NovelToon NovelToon
Pembalasan Grizella Yang Sebenarnya

Pembalasan Grizella Yang Sebenarnya

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Identitas Tersembunyi / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Deby Dindarika

Grizella yang sangat menantikan ulang tahun ke 6 nya di hari itu, malah menjadi hari dimana adik yang sangat ia sayangi meninggal dunia, menjadikan papa dan mama Grizella tidak lagi menyayanginya, bahkan mereka membenci Grizella, hanya karna satu kesalah pahaman yang tidak ia perbuat.

Sampai dimana Grizella yang sedang di hukum oleh keluarganya dengan di tinggalkan di gubuk kecil yang ada di tengah hutan.

Disana, Grizella bertemu dengan Clarissa, yang akan mengubah semua kepribadian buruk Grizella saat ini.

Tetapi, Clarissa yang sudah membangun kepribadian Grizella menjadi lebih kuat dan sudah banyak berjasa padanya, malah pergi meninggalkan Grizella untuk selamanya.

Clarissa meninggalkan banyak kenangan, jasa, dan organisasi mafia yang sudah ia bangun.

Karna Clarissa sang pemimpin sudah tidak lagi memimpin organisasi itu, Grizella lah yang menjadi orang kepercayaan Clarissa untuk menggantikannya, menjadi the next Queen.

ikuti kelanjutan ceritanya yukk (つ≧▽≦)つ

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Deby Dindarika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 16 Di bully lagi

Dorr ....

Bugh ....

Dorr ....

"Beraninya mereka menyerang markas ini," ucap Leo, ia melihat kekacauan yang di perbuat oleh klan kecil itu.

Leo hanya menonton pengawal yang berjaga di markas sedang bertarung dengan para Mafioso klan yang menyerang markas utama FAMIGLIA MOON

Leo merasa dia tidak perlu turun tangan, para pengawal yang berada di luar pasti bisa mengatasi semuanya.

Kini Leo berada di taman belakang markas, menduduki kursi yang ada di tepi danau buatan disana, ia sedang melihat laporan barang yang dikirim lewat Email nya itu, Leo fokus menatap Tab.

"Hai, Tuan Leo."

Leo yang sedang fokus pun terganggu oleh suara yang seperti sedang menyapanya, Leo mendongakkan kepala.

Entah siapa itu, wajahnya terasa asing, tapi Leo segera tau akan satu hal, ia memfokuskan pandangan kembali kepada Tab nya.

"Hem, ada perlu apa anda sampai mengunjungi markas ini," ucap Leo tahu jika pria dihadapannya ini pasti ketua dari klan yang menyerang markas.

"Anda tentu sudah tau," ucap pria itu sembari menodongkan Pistol kearah Leo.

"Anda akan tewas hari ini juga."

Leo tidak bergeming, ia masih tetap fokus melihat Tab yang ada di tangannya itu.

Leo tidak takut, ia terlihat tenang, bahkan Leo sempat mengkretekan jari tangannya karna merasa pegal.

"Nah ... semua aman, akhirnya," ujar Leo lalu menyimpan Tab nya, Leo berdiri dan meregangkan lehernya yang juga pegal karna terus melihat Tab.

Dorr ....

Bukan, itu bukan suara tembakan dari pria tadi yang menembak Leo, melainkan suara dari Glock yang Leo tarik pelatuknya ke arah pria dihadapannya ini, menyebabkan satu peluru berhasil menembus kepala pria itu, membuatnya tewas saat itu juga.

"Banyak bacot, nyatanya kau tidak berani menarik pelatuk ke arah ku," ucap Leo yang geram melihat Pria itu, lalu ia pergi meninggalkan taman belakang markas, berjalan menuju kamarnya.

Leo yang ingin pergi ke kamar mandi pun menghentikan langkahnya ketika Handphone yang berada di atas nakas itu berdering, menandakan ada yang menghubunginya.

Leo melihat siapa yang menghubunginya, disana tertera nama 'Queen' , sepertinya Grizella sudah mengetahui kejadian tadi.

"Leo, ada apa?"

"Hanya ada sedikit tikus pengganggu, Queen."

"Bagaimana keadaan disana?"

