Alceena harus menelan kekecewaan saat pernikahannya dibatalkan secara sepihak oleh calon suami, karena ada rumor yang beredar jika dirinya mandul.
Alceena tidak merasa jika dia seperti yang diberitakan pun berniat untuk membuktikan pada seluruh orang bahwa dirinya bisa memiliki keturunan. Dia melakukan program hamil dengan metode inseminasi buatan, memasukkan sel dari bibit kehidupan seorang pria misterius yang bersedia mendonorkan sedikit cairan penting tersebut, tanpa melakukan hubungan badan.
Namun, tanpa Alceena ketahui bahwa pendonor bibit kehidupan tersebut adalah Dariush Doris Dominique, seorang pengusaha muda di Eropa sekaligus musuh dan orang yang selalu dia hindari sejak dahulu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NuKha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 19
Dariush tidak menyangka bahwa niat baik untuk meredam berita tentang Alceena justru membuat wanita itu semakin kesal dan membencinya. Tapi, dia tetap terlihat biasa saja, tak merasa bersalah sedikit pun. “Setidaknya, tidak bertambah banyak lagi orang yang membaca rumor itu.” Dariush tetap saja membenarkan jalan yang sudah dia tempuh dengan mengambil keputusan secara sepihak.
“Tetap saja keputusanmu salah, sekarang aku harus membersihkan nama baik sendiri walaupun beritanya lenyap!” Alceena sedikit menoyor kepala Dariush. “Kemarin kau mengatakan padaku agar lebih pintar dalam berpikir menggunakan logika! Tapi kau sendiri gegabah saat mengambil keputusan yang bahkan aku tidak meminta bantuanmu!”
Alceena rasanya sangat gemas sekali dengan kelakuan Dariush. “Kau pasti berharap aku akan berterima kasih dan takjub dengan kekuasaanmu, ‘kan?” Dia menaikkan sebelah alis, terlihat sangat sinis. “Mimpi! Di mataku, kau tetaplah pria pengacau yang selalu melakukan segala hal sesuka hatimu!” Umpatannya mengandung kekesalan hati yang teramat banyak.
“Menyingkir dari hadapanku! Aku harus kembali ke perusahaan!” Alceena mencoba mendorong dada bidang Dariush.
Namun, pria itu bergeming. Tetap berada di posisinya. Justru semakin merapatkan tubuh. “Ayo aku bantu membersihkan nama baikmu. Satu-satunya cara untuk mematahkan rumor itu, yaitu dengan membuktikan jika kau hamil.”
Dariush mendongakkan wajah Alceena hingga sorot mata keduanya saling bertubrukan. Sengaja hanya memberikan secuil jarak, agar napas hangat bisa menerpa kulit satu sama lain. “Kita ke hotel sekarang, dengan senang hati akan ku bantu,” ajaknya diiringi kerlingan mata genit penuh arti.
Alceena kian mendekatkan wajah. Dariush kira, wanita itu akan mencium. Ternyata hanya berbisik di telinga. “Tak sudi aku coba-coba denganmu! Bibitmu belum tentu pejuang yang tangguh.”
Dariush menarik pinggul Alceena hingga bagian intim keduanya saling bertubrukan. “Jangan mengejek sebelum kau membuktikannya!”
Alceena menghela napas berat. Berurusan dengan Dariush tidak akan pernah ada habisnya jika terus diladeni. Jika kekuatan dorongan tangan tak mempan agar membuat pria itu menjauhi tubuhnya, maka akan menggunakan cara lain.
Tangan Alceena dengan lembut memberikan sentuhan sensual dari pipi Dariush, kemudian semakin turun ke bawah menyentuh dada, dan berakhir pada celana kain di daerah pangkal paha yang membungkus sebuah harta karun di sana.
Alceena menarik dua sudut bibirnya, dan dia menggelitiki area pangkal paha Dariush agar kekuatan pria itu lenyap, karena sudah dipastikan musuhnya akan merasakan kegelian.
“Ceena, kau nakal sekali jadi wanita.” Dariush tak tahan dengan rasa geli itu. Dia hendak mencengkeram tangan Alceena agar berhenti menggelitiki area sensitifnya tersebut.
Namun, Alceena sudah mendorong sekuat mungkin saat Dariush mulai lengah. “Salahmu sendiri karena tak mau diusir secara baik-baik!” ejeknya seraya menjulurkan lidah.
“Aku hanya ingin membantumu,” ucap Dariush seraya memegang daerah pangkal pahanya agar jinak.
Alceena segera membuka pintu mobilnya, sebelum Dariush membuat hari ini semakin kacau. Dia pun masuk ke dalam kursi kemudi. Sebelum meninggalkan area tempat parkir, kaca kendaraan itu sengaja diturunkan. “Aku tak butuh bantuanmu! Masalahku bukan urusanmu, dan aku bisa menyelesaikan semuanya sendiri. Jadi, mulai sekarang, jangan pernah muncul di hadapanku. Aku muak melihat wajah tengilmu itu!”
Setelah puas mengomel, Alceena menutup kembali kaca mobilnya, dan segera melajukan kendaraan.
“Sial! Dua kali wanita itu membuatku meremang, tapi tak bertanggung jawab!” umpat Dariush yang melihat kepergian mobil Alceena.
...*****...
...Jangan lupa dukung karya ini dengan like, komen, vote, dan kirim hadiah sebanyak-banyaknya ya bestie...
...Ea ... Dariush kalah mulu sama Alceena wkwkwk...