ucap Arti lagi.

"Boleh mbak itung itung cari pengalaman," jawab Arumi.

Malam itu Arti sengaja menemani Arumi, ini adalah malam pertamanya dirumah barunya, Arti menatap iba pada adek iparnya terlebih tadi mendengar cerita keponakanya, rasanya miris sekali memikirkan nasib wanita malang ini.

"Rum, sekali lagi maafin adeku ya Rum,"

"Rum udah maafin mbak, mas Yudha ga salah mbak Rum aja yang buta dia udah berkali kali mbak nunjukin kalau dia ga ada rasa sama Rum, Rum nya aja yang kepedean," jawab Arumi apa adanya sesuai apa yang dia rasakan selama ini.

"Kok kamu ngomong gitu Rum!"

"Kenyataanya emang gitu mbak, bahkan sebelum nikah mamas juga udah ngomong kalau dia ga mungkin bisa cinta sama Rum," perih rasanya mendengar apa yang Arumi ucapkan bahkan tanpa disuruh air mata Arti menetes tanpa henti.

"Kok kamu bisa sekuat itu Rum, sampai ada anak dua, Ya Allah Rum kamu beli dimana sabar yang kamu punya hemm," balas Arti.

"Rum bukan sabar mbak tapi bodoh, bodoh tak melepaskan mamas dari dulu," ucapan Arumi semakin membuat iba hati Arti.

"Dia Rum yang bodoh, dia yang buta tak menyadari bahwa cintamu tulus padanya, bahkan kamu rela sakit demi kebahagiaanya," Arti mengelus lengan wanita yang disakiti adeknya ini.

"Sudahlah mbak ga usah dibahas lagi, dia udah bahagia sekarang, kalau bisa Rum pengen pisah baik baik mbak, dia minta Rum ke abang Joker baik baik kan, kalau bisa ya balikinya baik baik," ucap Arumi, Arti tak bisa mencegah kalau soal ini toh ini adalah hak Arumi.

"Apa kamu mencintai adeku Rum?" tanya Arti.

"Sangat mbak, itulah yang membuat Rum terlihat sangat bodoh dimatanya mbak," ucap Arumi penuh penekanan sehingga membuat iba Arti.

"Jika seandainya dia menyesal apakah kamu masih mau kembali padanya Rum dan memaafkanya?" tanya Arti lagi.

Arumi malah tertawa mendengar pertanyaan Arti.

"Loh kok malah tertawa Rum?" tanya Arti.

"Iya kali mbak mamas mau sama Rum, cinta juga kagak, yang ada mamas sekarang seneng mbak wanita yang jadi bebanya udah pergi, mbak ini ada ada aja tanya nya," ucap Arumi malu malu sambil berusaha menutupi lukanya.

"Kamu yakin Rum apa yang diucapkanya adalah kata hatinya, kalau mbak sih yakin kalau Yudha cinta sama kamu, melihat sikapnya yang ga mau nglepasin kamu meski dia punya wanita lain, bisa saja dia hanya terobsesi dengan wanita itu Rum," ucap Arti.

"Arumi ga berani berharap mbak, toh semua sudah terjadi lagian itu udah jadi pilihan mamas, Rum udah iklas mbak yang Rum pikirkan sekarang cuma bisa gedein anak anak, walau pun Rum ga bisa memiliki jiwa raganya tapi Rum sudah cukup puas mbak Rum dapet keturunanya yang pinter dan lucu lucu," ucap Arumi, kini Arti mengerti apa arti cinta yang sesungguhnya, cinta adalah pengorbanan dan pengorbanan itu hanya sanggup diberikan oleh mereka yang mencintai dengan tulus.

Arti memeluk adek iparnya, "Sabar ya Rum kamu pasti bisa," ucap Arti.

"Mau kah mbak berjanji sama Rum?"

"Janji apa Rum!"

"Jika dia tanya Rum, tolong jangan pernah kasih tau dia dimana Rum, Rum ga sanggup mbak ketemu mamas lagi, Rum akan berusaha melupakan cinta Rum untuk mamas, Rum akan mencoba melupakan semua kenangan yang mamas kasih buat Rum, Rum akan berusaha melupakan semua yang telah terjadi, bilang padanya ga usah khawatir soal anak anak, nanti kalau mereka udah gede biar mereka yang cari abinya, dan sampaikan terimakasih Rum padanya mbak karena dia udah percaya sama Rum untuk mengandung buah hatinya, sampaikan padanya juga Rum sudah mengiklaskan semuanya," ucap Arumi dengan ketegaran hatinya, bahkan Arumi tersenyum kala dia mengucapkan itu.

Hati wanita mana yang tak tersayat jika mendengar cinta tulus dibalas dengan diinjaknya harga dirinya, Rum kamu wanita yang kuat kamu pasti bisa.

Bersambung....