Cinta Yang Tertunda Princess Kesha & Arxel

Arxel dan Kesha pun sudah berada di dalam pesawat. "Ar, aku malu ketemu sama tante Arunika entahlah aku belum siap ketemu sama orang banyak,"

"Kenapa malu hm? kan waktu dirumah sakit Mommy menjengukmu, memangnya baru kenal,"

"Bukan gitu, aku sekarang seorang janda Ar aku insecure kalau bertemu dengan orang-orang, aku merasa mereka mentertawakanku," balas Kesha dengan sendu.

"Jangan berpikir seperti itu, mereka melihatmu bukan mentertawakanmu, tapi mereka kagum ke padamu, selain baik kamu itu cantik, jika ada yang mentertawakanmu aku akan merobek mulutnya dan satu lagi jangan menyebutmu janda oke di mataku kamu adalah tetap Princess,"

Kesha pun menyenderkan kepalanya di pundak Arxel "Terima kasih kau selalu membuatku tenang dan nyaman, aku yang sudah tidak percaya diri berkatmu aku bisa percaya diri lagi, kau adalah teman terbaikku, yang selalu ada di saat aku sedang tidak baik-baik saja,"

Arxel pun tersenyum hangat sambil mencium tangan Kesha. "Jangan berterima kasih Princess tanpa kamu panggil dan minta aku akan selalu ada untukmu,"

"Ar, aku geli tahu kalau seperti ini, apa lagi kalau mengingat ciuman, rasanya kaya gimana sih emang ada sahabat kaya gini?"

"Ada ini kita, sahabat rasa suami istri ya kan," celetuk Arxel.

Plak.. Kesha menggeplak lengan kekar Arxel. "Mana ada, seperti ini saja aku gimana membayangkannya, karena kita tumbuh bersama Ar, aku menganggapmu seperti abang Raka dan abang Keyvan tapi kan aku sama mereka tidak sedekat seperti ini, nah sama kamu masa sampe Kissing segala sih."

"Hahaaa... Hahaaa... Nyicil sayang lama-lama kita terbiasa, gimana rasanya enak gak?" bisik Arxel.

Blush... Wajah Kesha pun memerah. "Ar please ya jangan kemana-mana ucapannya otakku serasa ngebleng tahu mencerna semua ini."

"Iya... Iya... Jawab dulu enak gak?" bisik Arxel.

"Gak tahu," ucap Kesha sambil memalingkan wajahnya kearah jendela pesawat.

"Nanti kita ulang ya," goda Arxel. Kesha hanya diam saja ia sangat malu yang terus-terusan di goda oleh Arxel.

Pesawat yang di tumpangi Arxel dan Kesha pun mendarat sempurna di Changi Airport. Tangan Arxel tak lepas dari tangan Kesha mereka pun berjalan untuk menuju pintu keluar dimana anak buah Arxel sedang menunggu.

"Aku suka negara ini Ar, biasanya Daddy dana Mamu juga merayakan hari jadi pernikahannya disini."

"Kenapa mesti disini?"

"Ya karena hubungan Daddy dan Mamu hampir kandas dan bersemi kembali di negara ini," jawab Kesha.

"Oh ya itu aku tahu yang asal mula Daddyku membawa Auntie kabur ya, makanya sampe sekarang Uncle Ken masih kesal hahaa... hahaa.. Lucu sekali mereka gak ada akurnya apa lagi Uncle Ken selalu mengumpat Daddy botak." timpal Arxel.

"Heh... Jangan ikut mengumpat! Sedekat itu mereka dulu ya sampai kita pun ikut dekat."

"Yes sejak lahir kita sudah dekat, Princess lihat orang-orang sedang menatapmu dan mengagumi kecantikanmu, pakai maskernya sebelum aku colok mata mereka, aku tidak mau kecantikanmu di lihat banyak orang," ucap Arxel yang mulai possessive.

"Ish, kamu itu main colok saja. Persis Daddy"

Arxel hanya terkekeh lalu mereka pun masuk kedalam mobil yang sudah menunggu — mobil pun melesat pergi untuk menuju rumah Arunika dan Axel.

***

Di rumah flat mewah Arunika dan pelayan sedang menata makanan diatas meja, pesta kecil-kecilan yang di rayakan di depan rumah itu hanya untuk orang terdekat.

"Sayang, Arxel sedang menuju kemari bersama little Princess." ucap Arxel sambil memeluk Arunika dari belakang.

