NovelToon NovelToon
Daniel & Alma

Daniel & Alma

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Komedi / Sudah Terbit / Perjodohan / Tamat
Popularitas:105.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: ErKa

[Sekuel dari Novel "Love Me Please, Hubby"]

Almahyra Tsalsania, seorang mahasiswi berusia 20 tahun yang terjebak cinta dengan pria yang usianya terpaut jauh darinya. Dia mencintai pria itu selama lima tahun, namun sayangnya cintanya tak berbalas. Pria itu terlalu mencintai kakaknya untuk bisa melihat keberadaannya.

Daniel Vieri Nathaniel, pria matang berusia 32 tahun. Dia adalah pewaris kedua dari Grup H, menjabat sebagai wakil direktur utama. Selama lima tahun hidupnya dihabiskan untuk mengejar cinta yang sia-sia. Dia tidak tahu ada cinta tulus yang menunggunya.

Karena jebakan orangtuanya, Daniel harus berakhir menikahi Alma, adik dari wanita yang dicintainya.

Mampukah Daniel menerima cinta Alma?
Mampukah Alma membuat Daniel mencintainya?

Bagaimana kisah cinta mereka? Baca terus kelanjutan kisah mereka dalam novel DANIEL & ALMA.

#StoryOfDaniel&Alma
#CintaDalamDiam

#Diusahakan untuk update tiap hari ^^

~ErKa~

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ErKa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch 29 - Rencana Mommy Kate??

Daniel memiliki feeling tidak

enak. Ibunya pasti sedang merencanakan sesuatu. Mereka sangat menginginkan

cucu. Pasti akan ada rencana-rencana gila yang akan mereka lakukan untuk

mencapai keinginan itu.

"Al..."

"Ya?"

"Ehm... Apakah... Apakah

bulan ini Kamu sudah mendapatkannya?"

"Mendapatkan apa Kak?"

"Itu- Ehm, bagaimana

mengucapkannya ya..." Daniel kebingungan. Rasanya terlalu vulgar bila dia

bertanya apakah Alma sudah datang bulan. Tapi dia bingung bila harus menggunakan

kata-kata lain.

"Apa Kak? Mendapatkan

apa?"

"Itu... Setiap bulan semua

wanita yang sudah dewasa pasti akan mendapatkannya... Ehm..."

"Oh, maksud Kakak

menstruasi?" Alma berkata dengan gamblang. Mengejutkan Daniel. Wajah

Daniel kembali memerah.

"Ya maksudku itu. Apa Kamu

sudah mendapatkannya?"

"Sudah Kak. Kenapa Kakak

bertanya?"

"Oh..." Daniel

mendesah kecewa. Itu artinya Alma tidak hamil. Apa yang terjadi pada *malam itu*

tidak membuahkan hasil. "Tidak, tidak apa-apa. Ayo makan."

Entah mengapa Daniel merasa

kecewa mengetahui kenyataan Alma tidak hamil. Padahal bila menyangkut masa

depan Alma, akan lebih bagus bila Alma tidak hamil dulu. Wanita itu bisa

menyelesaikan kuliah dan meraih impiannya terlebih dulu. Dia seharusnya senang

Alma tidak hamil. Tapi Daniel tetap saja kecewa dan sedih.

"Jadi bagaimana Kak? Besok

Kita jadi ke rumah Mama?"

"Ya, jadi. Lebih baik Kita

yang kesana daripada membiarkan Mommy kesini."

"Oke Kak, Aku akan

siap-siap dulu."

"Al..."

"Ya?"

"Kamu masih marah? Aku

minta maaf. Jangan pergi dari rumah lagi." Daniel berkata sendu. Alma

menjadi merasa bersalah.

"Tidak Kak. Aku tidak

marah. Aku hanya ingin menginap di rumah Kak Nisha. Aku merindukannya."

Alma ngeles.

"Kalau rindu, katakan saja.

Aku yang akan mengantarkanmu kesana. Tidak perlu pergi sendiri."

"Iya Kak. Aku juga minta

maaf sudah membuat Kakak khawatir."

"Kamu janji tidak akan

melakukannya lagi?"

"Kalau itu...tergantung..."

Alma tersenyum tengil. Ada keisengan seorang bocah di dalamnya.

"Dasar anak kecil."

Daniel mengetuk kepala Alma.

"Auww, sakit Kak."

"Biar Kamu kapok."

