SEKUEL : "MENIKAHI MAFIA"
Elard Frey Ardolph seorang mafia kejam terpaksa menikah dengan sahabat dari adiknya karena sebuah rencana gila dari mommynya.
Sedangkan seorang wanita cantik yaitu Aneisha Cheryl Adiguna harus menjadi seorang yatim piatu karena sebuah kecelakaan yang menimpa orang tuanya.
Tidak ada niatan untuk menikah dekat-dekat ini namun siapa sangka bahwa dia akan menikah dengan kakak dari sahabatnya sekaligus anak majikan dari orang tuanya.
Elard yang menganggap bahwa Neisha memanfaatkan keluarganya pun terus saja menggoreskan luka di hati Neisha padahal dia sudah menjadi istrinya.
"Ayah ibu, Neisha pingin ikut kalian!" batinnya karena tidak kuat dengan penyiksaan yang di alaminya.
Yukkk kepoinnnn ceritanya!!
🥕🥕🥕
Follow Instagram @lala_syalala13
Follow TikTok @Lala_Syalalaa13
Follow Facebook @Lala Syalala
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 20_Pertunjukan
"Ibu! Dasar kau Elard manusia iblis kau!!" teriak pengkhianat tersebut seperti sudah tidak takut dengan Elard.
"Aku suka julukan yang kau berikan," ucapnya dengan seringai tajam.
🥕🥕🥕
"Jimi kau urus mayat wanita itu, jangan lupa ambil organ pentingnya setelah itu kasih Tiger dia sudah beberapa hari ini tidak makan daging manusia," ucapnya sudah seperti psikopat saja.
Elard pun menghampiri pengkhianat tersebut dengan pisau yang dia ambil dari Jimi.
"Bagaimana kau masih mau melihat pertunjukan yang lainnya?" tanya Elard dengan senyum devil nya.
"Tuan, maafkan saya tolong ampuni saya!" pintanya memohon ampun padahal baru beberapa menit tadi dia memaki Elard.
"Haha kau memang lucu, baru beberapa menit kau mengatakan aku iblis tapi sekarang kau meminta ampun, dasar manusia sampah kau!" tegas Elard.
Kemudian dia pun langsung menyayat pipi kanan pria tersebut hingga darah bercucuran dari sana.
"Akhhhhh sakit tuan," teriak pria tersebut.
"Ini belum seberapa, aku jamin kau akan senang dengan pertunjukan ku hingga nantinya kau akan bersama dengan ibu mu bertemu dengan tiger," bisik Elard namun masih sangat di dengar oleh pria tersebut.
Tak hanya pipi kulit tangan dan kak semua di sayat oleh Elard sehingga kulit semua terkelupas membuat sakit yang bertambah.
Dalam keadaan kesakitan Elard menyuruh anak buahnya untuk memasukkan pria tersebut langsung ke kandang Tiger dalam keadaan hidup-hidup.
"Jimi masukkan dia ke kandang Tiger," perintah nya.
"Bagaimana dengan organnya tuan?" tanya Jimi karena biasanya bos nya akan menyuruh untuk mengambil organ untuk di jual kembali.
"Jangan kau ambil, aku tidak sudi mengambil organ dari pria busuk ini." tegasnya kemudian pergi meninggalkan pria malang tersebut.
Jimi menuruti saja perintah atasannya itu, uncle Yoga dan uncle Aldo hanya melihat sikap anak tuannya ini yang menurutnya seratus kali lebih kejam dari tuan nya dulu.
Tuannya tidak bermain dengan organ manusia sedangkan anaknya sungguh lebih menakutkan jika berhadapan langsung dengan Elard.
"Keturunan Ardolph memang mengerikan do," tutur uncle Yoga.
"Elard memberikan pertunjukan yang sangat mengesankan dan mengerikan," ucap uncle Aldo menambahkan ucapan uncle Yoga tadi.
🥕🥕🥕
Sampai di apartemen Elard langsung mencari keberadaan dan ternyata ada ruang keluarga sedang menonton tv atau lebih tepatnya tv yang menontonnya karena dia malah tertidur di sofa.
Dengan pelan Elard pun menggendong sang istri menuju ke kamar ala bridal style belum sampai di tujuan Neisha yang merasa terganggu pun terbangun dan langsung melihat rahang tegas sang suami, dia sadar apa yang sedang terjadi pun langsung memukul dada Elard hingga meminta turun.
"Turunkan saya tuan." ucap Neisha namun Elard tidak menggubrisnya dan tetap berjalan menuju ke kasur.
Elard menjatuhkan keras tubuh sang istri hingga Neisha merasakan punggungnya sakit karena pentalan terlalu keras.
"Awww sakit," lirihnya.
