NovelToon NovelToon
Bisakah Aku Mendapat Cinta Mu

Bisakah Aku Mendapat Cinta Mu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Diam-Diam Cinta / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Astri Reisya Utami

Hidup satu atap dengan pria yang berstatus sebagai suami namun sikapnya dingin dan mungkin tidak menganggap kita ada itu rasanya sakit.
Humaira seorang gadis yang setuju di jodohkan dengan pria pilihan orang tuanya. Humaira setuju di jodohkan agar semua orang yakin dan percaya lagi pada dirinya dengan apa yang telah dia lakukan pada istri sang om.
Namun nasib berkata lain, pria yang dia nikahi adalah pria yang sangat membencinya karena tau kelakuan Humaira.
Namun Humaira berusaha untuk menjadi istri baik hingga dirinya jatuh cinta pada sang pria namun sikapnya masih sama seperti pertama mereka menikah.
Apa Humaira sanggup bertahan atau memilih mundur?.
Yu baca ceritanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Astri Reisya Utami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jatuh dari tangga.

Aku tinggal di rumah om Faiz dan Naira karena hanya mereka yang ngertiin aku.Aku hanya bisa meratapi nasib ku saat ini, aku harus hamil dan suamiku dia entah menerima atau sama seperti apa yang di pikirkan orang tua ku.

"Ayo sarapan Maira" ucap tante Erika saat waktunya sarapan.

Aku pun mengambil roti namun baru saja satu suap rasa mual itu langsung datang membuat aku langsung lari ke belakang.

"Neng kenapa? " tanya bibi yang membantu ku memijit pundak.

"Dia lagi hamil bi" beritahu Naira yang mengejar ku ke belakang.

"Owalah neng, selamat ya neng" ucap bibi dan aku tersenyum.

Naira pun membantu ku masuk kamar karena aku gak mungkin melanjutkan sarapan.

"Kamu mau sarapan apa?, biar aku bawakan" Naira menawarkan aku.

"Gak usah Nai, lagian percuma makan juga pasti balik lagi" jawab ku.

"Ya sudah kamu istirahat saja! biar nanti bibi bawakan buah-buahan agar kamu gak mual" ucap Naira lalu dia keluar dari kamar ku.

Selama aku tinggal di rumah tante Erika aku selalu di temani Naira karena Dira saat ini dia sedang sibuk dengan pekerjaannya. Setelah hampir satu minggu barulah kedua orang tua ku datang menjemput ku. Mereka sekarang tidak marah lagi setelah Naira menjelaskan semuanya. Namun aku belum mendapat kabar dari Renaldi apa dia menerima kehamilan ku atau tidak.

"Sayang kenapa? " tanya mama saat melihat ku bengong sendiri.

"Kabar bang Renaldi gimana mah? " tanya ku pada mama setelah tinggal di rumah orang tua ku lagi.

Mama memegang tanganku lalu berkata "papa sudah bicara dengan papa Rio dan memberitahunya tapi papa Rio melarang kami untuk memberitahu Renaldi dulu karena dia takut jika Renaldi tidak menerima kehamilan mu dan menuduh kamu yang macam-macam seperti kami dulu".

" Aku tau ma, bang Renaldi pasti seperti itu"balas ku.

"Kamu sabar dulu nunggu dia pulang dari luar kota karena saat ini dia sedang di luar kota" beritahu mama.

Aku pun hanya mengangguk karena hanya bisa menuruti apa yang orang tua ucapkan.

Namun aku tetap saja merasa tidak tenang dan ingin menjelaskan semuanya dan bahkan aku ingin mencari bukti jika aku tidak salah.

Hari berlalu begitu saja dan aku menjalani masa ngidam ku dengan sendiri walau terkadang ada rasa iri pada orang lain apa lagi saat pemeriksaan aku melihat orang lain datang bersama suaminya sedangkan aku hanya di temani Naira atau mama.

"Udah lo gak usah sedih kan ada gue yang setia temani lo"ucapnya mencoba menghiburku. Naira akhir-akhir ini gak terlalu sibuk karena om Faiz sedang di luar kota juga. Namun berapa hari kemudian aku mendapat kabar jika om Faiz mengalami kecelakaan dan membuat om Faiz hilang ingatan dan lupa jika dirinya sudah menikah. Namun yang membuat aku lebih kaget dalang dari kecelakaan itu suami dari kakak iparnya namun lagi-lagi di belakang semua itu Gilang.