"Aku tahu, Aisha sudah mengirim pesan kepadaku dan mengucapkan selamat, minggir Xel, banyak anak buahmu dan pelayan malu mereka sedang melihat kearah kita yang sudah tua tapi so romantis,"

"Biarkan saja kau adalah istriku, aku berhak melakukan apa pun kepadamu,"

Arunika hanya menggelengkan kepalanya saja, karena Axel memang benar-benar seperti anak kecil saat sedang dirinya.

Pintu gerbang pun di buka oleh anak buah Axel. mobil sedan hitam pun masuk kedalam garasi rumah. Arxel turun dari dalam mobil lalu membukakan pintu mobil Kesha.

"Makasih Ar," ucap Kesha sambil meraih tangan Arxel yang terulur untuk menyambut dirinya.

Arunika dan Axel pun saling memandang dan mengembangkan senyumannya. Terlihat jelas dari mata mereka yang begitu bahagia melihat putranya sudah dekat kembali dengan gadis pujaan hatinya.

"Ahh mereka serasasi sekali ya, gak sabar Princess jadi mantuku," ucap Arunika dengan antusias.

"Hallo tante, Om, apa kabar," sapa Kesha sambil memeluk Arunika.

"Aku baik, kamu gimana Princess sudah sehat kembali?"

"Aku sehat tante, Mamu kirim salam untuk tante dan Om, oh ya ini ada hadiah dari Mamu dan Daddy," ucap Kesha sambil memberikan paperbagnya.

"Makasih, padahal tidak perlu repot-repot sayang, bilang sama Mamu makasih banyak ya," ucap Arunika.

Lalu Kesha pun memeluk Axel yang sudah ia anggap sebagai Daddy nya sendiri. "Om apa kabar om sehat?"

"Sehat Little Princess, mau langsung makan apa istirahat dulu?" tanya Arxel.

"Hm... Aku sampai lupa. Selamat hari jadi ya om, tante, semoga pernikahan tante makin harmonis sampai maut memisahkan." ucap Kesha.

"Amiin... Terima kasih doanya. Duduk sayang kita makan dulu saja," kata Arunika.

"Mom, Dad, kalian lupa denganku?" tanya Arxel yang tak dianggap.

"Jangan manja kamu sudah dewasa, duduk dan makan!" ucap Arunika.

"Aku kira pestanya tidak di rumah tante" tanya Kesha sambil menuangkan udang di piringnya.

"Tidak, hanya kita saja sama anak buahnya Arxel dan Axel. malu Princess sudah tua kalau di adakan pesta besar," balas Arunika.

Kesha dan Arunika pun tak hentinya berbincang sedangkan Arxel sedang mengupas kulit udang milik Kesha.

"Makan dulu Princess kamu laparkan," ucap Arxel.

Lalu semuanya makan bersama begitu pun dengan para anak buah dan pelayan. Arxel sedang berbincang dengan anak buahnya dan Daddy nya, sedangkan matanya tertuju kepada Kesha yang sedang tertawa lepas berbincang dengan Arunika.

"Ar gimana sudah nyatain lagi belum perasaan kamu?" tanya Axel.

"Sudah dad"

"Then?" tanya Axel yang begitu antusias.

"Di tolak," tegas Arxel.

Axel pun ternganga yang mendengar pernyataan dari Arxel. "Ck.. Payah sekali wajah tampanmu tidak guna, emang bener ya dulu Daddy di tolak berkali-kali sama Ibunya nah sekarang kamu juga di tolak berkali-kali sama putrinya sungguh nasib buruk,"

"Daddy aja kali, aku gak, sekarang di tolak nanti juga diterima hanya butuh waktu saja."

"Sampai kapan? Sampai ubanan, kamu tahu nunggu waktu nanti, yang ada keburu menikah lagi Little Princessku,"

"Ya habis gimana mau di paksa?"

"Daddy tahu Ar, kamu hamilin saja dia, nanti pasti mau menikah denganmu," ucap Axel dengan ide sesatnya.

"Dad, Astaga... Sampe sejauh itu, aku tidak mau Princessku terpaksa menikah denganku, aku mau dia menerimaku dengan tulus dan Ikhlas,"

"Tapi lama Ar, Daddy takut dia akan memilih orang lain lagi, bukan hanya kamu yang sakit hati Daddy juga, setidaknya Daddy tidak bisa mendapatkan Ibunya kamu bisa mendapatkan putrinya,"

"Sabar, sudah ah. Aku mau ajak Princess istirahat," ucap Arxel lalu melenggang pergi.

"Princess istirahat dulu besok lagi berbincangnya."

