NovelToon NovelToon
Talak Di Atas Pelaminan

Talak Di Atas Pelaminan

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan di Kantor / Konglomerat berpura-pura miskin / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Janda / Romansa / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:109.5k
Nilai: 5
Nama Author: Santi Suki

Dunia Yumna tiba-tiba berubah ketika sebuah video syur seorang wanita yang wajahnya mirip dengan dirinya sedang bercinta dengan pria tampan, di putar di layar lebar pada hari pernikahan.


Azriel menuduh Yumna sudah menjual dirinya kepada pria lain, lalu menjatuhkan talak beberapa saat setelah mengucapkan ijab qobul.


Terusir dari kampung halamannya, Yumna pun pergi merantau ke ibukota dan bekerja sebagai office girl di sebuah perusahaan penyiaran televisi swasta.


Suatu hari di tempat Yumna bekerja, kedatangan pegawai baru—Arundaru—yang wajahnya mirip dengan pria yang ada pada video syur bersama Yumna.


Kehidupan Yumna di tempat kerja terusik ketika Azriel juga bekerja di sana sebagai HRD baru dan ingin kembali menjalin hubungan asmara dengannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Santi Suki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26

Lorong studio siang itu terasa lebih ramai dari biasanya. Suara para kru yang sibuk menyiapkan set acara gosip bercampur dengan dengungan AC dan langkah-langkah cepat dari para pekerja yang berlalu-lalang. Di sudut lantai yang mengilap, Yumna sedang mengepel dengan khusyuk.

Dia baru berada di lantai itu sekitar dua jam, tetapi entah kenapa firasatnya tidak enak sejak memasuki ruang make up. Seperti yang dibisikkan oleh Amelia beberapa jam lalu, kalau ada orang-orang yang memang tidak suka melihat orang lain disukai banyak pria.

Tebakan itu terbukti.

"Oh, ini cleaning service yang lagi diperebutkan oleh banyak laki-laki, ya?!" Suara tajam seorang wanita memecah suasana.

Yumna yang sedang mengepel lantai enam reflek mendongak. Dia dibuat terkejut dengan ucapan wanita dibagian make up artist.

Ternyata suara itu berasal dari Novi, MUA yang terkenal jutek di lantai produksi ADTV. Wanita itu mengenakan blazer hitam, rambut diikat satu sangat rapi, dan dagunya terangkat tinggi seolah dunia ada di bawah telapak kakinya. Wanita itu menatap Yumna dengan tajam.

Baru saja dua jam sejak kejadian di kantin tadi, Yumna sudah mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan. Sesuai dengan perkiraan Amelia dan teman-teman office girl, tadi.

“Maksud Mbak?” Yumna mengerjap, tidak paham.

Novi menyilangkan tangan di dada, menatap Yumna dari ujung rambut sampai ujung kaki seperti menilai barang murah. “Jangan pura-pura polos. Baru juga jadi OB, sudah menggoda karyawan pria tampan. Banyak yang ngomong.”

Yumna mematung. Sapu pel di tangannya hampir terjatuh.

Belum sempat Yumna menjawab, seorang wanita lain masuk ke ruang make up. Rambut panjang terurai sempurna, lipstik merah ceri. Dia adalah Silviana, artis sekaligus host acara gosip paling terkenal di ADTV.

“Ada apa ini, Mbak Novi?” tanya Silviana, menarik kursi sambil melepas kacamata hitamnya.

Novi mengibaskan tangan seolah sedang mengusir lalat. “Eh, Silviana. Ini loh, ada wanita gatel. Baru jadi OB tapi gayanya sudah kayak ratu. Berani-beraninya menggoda cowok-cowok tampan di kantor.”

Silviana memandang Yumna lekat-lekat. Ada rasa tidak percaya di wajahnya. “Benarkah itu? Aku rasa enggak, deh.”

Yumna mengusap peluh di keningnya dan berkata dengan pelan tapi tegas, “Tidak, Mbak Silviana. Mana berani saya begitu? Saya cuma berusaha ramah sama semua orang, itu saja. Mungkin ada yang salah paham atau yang baper sendiri.”

