Maya memiliki 3 orang anak saat dirinya diusir oleh suaminya karena pengaruh dari keluarganya, dia berjuang untuk membesarkan ketiga anaknya yang masih kecil hingga tumbuh menjadi anak-anak yang hebat dan berprestasi
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Membalas Perlakuan Keluarga Suami
Rasya hanya bisa diam membisu menyaksikan bagaimana dinginnya anak-anaknya kepadanya. Pagi ini Rasya berencana mengantar mereka tapi hanya penolakan yang dia terima. Kini dia menyadari jika sikap acuhnya itu terasa sangat menyakitkan ketika dirinya sendiri tak dianggap.
"Izinkan Daddy yang mengantar kalian ke sekolah, mau yah??". Bujuknya lagi
" Bukankah daddy orang yang sibuk sampai tak punya waktu??, terus sekarang ngapain mau ngantar kami, nanti pekerjaan daddy semakin banyak jika telat. Tidak perlu mengantar kami, ada sopir kok, seperti biasa, ayo ade-ade!! ". Laura mengajak adik-adik nya berjalan melewati ayahnya begitu saja.
" Sayang, tunggu sebentar, daddy sedang tidak banyak pekerjaan jadi daddy yang akan antar kalian". Mohonnya dengan wajah melas.
"Tidak perlu, jangan mengingat kami hanya karena lagi luang, kami bukan boneka yang tidak punya perasaan!! ". Laura mengucapkannya dengan tajam dan dingin menembus sanubari Rasya.
Sakit sekali diabaikan dan ditolak seperti ini, bagaimana bisa dia melakukan hal ini kepada anaknya juga. Dan sekarang penyesalannya pun tak ada gunanya karena mereka bahkan tak mau berdekatan dengannya.
Laura beserta kedua adiknya berjalan dengan cepat memasuki mobil mereka untuk ke sekolah, pertengkaran orang tua mereka semalam disaksikan langsung ketiganya. Mereka sekarang tahu, jika mommy mereka juga korban dari keegoisan ayahnya tapi tetap salah karena mommynya mengabaikan mereka yang tidak tahu apapun.
"Tolong ajari anakmu untuk menghormati aku karena aku ini ayah mereka!! ". Rasya sangat marah dan sakit hati atas apa yang dilakukan anak-anak nya.
" Mereka hanya melakukan hal yang biasa kamu lakukan pada mereka, tidak usah merasa orang yang paling tersakiti. Kau bahkan melakukannya bertahun-tahun kepada mereka". Jawabnya dengan acuh dan masa bodoh.
"Tapi aku ini bekerja untuk kalian, lalu dimana letak salahku, memang kewajiban seorang ayah dan suami itu yang paling penting adalah nafkah?? ". Geramnya karena istrinya seakan tak mengerti perkataannya.
" Ya itu benar, tapi kami ini manusia butuh kasih sayang dan perhatian. Kami bukan boneka yang hanya jadi pajangan setelah dibeli. Jika seperti itu yang kau anggap, tidak usah peduli jika mereka tak menganggapmu juga toh mereka melakukan semua itu karenamu juga!! ". Marsya menatap sinis suami yang tidak pernah mau menyadari kesalahan dan egois ini.
" Jangan keterlaluan Marsya, aku adalah suamimu, jangan kurang ajar, pantas saja ibuku tidak menyukai kamu dan anakmu kalian hanya para perempuan tidak berguna selain kau anak orang kaya!! ". Hardiknya penuh emosi. Dadanya naik-turun saking emosinya.
" Plak". Wajah Rasya tertoleh kesemping karena kerasnya tamparan yang dia terima.
"Kalau begitu menikah saja dengan ibumu sialan!!". Umpatnya dengan keras.
" Kenapa kau menikah??, jika selalu diatur oleh ibumu, menikah saja dengannya karena dia merasa manusia paling sempurna didunia ini, padahal dia juga seorang perempuan, kau pikir apa hebatnya laki-laki yang bahkan tak punya pendirian seperti mu??, laki-laki yang hanya berlindung pada ketiak orang tua!! ". Teriaknya dengan penuh kemarahan
Dia tidak terima dirinya dan anaknya dihina seperti ini. Apalagi dengan ibu mertuanya yang kurang ajar itu.
" Dasar istri kurang ajar!! ". Ucapnya mengangkat tangannya hendak memukul istrinya.
Bugh... Aduh.. Rintihnya.
" Itu sangat cocok untuk manusia seperti mu!!, aku akan kembali memimpin perusahaan dan memutuskan semua hubungan kerjasama, dan lagi aku akan pastikan perceraian itu akan terlaksana!! ". Marsya meninggalkan Rasya setelah berkata seperti itu.
