NovelToon NovelToon
Pernikahan Kontrak Dengan Mafia Kejam

Pernikahan Kontrak Dengan Mafia Kejam

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Mafia / Janda / Cinta Paksa / Persaingan Mafia / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:6.1k
Nilai: 5
Nama Author: yaya genza

Seorang wanita bernama Arabella Gwenevieve berusia 22 tahun.. Hidupnya begitu kelam setelah dijual oleh kedua orang tuanya dan menikah dengan seorang pria yang dijodohkan dengannya.. Namun pernikahan tersebut hanya berlangsung selama beberapa bulan dan suaminya kembali mencampakkannya.. Hidupnya berubah setelah bertemu dengan seorang mafia yang sangat kejam dan di takuti di kota tersebut..

penasaran seperti apa kisahnya?

Ikuti Kisah nya terus.. jgn lupa like and vote sebanyak banyaknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yaya genza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18

Flashback On

Charles sedang kencan buta, dan gadis yang menemaninya malam ini adalah putri seorang pengusaha.

Ini adalah kencan kedua mereka, dan gadis itu agak kesal saat kencan pertama mereka karena charles tidak membawanya ke hotel atau apartemennya.

Malam ini, gadis bernama claire itu memakai gaun bewarna silver, dengan tali spagetti menghiasi bahunya seperti sehelai benang di kulitnya yang halus. Di luar gaun itu claire memakai mantel bulu putih. Bibirnya di poles dengan warna merah membara, yang begitu berani dan menggoda.

Charles suka gadis pemberani, meskipun tentu saja bukan hanya dari penampilan fisik saja, tetapi secara karakter, dan menurutnya claire lumayan.

"Jadi, kau suka makan malam ini.? " Tanya charles.

"Lumayan mr. Aldridge.. hanya saja ada satu kekurangan. " Ucap claire

"Oh ya.? " Charles mengangkat sebelah alisnya.

"Kau kurang romantis.! " Katanya.

"Kalau kau mencarinya padaku, kau tidak akan menemukannya. " Kata charles datar.

Gadis itu tampak senang saat mereka pergi, dan dia berusaha keras agar terlihat menggoda di depan charles. Rupanya gadis itu bertekad membuat charles berakhir di ranjang bersamanya malam ini.

Sayangnya, selama hampir sebulan terakhir. Charles tidak berminat lagi menyentuh wanita wanita itu. Ia hanya sibuk memikirkan satu orang, gadis berambut merah yang rasa bibirnya masih tertinggal di lidahnya.

"Gaya apa yang kau sukai mr. Aldridge.? " Tanya claire.

"Missionaris." Jawab charles singkat. Membuat mata gadis itu berbinar.

"Benarkah.? Ku pikir kau akan suka yang lain. " Ucap claire. Charles mengarahkan mobilnya ke apartemen.

"Kau berharap aku suka mengikat.? " Tanya charles.

"Mungkin." Claire mencuri pandang ke arah charles.

Rahangnya yang tegas, sorot matanya yang dingin, dan tubuhnya yang tegap membuat charles terlihat begitu sempurna, begitu jantan, dan tampan. Tetapi claire tau ada tembok besar yang dibangun pria itu di sekitarnya. Sesuatu yang membuat ia sulit di dekati.

"Jadi, kau benar benar tidak suka hal yang romantis, mr. Aldridge.?

"Kau tau jawabannya. " Jawab charles.

Claire mencondongkan tubuhnya, mencoba menciptakan kedekatan yang lebih intim.

"Aku tidak keberatan, tapi kau bahkan tidak menciumku." Ujarnya.

Charles menoleh sekilas, melihat wajah gadis itu yang penuh harap. Bibir merah merona claire melengkungkan senyum menggoda, dan charles bisa mencium aroma parfum mahal yang menyelimuti tubuhnya.

"Aku sedang mengemudi, kecuali jika kau berani bertaruh kita akan selamat sampai tujuan. " Kata charles.

Claire menarik nafas panjang. Mencoba menahan rasa kesalnya. Ia tak biasa diperlakukan seperti ini. Sebagai seorang putri pengusaha sukses, claire terbiasa menjadi pusat perhatian, dikejar dan dimanja oleh pria pria yang menginginkannya. Namun charles berbeda. Dia tidak tunduk pada pesona claire. Dan itu justru membuatnya semakin penasaran.

"Apa kau selalu seperti ini kepada semua wanita.? " Tanya claire dengan nada tajam.

"Aku tidak suka basa basi. " Jawab charles.

"Acuh tak acuh. Tidak peduli. Seolah olah aku tidak ada disini. " Kata claire.

"Kau tau, banyak pria diluar sana yang rela melakukan apa saja untukku. " Kata claire.

"Dan kau memilih untuk berada disini bersamaku, yang jelas jelas tidak seperti mereka. Kenapa.? " Charles mengangkat sebelah alisnya.

Claire tidak menjawab. Ia membenci fakta bahwa yang dikatakan chalres adalah benar. Ia sendiri tidak tau kenapa ia mau mengikuti kencan kedua ini. Padahal pria disebelahnya tidak menunjukkan tanda tanda ketertarikan sedikitpun dengannya.

Mungkin karena charles adalah pria yang mirip seperti teka teki yang sulit di tebak. Dan Itu membuatnya tertarik untuk terus mencoba.