Elard langsung menindihnya dan mencium bibir tipis sang istri dengan rakus dan kasar, melihat sang istri tidak membuka mulutnya Elard langsung menggigit bibir tersebut hingga Neisha terpaksa membukanya.
Tak ingin menyia-nyiakan kesempatan Elard langsung menjelajahi setiap deretan gigi sang istri.
Neisha sudah mulai kehabisan nafas dia pun memukul-mukul dada bidang nan keras sang suami, elard yang tahu pun langsung melepaskan pagutan bibirnya dari sang istri.
Namun aksinya tak berhenti di sana saja, tangan nya mulai meremas buah dada sang istri yang menurutnya semakin tambah berisi saja maklum lah Elard memang sering sekali melancarkan aksinya di sana.
"Akkhh tuan," suara desa*an pun keluar dari mulut Neisha.
"Kau sudah minum pil yang ku berikan?" tanya Elard dengan nada sen*ualnya juga.
"I.. aaaaahhh, iya tuan," jawab Neisha.
"Bagus," balas Elard kemudian melancarkan aksinya lagi kali ini dengan meraba paha sang istri.
Sekuat tenang untuk tidak mende*ah namun tetap saja Neisha tidak bisa hingga desa*an keluar dari mulutnya membuat Elard semakin gencar melancarkan aksinya.
Dia pun menggauli sang istri, sudah berapa lama bermain dengan sang istri dia pun tidak tahu tapi yang pasti Elard sudah merasa puas dengan sang istri, setelah itu dia pun pergi meninggalkan Neisha yang tertidur pulas karena kecapekan.
Elard menutup tubuh polos Neisha dan menuju ke kamarnya, membersihkan sisa-sisa percintaan panas mereka berdua.
Pagi harinya Neisha bangun dari tidurnya, dia merasa bagian intinya sangat sakit dia membuka selimut dan benar saja dia bangun tanpa busana mengingatkan dia akan percintaan tadi malam yang sangat melelahkan, suaminya yang tidak pernah mau berhenti bahkan bersikap kasar membuat Neisha tersenyum getir karena dia hanya di anggap sebagai wanita pemuas ranjang saja.
"Kapan aku bisa menjadi seorang istri yang di cintai ya tuhan," lirihnya.
"Aww sakit banget lagi," seru Neisha berusaha bangkit menuju ke kamar mandi untuk membersihkan bekas bekas noda percintaan mereka semalam.
Neisha keluar kamar mandi dan sudah berpakaian rapi, dia memilih untuk ke dapur membuatkan sarapan.
"Astaga, jangan jangan tuan kemarin malam tidak makan malam." ucap Neisha menebak karena melihat makanan yang sudah dia siapkan masih rapi di meja makan.
Dia pun membuang makanan tersebut karena pasti sudah basi dan mengganti makanan tersebut dengan yang baru.
Tak lama Elard turun dengan kemeja mahal yang dia kenakan dan jangan lupa jas yang mahal pun sudah bertengger di tubuhnya.
"Pagi tuan," sapa Neisha.
"Hm." jawab Elard singkat sekali.
Neisha pun mengambilkan makanan untuk Elard dan Elard hanya diam saja menandakan dia tidak keberatan akan hal tersebut.
Setelah sarapan Elard pergi tanpa pamit kepada sang istri dan Neisha hanya bisa pasrah dengan sikap sang suami.
Andai nanti Neisha tahu kehidupan keluarga Ardolph begitupun dengan kekejaman sang suami bagaimana reaksi wanita tersebut.
Neisha hari ini juga harus ke kampus, dia menunggu di halte bis dekat apartemen menuju ke kampusnya.
Awalnya mikaila ingin menjemput nya namun Neisha menolaknya takut jika menganggu waktu mikaila padahal apartemen nya sebenarnya tidak jauh dari mansion keluarga Ardolph.
Neisha juga sebenarnya ingin merasakan seperti dirinya yang dulu bisa bepergian sendiri dengan bis seperti orang biasa, karena sejak dia menikah dengan elard kehidupannya sangat dibatasi membuat Neisha merasa bosan.
"Wah aku sudah lama banget gak naik bis," serunya senang saat duduk di bis yang tidak terlalu ramai ini.
Skip...
Sampai kampus ternyata di sana sudah ada mikaila yang menunggu, Neisha sudah sangat kenal mikaila sekali pasti dia akan marah marah gak jelas.
"Nei! Kamu ya mau aku jemput malah gak mau," protesnya benar bukan apa yang di katakan Neisha bahwa mikaila pasti akan memarahinya.
"Iya, maafin aku tapi beneran deh aku lebih suka naik bis rasanya seru tau," ucap Neisha.
"Ih, kamu emang nyebelin. Ya udah katanya mau ketemu dosen pembimbing," ajak mikaila.
.
.
TBC