NovelToon NovelToon
Jodoh Pilihan Ayah

Jodoh Pilihan Ayah

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir / Keluarga / Romansa / Dunia Masa Depan
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: Ummu Umar

Shofiyah yang memiliki kekasih yang mapan dan baik akhirnya berjodoh dengan lelaki sederhana bernama Ahmad pilihan ayahnya, lika liku pernikahan yang dia alami menjadikan perjalanan rumah tangganya kian kuat dan bisa tetap langgeng hingga tua dan memliki 7 orang anak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kepulangan Sang Kakak Tertua

Hari berganti minggu berganti bulan tidak terasa kami sudah 3 bulan berada disini. Kami melalui banyak hal termasuk perubahan besar kepada suamiku. Dia sangat berbeda dari keadaan yang sebelumnya ya dia berubah menjadi sangat perhatian dan pengertian.

Dia selalu membantuku dalam segala hal terutama pengurusan anak. Dia akan bangun diawal dan setelah sholat shubuh dia tidak tidur lagi dan membantu ku dalam pekerjaan rumah. Hampir semua pengurusan anak saat dia dirumah berada ditangannya. Bahkan aku sangat fokus dengan pekerjaaan ku saat dia berada dirumah.

Novel yang kutulis menjadi laris dan sangat banyak peminatnya aku sangat menikmati proses. Pekerjaan yang kulakukan. Gaji yang kuterima juga sangat aman bahkan jika digabungkan gajiku dan abinya aku bisa menyimpan uang sekitar 7 sampai 8 juta setiap bulan. Karena itu ditambah dari hasil menulis novel ku jadilah sangat lumayan. Bagaimana kami tidak banyak menabung kalau semua makan kami sudah tertanggung. Kami hanya mengeluarkan uang bensin dan pulsa saja serta uang jajan dan cemilan serta susu anak-anak.

Aku sangat mensyukuri semua yang kudapat sampai hari ini. Gaji yang cukup dan perubahan suami yang lebih baik serta sekolah umar yang bagus. Setelah aku sudah meminta tolong suamiku untuk membeli tanah didepan rumah karena aku ingin meluaskan dan membangun 3 kamar lagi karena aku yakin sebentar lagi kalau kakak tertuaku pasti akan pulang karena aku sudah mendapat banyak laporan tingkahnya disana.

Mereka sudah tidak tahan dengan kelakuannya. Dia semakin aneh karena mungkin dia tidak minum obat selama beberapa tahun. Makanya dia seperti itu, disana rumah sakit sangat jauh dan tidak ada rumah sakit jiwa didaerah Bima yang ada di Mataram saja. Sangat banyak pengaduan yang kuterima dari kampung tentang kakak ku itu, aku bingung sendiri menghadapi situasi yang seperti ini.

Suamiku pun sudah berhasil membeli tanah didepan rumah dengan harga 25 juta sama seperti tanahku ini untuk membangun rumah. Nanti jika aku pulang aku akan langsung membangunnya walau masih baru karena aku masih memiliki uang 30 juta .

Sangat cukup untuk menambah kamar lagi dan membuat garasi serta halaman dirumah. Karena aku akan kembali kerumah sebulan lagi sedangkan suamiku setiap dia libur pasti akan naik kerumah untuk membersihkannya.

Tidak terasa 2 pekan lagi aku akan pulang ternyata kakakku akan pulang lusa dan akan tinggal dirumah tapi untuk sementara kami akan tinggal disni sampai kontrak kerjaku habis karena suamiku tidak mungkin membiarkan saudaraku tanpa pengawasan karena dia orang sakit.

Aku harus membawanya kerumah sakit terlebih dahulu.. Karena aku takut dia membuat ulah disini sedangkan disini sangat banyak orang. Apalagi mereka semua memang makan disini 3X sehari makanya aku harus mewaspadai dan bertindak memasukkannya kerumah sakit.

Setelah semua pekerjaanku selesai aku akan menjemputnya bersama dengan rosyid adikku itu karena ini sudah malam tepatnya sudah jam 9 malam kebetulan suamiku pulang kerja tadi sore jadilah dia yang aku suruh menjaga anak-anak sementara aku dan adikku pergi menjemput nya di pelabuhan karena keluarga tidak mau lagi menjaganya. Setelah menunggu hampir 2 jam akhirnya orang yang ditunggu pun datang dipegang oleh sepupuku itu..

"Ya Allah Ya Robby.. Kenapa kakakku seperti itu??

Aku hampir jatuh melihatnya tidak jauh beda dengan kondisi adikku yang langsung menitikkan air matanya. Melihat kondisi kakak tertuaku yang sangat kurus dan tidak tidak terawat

"Allahu akbar". "Astagfirullahalazim". "Astaghfirullah".. Aku beristighfar karena seperti ada hantaman kuat memenuhi dada dan kepalaku. Disini kami bisa makan dengan tenang, disana dia malah tidak terurus kasian sekali.. Aku langsung menangis.. Menundukkan kepalaku.

Sepanjang jalan dia berteriak memanggil semua orang..

