Pernikahan Kontrak Dengan Mafia Kejam

Ibunya menolak memberikan arabella sedikitpun harta gono gini yang di dapatkannya dari robert. Dan terpaksa arabella mencari uang sendiri sementara ayah dan ibunya sibuk di dunia kotor mereka.

"Kau beruntung tidak dijadikan P e l a c u r oleh ibumu, arabella. " Kata kata itu selalu muncul di otak arabella.

Arabella membenci robert, karena pria itu telah menyia nyiakannya. Tetapi disisi lain ia bersyukur robert menikahinya karena hal itu membuat arabella terlepas dari ibunya yang haus akan uang.

Jika saja arabella tidak menikah, kemungkinan kata kata cessia benar. Arabella mungkin akan dijual dan dijadikan p e l a c u r oleh ibunya.

"Baiklah.. Mari kita mulai. " Ucap arabella.

Arabella masuk, rumah itu terasa pengap. Sofa yang berada di ruang tengah sudah berjamur karena terkena tetasan air yang bocor dari atap. Tidak ada benda berharga apapun disana, lemari es, tv, apapun yang setidaknya bisa ia jual, sudah ia jual sejak lama.

Arabella masuk ke dalam kamarnya yang sempit. Ia tak menghidupkan lampu sama sekali dan hanya menggunakan senter di ponselnya.

Setelah berhasil mengumpulkan semua berkas berkas miliknya, ia memasukkannya ke dalam tas, beberapa helai pakaiannya dan barang barang pribadi lainnya. Arabella membawa semua barangnya ke kos an cessia dan menitipkannya disana. Cessia berkata jika ia akan membawakannya saat mengunjungi arabella nanti dengan mobilnya.

"Astaga.! " Ucap arabella tiba tiba.

"Ada apa.? " Tanya cessia kaget.

"Aku melupakan sesuatu. " Ucap arabella

"Sesuatu.? " Kata cessia

"Ya, aku meninggalkan sertifikat rumah, padahal tadi aku sudah berniat memasukkannya ke dalam tas. " Jelas arabella.

"Kau akan kembali.? " Tanya cessia.

"Ya, sebentar saja. Cessia " Kata arabella.

"Aku boleh pergi bersamamu.? " Tanya cessia mengajukan diri.

"Tidak perlu, kau disini saja. " Tolak arabella.

"Kau yakin.? " Tanya cessia

"Yakin. Aku akan segera kembali. Lagi pula rumahku kan dekat dari sini. " Ujar arabella meyakinkan sahabatnya.

"Baiklah." Kata cessia

Arabella pun pergi kembali menuju rumahnya. Ia masuk dan langsung menuju ke laci.

" Ini dia.! " Gumam arabella.

Tepat dibelakang arabella, sebuah tangan yang besar dan kasar terulur merenggut arabella yang langsung menutupi mulutnya. Arabella melepaskan semua yang ada di tangannya, lalu ia mencoba memberontak marah. Namun sebuah suara besar menyambangi telinganya, bak petik di siang bolong.

"Kena kau, gadis nakal.! Jangan memberontak atau kau akan tau akibatnya.! " Ucap pria itu.

"Hmmpp.. "

Arabella tak memperdulikan ucapan pria itu, ia mendorong dirinya agar terlepas, namun pria itu tak memberinya kesempatan. Arabella diseret ke ruang tamu lalu mendorongnya hingga tersungkur di lantai.

Tangan tangan yang besar dan kasar itu mencoba meraihnya lagi hingga membuat blouse arabella yang tipis menjadi sobek. Mereka mencoba menyentuh kulit arabella yang t e l a j a n g. Mereka tak sedikitpun menahan diri. Lampu di ruangan tersebut dihidupkan, tempat itu terang seketika membuat arabella memicingkan matanya.

Seseorang membungkuk tepat di depan arabella, mengacungkan sebuah pisau bedah kecil tepat di depan wajah arabella.

"Arabella gweneveive, apa kau tau dimana ayah dan ibumu.? " Tanya pria tersebut. Itu adalah suara para penagih hutang. Arabella menggeleng geleng.

"Lepaskan aku.! " Ucap arabella, suaranya seperti tercekik.

"Aku sudah muak dengan mu gadis kecil. Kau tidak mau melunasi hutang hutang mu. Baiklah. Tidak apa apa.. " Pria itu menjilat pisau si bedah seperti psikopat.

