NovelToon NovelToon
SELINGKUH DENGAN CALON MERTUA

SELINGKUH DENGAN CALON MERTUA

Status: tamat
Genre:Nikahmuda / Poligami / Tamat
Popularitas:9.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: mama reni

🥇 1st Winner [EVENT KONFLIK RUMAH TANGGA]

Calista Zalfa Olina, kaget saat melihat Elvan Rafisqy Fathaan, kekasihnya sedang bercinta di apartemen dengan wanita lain.

Merasa dikhianati, Calista mengadu pada Ghali Daniyal Bramantio, ayah dari Elvan tentang pengkhianatan anaknya.

Om Tio, ayah dari Elvan mendengarkan semua curhatan Calista tentang anaknya dengan penuh perhatian. Melihat perhatian Om Tio, Calista menjadi simpati.

Sejak pertemuan pertama itu, Om Tio sering menghubungi Calista hanya sekedar curhat sambil mengajak makan siang atau makan malam.

Berawal dari sana pernikahan Om Tio dan istrinya yang memang sedang di ujung tanduk membuat Om Tio menaruh hati kepada Calista yang berakhir pada sebuah perselingkuhan.

Om Tio dan Calista akhirnya memutuskan untuk menikah secara siri.

Apakah rumah tangga mereka akan berjalan mulus? Apa yang terjadi jika istrinya om Tio mengetahui pernikahan mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Dua Puluh Tujuh. SDCM.

Calista terbangun ketika merasakan seseorang yang sedang bermain dileher jenjangnya. Membuka mata, Calista melihat Tio sedang menggigit kecil lehernya.

"Om, sedang apa?" tanya Calista berusaha mengembalikan nyawanya yang baru bangun.

Tio melepaskan ciumannya. Dipandangi Calista dengan tersenyum. Tio mengecup bibirnya.

"Aku hanya ingin bermain lagi," ucap Tio.

"Om pengin lagi?" tanya Calista.

"Kamu masih merasa sakit. Nanti malam aja, sekalian dua ronde."

Calista cemberut mendengar jawaban dari Tio. Calista memeluk tubuh pria yang merupakan ayah dari mantan kekasihnya itu.

"Pantasan Elvan nggak bisa lepas dari Meidi. Pasti juga karena ingin melakukan itu terus," ucap Calista cemberut.

Calista membenamkan kepalanya ke dada telanjang pria itu. Dia mengendus dada Tio, mencium wangi tubuh suaminya.

"Jangan begitu Calista, kamu bisa membangunkan sesuatu yang tidur," ucap Tio mengecup pucuk kepala Calista. Wanita itu masih terus mengecup dadanya.

Tio menarik tubuh Calista, hingga berada suara tubuhnya.

"Kamu mulai kuliah hari ini'kan?" tanya Tio.

"Iya, kenapa?"

"Makanya jangan usil, aku takut akan memakanmu dan membuat kamu nggak jadi pergi kuliah."

"Om Tio pikirannya mesum banget," ucap Calista. Dia membenamkan kepalanya di leher pria itu. Tio mengusap punggungnya.

"Mandilah! Mulai hari ini aku yang akan mengantar dan menjemput kamu kuliah."

"Kalau ada temanku yang melihat dan mengenal Om, gimana?"

"Jangan pedulikan omongan orang. Kita nggak hidup dengan omongannya."

"Kalau ada yang melihat dan mengenal Om, lalu melaporkan dengan tante, gimana?"

"Cepat atau lambat, Tari harus tau jika aku telah menikah lagi. Proses perceraian kami juga sedang berjalan."

"Om, berarti aku ini pelakor."

"Udahlah, aku dan kamu saling mencintai setelah rumah tanggaku di ujung tanduk. Ada ataupun tidak adanya kamu, suatu saat kami pasti akan berpisah juga."

"Aku buatkan sarapan dulu," ucap Calista. Dia turun dari tubuh Tio. Calista menyiapkan sarapan yang mudah dan cepat.

Dua piring roti bakar dan satu gelas kopi serta satu gelas susu telah tersedia di meja. Calista masuk ke kamar. Dia melihat Tio yang sedang memasangkan dasinya.

