Aira gadis cantik nan manis namun sayang dengan sifat dinginnya, yang berjuang hidup seorang diri di ibu kota, setelah di usir oleh keluarganya dan bertemu dengan Brian ceo dingin yang tak tersentuh apakah akan tumbuh cinta di antara mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon devi oktavia_10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29
"Gimana masakannya enak ngak!" ucap sang momy,
"Untuk pemula lumayan, tidak mengecewakan!" ucap kakek surya,
dan di anggukin yang lain,
Membuat hati Momy Lita bahagia,
"kalau puddingnya gimana?!" ucap Aleta was was,
"pudding nya enak sayang, ngak terlalu manis, kakek suka!" ucap kakek surya lagi,
Aleta sungguh senang alang kepalang, tak sia sia tadi dia membuat dapur seperti kapal pecah,
"Kalau kuenya gimana!" ucap Jasmin,
"Enak semua sayang?!" ngak ada yang mengecewakan, selagi chef handalnya masih mengawasi kalian ucap Dedy Alfa,
Meraka manggut manggut dengan ucapan Kakek dan Deddynya, mereka berjanji akan belajar masak lebih giat lagi, karena melihat wajah para pria tersebut senang mereka yang masak menggunakan tangan sendiri,
Kring....
Kring....
Telepon Aira berdering,
"Hallo...As....
Belom sempat Aira melanjutkan salamnya, orang yang menelponnya di ujung sana sudah duluan menyela salam Aira,
"Dek, tolong abang, ucap orang di sebrang sana dengan suara paniknya,
"Abang kenapa?!" ucap Aira ikutan panik,
"Biasa dek, perusahaan di serang lagi, tolong abang??" mohon Tommy,
Ya yang menelpon Aira adalah Tommy, karena dari tadi sore IT perusahaannya berusaha di bobol orang, dari tadi dia sudah berusaha memblokade, tapi perlawanan semangkin gencar, kayaknya buka satu orang tapi lebih dari satu, mau tak mau harus manggil Aira,
"Ok, abang di mana?! aku di rumah temanku, di jalan Mawar!"
"Bisa kamu datang ke perusahaan abang sekarang dek!" ini abang sudah kewalahan!?"ucap Tommy panik,
"Ok tunggu lima menit!" Aira mematikan teleponnya,
Semua orang hanya diam mendengar Aira menelpon, sambil bertanya tanya, ada apa dengan Aira,
"Semuanya Aira pamit dulu ya?! ada urusan mendadak juga sangat penting, Aira tak enak hati
Aira buru buru mengambil tasnya ke dalam kamar yang sudah biasa dia tempatin di rumah itu,
Setelahnya, Aira menemui Orang orang yang masih setia menunggu Aira, Aira menyalimin semua yang ada di sana, tak luput tangan wiliam di salamin dengan takzim oleh Aira,
"Emang adek mau ke mana malam malam begini?!" ucap Wiliam sedikit khawatir sama adik angkatnya itu,
"Aku, mau ke Perusahaan AA Company!" ucap Aira,
Ya perusahaan AA Company adalah sebuah perusahaan nomor tiga terbesar dari perusahaan Brian dan Wiliam
"Haaa... Ngapain kesana!" ucap sang kakek, penuh tanya, dia tau siapa yang punya perusahaan tersebut, bahkan mereka ada kerjasama,
"Ada sedikit urusan, kek?, Aira jalan dulu
Assalamualaikum..." ucap Aira, sambil berlalu dari sana buru buru, klau tidak sudah dipastikan masih banyak pertanyaan yang Aira dapatkan dari mereka,
Aira menunggangi kuda besinya lumayan ngebut, agar cepat sampai di AA Company
Sesampai di halaman perusahaan Aira sudah di sambut oleh security suruhan Tommy,
"Selamat malam Nona, apa Nona yang bernama Aira?" ucap security sopan,
"Iya, saya?!" ucap Aira dingin,
"Buset dah, cantik cantik dinginnya ngalahin frizer ucap security, bengong,
"Hallo... Pak, Aira melambaikan tangan ke depan wajah si security yang masih setia dengan lamunanya, Aira sudah tidak aneh lagi dengan kelakuan orang seperti itu yang pertama kali ketemu dirinya,
"Eh, iya maaf! security yang sadar dari lamunannya itu,
"Mari Nona, saya antar ke ruang IT, Bos menunggu anda di sana?!" ucap security lagi,
Aira hanya menganggukan kepala, mengikuti security tersebut dari belakang, sambil matanya yang jeli itu melihat lihat setiap ruangan, "seperti ada yang ganjil monolog Aira" akan tetapi dia tetap diam, mengikuti security tersebut,
"Permisi Boss, Nona Aira sudah datang!"
ucap si security,
"Ya, ok kamu boleh keluar ucap Tommy yang masih fokus ke layar komputer,
Ada beberapa orang di sana, melirik Aira sekilas, namun langsung melihat komputer lagi, bukan waktu yang tepat untuk bertanya, menurut mereka,
"Kenapa Bang!" ucap Aira dingin, itu berhasil membuat yang ada di dalam ruangan tersebut merinding.
"Udah dek! jangan nakutin orang yang kerja dulu, tolong bantuin sini!" seru Tommy, tampa mengalih kan pandangan nya dari layar komputer,
hadeeechhh