"Tante aku rehat dulu ya, selamat malam," pamit Kesha. Arunika pun mengangguk. Arxel merangkul pinggang Kesha dan memasuki kedalam rumah.

"Apa coba dia di tolak tapi mesra, sungguh membingungkan," gumam Axel dengan heran.

Arxel dan Kesha sampai di kamar Arxel. Kesha melihat banyak komputer berjejer dikamar Arxel. ""Wah Ar, apa kamu tidak pusing banyak sekali komputermu?"

"Itu adalah makananku Princess, kamu tidur disini ya, aku akan tidur dikamar tamu," ucap Arxel.

"Mana ada gitu, yang ada aku tidur dikamar tamu Ar,"

"Jangan, kamu gunakan kamar ini saja," Ucap Arxel sambil menarik pinggang Kesha dan menguncinya.

Mereka pun saling menatap satu sama lain hati Kesha pun berdebar-debar tidak karuan. "Aku baru sadar kalau Arxel sangat tampan, wajahnya sedikit mirip dengan Daddy," batin Kesha.

"Princess ayo menikah denganku, jika kamu sakit aku akan menjadi obatnya, jika kamu sepi aku akan menemanimu, aku serius denganmu dan perasaanku benar adanya selama bertahun-tahun aku sangat tersiksa dengan perasaanku, apa lagi sewaktu kamu menikah hatiku rasanya sakit sekali," kata Arxel dengan nada bergetar.

"Sorry Ar, aku tidak tahu kamu ada perasaan kepadaku, ma'af ya jika aku menyakitimu, aku percaya dengan perasaanmu, tapi kalau untuk menikah aku belum siap, kita jalani dulu hubungan ini ya, biar hatiku benar-benar pulih dulu."

Arxel pun menyunggingkan senyumannya. "Kamu menerimaku Princess?"

"Ya, walaupun aku masih agak gimana saat sedang seperti ini,"

"Makanya harus dibiasakan ya biar gak geli lagi," ucap Arxel dengan segala modusnya.

"Biasakan apa?"

"Ck.. Masa kamu tidak paham, sekarang kamu kekasihku dan aku berhak melakukan apa pun sama kamu,"

"Oh ya, tak boleh!" kata Kesha sambil mengalungkan tangannya ke leher Arxel.

"Boleh sedikit-sedikit," ucap Arxel lalu mencium bibir Kesha. Ciuman yang lain dari sebelumnya.

Kesha pun membalas ciumannya sambil meremas rambut Arxel. Begitu pun dengan Arxel tangannya sambil mengusap punggung Kesha. Keduanya pun saling menyalurkan hasratnya dan saling melumat bibirnya masing-masing.

Tangan Arxel tak tinggal diam. Ia meremas buah dada Kesha seolah-olah ia sudah lupa segalanya. "Akh.." Kesha merasakan sensasi lain yang sebelumnya belum pernah ia rasakan.

Bibir mereka masih berpangutan. Arxel pun membawa Kesha ke sofa mereka pun duduk dengan posisi Kesha diatas pangkuannya. Kesha masih mencium bibir Arxel sambil mengusap kepala belakangnya.

Tangan Arxel meremas buah dada Kesha lalu menyingkap bajunya. Arxel begitu terkejut yang merasakan buah dada Kesha tampak keras dan kenyal yang seperti masih belum di sentuh. Lalu Arxel menyusu layaknya bayi begitupun dengan Kesha yang menikmati apa yang Arxel lakukan.

Kesha mendongak kepalanya dengan mulutnya yang terbuka ia benar-benar merasakan melayang apa yang ia inginkan dari Ammar telah di wujudkan oleh Arxel.

Arxel tersenyum tipis lalu mencium leher Kesha. "Sudah sayang, jangan di lanjutkan bahaya, aku tidak mau melakukan lebih sebelum ada ikatan pernikahan," ucap Arxel sambil menutup kembali baju Kesha.

"Ya kau benar," ucap Kesha sambil memeluk Arxel di atas pangkuannya.

"Aku bahagia sekali sungguh, aku seperti mimpi bisa dekat denganmu seperti ini," gumam Arxel sambil mengusap rambut Kesha.

"Hm.. Berjanjilah padaku jangan kecewakan aku ya,"

"Of Course sayang, sudah tidur ya aku mau ke kamar sebelah, kalau disini gawat bisa hilang kewarasanku," ucap Arxel sambil menciumi seluruh wajah Kesha. Kesha hanya mengangguk lalu mencium pipi Arxel dengan sekilas.