Haaaaaaiiiiiiii......
Ini lanjutan dari novel "Gadis Biasa yang Luar Biasa" family.... Lebih banyak menceritakan anak-anak Rendra dan Yumi.
Walau tak lepas dari cerita keluarga besar Zandra genkz. Di sini juga tetap ada Rendra, Yumi, Nala dan yang lainnya.
Petualangan dan pertemuan dengan orang-orang baru untuk si kembar juga adik bungsunya.
Persahabatan juga kisah romansa seperti kedua orang tuanya... mungkin🤭
Petualangannya bakalan seru ga ya kaya kedua orang tuanya, kita saksikan lurrrr di novel ini
Selamat menikmati💞💞💞
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nike Julianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 32
Tak terasa sudah 2 tahun kemudian dari hari dimana Afwa melamar Kay. Namanya hubungan ya genkz.. ga melulu adem, pasti adalah bumbu-bumbu membagongkan 🤣🤣
Afwa yang posesif, cemburuan namun tak pernah sekalipun kasar ataupun bicara keras dan Kay yang baru bar dan harus sabar dengan tingkah polah tunangannya. Sering terjadi perselisihan di antara mereka, tapi tak pernah lama.
Saat ini mereka sudah kelas 3 semester 2...bulan depan ujian kelulusan.
Seperti biasa, Afwa selalu mengomel bila Kay terlihat teralu dekat dengan pria lain. Sedangkan Kay yang selalu menjadi pendengar dan menjawab iya.. iya...
" Kamu denger ga sih yang? Aku ga suka kamu terlalu deket sama murid baru itu." ucap Afwa
Saat mereka menginjak kelas 3,ada 2 murid baru di kelasnya. Laki-laki dan perempuan, entahlah... Afwa selalu tidak suka bila Kay meladeni murid itu, padahal selama ini melihat Kay berbicara atau berinteraksi dengan pria lain di kelas atau di sekolahnya Afwa mencoba menerima dan biasa. Tapi tidak dengan pria ini, ia selalu merasakan firasat yang sangat buruk.
Di tambah murid perempuan baru itu juga selalu mencari kesempatan mendekatinya. Iuuhhhh...
" Denger sayang, terus masa aku harus judes kalo di tanya. Ga sopan dong, apalagi dia temen sekelas kita." jawab Kay seraya mengusap pelan lengan Afwa, lalu merangkulnya dan tersenyum.
"Padahal kamu udah mulai pintar mengontrol keposesifan dan cemburu kamu loh yang, tapi ko semenjak ada dia. Kamu mulai ga kekontrol lagi, kenapa hmm?" tanya Kay sembari masuk ke dalam mobil setelah pintunya di bukakan oleh Afwa. Afwa pun memutar ke arah tempatnya menyetir.
"Aku juga ga tau kenapa yang, firasat aku ga baik. Seakan ada sesuatu yang salah sama dia. Kamu ga liat gimana aa? Dia juga selalu terlihat tidak nyaman bila dekat dengan dia ?" jawab Afwa setelah ia masuk dan memasang sabuk pengaman. Ia pun menjalankan mobilnya.
" Iya... kamu bener yang, aku juga ngerasain hal yang sama. Cuma ga sopan kan yang, ga ada angin ga ada hujan tiba-tiba sikap aku jahat ma dia. Kamu pikir, kamu doang yang cemburuan yang, apa kabar sama aku? Itu cewe baru juga mepet mulu ma kamu, heran aku ma mereka. Udah tau kita tunangan juga, masih aja pada mepet." ucap Kay, yang mulai kesal karena mengingat murid cewe itu, selalu mencari celah mendekat tunangannya.
Afwa yang melihat mood Kay mulai rusak, mengalihkan pembicaraannya.
" Kemana dulu kita? Masih siang ini." tanya Afwa, karena sebentar lagi ujian.. sekolah pun tidak terlalu padat untuk kelas 3,sedang dalam masa tenang sebelum ujian.
" Mmm... ke mall yu, nonton ma nongkrong aja." jawab Kay
" Boleh... berdua aja ya, ga usah ajak Afwi ma Sri. Pusing kalo kencan di intilin ma mereka. Udah kaya tom and Jerry kalo ketemu, kenapa ga jadian aja sih mereka. Padahal cocok" ucap Afwa
"Namanya perasaan ay, ga bisa di paksa. Mau kemana dia berlabuh, ga ada yang tau. Kalo mereka emang berjodoh juga, pasti jadi." balas Kay
Sepanjang perjalanan mereka membahas banyak hal dan di selingi dengan canda tawa.
Setelah parkir, mereka pun masuk ke dalam mall.
" Makan dulu ay, lapar banget nih perut." ucap Kay yang di setujui oleh Afwa.
" Mau makan apa?" tanya Afwa
" Apa ajalah.. yang penting kenyang." jawab Kay
Mereka pun masuk ke salah satu stand makanan. Namun saat mereka sedang asik makan, cewe kunti yang di selalu mepet Afwa menghampiri mereka dengan ibunya.
" Hei Afwa " sapanya tanpa menyapa Kay, sedangkan Kay hanya cuek masa bodo.
Afwa hanya melihat tanpa membalas sapaannya. Ia pun melanjutkan makannya.
" Mah.. kenalin ini Afwa, yang sering Rindu ceritain." ucapnya pada kedua orang tuanya.
"Oohh.. ini toh si ganteng yang sering kamu ceritain, ya ampun ga nyangka ya bisa ketemu di sini. Jodoh kali kalian." ucap ibunya watados, sehingga membuat Kay yang mendengarnya pun mendongakan kepalanya dengan memasang wajah kesal.
