NovelToon NovelToon
Colloseum: Survival Game

Colloseum: Survival Game

Status: sedang berlangsung
Genre:Dunia Lain / Anime / Fantasi Isekai / Game / Light Novel
Popularitas:361
Nilai: 5
Nama Author: rider1049v

Survive Game adalah permainan dimana semua pemain nya harus bertahan hidup hingga dia menjadi orang terakhir, para pemain di bolehkan saling membunuh ataupun kerja sama. Dan siapapun yang berhasil bertahan sampai akhir, akan mendapatkan hadiah berubah hal untuk meminta satu permintaan apapun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rider1049v, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Labirin?

Taro, Chaelye, Yintia, dan Asaki saat ini tepat berada di sebuah penjara, mereka duduk di lantai penjara batu dingin yang sempit tanpa bisa berbuat apa-apa selain menatap satu sama lain.

"Kalau saja "seseorang" tidak bertindak tanpa perintah," kata Asaki.

Chaelye terlihat menundukkan kepalanya.

"Maaf." kata Chaelye dengan nada penuh penyesalan.

"Kau benar, jika saja "seseorang" ingat untuk menuruti yang namanya "rencana"" kata Yintia.

Chaelye semakin tertekan karena perkataan Yintia.

"Itu benar, jika saja "seseorang" lebih percaya pada temannya, maka hal ini tidak akan terjadi." kata Taro.

Chaelye menjadi semakin tertekan lagi, dia menundukkan kepala nya dan tidak berkata-kata dan mulai sedikit menangis, hal itu membuat Taro, Asaki, dan Yintia terkejut. Mereka mencoba menenangkan Chaelye.

1 hari yang lalu.

Taro, Chaelye, Yintia, dan Asaki saat ini sedang berada di sebuah desa yang cukup luas dengan jalanan yang terlihat seperti labirin tapi tidak di batasi oleh tembok besar, melainkan pagar pendek.

"Apa ini?" tanya Yintia.

Sela kemudian muncul di hadapan mereka dengan gayanya yang bersemangat seperti biasa.

"Selamat datang, ohhhh kalian benar-benar kurang beruntung, ini adalah rintangan yang sangat sulit untuk rintangan ke 2." kata Sela.

"Kami harus apa disini?" tanya Taro.

"Kalian akan bermain petak umpet bersama monster tanpa mata bernama bernama cyclops, tapi kalian harus berhati-hati, karena dia memiliki penciuman yang tajam." jawab Sela.

"Cyclops, tanpa mata?" tanya Yintia.

"Jangan di pikiran." jawab Sela. "Tugas kalian untuk mencari kunci agar bisa keluar dari tempat itu, jika kalian di tangkap maka kalian tidak akan bisa keluar lagi. Batas waktunya sampai besok, kalau kalian gagal maka kalian akan menjadi santapan cyclops, kalau begitu selamat berjuang." kata Sela.

Sela menghilang dengan gayanya yang mencolok seperti biasa, mereka berempat segera memasuki desa itu dan permainan di mulai, langit langsung di selimut kegelapan malam dan suara langkah kaki yang cukup besar terdengar.

"Untuk saat ini, ayo kita sembunyi." bisik Taro.

Mereka langsung berlari ke salah satu rumah dan bersembunyi di sana.

"Bagaimana sekarang?" tanya Yintia.

"Berpencar adalah pilihan yang baik, tapi itu hanya akan merugikan kita, dia bisa saja cerdas." jawab Taro.

"Kalau begitu, kita akan tetap bersama, jangan ada yang berpencar." kata Asaki.

Mereka mulai bergerak secara perlahan, mereka mengendap-endap melewati rumah-rumah.

"Kenapa kita mengendap-endap? Kan dia buta." tanya Yintia.

"Benar juga." jawab Asaki.

Mereka mulai berlari dengan cepat sembari memperhatikan sekeliling mereka, Asaki tiba-tiba berhenti dan langsung menarik mereka bertiga masuk ke dalam rumah.

"Ada apa?" tanya Yintia.

"Sihhhh."

Cyclops itu tiba-tiba turun dari atas dan mendarat tepat di depan rumah tempat mereka bersembunyi, ukuran Cyclops itu lebih besar dari rumah-rumah yang ada di labirin itu.

"Besar nya." bisik Chaelye.

"Dengan begini kita tau, bahwa dia tidak akan bisa masuk ke dalam rumah." kata Taro.

Cyclops itu mulai mengendus-endus, kemudian dia melihat ke arah rumah tempat mereka bersembunyi dan mulai mendekat ke sana.

"Oi, oi, jangan bercanda." gumam Asaki.

"Cepat lari!" teriak Taro.

Mereka segera keluar dari rumah itu, Cyclops itu melompat dan menghancurkan rumah tempat mereka bersembunyi, mereka berempat berlari menelusuri jalan setapak sembari di kejar oleh Cyclops itu.

"Asaki, hentikan dia dengan sihir mu." kata Yintia.

Suara Sela bergema di langit.

