Putri Kecil Sang Penguasa "Bayi Genius 100 Milyar"

Estonia

06.10 AM

pagi

Kamar hotel

Di keesokan harinya.

Nadine tampak menggeliat pelan dari tidurnya sejenak, lantas mencoba memeluk apapun yang ada di hadapannya.

"Hmmmm"

Rasanya begitu nyaman dan lembut, seperti tubuh manusia yang terasa begitu nyata.

Batin Nadine.

Dia mencoba terus tenggelam dalam tidurnya, semakin mempererat pelukannya nya pada... mungkin bantal guling, mungkin khayalannya.

Begitu hangat dan hmm...wangi.

Semakin Nadine masuk kedalam sana, rasanya semakin tubuh nya di peluk erat oleh seseorang, tiba-tiba rasanya seseorang Menyentuh lembut bibirnya, mencium nya dengan hangat dan begitu dalam, membuat Nadine terbuai di buat nya, seolah-olah kali ini ciuman itu berubah menjadi penuh gai..rah secara tiba-tiba, terasa menjadi sebuah luma..Tan yang menggebu dan ....entahlah membuat Nadine terbuai begitu dalam dan jauh.

"Morning baby"

Terdengar suara seksi seseorang dibalik telinga nya.

"Morning"

Antara sadar dan tidak sadar Nadine masih sempat menjawab.

Tunggu dulu...!!!

Nadine Seketika mulai mengumpulkan kesadaran nya, dengan secepat kilat dia membuka bola matanya.

"Akhhhh"

Nadine jelas berteriak histeris, tapi dengan cepat mulut nya kembali di tutup dengan ciuman yang hangat.

Tunggu dulu.

Jantung Nadine jelas berdetak begitu kencang saat tahu siapa orang yang ad di hadapannya itu.

Nadine berusaha memukul dada laki-laki itu beberapa kali, hingga laki-laki itu melepaskan ciuman nya dalam beberapa waktu.

Bagaimana mungkin...?!

"Kamu?"

Heidar ada di hadapannya, menatap nya penuh cinta, memeluknya, menciumnya, mengucapkan kata selamat pagi.

Tunggu dulu ini mimpi bukan?

Pekik Nadine dalam hati.

Dia mencoba menggeleng-geleng kan kepalanya, mencoba mencubit pipinya sendiri.

"Baby ini aku, tidak ada mimpi disini"

Jawab Heidar kemudian kembali mendekap erat tubuh nya.

"Tunggu dulu, bagaimana bisa?"

Nadine berusaha melepas kan diri nya tapi heidar terus memeluk erat tubuhnya.

Tidak tahu kenapa tapi sebenarnya hati Nadine terasa berbunga-bunga saat tahu siapa yang ada di hadapannya, hatinya terasa meletup-letup bagaikan lahar panas di atas bukit yang siap tumpah, senyuman nya tiba-tiba melebar dengan sempurna, jantung nya berdetak lebih kencang dari biasanya.

Dia tidak menyangka laki-laki itu akan mengejar langkahnya, mendatangi dirinya, memperlakukan dirinya dengan penuh cinta.

Ohhh bukan kah ini begitu indah?

"Kamu melarikan diri begitu jauh, tidak bertanya lebih dulu siapa gadis yang bersama ku kemarin, langsung kabur begitu saja tanpa izin dari ku"

Heidar bicara dengan nada penuh protes.

Dia memeluk erat tubuh Nadine, seolah takut jika perempuan itu kembali menghilang dari hadapan nya.

Tunggu dulu, iya bagaimana soal gadis cantik Kemarin?

"Tidak ada yang perlu dijelaskan bukan?"

Tiba-tiba Nadine menjadi sedikit merajuk, mencoba melepaskan pelukan heidar.

"Kamu dan semua laki-laki itu sama"

Cetus Nadine kemudian.

Melihat ekspresi Nadine seketika laki-laki itu mengulum Senyumannya.

"Apa ini bentuk kecemburuan?"

Tanya heidar kemudian, lantas menarik cepat pinggang Nadine yang mencoba bangun dari tidurnya dan berniat meninggalkan Heidar.

Seketika Nadine tersentak kaget karena heidar menarik pinggang nya dan membuat Nadine tenggelam di atas kasurnya kembali.

Heidar dengan cepat naik ke atas tubuh Nadine, menahan kedua tangan nya di antara sisi kiri dan kanan kepala Nadine.

"Lepaskan aku, heidar"

Nadine berusaha memberontak.

"Kenyataan nya kamu dan mantan ku sama kan? sama-sama pembohong"

Ucap Nadine kesal sambil berusaha untuk melepaskan diri.

Heidar tampak mengulum Senyuman nya, cukup suka melihat ekspresi cemburu di wajah itu.

"Dia bukan selingkuhan ku, dia sepupu ku, seperti adik kandung ku sendiri, dia akan menikah, aku menemani dirinya untuk memilih gaun pengantin nya"

Haidar berusaha untuk menjelaskan, terus memegangi kedua tangan Nadine agar tidak lepas dari dirinya.

Mereka nyaris tidak memiliki jarak, bola mata Heidar menatap dalam bola mata Nadine.

"Harusnya kamu jangan lari, masuk ke dalam dan tanyakan apa yang terjadi sebenarnya"

Kali ini heidar yang bicara sedikit kesal.

"Dan kamu membohongi aku soal anak kita"

Saat Heidar mengatakan soal anak, seketika Nadine membulatkan bola matanya.

"Ya... bagaimana kamu?"

Dia jelas tercekat.

"Ada bayi 💯 milyar milik ku disini"

Heidar bicara sambil turun ke bawah, mencoba menarik perlahan baju tidur Nadine lantas mencium dengan lembut perut Nadine.

"Heidar, lepaskan"

Rengek Nadine pelan, seketika rasa geli dan aneh menjalar di sekujur tubuh nya.

Haidar menaikkan ujung bibirnya, lantas secepat kilat laki-laki itu kembali naik ke atas, menatap dalam wajah Nadine sambil kedua tangannya menyentuh wajah Nadine.

"Mau membuat nya berkembang biak dengan lebih sempurna?"

Goda laki-laki itu kemudian.

"Ya?"

Nadine jelas membulatkan bola matanya.

Heidar tahu-tahu langsung menautkan bibir mereka, menciptakan kehangatan luar biasa di pagi dingin yang sempurna.