Aku benar-benar tidak percaya jika Gilang sampai segitunya untuk membalas dendam pada om Faiz karena telah merebut Naira darinya. Namun sebulan setelah kejadian itu Fajar datang ke rumah menemui ku.

"Ngapain lo kemari? " tanya ku saat turun menemuinya.

"Gue cuman mau menyerahkan titipan Gilang" jawab nya sambil menyerahkan sebuah tas.

"Apa ini? " tanya ku sebelum membukanya.

"Gue gak tau , gue cuman di suruh nganterin ini sama Lo" jawab nya.

Aku pun hanya melihat tas itu namun saat akan membukanya Fajar berkata "gue pamit dan mungkin sampai hari ini lo dan Gilang berhubungan karena saat dia menyerahkan itu dia pamit sama gue".

Fajar pun pergi dan aku pun membuka tas itu namun aku terkejut saat melihat isinya ternyata itu uang.

" Duit apaan ni"gumam ku dan aku melihat ada sebuah surat.

"Hai, saat lo buka tas dan baca surut ini gue sudah tidak di kota ini. Gue mau balikin duit yang pernah lo kasih ke gue walau gue gak ingat nominalnya berapa dan gue cuman bisa ngasih segitu. Gue mau minta maaf karena selama ini gue udah manfaatin lo dan gue bakal tebus itu semua dengan menjelaskan pada Renaldi jika kita tidak ada hubungan apa-apa. Setelah lo baikan sama Renaldi gue harap lo bisa bahagia"isi surat itu dan aku benar-benar kaget karena isi uang nya lebih.

"Siapa yang datang sayang? " tanya mama tiba-tiba muncul.

"Mama bikin kaget saja" balas ku dan mama langsung duduk di sampingku dan melihat tas yang ada isi uang nya.

"Uang dari mana banyak banget? " tanya mama kaget.

"Gilang ma" jawab ku membuat mama terkejut.

"Dia balikin uang yang pernah aku kasih dulu. Uang yang di pakai buat tebus dia dan lain-lain. Tapi ini terlalu banyak ma" lanjut ku.

"Dia dapat duit darimana? " tanya mama karena setau mama keluarganya sudah mulai bangkrut.

"Aku gak tau ma, yang jelas saat ini dia sudah kabur entah kemana" beritahu ku membuat mama terkejut karena saat ini Gilang sedang jadi incaran keluarga ku karena dia telah mengakibatkan om Faiz kecelakaan.

"Ya sudah kamu simpan dulu saja jangan sampai papa tau dulu" beritahu mama dan aku pun hanya nurut saja.

Ku simpan uang itu di lemari ku dan aku langsung pergi istirahat. Namun satu minggu setelah kejadian itu benar saja orang tua Renaldi datang ke rumah dan mereka meminta aku tinggal lagi bersama mereka karena Renaldi sudah tahu jika bayi yang aku kandung anaknya. Namun yang membuat aku kecewa kenapa dia gak datang sendiri menemui ku dan orang tua ku.

Namun lagi-lagi orang tua ku setuju jika aku pindah lagi ke rumah Renaldi namun sekarang aku nolak karena aku gak mau jika bukan Renaldi sendiri yang datang ke rumah.

Usia kehamilanku sudah lima bukan dan sampai saat ini Renaldi belum menemui ku entah kemana dia. Namun malam ini entah kenapa hati dan perasaan ku merasa tidak enak dan merasa khawatir. Aku pun keluar kamar dan entah karena tidak fokus atau gimana tiba-tiba kaki ku terpeleset dan membuat aku terjatuh dari ats kebawah.

"Maira" teriak mama yang aku keder.

"Sayang bangun" ucap mama sambil memegang kepalaku.

"Ma perut sakit" lirih ku.

"Sayang" balas mama sambil menangis.

Tak lama papa datang dan dia langsung menggendongku dan membawaku ke rumah sakit. Saat sampai rumah sakit aku langsung di tangani dan entah apa lagi yang terjadi karena tiba-tiba pandanganku pudar.

1
Astrireynadiaz
masih banyak kurang nya... maaf.
Nita Kurniawati
banyak typo nama2 nya thor, jadi bingung bacanya..tolobg diperbaiki ya
Astrireynadiaz: makasih kak sudah mengingatkan.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!