Sivania Amelia merupakan putri dari keluarga konglomerat. Tanpa kasih sayang orang tua dan perhatian dari semua orang membuatnya menjadi sosok arogan.
Hingga suatu hari dirinya menemukan sebuah buku novel di lorong sekolahnya. Buku dimana dirinya menjadi tokoh antagonis. Seorang putri palsu yang berusaha keras untuk membunuh putri asli. Tapi berakhir dengan kematian tragis.
Anehnya, semua nama tokoh di buku itu merupakan anggota keluarganya. Satu persatu kejadian dalam buku benar-benar terjadi dalam kehidupan nyata. Sebuah buku dengan akhir cerita kematiannya yang penuh derita.
Tapi satu hal berbeda, hati Sivania telah membeku, meninggalkan keluarganya untuk diberikan pada putri asli.
Ini bukan miliknya, maka dirinya akan membuang segalanya. Tapi kenyataan lain terbongkar membuat keluarganya memohon agar Amelia kembali.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KOHAPU, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tanda Cinta
Kamar yang berada di lantai dua. Lebih tepatnya lokasinya berada di dekat jendela. Kala dirinya membuka pintu para pelayan terlihat tengah sibuk mengemasi barang-barangnya.
"Barang-barangku dipindahkan?" Gumamnya berusaha tersenyum memendam rasa kesal.
Salah seorang pelayan menunduk."Maaf nona, ini atas perintah tuan dan nyonya. Kamar nona Amelia sekarang akan terletak di lantai satu."
"Di lantai 2 ada banyak kamar. Kamu tau kenapa aku dipindahkan ke lantai satu?" Tanyanya menatap tajam pada pelayan.
"No...nona Tiara berkata merasa tidak enak pada nona Amelia. Dia merasa bersalah, jika berpapasan terlalu sering---" Kalimat sang pelayan disela.
Amelia menghela napas berusaha bersabar."Orang marah akan cepat keriput. Orang yang suka marah-marah akan cepat keriput."
"Pindahkan saja semua barang-barangku ke kamar dekat dapur. Ingat! Saat memindahkannya, kalian harus hati-hati. Pecah satu saja maka kalian harus mengganti 2 kali lipat." Peringatan dari Amelia, memilih untuk meraih buku novel kemudian turun ke lantai satu. Lebih tepatnya ruang keluarga selama barang-barang di kamarnya dipindahkan, guna mengamati isi dalam buku novel secara seksama.
***
Duduk seorang diri. Siska, kakaknya tengah berkencan dengan seorang pria baik-baik dari keluarga yang memiliki status setara dengan keluarga mereka. Bukan hasil perjodohan orang tua, tapi Amelia yang menjodohkannya. Dengan berbagai cara licik penuh ego.
Dapat dikatakan berperan sebagai Mak comblang. Mengatakan apa yang disukai kakaknya pada Roni, merengek untuk keluar dengan Siska agar Siska dan pujaan hatinya terlihat tidak sengaja bertemu. Padahal itu sudah direncanakan Amelia dan Roni (pacar Siska). Intinya Amelia selalu berjuang untuk kebahagiaan Siska.
Dirinya memang adik yang nakal dan menyusahkan. Tapi itulah sebenarnya yang membuat Amelia unik.
Memakan cemilan, sembari membaca buku novel. Benar-benar membacanya dengan seksama.
"Tiara merasa ini tidak benar. Mendorong tubuh Roni pelan, berusaha tidak menyinggungnya. Kemudian berucap.'Kamu adalah pacar kakakku. Meskipun kak Roni baik, tapi aku menghargai persaudaraan kami.' Ucapnya menangis terisak." Amelia menghela napasnya berusaha bersabar membaca buku novel yang ditemukan olehnya per kata.
Calon yang dipilih oleh Amelia dengan seksama untuk Siska, kakaknya yang paling cantik. Ternyata memiliki keimanan setipis tissue toilet yang biasa digunakan cebok.
Gila saja, dapat dengan mudah tertipu dan jatuh cinta pada makhluk pick me, gumpalan fakir miskin yang minta dikasihani itu.
"Gila! Gila! Gila! Bisa-bisanya Roni jatuh cinta pada Tiara hanya karena Tiara menolong anak anj*ng yang terluka." Kembali Amelia memakan cemilannya. Merutuki kebodohan orang-orang.
Pantas saja dirinya dendam hingga mati. Tiara akan berhasil memecahkan rekor orang paling pick me dan tidak jelas tahun ini. Menolak Tristan, tapi pada akhirnya jadian. Menolak Roni tapi memberikan harapan kosong. Bodohnya Siska tidak sakit hati, malah perlahan membenahi diri agar Roni kembali mencintainya. Mendengarkan semua saran dari Tiara.
Jika dirinya masih menjadi bagian dari keluarga ini, sudah pasti akan meminta kakaknya untuk berpisah dengan pria yang terlalu mudah tergoda.
"Ini novel sampah..." Amelia melemparkan buku ke atas meja. Kembali mengunyah makanan, berpikir akan satu hal.