Silviana tersenyum tipis, lalu menepuk pundak Yumna. “Aku percaya kamu. Mbak Novi juga jangan asal nuduh. Bahaya, loh, kalau sampai jadi fitnah.”

Novi melirik sinis, tapi sebelum sempat membalas, Silviana sudah melangkah pergi ke ruang make up utama.

Kepergian Silviana tidak membuat suasana membaik. Justru membuat Novi makin berang.

“Dia itu cuma OB, kok bisa-bisanya membantah aku,” gumam Novi sambil melirik pedas pada Yumna.

Yumna mencoba mengabaikan dan kembali bekerja. Dia baru saja menunduk hendak membersihkan noda air di lantai ketika—

BRAAAK!

Novi tiba-tiba menendang tongkat pel di tangan Yumna. Tongkat itu terlepas, melayang memutar di udara, lalu—BRUK!

“ADUH!”

Seorang kameramen yang berjalan berlawanan arah langsung memegangi kepalanya. Tongkat pel itu mengenai pelipisnya cukup keras.

“SIAPA YANG BERANI MELEMPAR INI?!” bentaknya sambil memungut tongkat itu.

Novi langsung memasang wajah polos, mata membesar seperti anak kecil yang ketahuan mencuri permen.

“Aku juga kaget, Bang. Tadi dia,” Novi menunjuk Yumna, “yang melempar tongkat pel itu.”

Yumna terperangah. “APA?! Bukan aku, Bang! Dia yang tendang!”

Kameramen, yang memang terkenal gampang tersinggung, maju selangkah sambil mengacungkan tongkat pel.

“Berani-beraninya kamu cari gara-gara!” Dan tanpa aba-aba—BRAK! Tongkat itu dia pukulkan tepat ke kepala Yumna.

“A—aaaa!” Yumna menjerit sambil memegangi kepalanya yang langsung terasa berdenyut-denyut.

Novi memasang wajah sok simpati. “Makanya, lain kali hati-hati kalau ngepel!”

Setitik emosi yang selama ini Yumna tahan, pecah. Dia memang sedang datang bulan, tubuh lelah, kepala sakit, dituduh pula. Kesabarannya habis.

Tanpa pikir panjang, Yumna merebut tongkat pel dari tangan kameramen itu, lalu—BUK! BUK!

Dia memukulkan tongkat pel itu ke kepala kameramen dan Novi sampai keduanya terpekik.

“RASAKAN ITU! Jangan seenaknya nuduh orang!” seru Yumna, napasnya memburu.

Kameramen menjerit, “GILA YA KAMU?!”

Novi memegangi kepalanya. “Kurang ajar!”

Keributan itu mengundang perhatian banyak kru. Tara, salah satu produser muda, memandang dengan mulut ternganga. “Astaga, kenapa ada drama begini di jam kerja?”

Dan pada saat itu juga—

“SEDANG APA KALIAN?! KENAPA PADA RIBUT?”

Suara bariton Pak Gunawan menggema ke segala ruangan. Semua orang terdiam seketika.

Pak Gunawan berjalan mendekat dengan wajah setegang dinding beton. Tatapannya mengiris ketiga orang itu satu per satu.

“Kalian ribut kenapa?” lanjut Pak Gunawan dengan suaranya yang dingin dan tatapan mata tajam.

Kameramen langsung menunjuk Yumna. “Pak, OB ini sudah memukul kepala saya dan Mbak Novi. Tolong beri sanksi!”

“Bukan aku, Pak!” Yumna menegakkan badan. “Tongkat itu ditendang duluan oleh Mbak Novi. Aku cuma bertahan karena aku DI pukul duluan.”

Novi mendelik. “Enak saja tuduh aku! Pekerjaan kamu kan ngepel. Jadi sudah jelas kamu yang lempar!”

Pak Gunawan menghela napas panjang, tetapi matanya tetap penuh tekanan. “Oke. Sekarang kalian semua ikut aku ke ruang kontrol. Siapa pun yang salah akan ketahuan.”

