Claire terjebak dalam pernikahan yang tak diinginkannya, hingga sebuah kecelakaan misterius membuatnya melarikan diri di tengah hujan dengan gaun pengantin yang compang-camping. Cedric, seorang pria asing dengan batu langit peninggalan kuno, menyelamatkan hidupnya. Cedric seorang pria dengan masa lalu penuh rahasia.
Siapakah Cedric di dalam kehidupan Claire, dan mengapa pria asing itu memilih menyelamatkannya?
Ini adalah sebuah cerita fantasi tentang kekuatan magis, dendam keluarga, dan cinta tak terduga. Akankah cinta itu akan bersatu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAYANGAN TANPA WUJUD
Cedric tersenyum kecil, membiarkan angin senja memainkan helai rambutnya. Cedric tersenyum tipis mendengar pertanyaan Claire. "Mungkin, aku hanya suka menulis puisi dari waktu ke waktu. Sastra kuno selalu menarik, terutama yang bisa memberi ketenangan meski di tengah dunia yang keras ini," jawabnya pelan, matanya kembali tertuju pada langit senja.
Claire menatapnya sejenak, kagum pada kedalaman jawaban Cedric. "Kau terdengar seperti seorang filsuf," katanya, tertawa kecil.
Cedric mengangkat bahu, masih dengan senyumnya. "Mungkin aku memang seorang filsuf—di waktu-waktu tertentu."
Logan yang sejak tadi berdiri di ambang pintu hanya menggelengkan kepala. "Dia filsuf kalau sudah bicara di depan perempuan," gumamnya cukup keras untuk didengar.
Claire terkikik, sementara Cedric mendelik tajam pada Logan. "Kau tidak bisa membiarkan suasana indah bertahan lebih dari lima detik, ya?" katanya, setengah bercanda.
Logan berjalan mendekat, menyandarkan tubuhnya di dinding balkon. "Apakah kita akan terus tinggal di sini?" tanyanya, matanya menyiratkan rasa khawatir.
Cedric mengangguk pelan. "Jika kau tidak mau tinggal di sana, kau tahu dimana pintu keluarnya!”
“Apa kau berniat akan tinggal di sini terus?” tanya Logan dengan mimik serius kepada Claire.
“Seharusnya aku sudah akan masuk kuliah lagi, libur semester telah usai!” jawab Claire tak kalah seriusnya juga.
“Lalu bagaimana dengan mempelai tuamu itu?” tanya Gregory lebih lanjut.
“Mempelai tua?” tanya Cedric.
“Eum.., Ya dia adalah mempelai tua, karena itu juga aku melarikan diri darinya, selain karena dipaksa untuk menikah!”
“Bagaimana cara kau lari darinya?” tanya Logan penasaran.
“Eum… ini sedikit aneh!” jawab Claire.
“Coba ceritakan!” imbuh cedric penasaran dengan cerita yang sempat tertunda waktu itu.
Claire pun masuk ke dalam dan duduk di sofa lalu mulai bercerita tentang mobilnya yang tiba-tiba rusak parah, lalu tentang bagaimana dia keluar dari mobil lalu menyebabkan gaunnya menjadi compang camping.
Claire menatap teduh kepada Logan seraya mengucapkan, “Terima kasih, jika aku tidak bertemu denganmu, aku tidak tahu apa yang akan terjadi kepadaku!”
Cedric memandang tak percaya kepada Claire, jika bukan karena Batu Langit, maka dia tidak akan ada di sini, tinggal bersamanya di apartemen. Pria itu berdiri sambil bertelak pinggang ketika melihat wajah kepuasan terjejak di wajah Logan.
Rasanya ingin sekali dia berkata kepada keduanya Jika dia adalah orang pertama yang mendengar rintihan meminta tolong dari Claire, dan dia jugalah yang merusak mobil itu dengan Batu langit yang dia panggil.
Teringat tentang itu, dia langsung memandang serius kepada Claire. “Siapa sebenaranya gadis ini, mengapa aku dapat mendengar panggilannya?”
