Laras ialah cewek primadona di kampusnya. Parasnya yang cantik bak cewek bule dan wajah imutnya membuat ia banyak disukai kaum adam. Suatu hari Laras diajak sang kakak bernama Fito ke kantor tempat kakaknya bekerja. Laras tidak sengaja tertidur di ruangan kerja Fito. Saat yang bersamaan ada pemeriksaan ruangan karyawan oleh CEO. Ketika CEO masuk ke ruangan Fito betapa terkejutnya ia melihat ada seorang cewek yang disembunyikan karyawannya di dalam ruangan kerja. Bagaimanakah nasib Fito akankah ia dipecat oleh sang CEO? Atau bisakah Laras membantu sang kakak untuk meluruskan kesalahpahaman tentang keberadaannya di ruangan sang kakak? Mari simak ceritanya agar tidak penasaran!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mai story, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bryan yang manja
Sekitar 15 menit berlalu kini Bryan sudah sampai di rumah Laras. Menariknya mereka berdua sama-sama tertidur dengan posisi berpelukan.
Kita sebut rumah Laras aja ya gus, walaupun sebenarnya itu rumah Fito. Tapi ceritanya Bryan nggak tau ya.
"Nah, kita sudah sampai tuan muda"
"Yah dua-duanya ketiduran?"
"Manis sekali mereka saling pelukan "kata Sandy.
"Em, udah sampe ya pak? "tanya Laras yang terbangun karena mendengar sayup-sayup suara Sandy.
"Iya, nona sudah sampai "jawab Sandy.
"Aduh ini gimana caranya lepasin diri, pelukan kak Bryan kuat banget? "kata Laras.
"Di bangunin aja nona Laras, tuan mudanya!"
"Saya yakin pasti bangun "kata Sandy.
"Oke deh, Laras coba dulu ya pak "kata Laras.
"Huuuuuuu" (Laras seluruh wajah Bryan dari mulai hidung, mata, pipi, bibir dan telinga).
"Ngggghhh" (Bryan terbangun dari tidur)
Walaupun terbangun, tetapi menutup matanya kembali dan semakin mengeratkan pelukannya pada Laras.
"Kakak lepasin pelukannya dong, udah sampe rumah nih!"
"Gue mau pulang! "kata Laras yang berusaha melepaskan diri dari Bryan.
"Aku anter sampe rumah ya? "tanya Bryan sambil mencium rambut Laras.
"Ih nggak mau, bisa abis gue kena semprot sama kakak gue!"
"Lagian ini udah malam, masak anak cewek bawa cowok bertamu ke rumah malam-malam lagi"
"Apa kata tetangga?"
"Mana tetangga disini pada nyinyir-nyinyir lagi "jawab Laras.
"Ya udah tinggal di rumah aku aja!"
"Nggak akan ada satu orang pun yang berani nyinyirin kamu! "kata Bryan.
"Apa sih emangnya kakak siapa coba, sampe nggak ada yang berani yang nyinyirin kak Bryan? "tanya Laras penasaran.
"Baby, kamu tau nggak? "tanya Bryan balik.
"Hem, banyak tanya banget sih?"
"Kan jadi lama, udahlah kak besok aja ya atau di telepon juga bisa "jawab Laras.
"Aku seneng deh, kamu panggil aku dengan sebutan kakak "kata Bryan sambil mengusap-usap rambut Laras.
"Kak udah ya please, gue udah gerah nih mau mandi!"
"Kalau kemaleman kan nggak baik buat kesehatan? "rayu Laras agar bisa terlepas dari pelukan Bryan.
"Oke, deh tapi kamu harus janji dulu. Kalau kamu akan selalu angkat telepon aku, sebab kalau nggak.... "kata Bryan terpotong karena Laras menutup mulutnya.
"Ih, iya kak Bryan "kata Laras sambil melepaskan pelukan Bryan.
Laras telah berhasil keluar dari mobil Bryan. Yaps akhirnya dengan keterpaksaan Bryan melepaskan pelukannya pada Laras.
"Sampai jumpa besok, baby! "kata Bryan.
"Udah dibilangin nanti ketahuan, buruan pulang! "Laras berkata pelan pada Bryan.
Bryan hanya merespon Laras dalam senyuman.
"Ayo pak jalan, sebelum bayi imutnya ngamuk! "kata Bryan pada Sandy.
"What bayi, gue bukan bayi ya!"
"Dasar alien! "kata Laras dengan sedikit berteriak karena mobil Bryan sudah pergi meninggalkan perkarangan rumah Fito.