"Semua sudah berjalan seperti semula."

"Baiklah, aku percaya padamu."

"Terima kasih Queen."

Tutt ....

Grizella menghubungi Leo ternyata hanya untuk menanyakan keadaan markasnya saat ini.

Semua sudah beres, mayat-mayat yang berserakan di halaman depan markas kini sudah tidak ada yang tersisa, entah di kemana kan mayat-mayat itu.

Dari dulu memang banyak Klan yang ingin merebut posisi FAMIGLIA MOON di dunia bawah, mereka yang haus akan kekuasaan dan kekayaan itu tentu ingin mengambil alih posisi FAMIGLIA MOON yang selalu unggul selama bertahun-tahun, tidak heran jika FAMIGLIA MOON memiliki banyak sekali kekayaan, karna FAMIGLIA MOON menguasai berbagai bidang usaha.

...****************...

Bruk.

"Sorry, gue gak sengaja," ungkap laki-laki tinggi nan tampan itu saat menabrak seorang gadis yang sedang membawa setumpuk buku paket di tangannya, membuat buku-buku itu berjatuhan dan berserakan di lantai.

Gadis yang ditabrak itu lantas memungut buku-buku yang berserakan disana, juga dibantu laki-laki yang menabraknya.

"Itu Dycal sama si cupu kan?" ucap Clara kepada anteknya, Clara melihat Dycal dan Grizella yang berduaan sedang membereskan buku.

"iya woy itu Dycal sama si cupu."

"Gue harus kasih peringatan sama si cupu, berani dia deketin Dycal," gerutu Clara yang tidak kapok dengan kejadian di toilet tempo hari.

"Cabut," ajak Clara kepada anteknya untuk segera meninggalkan area itu yang terdapat Dycal dan Grizella.

"M-makasih," ucap Grizella saat buku-buku itu sudah kembali ke tangannya, Grizella pun melanjutkan perjalanannya yang sempat terhambat tadi, meninggalkan Dycal yang masih berdiri dibelakang sana.

"Lucu," gumam Dycal sangat pelan, tersenyum tipis.

...****************...

"Grizella, i-itu ... kamu disuruh Pak Tono ke taman b-belakang sekolah," ucap seorang gadis berkacamata sambil ngos-ngosan, ia memberitahu Grizella jika Pak Tono memanggilnya.

Grizella yang sedang membaca novel pun bingung, kenapa pak Tono menyuruh Grizella pergi ke taman belakang sekolah?

Entah ada apa Pak Tono memanggilnya, sepertinya penting, sampai-sampai gadis yang menyampaikan nya ini ngos-ngosan karna berlari.

Setelah memberitahu Grizella, gadis tadi langsung berlari pergi meninggalkan Grizella.

"Pak Tono? Kenapa di belakang sekolah?" Grizella memicingkan mata menatap lurus penuh kecurigaan.

Grizella beranjak dari duduknya, keluar kelas berjalan menuju taman belakang sekolah, ingin menemui Pak Tono yang katanya mencari dirinya.

Sesampainya di belakang sekolah, Grizella tidak melihat siapapun disana, di taman belakang sekolah itu hanya ada pohon besar yang sebagian daunnya berwarna coklat, menandakan daun itu sudah mengering, dengan semilir angin yang menghembus, daun-daun itu berjatuhan di atas kursi taman yang jarang diduduki.

Pandangan Grizella menyapu seluruh taman, tapi nihil, guru bahasa Indonesia yang katanya mencari dirinya ini sekarang malah tidak ada disana.

Grizella memicing ketika dirinya mendengar langkah kaki dari arah belakang, langkah itu terdengar ramai, menandakan tidak hanya ada sepasang kaki dibelakang sana.

Clara, Lia, Gista dan Putri kini berjalan menuju Grizella, jarak mereka masih cukup jauh, Grizella dapat mendengar langkah mereka dari jarak sejauh itu, tanpa melihat kebelakang.

Grizella yang sudah curiga pun tahu kini dirinya sedang dipermainkan.

"Hai Grizella," sapa Clara dengan seringainya.

"Lo nyari siapa?"

"Lagi nungguin kita kah?"