Logan berdiri bersedekap seraya memandang Cedric, memberi tatapan permusuhan sekaligus kemenangan. Cedric membalas dengan wajah sombong sambil mendekati dan menepuk bahu Logan. “Aku yang menghancurkan mobil itu!”
Seketika saja senyuman di wajah Logan langsung tertarik kembali. “Tapi… bagaimana mungkin dia menghancurkannya sementara dia tidak ada di tempat kejadian!” pikir Logan seraya menatap Cedric yang pergi berjalan ke arah kamar utama.
“Sebenranya apa kehebatan yang dia miliki!” pikir Logan lagi.
Di Grup Sanders…
Ketegangan tengah melanda Grup Sander yang saat ini diguncang oleh sebuah kejadian yang sudah mereka duga sebelumnya. Tuan Gregory, pria tua yang dikenal kejam dan penuh dendam, mulai menghancurkan segala yang telah dibangun. Karena Semua bermula dari peristiwa yang tak akan pernah mereka lupakan—Claire, wanita yang seharusnya menjadi pengantin Tuan Gregory, melarikan diri tepat di hari pernikahan mereka.
Tuan Gregory duduk di ruang tamu utama yang diterangi cahaya dari lampu kristal yang tergantung. Wajahnya penuh kerutan, namun matanya berbinar dengan kebencian yang tak terbayangkan. Setiap detik yang berlalu setelah kepergian Claire, dia sudah dengan teliti merencanakan balas dendam yang lebih dahsyat.
"Semuanya akan merasakan akibatnya karena telah mempermainkanku. Kalian semua akan merasakan akibat dari apa yang telah kalian perbuat. Tunggu dan lihat saja!"
Tuan dan Nyonya Sanders merasa cemas. "Apa maksudnya Tuan Gregory? Mari kita selesaikan masalah ini, kita bisa menyelesaikannya dengan cara yang lebih baik!”
"kerja kalian terlalu lama!, Tuan Sanders!” imbuh bengis Tuan Gregory seraya berkata,
"Ini baru permulaan. Aku tahu kalian tidak akan tahan dengan tekanan ini. Aku akan memastikan kalian merugi lebih dari yang kalian bayangkan. Jangan coba-coba menahan atau melawan. Kalian tidak bisa menghindar."
Kemarahan Tuan Gregory memuncak saat dia memutuskan untuk mengirimkan "hadiah" terakhirnya. Seluruh gudang milik Grup Sanders dihancurkan dalam serangan mendadak yang dilakukan oleh orang-orang suruhannya. Barang-barang berharga yang disimpan di dalamnya, termasuk peralatan dan produk-produk unggulan, dihancurkan tanpa ampun. Keuangan mereka yang sudah goyah semakin terperosok ke dalam jurang kehancuran.
Di tengah kekacauan yang ditinggalkan oleh Tuan Gregory, Grup Sanders berdiri di ambang kehancuran. Tak ada yang menyangka bahwa seorang pria tua yang terluka oleh pengkhianatan akan mampu menimbulkan kerusakan yang begitu besar. Tuan Gregory tidak hanya ingin menghancurkan bisnis mereka, dia juga ingin menghancurkan semangat mereka, membuat mereka merasa tidak ada harapan.
Tuan Sanders yang baru saja menerima panggilan telepon dari kepala keamanan Gudang sanders, langsung terduduk lemas. Rasa marahnya kepada Claire semakin menjadi, dia pun berkata, “Jika kau berhasil menangkap putriku¬¬ Claire sanders. Maka aku persilakan kau lakukan apa saja yang kau suka, termasuk memukulnya sampai mati!”
Mendengar ini , raut Tuan Gregory pun langsung sumringah. Dia pun berdiri dan meninggalkan kediaman sanders. Perkataan tadi menyiratkan apa pun nanti yang dia lakukan kepada Claire keluarga Sanders tidak bisa menuntunnya.
