NovelToon NovelToon
Ketika Istriku Lelah

Ketika Istriku Lelah

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Ibu Pengganti / Penyesalan Suami
Popularitas:212.6k
Nilai: 5
Nama Author: mama reni

Persahabatan Audi, Rani dan Bimo terjalin begitu kuat bahkan hingga Rani menikah dengan Bimo, sampai akhirnya ketika Rani hamil besar ia mengalami kecelakaan yang membuat nyawanya tak tertolong tapi bayinya bisa diselamatkan.

Beberapa bulan berlalu, anak itu tumbuh tanpa sosok ibu, Mertua Bimo—Ibu Rani akhirnya meminta Audi untuk menikah dengan Bimo untuk menjadi ibu pengganti.

Tapi bagaimana jadinya jika setelah pernikahan itu, Bimo tidak sekalipun ingin menyentuh, bersikap lembut dan berbicara panjang dengannya seperti saat mereka bersahabat dulu, bahkan Audi diperlakukan sebagai pembantu di kamar terpisah, sampai akhirnya Audi merasa tidak tahan lagi, apakah yang akan dia lakukan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Enam belas

Pagi itu, udara segar menyelimuti rumah Audi dan Bimo. Bunyi gemericik air dari keran di dapur berdampingan dengan suara desisan minyak yang panas di wajan. Audi, dengan tangan terampilnya, menyiapkan sarapan spesial untuk suaminya. Dalam hati, dia bersenandung lagu favorit Bimo, seolah-olah itu adalah lirik yang mengiringi setiap langkahnya.

"Nasi goreng seafood, pasti dia suka," gumam Audi. Dia teringat saat pertama kali Bimo meminta nasi goreng buatannya, dengan semangat yang menggebu. Sejak saat itu, hidangan itu menjadi salah satu makanan favorit mereka, yang selalu dapat menghangatkan suasana saat mereka duduk berdua di meja makan.

Audi mengambil mangkuk besar berisi nasi dari penanak nasi. Dia mengeluarkannya dengan hati-hati dan langsung mulai mengaduk-aduk nasi tersebut di dalam wajan. Daun bawang dan potongan seafood segar pun dicampurkan'nya. Bau harum mulai tercium, menguar dari tiap sudut dapur.

Setelah beberapa menit, Audi menyelesaikan sarapan. Nasi goreng seafood ditempatkan dalam piring yang cantik dan dipasangkan dengan sejumput irisan mentimun dan kerupuk di sampingnya.

Tak berapa lama terdengar suara pintu kamar terbuka. Audi yakin itu Bimo yang telah rapi. Dia lalu mencoba menghindar dari tatapan Bimo dengan mencuci piring.

Bimo duduk di meja makan, mengamati hidangan yang ada di hadapannya. Melihat nasi goreng favoritnya terhidang, dia tak sabar mengambil satu suap nasi goreng dan merasakannya. “Hmmm … enak sekali! Nasi goreng buatanmu rasanya tetap sama, tak pernah berubah," ucap Bimo mencoba menarik perhatian Audi agar mau bicara.

"Aku juga tak pernah berubah. Kamu saja yang jauh berbeda," ucap Audi.

Bimo tak bisa menjawab lagi ucapan Audi yang jelas-jelas menyindirnya. Walau ada niatnya untuk merubah sikapnya, tapi Bimo sepertinya malu mengakui kesalahannya. Dia tak juga ada niat meminta maaf.

Melihat Audi yang masih sibuk dengan cucian piringnya, Bimo lalu mengajak istrinya itu sarapan bersama.

"Duduklah. Temani aku sarapan!" seru Bimo. Audi akhirnya meninggalkan wastafel dan duduk dihadapan Bimo.

"Dua hari lagi ulang tahun Ghita. Aku sudah siapkan semua acara syukurannya. Itu sekaligus peringatan satu tahun kepergian Rani. Aku harap kamu tak hanya diam saja seperti ini, tapi ikut merayakan kegembiraan bersama Ghita," ucap Bimo.

Audi hanya bisa tersenyum pahit sambil mengaduk-aduk nasi goreng di piringnya. “Tentu aja, aku pasti akan ikut bahagia.'