Calista mendekati Tio dan membantu pasangkan dasi pria itu. Ketika Calista sedang menyimpulkan dasi, Tio melingkarkan tangannya dipinggang Calista dan mengecup bibirnya.

"Om, baik-baik. Nanti dasinya nggak rapi, nih."

"Bibirmu selalu menggoda," ucap Tio. Dia menarik pinggang Calista hingga tubuh mereka makin merapat.

Tio lalu mengangkat tubuh Calista dan mendudukan di meja rias. Tio mengecup kembali bibir istri kecilnya itu.

Ciuman yang awalnya lembut berubah menjadi menuntut. Calista melingkarkan tangannya di leher Tio. Mereka saat ini saling membelit lidah.

Tio melepaskan tautan dan membuka pakaian Calista. Tampak dua gunung kembarnya yang menantang. Tio sedikit menunduk dan menghisap pucuknya, sesekali menggigit kecil. Calista tidak bisa menahan suara kenikmatannya lagi.

Tio menarik baju Calista kebawah hingga terlepas. Kemudian dia menunduk dan menanggalkan segitiga pengaman Calista hingga tubuhnya saat ini telah polos.

Dengan posisi berdiri, Om Tio mulai memasuki inti tubuh Calista. Wanita itu melingkarkan kakinya dipinggang Tio.

"Mungkin masih terasa sakit, tapi nggak sesakit kemarin. Aku akan melakukan dengan pelan," ucap Om Tio.

Ketika akan menggerakkan tubuhnya, Tio me*lu*mat bibir Calista untuk meredam rasa sakit yang dirasakan.

Tio menggerakkan tubuhnya perlahan, dipegangnya pinggang Calista dan merapatkan tubuh mereka untuk dapat memasuki tubuh Calista makin dalam.

Tio juga tidak dapat meredam suara kenikmatannya. Di kamar itu terdengar suara beradunya dua kulit, dan juga suara kenikmatan yang keluar dari mulut Tio.

Calista membenamkan kepalanya di leher Tio, menahan rasa sakit dan juga nikmat yang mulai dirasakan.

Hingga akhirnya Tio mencapai puncaknya. Dia memeluk erat tubuh mungil istrinya itu. Tio menggendong Calista dengan inti tubuh yang masih menyatu.

Di turunkan perlahan tubuh istrinya di atas ranjang. Setelah itu barulah Tio melepaskan penyatuan. Tio kembali mengecup bibir Calista.

"Terima kasih, Sayang. Kamu telah memberikan seluruh tubuhmu hanya untukku."

"Masih sakit?" tanya Tio selanjutnya.

"Sedikit," ucap Calista pelan.

"Kamu libur aja kuliah hari ini. Besok saja mulai kuliahnya. Setelah mandi, tidurlah. Istirahat. Nanti aku pesankan makanan dan minta diantar satpam ke atas. Kamu jangan masak."

"Terserah, Om aja."

"Sore, sepulang kerja aku jemput. Kita ke supermarket, belanja buat isi kulkas dengan bahan makanan. Biar kamu bisa masak, setelah semua bahan tersedia."

"Om harus kerja?"

"Tentu aja. Kenapa? Apa kamu ingin aku di rumah aja menemani? Aku takut jika di rumah aja, akan membuat aku kembali memakan kamu. Bisa-bisa seminggu kamu libur kukuhnya."

"Om pikirannya mesum aja."

"Aku ini udah puasa cukup lama. Seperti baru melakukan lagi. Jadi ketagihan," ucap Tio dengan tersenyum.

"Aku mandi, apa kamu mau mandi bareng?" tanya Tio.

"Nggak! Nanti nggak jadi mandi, tapi ...."

"Tapi apa?" tanya Tio tertawa. Dia mengusap rambut istrinya dan menyelimuti tubuhnya.

Tio mandi dan setelah itu pamit kerja. Calista juga segera mandi setelah Tio pergi.

Di tenpat lain tampak Elvan sedang bicara dengan mama-nya. Dia sengaja meminta waktu untuk bicara.

Elvan dan Tari bertemu di kafe dekat apartemen milik putranya itu. Tari mengecup kedua pipi anaknya saat bertemu.