Merasa sudah puas dengan pernyataan Tuan Sanders, maka pria tua kejam itu pun pergi dengan senyum kemenangan. Dia masuk ke dalam mobil dan berkata dengan arogan, “Temukan Claire Sanders, apa pun caranya meski harus mejungkirbalikan dunia!”
Tuan Gregory mulai berangan-angan lagi tentang Claire, jika sudah bertemu kira-kira dia akan mulai dari mana untuk menghukumnya. Sementara itu di dalam kamar, Cedric masih merasa aneh mengapa Claire memiliki kekuatan untuk memanggilnya.
“Apa karena liontinnya ada di tanganku!” pikir Cedric.
Dalam sepersekian detik tiba-tiba saja, terbesit tentang si mempelai pria tua. Dia pun sedikti terkekeh sambil berkata,. “Pria itu sungguh memiliki keberanian yang tinggi!”
Cedric pun memicingkan kedua matanya seraya berpikir, “Kira-kira hukuman apa yang pas untuk pria tua!”
Di malam hari Tuan Gregory pun tiba di kediamannya. Dia langsung pergi ke ruang kerjanya yang megah. Dia duduk di sofa mewahnya sambil membayangkan Claire yang akan segera menjadi miliknya. Tiba-tiba semua lampu padam, meninggalkan ruangan dalam kegelapan yang mencekam. Udara menjadi dingin, dan suara langkah-langkah samar terdengar mendekat.
"Siapa di sana?!" Tuan Gregory berseru, suaranya gemetar.
Dari bayangan, Cedric muncul, matanya merah bersinar seperti api. Suaranya terdengar dingin, namun penuh otoritas. "Gregory Halstead, kau telah melampaui batas. Ketamakan dan kekejamanmu tidak akan dibiarkan begitu saja."
Tuan Gregory mencoba menenangkan dirinya, menawarkan emas dan harta untuk menyuap makhluk itu. Tetapi Cedric hanya tersenyum dingin. "Hukuman untukmu bukanlah sesuatu yang bisa dibeli."
Dalam sekejap, Cedric menggunakan kekuatannya untuk menyeret Tuan Gregory ke hutan yang gelap. Di sana, ia menunjukkan kepadanya bayangan-bayangan dosa yang telah ia lakukan—wajah-wajah mereka yang telah ia sakiti, tangisan mereka yang tidak berdosa. Setiap dosa itu membebani jiwa Tuan Gregory, membuat tubuhnya gemetar dalam ketakutan yang luar biasa.
"Kau ingin memiliki Claire karena kecantikannya, tetapi kau bahkan tidak tahu apa arti cinta sejati," kata Cedric. "Malam ini, kau akan tahu bagaimana rasanya kehilangan segalanya.”
Dengan kekuatannya, Cedric mengutuk Tuan Gregory menjadi bayangan tanpa wujud, terjebak di dalam cermin besar di ruang kerjanya sendiri. Setiap kali pria tua kejam itu melihat pantulan dirinya, ia hanya melihat dosa-dosanya yang terus menghantuinya.
Lanjut thor
sangat mengagumkan aku membayangkan nya..
bagaimana bisaa imajinasimu melampaui batas seperti ini thoorr..😱🤩😘😍😍
semakin penasaran aja ni
" Aku tidak akan gagal "... benar Archie harus yakin kamu. bisa 👍👍
" Hutan Jiwa "..seperti makhluk yang tak bisa kasar mata....aq gk mau melihatnya jauh"in..
Apalagi Cedric bertemu dengan Ahli sejarah...pendapat" mereka yang berbeda" dan mengerikan seperti " Kafhar " yang haus darah..dua ahli d jadikan satu menjadi " Darah Tengah " seperti mediasi Darah Vampir dan Darah Manusia.
Cedric selalu care and attention k Claire..
Anastasia yang selalu menjaga dan memberi info k Cedric..👍👍💖💖
aku juga penasaran sama liontinnya...kayaknya claire liontin cahaya😆😆😆😆