Seperti nya suaminya ini harus diberi pelajaran karena selama ini berbuat seenaknya kepadanya dan juga anak-anak nya. Dia juga akan membuat perhitungan kepada sang mertua yang keterlaluan itu.
Benar saja, Marsya kembali ke kantor di perusahaan utama keluarga, karena ayah dan ibunya meninggal karena kecelakaan jadi dia hanya mengontrolnya dari jauh dan sekarang dia mengambil alih kembali.
"Putuskan semua hubungan kerjasama dengan perusahaan Erlangga sekarang juga!! ". Ucapnya pada sekretaris nya saat dia tiba di perusahaan
" Ibu yakin??, bukankah itu perushaan suami anda??". Sekretaris kebingungan karena bosnya ini datang membuat kejutan besar.
"Putuskan sekarang juga dan pastikan tarik semua investasi perusahaan, dan beritahukan pada investor lain untuk menarik sahamnya juga disana!! ". Ucapnya dengan yakin menatap tajam sang sekretaris yang kebingungan.
" Baik bu, akan segera saya laksanakan!! ". Sang sekretaris undur diri dan melaksanakan apa yang diinginkannya.
" Bawah anak-anak kekantorku karena kami akan pindah kerumah ayahku!! ". Ucapnya kepada sopir yang mengantar ketiga anaknya sekolah.
" Baik nyonya".
"Beritahukan bibi Arsi untuk membereskan semua barang-barang anak-anak sekarang juga dan bawah kerumah ayahku dan aku akan meminta pembantu rumah mengurus pakaian mereka.
" Baiklah nyonya saya akan menelpon Mba Arsi lalu mengambil barang-barang anak-anak nyonya!! ".
" Terima kasih pak Aden". Ucap Marsya menutup telponnya kemudian terdiam menatap langit-langit kantor itu menarawang bagaimana kisah rumah tangga yang tidak pernah bahagia itu.
"Aku akan membahagiakan anakku dan aku pastikan itu, akan kutunjukkan bahwa kami tak butuh lelaki egois dan juga keluarga kurang ajar seperti mereka".
" Blokir kartu kredit ibu mertuaku dan juga kakak iparku sekarang, pastikan mereka semua tidak bisa menggunakan ATM dariku!! ". Ucapnya menelpon Manager keuangan perusahaan nya.
Dia harus memberi pelajaran kepada mertua sialan yang tidak tahu bersyukur dan tidak tahu terima kasih itu.
" Kalian semua akan membayar mahal apa yang kalian lakukan padaku dan juga anak-anak ku!! ". Ucapnya dengan tajam.
Di Mall tempat ibunda Rasya berbelanja terjadi perdebatan karena ibunda Rasya tidak terima karena dikatakan perempuan sok kaya padahal tak punya uang.
" Apa maksudmu hah??, ATM itu tidak mungkin tidak bisa digunakan!! ". Ucapnya dengan sombong kepada karyawan Yang bekerja.
" Tapi bu, ini memang tidak bisa digunakan, apa ibu punya kartu lain lagi??, Karyawan ini sudah jengkel setengah mati, karena ibu-ibu dihadapan nya itu sangat sombong tapi tak punya uang.
"Ini". Ibunda Rasya itu terpaksa menggunakan ATM pribadinya untuk membayar belanjaannya karena malu dilihat orang.
Karyawan itu segera memproses pembayaran itu dan bernafas lega karena bisa terhindar dari ibu-ibu gila dihadapannya.
" Sialan Marsya, apa dia memblokir kartuku sehingga tidak bisa digunakan??, aku akan membuat perhitungan dengannya". Geramnya, dia tidak terima dipermalukan seperti ini.
Tut.. Tut.. Hallo
"Kamu memblokir kartu ibu?? Tanyanya tanpa basa-basi
" Tentu saja, bukankah aku ini menantu tidak tahu diri dan tidak berguna, lalu kenapa ibu memakai pemberianku?? ". Ucap Marsya dengan santai.
" Apa maksudmu berkata seperti itu pada ibu??, ibu ini mertuamu!! ". Berang ibunda Rasya itu.
" Tidak usah merasa tersakiti deh bu, ibu kira aku tidak tahu jika ibu selalu mengatakan hal jelek kepada anak ibu itu tentangku dan anak-anak, ibu tidak malu menikmati fasilitasku, tapi tidak menyukai orangnya!! ". Ucap Marsya menutup telpon sepihak