Tak lama setelah mobil Bryan pergi pintu rumah Fito pun terbuka. Laras yang ketar-ketir takut kena marah sang kakak dibuat lega karena yang keluar bukanlah Fito tetapi Lana.
"Dianter pulang sama pacarnya ya?"
"Belum aja seminggu di Surabaya, udah bisa ambil hati anak orang aja! "kata Lana.
"Hoh" (Laras menarik nafas dengan rasa kelegaan)
"Aku kira kak Fito"
"Kakak mah ngagetin aja "kata Laras.
"Pertanyaan kakak tadi belum dijawab loh, kakak penasaran nih"
"Kasih tau dong! "kata Lana.
"Kita tuh belum pacaran kak, tapi mungkin secepatnya? "kata Laras.
"Weh, sangat percaya diri sekali ya adik kakak ini! "kata Lana.
"Iya kak, soalnya tuh cowok to the point banget masak dia bilang kalau dia suka sama aku. Waktu aku kabur di Jakarta kemarin kan aku ketemu sama dia, eh malemnya dia malah bilang dia terus kepikiran sama aku kak "kata Laras
"Loh bukannya biasanya waktu SMA juga kayak gitu ya, kalau setiap cowok yang ketemu sama kamu pasti selalu kepikiran sama kamu? "tanya Lana.
"Ih, tapi yang ini beda loh kak"
"Dia bilang kalau dia belum pernah pacaran sama sekali, jadi waktu di pesawat pas mau ke Surabaya dia ngancem aku bakalan laporin aku ke polisi karena dia ngira aku santet dia kak. Aneh kan tuh cowok? "jawab Laras.
"Bukan aneh sih kakak rasa dia kayaknya cowok yang unik"
"By the way, ceritanya kamu terima tuduhan dia kalau kamu beneran santet dia? "kata Lana.
"Ya aku nggak terima dong kak, tapi dia malah maksa-maksa aku buat minta nomor telepon supaya aku nggak kabur. Karena aku males ribut, aku kasih aja "kata Laras.
"Kakak yakin sih pasti ad satu hal yang buat adik kakak bisa sedekat seperti tadi, pasti karena dia ganteng kan? "tanya Lana.
"Kak, kalau cuma perkara ganteng Laras bisa daat seribu kali lipat gantengnya dari dia. Tapi alasan yang bikin Laras pertahanin dia, karena dia itu kayak kaya raya deh kak. Makanya Laras pertahanin, soalnya zaman sekarang kan apa-apa butuh duit. Ya jadi Laras putusin aja deh buat bikin dia semakin kecantolan sama Laras wkwkwkwk "jawab Laras
"Dasar matre banget ya, adik kakak ini! "kata Lana.
"Yes akhirnya gue punya cara buat hancurin hubungan Laras dan Bryan, dengan adanya rekaman ini gue yakin Bryan akan pergi meninggalkan Laras"kata seseorang yang mengintip dari balik semak-semak.
"Sebagai seorang kakak, kakak hanya bisa mendukung dan mendoakan yang terbaik buat adik ipar kakak yang sangat imut ini"
"Kakak yakin kamu sudah bisa membedakan mana yang terbaik untuk pendamping hidup kamu nantinya"
"Sebab kak Lana sayang banget sama Laras "kata Lana.
"Aaaaa, thank you kakak"
"I love you kak Lana "kata Laras sambil memeluk Lana.
"I love you too, adik imut kesayangan kak Lana "kata Lana.
Malam semakin larut namun nampaknya Laras belum juga dapat tertidur. Ya Walaupun saat ini ia sedang mengerjakan tugas kuliahnya tetapi hati dan pikirannya hanya tertuju pada satu orang yaitu Bryan.
""Aaaaaaa, kenapa sih muka tuh orang seliweran mulu di otak gue!"
"Sumpah, Bryan loe harus tanggung jawab!"
Cling.... (nomor tak dikenal menge-chat Laras)
"Jauhi Bryan kalau nggak mau gue bakalan bikin Bryan sendiri buat pergi dari kehidupan loe!" (isi chat)
"Apa nih video obrolan gue sama kak Lana tadi?"
"Dasar penguntit, loe kira gue bakalan takut sama ancaman loe!"
"Bryan itu nggak bakalan ninggalin gue hanya karena potongan video beginian"
"Heh asal loe tau ya, Bryan itu udah beneran kena santet sama gue. Tanpa harus gue ke dukun buat santet dia "kata Laras sambil memblokir nomor orang yang tidak dikenal tersebut.
"Ah sial. Kenapa dia malah blokir nomor gue sih? "kata seseorang yang tak dikenal tersebut saat meihat ponselnya.