Ketiganya saling pandang. Mereka sama-sama lupa satu hal. Di gedung ADTV, hampir setiap sudut dipasangi kamera CCTV.

Suara bisik-bisik mulai terdengar dari para kru yang berkumpul.

“Wah, mati lah itu Novi!”

“Yang benar pasti kelihatan kok.”

“Tadi Novi yang tendang, aku lihat.”

“Kameramen itu juga kasar banget!”

Namun mereka hanya berbisik, tak berani bersuara keras karena takut ikut terseret masalah.

Pak Gunawan menatap ketiganya. “Jangan buang waktu. Ayo.”

Yumna menelan ludah. Kepalanya masih berdenyut, tapi langkah kakinya mantap. Dia tahu kebenaran ada di pihaknya.

Sementara itu, Novi tampak mulai gelisah. Bibirnya mengerucut, tangannya meremas-remas blazer hitamnya. Kameramen juga mulai berkeringat dingin.

“Pak, apa perlu sampai lihat CCTV segala?” tanya kameramen dengan suara kecil.

“Perlu,” sahut Pak Gunawan tegas. “Karena aku tidak mau ada fitnah, apalagi pertengkaran bodoh yang mengganggu pekerjaan.”

Ketiganya berjalan mengikuti Pak Gunawan menuju ruang CCTV. Yumna menggenggam tongkat pelnya erat-erat.

Dalam hatinya, dia berbisik, “Semoga hari ini kebenaran memihakku.”

1
Esther Lestari
yang lagi jatuh cinta😃.
semoga keluarga Arun bisa menerima Yumna
Esther Lestari
kesempatan yang ada jangan disia2kan ya Arun...main nyosor saja😂😂
sunshine wings
🤣🤣🤣🤣🤣
sunshine wings
maaf ya author 🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻
sunshine wings
wah.. 👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻
sunshine wings
😭😭😭😭😭
sunshine wings
🥺🥺🥺🥺🥺😢😢😢😢😢
Sugiharti Rusli
semoga nanti kedua ortu si Arundaru bisa memberikan restu kepada putranya
Sugiharti Rusli
semoga ini jadi awal baru bagi masa depan Yumna ke depannya sih, dia memulai di lingkungan baru lagi,,,
Sugiharti Rusli
dan sepertinya pak Gunawan tahu bosnya sedang jatuh cinta, jadi dia hanya memperlancar urusan yang Arundaru atur
Sugiharti Rusli
memang kalo yang sudah bertitah itu seorang bos, urusan cepat beres aja
Sugiharti Rusli
bye,,,bye,, Azriel dan masa lalu yah Yum,,,
sunshine wings
👍👍👍👍👍👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻❤️❤️❤️❤️❤️
sunshine wings
cepetan dong.. kilaki harus gercep demi cintanya dan masa depannya.. chayo²..
sunshine wings
gerak cepat Arun, jangan buang masa.. semangat 💪💪💪💪💪
🏡s⃝ᴿ 𝒊𝒏ᷢ𝒅ⷶ𝒊ⷮ𝒓ᷡ𝒂ⷶ🥭⃝𒁍
ini pretanyaan
ibunya arun gmn setujua g sm yumna
secara yumna kan bukan kalangann atas
🏡s⃝ᴿ 𝒊𝒏ᷢ𝒅ⷶ𝒊ⷮ𝒓ᷡ𝒂ⷶ🥭⃝𒁍
ya elah yum kmung tau ya arun mah boss jd mau cari rumah mah woles wae ... dia kaya raya yum
Ita Xiaomi
Oh ya Azriel gmn khabar Nenek Ami dan keluargamu yg lain yg memaksa kamu bercerai dgn Yumna? Apakah mereka udah tau kebenarannya?
tiara
Arun modus terus apa memanfaatkan kesempatan ya
Uba Muhammad Al-varo
Arundaru selalu aja memanfaatkan kesempatan dalam kejadian yang terjadi 😇🤦🏼‍♀️🤦🏼‍♀️🤦🏼‍♀️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!