Bimo menyadari ada sesuatu yang berbeda dengan Audi pagi ini. Dia tampak lebih banyak diam. Jika dia masih marah, pastilah tidak akan masak seperti kemarin. Tapi, apa yang membuat istrinya menjadi pendiam. Namun, Bimo tak mau ambil pusing, dia pikir Audi pasti akan membaik dengan sendirinya. Dia lalu menyantap makanannya kembali.

Audi melihat Bimo larut dalam makanannya. Ketika Bimo melahap suapan demi suapan, ia berusaha menyempurnakan kenangan manis ini agar terpatri dalam benaknya, suara Bimo yang bahagia dan aroma masakan Audi.

Setelah selesai makan, Bimo meneguk sisa kopi di cangkir, kemudian bangkit dari kursi. “Aku kembali ke ruang tamu sebentar, ya? Aku perlu mengecek beberapa email sebelum berangkat kerja.”

“Oke, Bim. Aku juga mau melanjutkan pekerjaan ku tadi!” seru Audi. Dia berdiri dan menyelesaikan tugasnya pagi ini.

“Sebentar lagi, semua ini akan berakhir. Aku ingin Bimo mengenang semua yang pernah aku lakukan dengan manis, walau itu mustahil. Baginya hanya ada nama Rani. Apa yang aku lakukan tak akan pernah berarti," gumam Audi dalam hatinya.

Audi merasa sangat bersalah. Dia menyayangi Ghita, tetapi keputusan yang diambilnya sudah bulat. Dia tidak bisa terus hidup dalam bayang-bayang kekecewaan dan keraguan—terutama ketika semua kebahagiaan yang mereka bangun kian surut.

Beberapa saat kemudian, Bimo kembali ke dapur, wajahnya tampak bersemangat. “Apakah kamu ingin liburan ke Bali? Aku bisa usahakan setelah acara ulang tahun Ghita,” tawar Bimo. Dia pikir dengan liburan akan bisa membuat hati mereka menyatu. Dengan begitu dia tak akan canggung nanti saat meminta Audi tidur seranjang dengannya.

Audi menelan ludah, senyum manisnya semakin melayu. “Bim, Bali adalah tempat yang indah. Tetapi .…” Suara Audi terhenti, merasa semua kata-katanya akan menjatuhkannya. Bagaimana dia bisa mengungkapkan keputusannya untuk pergi?

Bimo menatap Audi dengan intens. “Ada apa, Audi? Kamu tidak terlihat baik-baik saja.”

“Aku … Aku hanya berpikir tentang masa depan kita,” jawab Audi pelan, berusaha mengubah pembicaraan. “Mungkin kita bisa merencanakan perjalanan untuk dua tahun ke depan. Saat Ghita sudah semakin besar dan mengerti jika dibawa liburan."

Audi sengaja mengalihkan obrolan agar Bimo tak curiga karena dia menolak pergi liburan itu.

“Bisa. Aku akan pastikan kita liburan bertiga. Tapi tak akan menunggu dua tahun lagi. Tapi bulan depan!” Bimo menjawab penuh semangat, sepertinya tidak menangkap ketegangan yang ada di suara Audi.

Audi hanya mengangguk sambil memaksakan senyumnya. “Terserah kamu saja, Bim.”

Setelah Bimo bersiap-siap untuk berangkat kerja, Audi tersenyum lebar, walau di dalam hatinya terjalin benang-benang kesedihan. “Hati-hati di jalan, Bim. Jaga kesehatan ya!”

“Pasti. Saat tiba di rumah, aku ingin cerita tentang proyek baru di kantor,” jawab Bimo, mengacungkan jari telunjuk. “Dan kalau kamu tidak keberatan, kita bisa lakukan dinner dengan menu kesukaanmu!”

Audi hanya mengangguk, menyimpan dalam hati semua kenangan yang tercipta.

Satu hal yang pasti, momen indah ini adalah hal terakhir yang mengikat mereka, sebelum Audi pergi. Dia tidak ingin Bimo tahu apa yang telah ia rencanakan. Audi berbalik melihat Bimo, yang sudah mengenakan jas dan siap pergi dengan langkah mantap.