Alma mengusap-ngusap kepalanya

sembari bersungut-sungut.

"Oh ya Al, jangan terlalu

akrab sama orang yang baru di kenal. Ini Jakarta. Kota dengan segala macam

karakter manusia ada. Kamu tidak akan pernah tahu isi hati seseorang."

"Ngomong apa sih Kak? Aku

gak ngerti. Memang salah ya Kak kalau Aku akrab dengan teman kerja?"

"Bukan itu maksudku. Jangan

terlalu akrab dengan pengendara ojol itu."

"Ojol? Mas Ezra maksudnya?

Kakak tahu Aku naik ojol?"

"Mas? Kamu panggil dia

'Mas'?"

"Iya. Gak mungkin manggil

adik kan. Secara umurnya lebih tua dia."

"Kenapa panggil Aku 'Kakak'

tapi panggil dia 'Mas'? Aku juga lebih tua darimu." Daniel bertanya sewot.

Dia kesal mengetahui Alma memanggil ojol tampan itu dengan panggilan mesra.

Siapa tadi namanya? Ezra? Menyebalkan sekali. Bukan hanya wajahnya yang tampan,

tapi pria itu juga memiliki nama yang bagus!

"Ha? Kenapa ya? Mungkin

karena kebiasaan?"

"Ubah kebiasaanmu. Panggil

Aku 'Mas' juga."

"Hah? Gak mau ah. Geli Kak.

Mas Daniel... Duh, gak cocok banget, hihihi." Alma terkikik lucu. Semakin

membuat Daniel kesal.

"Memang kalau dia cocok

gitu?!"

"Ya cocok-cocok saja. Dia

kan masih muda Kak. Mau di panggil Mas, Kakak, Oppa, Koko, juga cocok-cocok

saja..."

"Jangan terlalu dekat

dengannya! Dari wajahnya saja sudah kelihatan kalau dia bukan laki-laki yang

baik."

"Hihihi, iya-iya. Terserah

Kakak saja..."

"Aku serius Al!"

"Ya-ya." Alma

menganggap kata-kata Daniel sebagai angin lalu. Dia melanjutkan makannya dengan

senyum kecil yang masih tersungging di mulutnya. Sementara Daniel sangat kesal

karena perkataannya tidak di anggap.

Malam itu mereka tidur di kamar

masing-masing. Meskipun kesal karena Alma tidak mendengarkan kata-katanya, tapi

Daniel senang. Setidaknya malam ini Alma pulang ke rumah mereka. Tidak

meninggalkannya dalam kesendirian lagi.

***

Pagi itu adalah weekend. Sesuai

dengan permintaan Mommy Kate, Daniel dan Alma pergi mengunjungi orang tua Daniel.

Kedatangan mereka di sambut dengan hangat.

"My little boy, my sweet

girl..." Mommy Kate merentangkan tangan lebar-lebar. Memeluk Alma dan

Daniel secara bergantian. "Mommy senang kalian mengunjungi Mommy. Ayo

masuk." Mommy Kate menggandeng tangan Alma dengan akrab. Meninggalkan

Daniel di belakang mereka.

"Bagaimana sayang? Apa

Daniel tidak menolakmu di kantor?"

"Tidak Ma. Rencana Mama

sangat hebat. Mama tahu dia pasti akan menolakku dengan alasan Aku harus kuliah.

Tapi menggunakan kuliah di dalam rencana Mama, membuat dia tidak bisa berkata

apa-apa. Mau tidak mau dia menerimaku di perusahaan Ma."

"Bagus. Mommy ikut senang

untuk kalian. Segera beri Mommy dan Papa Ed cucu yang lucu. Yang wajahnya mirip

seperti kalian." Mommy Kate memegang dagu Alma dengan gemas. Mengagumi

paras ayu nan manis Alma. Alma hanya bisa tersenyum masam.

Bagaimana mungkin dia memberikan

mereka cucu, anak mereka saja hanya menganggapnya sebagai seorang adik. Alma

menghela napas berat. Dia takut mengecewakan Mommy Kate yang sudah begitu baik

padanya.

"Nanti malam kalian akan

tidur di sini. Ini adalah kamar Daniel sebelum dia memutuskan untuk pergi dari

rumah." Kate membuka pintu kamar. Mendorong Alma untuk memasuki kamar itu.

"Tapi Ma..."