"Lagi nungguin pelajaran dari gue ya?" ucap Clara kembali menyeringai.

"Heh cupu!" bentak Lia yang kesal melihat Grizella yang malah membelakangi mereka.

"Aarggh .... "

Lia yang kesal pun menarik rambut Grizella, membuat Grizella kini menghadap Clara dan berlutut di depannya.

"Cih ... ini yang kalian mau?" ucap Grizella didalam hati.

Harga dirinya direndahkan, ingin sekali dirinya menebas kaki yang ada dihadapannya ini, sayangnya Grizella harus masih berpura-pura, karna saat ini ada yang memperhatikan mereka di lantai atas sana.

Lia kembali menarik rambut Grizella, membuat Grizella kini mendongak melihat Clara yang kini sedang menertawakannya.

"Tadi lo ngapain sama Dycal?"

"Kan udah gue kasih tau kalau Lo ...." Clara menggantung ucapannya sejenak, ia mencengkram rahang Grizella, lalu kembali melanjutkan perkataannya.

"Harus jauhin Dycal!" Lanjut Clara penuh penekanan, lalu menghempaskan wajah Grizella.

"Oh iya, Lo juga jauh jauh deh dari Jaygar dan yang lain, Lo tuh gak pantes sama mereka tau gak? kalau Lo masih deket deket sama Dycal juga Jaygar dan yang lainnya, Lo bakal nerima perlakuan yang buruk selama di sekolah ini" Ucap Clara memperingati Grizella.

Clara juga mengancam akan membuat Grizella diperlakukan dengan buruk di sekolah ini jika Grizella tidak menurutinya.

"Ngerti?" tanya Clara yang kini juga berlutut untuk menyeimbangkan posisi dengan Clara.

Plak ....

"Gue bilang ngerti gak hah!?" Kini Clara berbicara dengan nada tinggi, sekaligus menampar Grizella.

Clara kesal karna Grizella si cupu itu tidak menjawabnya, Grizella hanya diam dengan tatapan polos nya, sedangkan rambutnya masih terus di tarik oleh Lia.

"Inget apa yang gue katakan, dan Lo harus mematuhinya" tekan Clara kembali memperingati Grizella.

Setelah itu, Clara berdiri dan menyuruh Lia untuk melepaskan rambut Grizella, lalu mendorong bahu Grizella, membuat Grizella langsung tersungkur ke lumpur kotor di sebelahnya.

Gista dan putri sedari tadi diam hanya melihat apa yang Clara dan Lia lakukan.

Di rasa sebentar lagi adalah waktu istirahat, Clara dan anteknya pun pergi meninggalkan Grizella di taman belakang sekolah itu.

Gista sedikit menoleh ke arah belakang, melihat Grizella yang sedang mengusap bajunya yang kotor.

Gista kembali melihat ke depan saat merasa dirinya ditinggal karna yang lainnya sudah berjalan lebih dulu darinya.

"Adek lo tuh, gak di tolongin?"

"Bodo amat, cabut."

Ternyata sejak tadi Ken dan teman-temannya tahu jika Grizella di bully oleh Clara, Ken hanya menonton, tidak ingin membantu maupun membela Grizella adiknya sendiri.

"Aku bahkan bisa membalas mu lebih dari yang kau lakukan padaku sekarang, Clara.

Tunggu aku, akan ku buat kau merasa kesakitan dari balasanku," gumam Grizella sangat pelan.

"Dan kau, Ken, aku akan membuatmu tidak bisa lagi melihat apa-apa, karna kau hanya melihatku diperlukan seperti ini"

Wait for the next part~

1
Lhina Bright
ceritanya bagus,
Lhina Bright
yuhuuuuu thor diriq mampir yaaaa.../Grin//Grin//Grin/
Deby Dindarika
penyusup*
Amalia Mirfada
Ceritamu bikin aku susah move on thor, keep writing 👏👏
Deby Dindarika: makasiii~(つˆДˆ)つ。☆
total 1 replies
Sadako
Jangan berhenti menulis, thor! Suka banget sama style kamu!
Deby Dindarika: AAAA... SENENG BANGET ADA YANG KOMEN ಥ‿ಥ
makasii semangat nya😭❤️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!