“Semangat ya, Bim." Audi tersenyum, walaupun ada rasa pedih yang menyayat di dalam diri. Bimo membalas senyuman istrinya itu dengan manis.

Bimo melangkahkan kaki, keluar dari rumah dengan pikiran yang penuh tanda tanya atas perubahan sikap istrinya pagi ini. Sementara Audi berdiri di jendela, menatap punggung suaminya yang perlahan menghilang.

Perasaan haru mengalir. “Bimo, mungkin hari ini adalah sarapan terakhir kita,” bisiknya. Audi menjatuhkan air mata yang tak tertahan. Dalam hatinya, hanya terukir satu harapan—agar Bimo selalu bahagia, meskipun tanpa dirinya.

1
❤ Nadia Sari ❤
ceritanya bagus dan mudah-mudahan Audi Bimo rujuk 🥰
Felycia R. Fernandez
datang ke kantor,jumpai Daniel...
jelaskan klo kamu resign...mau tenang dulu sementara...kamu juga perlu bahas hubungan kalian...break atau putus langsung...jangan kek gini,lari sana lari sini...kamu udah dewasa Audi...mantap kan hati mu...jangan nge gantung si Daniel...
Felycia R. Fernandez
ya jangan la...kamu masih terikat hubungan ma Daniel... walaupun status kalian hanya pacaran.masa iya datang ke perusahaan bareng mantan suami...
haddeuh...Audi... Audi...
Felycia R. Fernandez
setuju nih ma pendapat Bimo...
ken darsihk
Jujur itu lebih baik Audy dan terima semua nya dengan ikhlas
Tuti Chandra
lebih baik audi dtg ke kantor daniel dan pamitan baik baik kl mau mengudurkan diri di pekerjaannya pasti daneil juga akan mengeeti.hayoo semangat audi kamu harus sembuh dan sehat kembali
Eva Karmita
Bimo kamu memang sahabat terbaik Audi terimakasih sudah ada dimasa sulit Audi yg sangat butuh dukungan , semangat Bim jaga Audi dan raihlah kembali kepercayaan Audi untuk mu semoga persahabatan kalian berujung dgn kebahagiaan 😍❤️💪
❤ Nadia Sari ❤
Ga usah resign langsung out aja fokus di pengobatanmu sampai sembuh ... bahagia selalu AuBi 😊
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
Audi kenapa tidak terus terang saja sama Daniel,kasihan dia
Felycia R. Fernandez: gak ngerti juga jalan pikiran Audi kk...
kek labil gtu... ada masalah lari,🤦‍♀️
total 1 replies
mama eza
semoga jodoh Audy bukan Bimo..#eh
Ma Em
Semoga Audi disembuhkan dari penyakitnya dan sehat kembali , semangat Audi jgn putus asa banyak orang yg menyayangimu 💪💪
Apriyanti
lanjut thor 🙏
Hafifah Hafifah
itu Audi istrimu yg kamu cari
Patrick Khan
kisah cinta audi manut mam reni aja lah😁
Warung Sembako
kyknya bakal clbk mereka...
Sugiharti Rusli
terkadang penyakit itu memang harus dimulai dari pikiran yah, dan kalo kita bisa melakukan hal" yang positif semoga bisa mengurangi bahkan menghilangkannya
Sugiharti Rusli
semoga dengan membangkitkan kesenangan kalian dulu bisa menimbulkan energi pisitif buat Audi agar selalu semangat menjalani hidupnya sekarang
Esther Alviah Ekawati Ndoen
Awalnya kembali bersama sebagai sahabat, tapi lama2 cinta lama belum kelar akan tumbuh kembali dalam hati Audi dan Bimo, apalagi mereka pernah menikah meskipun dulu Bimo menyakiti hati Audi karena fitnah Rani
Sugiharti Rusli
memang yang terbaik Audi harus resign dari pekerjaannya sekarang yah, semoga Daniel menghormati keputusan kamu yah,,,
Sugiharti Rusli
semuanya berproses dan selalu ada harapan baik kalo kita tulus mendukungnya di kala ujian datang dalam bentuk sakitnya Audi,,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!