Apa ikatan darah sebegitu berharganya? Dirinya sudah menemani keluarga ini bersama, melewati suka dan duka. Bahkan dulu ketika ibu dan ayahnya hampir bercerai, karena kecemburuan. Dirinya pura-pura sakit keras. Pada akhirnya mereka kembali bersama.
"Walaupun aku suka hura-hura...itu kan karena aku tidak tau aku bukan anak kandung." Gumamnya merebahkan tubuhnya di sofa.
Dirinya mulai memikirkan masa depan. Akan menjadi semakin tua dan stress jika terus menjalani hidup seperti ini. Ayah, ibu, dan kakaknya malah begitu dekat dengan anak kandung.
Tapi jika dirinya pergi, akan pergi kemana? Ke Jepang jadi TKI? Atau bekerja di Papua?
Matanya kembali melirik ke arah buku yang masih berada di atas meja. Tidak dijelaskan dalam novel, siapa sebenarnya orang tua kandungnya.
Jika memang benar tertukar, seharusnya kedua orang tua kandungnya menjemput. Tapi ini, kenapa tidak?
Ada banyak tanda tanya dalam otaknya."Mereka bukannya akan hancur ya?" gumamnya.
"Ayah dan ibu yang merasa bersalah pada Tiara, memberikan hak waris sepenuhnya pada Tiara. Menyisakan hanya sebuah villa untuk Siska. Tapi pada kenyataannya, keluarga Rony, bukankah menginginkan yang sederajat? Siska kalapun diterima akan menjadi pembantu berkedok menantu." Kembali dirinya membayangkan, after ending dari novel. Gadis yang bergidik ngeri.
Perlahan memilih untuk tidur di ruang tamu. Begitu lelah dan mengantuk rasanya.
***
Hingga, entah pukul berapa, suara mobil terdengar. Dirinya bangkit dengan cepat, berusaha tidak ikut campur kali ini. Jika Siska membiarkan Roni jatuh cinta pada Tiara seperti dalam cerita novel, berarti kakaknya tolol.
Melangkah di tengah kegelapan. Mengingat lampu beberapa ruangan telah mati. Tidak ada satu orang pun di rumah kecuali dirinya, Siska dan Roni.
Mungkin kedua orang tuanya membawa Tiara, anak kesayangan mereka tercinta untuk berobat di planet mars. Karena dokter di bumi tidak ada yang dapat mengobati si pick me.
Entahlah...
Yang jelas Amelia saat ini menyipitkan matanya mengintip, kegiatan Siska dengan Roni. Tidak terlihat jelas, tapi kedua orang itu duduk di sofa ruang keluarga dalam kegelapan.
"Ah...Roni, hentikan..."
"Kamu mencintaiku kan? Buktikan..."
"Ta...tapi...ah..."
"Roni... jangan..."
"Sedikit saja..."
Amelia yang mendengar segalanya dalam kegelapan mengangkat sebelah alisnya. Pantas saja dalam buku usang itu, kakaknya yang arogan tiba-tiba menjadi tolol. Karena gawangnya sudah terlanjur jebol ternyata. Jadi menganggap tidak akan ada yang bertanggung jawab selain Roni.
Tokoh Amelia dalam novel bahkan melakukan segala cara, agar Siska dan Roni putus. Kalau di dalam novel seolah-olah Amelia jahat. Tapi yang sebenarnya, siapa yang tidak akan gila melihat kakaknya yang kejam, tiba-tiba ditundukkan oleh spesies pangeran b*abi ngepet? Apalagi dirinya yang dulu menjodohkan Siska dan Roni.
"Jangan lepas...ah..." Suara Siska yang terdengar.
Ini sebuah ironi. Antara menyelamatkan kakak tidak tahu diri dari penyesalan seumur hidup. Atau membiarkannya hidup bahagia bersama pangeran b*abi ngepet yang doyan kawin.
Sementara Siska sendiri kini masih berada dalam kegelapan. Merasakan tangan Roni berada di pahanya, membelainya pelan.
Lehernya terhisap, sensasi aneh kala kekasihnya mencoba melepaskan kancing kemejanya. Dirinya tahu ini salah. Tapi mereka akan segera menikah, Roni juga tidak pernah berselingkuh. Bimbang, antara takut mengecewakan Roni dan takut kesuciannya hilang.
Sementara Roni menyeringai, mengetahui Amelia pasti sedang tidur di lantai dua. Telah mendapatkan informasi dari pelayan ayah dan ibu Siska tidak ada di rumah.
Mungkin inilah saat yang terbaik bukan.
Tak!
Suara lampu menyala, membuat kedua orang itu menoleh bersamaan. Amelia terlihat di sana, menatap belahan dada kakaknya terlihat. Dengan tanda cinta ala macan tutul di bagian leher.
masa cuman gitu
bagaimana ini,nanggung bet🤣🤣🤣
sayang melewati kesempatan ini
cabut euy,kita pulang
mau liat keributan ini
upps...ga ya aku kan kakak perempuan yg Budiman 🤣