' Njir... ngomong apa sih nih orang tua, ga liat lagi makan ma siapa gitu? Kalo tiap ketemu di bilang jodoh, apa kabar temen kelas ma sekolah.' gumam Kay dalam hati yang mulai panas, hareudang. Nafsu makannya mendadak hilang, ia menyimpan sendok ya dan melipat kedua tangannya di depan dadanya, ingin melihat dan mendengar sampe mana mereka berkoar.
"Mama bisa aja, kamu ngapain Wa? boleh gabung ga?" tanya Rindu, Afwa masih belum menjawab.
' Aing di anggap apa ini? Ga keliatan apa gimana ini?'
"Kamu ko diem aja sayang, ga papa kan tante gabung di sini?" tanya ibunya Rindu seraya menggeser Kay hampir jatuh.
Afwa yang melihatnya pun menjadi kesal dan marah, sejak tadi tunangannya di anggap tidak ada. Dan sekarang tunangannya di perlakukan seperti butiran debu.
" Tolong jaga sopan santun anda ya nyonya, saya tidak tau kalian ini pura-pura buta atau memang buta. Tolonglah bersikap sebagaimananya manusia yang punya attitude baik, sejak tadi saya diam kalian menganggap tunangan saya seolah tidak terlihat, namun semakin ke sini perlakuan kalian semakin kurang ajar." sarkas Afwa, ia sudah tidak bisa menahan amarahnya lagi.
"Wa.. kamu ko ga sopan sih sama mama aku? " tanya Rindu tanpa rasa bersalah.
" Astaghfirullah... kamu." belum selesai berbicara Kay memotongnya.
" Nak Afwa, ko ngomongnya ga sopan sama tante, cuma gara-gara perempuan ini. Ga pantes lah anak ini sama nak Afwa, pantesan anak tante kemana-mana. Ya cantik, anggun, derajat sosialnya juga sederajat sama kamu nak." ucap sarkas ibunya Rindu
Kay yang mendengar hal itu hanya tersenyum smirk dan menggelengkan kepalanya. Dan tanpa ia sadari ternyata Rindu sudah berada di sampingnya, langsung menjambak rambut Kay.
" Aaarrgghht... " teriak Kay. Dan Afwa pun langsung mencengkram tangan Rindu sehingga Rindu merasa kesakitan dan langsung melepaskan jambakkannya.
Bila mau... Kay sangat bisa menghancurkan wajah Rindu saat ini, namun ia pun harus menjaga nama baik Afwa.
'Mau gimana anaknya ga angkuh dan sombong, lah induknya aja macam gini, mana mau Afwa.' gumamnya dalam hati, kesal dan sakit hati ia rasakan. Selalu strata sosial yang di jadikan alasan ketidak cocokannya dengan Afwa menurut pandangan orang. Kay mengusap kepalanya yang barusan di jambak oleh nenek sihir itu.
" Ck.. ck.. ck.. Selama ini saya mempertanyakan bagaimana orang tua dia mendidik anaknya. Sekarang saya sudah lihat sendiri, bagaimana nyonya mendidik anak nyonya." balas Afwa
" Anda pikir saya menerima wanita karena kekayaannya, ck.. ck.. dangkal sekali pikiran anda. Kalo seperti itu namanya saya mencari rekan kerja, bukan seorang istri. Dan asal anda tau nyonya, saya sangat tidak suka dengan wanita yang memiliki perangai seperti putri nyonya. Kalaupun di dunia ini wanita hanya tinggal putri nyonya, saya lebih memilih tidak menikah seumur hidup saya." lanjutnya
" Dan Kamu... saya sudah berkali-kali menolak dan memperingatkanmu, jaga perilakumu. Saya tidak habis pikir dimana otakmu, kamu itu tidak bisa di bandingkan dengan seujung kuku tunanganku sekalipun, jagalah harga diri kamu sebagai wanita. Bukannya menjatuhkannya dengan mengejar laki-laki yang jelas-jelas sudah menolakmu. Menjijikkan.." sarkas Afwa, ia langsung menarik Kay untuk keluar dari area tempat makan tersebut. Setelah sebelumnya ia meletakkan uang di atas meja.
Rindu yang di perlakukan seperti itu oleh Afwa, benar-benar merasakan sakit di hatinya. Ia mengepalkan tangannya, begitu pun dengan ibunya. Dirinya merasa di permalukan oleh Afwa, di ceramahi depan banyak pasang mata oleh anak kecil.
'Aku tidak akan tinggal diam Afwa, kamu pasti bertekuk lutut di hadapanku. Kalau perlu, aku akan membuat kamu menjauhi wanitamu' ucapnya dalam hati seraya tersenyum smirk dan melihat tangannya.
Mau ngapain nih dia?? jangan macem-macem kamu ya!!! 🤬🤬
Skip
" Kamu ga papa kan yang, ada yang luka ga? Brengsek.. ga anak ga ibunya, ga ada akhlak semua." gerutu Afwa sembari mengecek tubuh Kay.
" Ga papa ay, makan di luar yu. Masih lapar ini" rajuk Kay
" Oke.. ga jadi nonton kita?" tanya Afwa
" Ga deh.. ambyar mood ku hari ini." jawab Kay
" Makan di rumah kamu aja yang. Kangen aku sama bunda" lanjutnya
" Ya udah ayo,beli sesuatu dulu buat nenek sama Rio" balas Afwa sembari menarik pelan tangan Kay untuk menyambangi beberapa toko dan kembali pulang.