"Kau hanya perlu diam saat kami mengeluarkan ginjal, hati, jantung, dan juga kedua bola matamu yang indah ini.. " Ucapnya.

"Tidak.! Jangan b u n u h aku.! " Tubuh arabella menggigil ketakutan.

"Itu bahkan belum cukup untuk membayar hutang hutang mu, manis. "

Pria tersebut mengernyit, melihat ke arah d a d a arabella yang terbuka dan hanya tertutup b r a hitam. Pria tersebut Mengusapnya dengan lembut sebelum mengusap p a h a arabella yang terbuka karena rok pendeknya tersibak.

"Hmm.. Kau memiliki wajah yang sangat cantik rupanya.. Kurasa aku bisa menahan hukuman mu beberapa hari. Bos pasti akan senang jika aku menyerahkanmu padanya. " Ucap pria tersebut menyeringai.

"Setelah dia bosan, aku akan senang menampungmu di basecamp. Aku punya banyak anggota pria. Mereka pasti akan senang jika kau ikut bergabung. " Ucapnya dengan seringai lebar.

Pria tersebut menggoreskan pisaunya ke leher arabella, membuat ukiran huruf T besar. Arabella menjerit kesakitan, ia memberontak sementara orang orang itu tertawa, memegangi kedua tangan dan kakinya. Lalu pisau bedah itu diarahkan ke dada arabella, membuat ukiran huruf lain.

"Sakit.! Kumohon hentikan.! " Arabella mengerang kesakitan. Tubuhnya bergetar, mengejang, menahan perih menusuk daging dan kulitnya saat pria itu masih terus menggoreskan pisau, d a r a h segar mengalir keluar bercampur dengan air mata arabella.

"Apa ini sakit, gadis kecil.? Yeah, ini belum seberapa dengan rasa sakit yang akan kau terima nanti. Aku akan membuka perutmu, mungkin aku akan memberimu sedikit n a r k o b a agar adrenalin mu terpacu dan kau tetap sadar, melihat aku mengeluarkan ginjal, usus dan bagian lainnya. Itu pasti akan menyenangkan. " Ucapnya.

Tepat disaat itu, pintu di dobrak dan suara letusan senjata api menyusul.

"Tiarap.! "

Tetapi mereka terlambat menghindar, tiga dari sepuluh orang yang menahan arabella tumbang.

Arabella tersentak, dan langsung dilepaskan. Ia langsung berguling ke lantai. Tetapi salah satu dari mereka segera menangkapnya lagi. Ya, itu pria yang manyakiti arabella tadi.

"Mereka orang orang aldridge.! " Ucap salah satu dari mereka.

"Sialan.! Kita harus pergi sekarang.! " Ucap yang lain.

Tetapi mereka tidak akan bisa pergi jauh. karena charles aldridge telah menyuruh anak buahnya mengepung tempat itu. Dan charles maju sendiri dengan menodongkan glock nya. Orang orang itu me n e m b a k i nya, namun charles bersembunyi di balik tembok. Charles tak menemukan kaivan atau siapapun disana.

Charles yakin saat itu arabella tidak bekerja untuk kaivan. Ia sadar yang dikatakan arabella adalah jujur.

Arabella menyadari yang datang adalah orang orang charles aldridge. Untuk ketiga kalinya charles datang menyelamatkan arabella. Padahal charles sendiri tidak lebih baik dari mereka.

Arabella ingin kabur dari sana. Ia tidak ingin kembali di dapatkan oleh orang orang charles, karena terakhir kali ia hampir saja d i p e r k o s a oleh charles hanya karena ia dicurigai bekerja untuk kaivan.

"Jangan m e n e m b a k lagi atau ku b u n u h gadis ini.! " Ancam si pria yang menyandera arabella.

"B u n u h saja. Aku tidak peduli. " Sahut charles dengan nada dingin dan kejam. Pria yang menyandera arabella menggeram.

"Mustahil kau tidak peduli. Kau mencoba untuk melindunginya sebelum ini, dan ini yang ketiga kali.! Jangan m e n e m b a k atau akan kuhancurkan kepalanya.! " Ancam pria itu lagi.

Bibir arabella bergetar saat ujung p i s t o l pria itu ditempelkan di pelipisnya.

"Biarkan aku pergi dari sini.! " Ucap pria itu menjadi panik. Arabella di sentak agar ia berjalan lebih dulu.

"Jalan sialan.! " Bentaknya.

HAPPY READING♥

Jangan Lupa Like, Komen, Subscribe Sayangku♥