Mobil memasuki kawasan apartemen. Charles membawa mobil ke lahan parkir. Disana tidak terlihat siapapun, hanya mobil mobil mewah yang berjejer. Charles mematikan mesin mobil dan berbalik menatap claire.

"Kita sudah sampai. " Katanya datar.

"Apa kau akan masuk.? " Tanya claire dengan alis terangkat. Charles menyenderkan tubuhnya ke jok dan mengamati gadis itu.

"Kalau kau mengizinkan.? " Katanya.

Claire melepas sabuk pengaman. Dan secara otomatis membuka mulutnya saat charles mendekat. Ciuman pria itu tegas, tepat sasaran tanpa tanggung tanggung, begitu dalam dan keras. Claire tidak pernah dicium seperti itu oleh pria manapun, yang ahli dan sangat mendominasi.

"Ini kan yang kau inginkan. Bitch.? " Ujar charles.

"Fuck me please.! " Desah claire dengan suara bergetar penuh hasrat.

Baru saja charles mengusapnya, tiba tiba saja ciuman pria itu terhenti. Claire seketika ditinggalkan begitu saja, bersandar di jok mobil seperti pela**r yang baru saja dipakai habis habisan. Charles menatapnya dingin sebelum meraih ponsel yang terus bergetar di sakunya.

"Ya.? "

Alis tebal charles terangkat, ekspresinya berubah gelap. Tentu saja karena saat itu charles baru saja menerima telpon dari leo, yang memberi tahu bahwa ia baru saja melihat kaivan di sekitaran rumah arabella. Ditambah lagi gadis itu juga terlihat di sekitaran panti jompo. Panti jompo tempat ayahnya berada.

"Apa yang diinginkan gadis itu? Dia gagal mendekatiku dan kini menyasar pada ayahku.? "

"Dia menemui seorang wanita tua di panti jompo itu, dan dia terlibat pembicaraan dengan tuan aldridge. mereka terlihat saling mengenal. "

"Mustahil.! "

"Mereka sudah lama sangat akrab. " Kata leo. Mendengar hal itu charles marah sekali.

Bagaimana bisa ayahnya mengenal arabella. Sedangkan saat charles pergi menemuinya, pria itu tidak ingat siapa charles. Pria itu hanya bicara soal putranya yang berumur 7 tahun. Dan hanya itu, ayahnya ingat memiliki seorang anak, tapi tidak ingat nama, wajah dan seperti apa dia.

"Gadis itu.! Aku harus tau apa yang sebenarnya dia inginkan. ! "

"Ikuti dan awasi dia.! " Charles berpikir jika arabella akan bertemu kaivan.

"Kami sedang mengawasinya tuan. Arabella bergerak sendiri menuju rumahnya, bahkan ia tidak menghidupkan lampu. "

"Apakah dia akan melakukan transaksi.? "

"Kemungkinan besar. "

"Aku akan kesana dan menangkapnya sendiri.! " Ujar charles.

Setelah sambungan telpon terputus, charles mencengkeram setir dan menoleh ke arah claire.

"Sayang sekali nona. Aku tidak bisa pergi ke ranjangmu malam ini. " Ucap charles.

Ekspresi tersinggung jelas terlihat di wajah claire. Gadis itu langsung meraih tas tangannya, membuka pintu dan keluar sambil menutup pintunya dengan keras.

Charles tak membuang waktu, ia langsung membawa mobilnya pergi. Dan bertemu dengan anak buahnya.

"Gadis itu kembali sekitar semenit yang lalu. "

"Untuk apa dia kembali.?! "

"Aku rasa dia meninggalkan sesuatu tuan. Sebelumnya ia membawa banyak barang barang. " Lalu leo menerima informasi dari alat komunikasi soal informasi terbaru arabella.

"Disana ada beberapa pria tuan. Mereka masih berbincang soal hutang itu. Aku rasa arabella datang kesini hanya untuk mengambil barang barangnya sebelum ia pergi. "

"Jadi dia bersih.? "

"Kaivan berada di sekitar sini karena menemui orang lain. "

"Bagus, kalau begitu dapatkan arabella untukku.! "

"Kita kalah jumlah. " Kata leo. Charles meraih pistol sabuknya.

"Kau pikir aku akan diam saja? Kepung tempat ini, aku yang akan maju ke depan. ! "

Tidak akan ada yang berani membantah keputusan charles. Karena dia mungkin bos mafia yang selalu dilindungi, tetapi leo tau tuannya adalah seorang yang profesional.

Mereka bergerak dengan cepat, dan mendapatkan arabella sama mudahnya dengan membalikkan telapak tangan. Hanya saja keadaan gadis itu, darahnya yang menetes, blouse yang sobek, air mata di wajahnya, entah bagaimana membuat charles marah tanpa sebab.

Rasanya ia ingin membunuh orang orang itu berulang kali hanya karena membuat arabella berdarah. Ia tak suka. Karena jika arabella berdarah, itu haruslah karena ulahnya.

Flashback Off

HAPPY READING♥

Jangan Lupa Like, Komen, Subscribe Sayangku♥

1
CTzue Bai'Hamsya II
Luar biasa
Diana Susanti
lanjut kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!