"Gak ada tapi-tapian. Ayo

masuk." Kate juga mendorong Daniel masuk. "Makan siang akan siap

sebentar lagi. Kalian istirahat dulu. Nanti Mommy panggil kalau sudah

siap." Dan  Mommy Kate meninggalkan

mereka berdua di dalam kamar.

Daniel dan Alma saling

bertatapan dengan canggung. Meskipun mereka menikah sudah dapat beberapa

minggu, namun mereka tidak pernah tidur dalam satu ranjang. Ini kali pertama

mereka akan tidur seranjang dalam kondisi sadar.

"Al, ini pasti tidak nyaman

untukmu. Aku akan tidur di sofa. Kamu tidurlah di kasur..."

"Tidak-tidak. Aku yang akan

tidur di sofa. Kakak tidurlah di sini. Ini adalah kamar Kakak. Rasanya tidak

sopan bila Aku yang tidur di sini sementara Kakak di sofa."

"Al, Aku memaksa."

"Aku tidak mau."

Mereka bersilat lidah. Saling

mempertahankan pendiriannya masing-masing. Pada akhirnya mereka mengambil jalan

tengah.

"Ya sudah, Kita akan

sama-sama tidur di ranjang. Aku janji tidak akan macam-macam. Jika Kamu tidak

percaya, Kamu bisa memberikan pembatas di tengah-tengah."

"Pembatas Kak?"

"Iya, apa saja yang

menurutmu aman."

"Aku percaya Kakak."

Alma berkata sendu. Mereka saling bertatapan.

Tok...Tok...Tok... (Bunyi pintu

di ketuk)

"Tuan dan Nyonya Muda,

makan siang sudah siap." Terdengar suara pelayan dari luar pintu. Akhirnya

Alma dan Daniel turun ke ruang makan.

Seharian mereka menemani

aktivitas Mommy Kate dan Papa Edwin. Mereka menghabiskan waktu berjam-jam untuk

saling mengakrabkan diri. Tak terasa jam makan malam pun datang. Mereka kembali

ke rumah dan makan malam bersama.

Setelah makan malam selesai,

Daniel pergi ke ruang kerja ayahnya. Sementara Mommy Kate menarik tangan Alma,

membimbingnya untuk mengikuti langkahnya. Kate membawa Alma ke dapur. Kemudian

dia mengambil gelas yang berisi minuman berwarna coklat ke kuning-kuningan. Dia

menyerahkan gelas itu pada Alma.

***

Happy Reading ^^

1
Kartini Davi
kasian kau Daniel tidur di sofa lagi
Kartini Davi
rasain Daniel calon anakmu gak mau dekat2
Kartini Davi
Daniel cemburu
Kartini Davi
sungguh terlalu kau Daniel menghina alma
Kartini Davi
sabar alma
Kartini Davi
kasian Alma di tinggal di negara orang
Kartini Davi
haha Daniel kelimpungan mencari alma
Diah Rodiah
mood ku tergantung banget sama mood Alma /Cry/
@кιяαηαρυтяιѕυ
alma aku setuju dengan mu😇
Hamaseu Nur Fadillah
haii Ezra
Suherni Erni
pasti ulah shera sama keluarganya.juga teman² nya..emang orang² ngga beradab.
Cahaya Vhiea
jam 04:45 nangisin cerita inii, padahal udah baca yg kesekian kalinya 😭
Zain malik
Luar biasa
Nikma: Permisi kakak Auhor ...

Halo kak Reader, kalau berkenan mampir novelku juga 'Kesayangan Tuan Sempurna' yaa..
Terima Kasih😊🙏
total 1 replies
EF
heran yaa sama si Alma ini selalu aja kabur, padahal dia yg ngotot banget mau nikah sma Daniel, udah nikah, setiap ada masalah selalu aja kabur²an, aneehhh.....
Anna Andriani: perasaan dulu pernah baca Yugo sama Firda tapi lupa judul..sekarang ngga ada ya
total 1 replies
Wills
aaa ada kelanjutan ceritanya dari l9ve me please hubby, seneng banget🔥
Afiqah
karya yg sangat bagus
Khairul Azam
jujur aku gak suka perempuan seperti alma, cinta boleh tp klo pasangan cuek kita harus cuek ora malah memeti meski iku bojone dewe
Indri Pkp
Luar biasa
Indri Pkp
Buruk
Al Rafles La Rafles
Kecewa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!