"Tambah ganteng aja putra Mama," ucap Tari. Dia duduk di samping Elvan.

"Mama apa kabar? Udah berapa bulan kita nggak pernah bertemu?" tanya Elvan pelan, seolah bertanya dengan diri sendiri.

"Hampir satu tahun kita nggak pernah mengobrol dan bertemu langsung. Hanya mendengar suara dari ponsel saja. Ada apa kamu ingin sekali bertemu, Mama? Kamu butuh dana?" tanya Tari.

"Aku hanya ingin mengobrol dari hati ke hati dengan mama. Aku rindu duduk berdua seperti ini. Rasanya udah lama banget kita nggak melakukan ini."

"Kamu jarang pulang sejak tinggal di apartemen."

"Pulangpun, mama nggak ada di rumah," ucap Elvan sambil menarik napasnya.

"Ma,aku ingin bertanya?"

"Apa yang ingin kamu tanyakan, serius banget?"

"Apakah mama nggak bisa kembali seperti mama yang dulu. Di rumah menunggu aku dan papa pulang. Makan malam bersama dan menonton televisi bersama. Sudah sangat lama aku nggak merasakan semua itu lagi. Aku kangen." Tampak air mata mulai keluar dari sudut mata Elvan.

"Semua nggak akan bisa sama lagi,Elvan. Lagi pula umur udah makin bertambah. Kebutuhan dan keinginan kita sudah berubah juga."

"Apa yang berubah? Kebutuhan apa yang berbeda?"

"Mama dan papa udah memiliki keinginan masing-masing yang tidak bisa disamakan lagi. Mama butuh berkumpul dan jalan bareng teman, sedang papa kamu lebih senang juga di luar rumah. Sibuk dengan kegiatannya juga."

"Aku rasa semua masih bisa dibicarakan?"

Mama Elvan memiringkan tubuhnya menghadap putranya itu. Dia tersenyum. Tari mengerti, dia dan Tio telah banyak menghabiskan waktu tanpa pedulikan Elvan. Padahal anak ini tidak bersalah. Dia hanyalah korban ego dari kedua orang tuanya.

...****************...

Bersambung

1
Halimah Jameela
pria dewasa itu lebih berpengalaman kalau soal rayuan
Syahna Amira sy
Luar biasa
Aminah Badai
bnyk nasehat si om bikin ilang filling aja🤣🤣🤣🤣
Aminah Badai
wadidaw.... ang ing eng... jeudar.... hadeh gmna ya itu kelanjutannya 🤣🤣🤣
Aminah Badai
ah Calista nggak usah basa basi lah tnya dgn dirimu sendiri apa yg km rasakan dan inginkan.... gaskeun lah walaupun kliatan'a seperti pelakor cma km dan Tio yg lbih tau🥰🥰🥰
Aminah Badai
no comment... nyimak aja thor cerita'a syeru
Aminah Badai
so swooot om Tio laki sendiri aja blm tentu mao bgtu om... nitip dunk om aq jg lg dtng bulan ni🤣🤣🤣🤣🤣🥰🥰
Aminah Badai
baru baca udah bikin penasaran ni
Tetty Permata Mawiney
susah sih ya karena memang Calista berasa di posisi yg salah... harusnya bnr seperti Tanti katakan...knp ga menahan diri sampai proses perceraiannya selesai... dalam agama pun tidak membenarkan itu terlepas dr masalah RT tio n tari yg sudah rusak. dimana2 wanita baik2 ga akan mau diajak selingkuh kecuali memang sah bercerai.. Author juga sih bikin judulnya gtu...
bhunshin
kata²nya puitis bgt 🤭
Siti Maimunah
cinta tak harus memiliki elvan..lepaskan n ikhlaskan jika itu membawa membahagaian
only.me0309
Puber tuh maksudnya apa??
only.me0309
Luar biasa
Ki Ki
simpel nh enak ,perbabnya GK kebanyakan
Ki Ki
mantanku,mama tiriku hahahaha
Trirahmawati
banyak ilmu juga yg di dpat dsini,,best autor
Mamah
om Tio ganteng banget
Mamah
nyimak dulu
Mamah
gimana kalo Elvan tau ya
Mamah
mending di halalin Calista nya Om
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!