"Aku lupa mengatakan nya, Cyclops itu di lindungi dengan anti sihir yang sangat banyak, jadi sihir kalian tidak akan bisa mengenai atau melukainya." kata Sela.

"Jadi yang bisa bertarung hanya Taro yang merupakan sword man." kata Asaki.

"Apa kau lupa aku juga pengguna pedang?" tanya Yintia.

Cyclops itu melompat dan mendarat di depan mereka, mereka terkejut dan langsung berbelok ke kanan.

"Tunggu sebentar!" kata Yintia.

Yintia berhenti kemudian mengangkat tubuh Cyclops itu.

"Berat...." kata Yintia.

Yintia menggunakan kedua tangannya dan mulai menerbangkan Cyclops itu jauh dari mereka berempat, Cyclops itu terjatuh ke tanah dan pingsan.

Yintia kelelahan dan nafasnya terengah-engah. "Untuk saat ini...... Kita aman...." kata Yintia.

Mereka berempat mulai berlari lagi dan mencari petunjuk tentang keberadaan kunci itu.

"Sekarang harus bagaimana?" tanya Chaelye.

"Seperti kuncinya ada di punggung Cyclops itu, aku melihat nya saat Yintia mengangkat nya tadi." kata Taro.

Semuanya terkejut dengan perkataan Taro.

"Bagaimana kita bisa mengambil nya?" tanya Chaelye.

"Aku punya ide!" kata Asaki.

Cyclops itu mulai terbangun dan berdiri dan kembali mengendus, dalam sekejap dia langsung menemukan posisi mereka berempat, Cyclops itu melompat dan langsung mendarat tepat di tengah-tengah taman dan menghancurkan air mancur indah yang ada di tengah-tengah taman itu.

Di kemudian berteriak dan menggetarkan tempat itu, dengan cepat Asaki berlari ke arah Cyclops itu kemudian memancingnya, Cyclops itu mencium bau Asaki dan mengejarnya dengan sangat cepat meskipun Asaki masih jauh lebih cepat darinya.

Sementara itu, Taro dan Chaelye bersembunyi di balik rumah, dan Yintia sedang berbaring di lumpur sambil menyiapkan jebakan, Asaki terus memancing Cyclops itu sembari menunggu tanda dari Yintia.

Cyclops itu berteriak sekali lagi dan membuat tempat itu bergetar, membuat Asaki terpeleset dan terjatuh ke tanah, Cyclops itu berhenti tepat di hadapan Asaki yang terjatuh dan mulai membuka mulutnya.

"Asaki!!!" teriak Chaelye.

Chaelye langsung berlari ke arah Asaki, Taro mencoba menghentikan nya tapi tidak berhasil, Chaelye melemparkan baru tepat di kepala Cyclops itu.

"Kamari kejar aku!!!" teriak Chaelye.

Asaki terkejut saat Chaelye melempar batu ke arah kepala Cyclops itu, Cyclops itu bergerak dengan cepat, saat Chaelye hampir di makan oleh Cyclops itu, Taro datang dan menusuk mulut Cyclops itu dengan pedangnya.

"Dasar bodoh!" kata Taro.

Asaki segera berdiri dan melompat ke atas punggung Cyclops itu, lalu menarik kunci itu dari punggungnya, Cyclops itu terbaring di tanah dan tidak bergerak.

"Asaki-"

"Dasar bodoh!! Kau mau mati?" kata Asaki dengan kesal.

Chaelye terkejut saat Asaki berteriak ke arah nya, ekspresi sedih mulai muncul di wajahnya.

"Tapi, kau juga hampir di makan-"

"Kau pikir aku akan mati hanya karena di makan oleh nya?" tanya Asaki dengan kesal.

Chaelye terdiam dan menundukkan kepalanya, Yintia datang dengan tubuh yang di penuhi lumpur.

"Benar-benar, sia-sia saja aku melumuri tubuh ku dengan lumpur." kata Yintia.

Suara Sela bergema di langit.

"Selamat!!!! Tapi kurasa tidak juga, game kali ini adalah petak umpet bukan berburu, jadi kalian termasuk melanggar aturan dan akan di mendapatkan "hukuman game", aku akan membiarkan kalian menyimpan kunci itu, dan hukumannya kalian harus mencari sendiri pintu keluar nya, tanpa terlihat oleh para penjaga!" kata Sela.

Mereka berempat langsung terjatuh ke dalam sebuah lubang yang tiba-tiba muncul di bawah mereka, dan akhirnya berakhir di penjara yang sempit.

1
Protocetus
kunjungin ya novelku, Mercenary of Dorado
Kiriyama Noe
10 km apa nggak kejauhan cuy
Kiriyama Noe
bagian ini setelah labirin bagusnya di kasih titik
Kiriyama Noe
Kurang bagus kalau di kasih kurung untuk menjelaskan pikiran karakter, lebih baik langsung saja tanpa pakai kurung
rider1049v: itu udah jadi ciri khas ku sendiri
total 1 replies
Kiriyama Noe
lumayan untuk episode ini, tapi ya masih sedikit kurang penjelasan, dan ada juga yang typo
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!