Setelah itu kami berpamitan dan langsung ku bawah dia kerumah dinas disini. Aku tak mungkin membawanya keatas dan ditinggal sendirian apalagi kami memang masih tinggal disini sampai 2 pekan lagi.. Biarlah untuk sementara lagian aku sudah meminta izin kepada ibu bos..

"Assalamu'alaikum". Ucapku dengan lesu..

"Waalaikumsalam.. Ada maki??. Manai kak Sufyan??

"Itu dia diluar kak. Suruh dia masuk, kamarnya sudah siap kan??..

Dia pun masuk dan dia berceloteh sepanjang malam sampai membuatku tidak bisa tidur jadi keesokan harinya aku membawanya kerumah sakit.. Setelah mengurus pendaftarannya karena aku pakai umum agar cepat.

Mau dipakaikan BPJS juga tidak mempan karena bermasalah jadilah diambilkan umum dan diberi obat..

Aku tidak menunggunya aku menyuruh adikku untuk melakukannya karena aku harus pulang untuk memasak sedangkan suamiku kebetulan masuk malam jadi dia yang membantuku menggoreng lauk pauk yang sudah aku kerja tinggal digoreng sambil dia menjaga anak-anak dan menunggu nasi masak karena sudah ku kukus..

Akupun pulang dan langsung memasak makanan untuk para pekerja sekalian makan siang untuk orang dirumah, aku hanya menambahkan porsi lauk dan berasnya karena adik dan kakakku akan makan disini juga. Bersama kami siang dan malam nanti

Aku sudah mengabari adik perempuan ku tentang kondisi kakakku bahkan aku memfoto dan mengirimkannya kepadanya. Tentu saja reaksinya tidak jauh berbeda dengan kami saat pertama kali melihatnya.

Di bahkan menelpon Video Call saat tau kami sudah tiba dirumah tepatnya dia pulang mengajar. Tangisannya membuat kami semua terluka tentu saja, siapa orang yang tak sedih melihat saudara yang begitu disayanginya begitu tidak terurus dan sangat kurus saat makan, dia bahkan seperti orang kelaparan yang tak pernah lihat makanan.

Dia mengatakan kalau dia hanya makan sekali dalam sehari kalau lagi bagus katanya 3 kali sehari. Katanya juga pergi bekerja bantu-bantu diupah 10.000 untuk beli rokok dan hanya dikasih makan. Ya Allah sungguh miris kehidupannya disana. Aku merasa sangat bersalah karena akulah yang meninggalkan nya disana tapi aku tak punya pilihan lain karena kami tak punya tempat tinggal sendiri dimana dia akan tinggal jika ikut dengan kami.

Setelah memasak aku memisahkan makanan kami dengan makanan para pekerja. Dan mulai menata makanan itu seperti biasanya. Adikku menchat aku katanya agak lama jadi dia membeli minuman dan cemilan untuk Kak Sufyan maka dia meminta ganti karena dia juga kekurangan.

Ya bisa dibilang adikku itu sangat hidup paspasan. Aku sangat memakluminya karena dia juga mengontrak sedangkan istrinya ya seperti itulah.. Mereka menikah tapi seperti hidup Masing-masing.

Ya itu adalah pilihan adikku mau bagaimana lagi aku hanya bisa menghormati nya karena yang merasakan tekanan rumahtangga nantinya adalah mereka bukan aku. Aku hanya menasehati adikku. Sungguh dia beruntung mendapatkan adikku yang super sabar dan sangat menghormati orang yang lebih tua. Dia juga tidak pernah meninggikan suaranya kepada perempuan dan paling penting dia selalu membantu pekerjaan dalam segala hal dari apapun itu dan dia tak pernah memukul perempuan.

Saat adikku disini, dia selalu makan siang disni kadang aku juga membungkuskannya makanan untuk dia makan danLauk pauknya untuk pagi sarapannya jadi tidak perlu dia membelinya hanya masak nasi saja karena lauknya sudah ada.

Adikku akan mengeluarkan sifat manjanya jika mereka semua ada disini bersamaku begitu juga jika adik perempuan ku datang kemari. Ya mereka tidak seperti ibu-ibu dan bapak-bapak melainkan adik-adik yang harus manja dan disayang oleh kakaknya. Bahkan soal makanan kebiasaan mereka dari kecil pun tetap sama aku sangat menghapal kebiasaa dan kesukaan mereka.

Bahkan anak dari adikku Nazwa yaitu Ukasyah mengatakan itu Ummah lain-lain kalau dekat sama ummi sangat manja seperti anak kecil yang pengen disayang. Jadilah dia memberitahu anaknya jika dia memang seperti itu sejak kecil karena Ummi adalah kakaknya yang sangat memanjakan dan menyayanginya sejak kecil. Tentu saja anaknya paham dan senang karena aku tak pernah membedakan semuanya karena bagiku mereka juga anak-anak ku.

Anak-anak juga semua sangat akrab padahal mereka jarang bertemu karena jarak jauh yang membatasi. Aku susah untuk kerumah adikku Di Sidrap karena jauh dan harus menggunakan mobil, parahnya semua pasukannya mabuk mobil apalagi si Ammar.. Makanya aku sangat jarang bepergian menggunakan mobil melainkan menggunakan motor sebagai transformasi ku jika ada keperluan

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!