Ericka Queenca Leana Putri Maheswara anak dari Erick Maheswara dan Leana Maheswara yang sering dipanggil dengan sebutan Caca yang sangat cantik dan imut. Namun, kecantikan Caca hilang begitu saja karna Caca lebih memilih berpenampilan seperti gadis nerd agar tugas yang ia dapatkan berjalan dengan mulus.
Apakah Caca bisa menyelesaikan tugas tersebut? Atau kah dirinya yang akan selesai didunia?. Yuk baca kelanjutannya.....agar tauu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon author.halu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Berhati-hatilah
"Apa keuntungan bagi geng gue?"Tanya Niko yang lebih memilih keuntungan
"Keuntungannya gue bakal ngasih Lo 5 juta kalau Lo berhasil membantu gue menyingkirkan anggota geng DELION, gimana Lo setuju?" Tanya sandi yang memberikan penawaran agar Niko mau membantunya.
"Hmm... sepertinya itu lumayan, oke gue setuju. Tapi Lo jangan bohong kita ya, kalau Lo bohong ke kita itu sama aja Lo cari mati sama kita!" Ancam Niko yang tak main-main dengan perkataannya.
"Oke gue janji ngga bakal bohongin kalian...tapi asal Lo ingat, Lo juga harus berhasil, kalau engga...ya pasti uang yang gue janjiin akan hangus" ucap sandi.
"Oke...gue yakin, kerjasama ini akan berhasil dan Lo akan puas dengan kerjasama ini" ucap Niko.
"Baik lah...kalau gitu pembicaraan kita sampai di sini saja, karna gue dan yang lainnya masih harus konfirmasi ke anggota lainnya" ucap Niko lagi.
"Oke makasih bro persetujuan kerjasamanya" ucap sandi yang menjabat tangan Niko.
"Sama sama...kalau gitu kita permisi" pamit Niko dan yang lainnya, mereka pun langsung keluar dari restoran tersebut.
Kini tersisalah Anggota SANROK yang dimana mereka semua terdiam memperhatikan ketua mereka dengan ekspresi yang aneh.
"Ngapain Lo pada liatin gue kayak gitu?" Tanya sandi yang heran.
"Lo yakin bos ngasih harga segitu?" Tanya salah satu anggota inti yang ikut bersama Sandi.
"Yakin. Emang kenapa? Ada masalah?" Tanya sandi lagi.
"Bukan gitu bos, tapi apa bos yakin kalau mereka berhasil? Bos tau sendiri kan gimana geng DELION, kalau seandainya kita gagal, pasti mereka cari tau siapa kita dan akan menyerang markas kita secara brutal" ucap anggota inti itu. Kita panggil saja Aron.
"Gue yakin dengan mereka, jadi Lo jangan khawatir, oke. Gue ngga bakal minta bantu sama yang lemah, Lo tau sendirikan kabar akhir akhir ini yang mengatakan kalau markas DELION dibakar secara brutal hingga tak menyisakan sedikitpun barang yang berada dalam itu. Tau ngga siapa pelakunya?" Tanya sandi.
"Engga tau bos, kan pelakunya hingga sekarang belum di temukan. Jadi ngga mungkin ada yang tau" ucap Aron.
"Emang kabarnya pelakunya belum ketangkep" ucap sandi.
"Trus bos tau dari mana pelakunya?" Tanya Aron yang ingin tau.
"Pelakunya itu anggota geng DIAMOND yang tak suka dengan geng DELION" ucap sandi yang memberitahu.
"Hah? Ngga salah bos?" Tanya Aron yang tak yakin.
"Enggak..emang itu kok faktanya" jawab sandi santai.
"Lo mah salah bos...pelakunya itu bukan anggota DIAMOND bos, Melainkan orang lain. Semua orang dari kalangan geng motor tau kok kalau orang lain yang membakar, cuma bedanya yang bakar ini bukan anggota geng motor ataupun sekelompok lainnya. Melainkan orang yang ingin balas dendam dengan perbuatan ketua geng DELION yang semena-mena ke orang lain. Gitu bos ceritanya" ucap Aron panjang lebar agar bosnya tau.
"Ngga mungkin, gue yakin pasti pelakunya tu anggota Niko. Soalnya kan cuma mereka yang sering bertengkar dengan kekuatan yang besar tanpa memperdulikan efek yang terjadi kepada anggota mereka atau pun barang barang yang mereka miliki" ucap sandi yang tak percaya dengan perkataan Aron, padahal Aron sudah menjelaskan secara detail. Namun, sang ketua tetap saja tak percaya.
"Terserah bos dah, intinya Aron dah bilang kalau pelaku yang sebenarnya bukan mereka" ucap Aron yang pasrah.
"Mending sekarang kita balik trus setelah itu nanti malam kumpul lagi di markas" ucap sandi. Kini malam harinya pun tiba dimana pemeran utama kita sedang duduk anteng mengerjakan Tugas sekolahnya didalam kamar. Namun, pemeran utama kita tiba-tiba saja berhenti mengerjakan tugas dan lebih memilih mengambil laptopnya. Entah apa yang ingin di lakukan pemeran utama kita ini di malam hari,apakah dirinya ingin nonton drakor atau yang lain.
Kini Caca mengotak-atik laptopnya dan membuka website yang telah dipelajarinya dan tidak sampai di situ saja, Caca juga memasuki beberapa angka yang sepertinya itu kode, namun tak tau kode apa. Ketika Caca sudah memasuki angka tersebut kini dirinya menekan tombol enter dan yups.....
"Yes...akhirnya ketemu juga" monolog Caca yang kegirangan setelah apa yang ia lakukan kini terkabulkan dengan kecerdasan yang ia miliki.
Tok...tok...tok...
Tiba-tiba saja pintu kamar Caca di ketuk oleh seseorang yang sepertinya ingin masuk kekamarnya.
"Ca...apakah Daddy bisa masuk?" Tanya Daddy Erick yang meminta izin terlebih dahulu.
"Masuk aja dad, pintunya ngga Caca kunci kok" triak Caca agar sang Daddy mendengar perkataannya.
Ceklek...
"Kamu lagi apa sayang?" Tanya Daddy Erick yang sudah masuk ke kamar putrinya.
"Oh...Caca lagi buka website dad, emang kenapa??" Tanya Caca.
" Daddy bisa bicara sama kamu? Tapi jangan disini" ucap Daddy Erick.
"Trus dimana dad?" Tanya Caca lagi.
"Ayok bahasnya di ruang rapat aja, kebetulan Mommy kamu udah nunggu duluan di ruangan itu" ucap Daddy Erick.
"Baiklah dad, tapi tunggu dulu ya...Caca mau beresin buku sama laptop Caca dulu" ucap Caca.
"Baiklah sayang, kalau gitu Daddy duluan ya, nanti kamu nyusul aja" ucap Daddy Erick.
"Oke dad" jawab Caca. Setelah Caca mengatakan itu, Daddy Erick pun langsung keluar dari kamar Caca. Namun sebelum pergi meninggalkan kamar Caca, Daddy Erick mengelus rambut Caca sayang terlebih dahulu baru lah Daddy Erick keluar dari kamar Caca.
Sesampainya Caca di ruang rapat...kini dirinya langsung duduk dihadapan kedua orang tuanya yang dimana orang tuanya memang sudah menunggunya di ruang rapat tersebut.
"Night mom, dad" sapa Caca yang baru saja tiba.
"Night too sayang" jawab Daddy Erick dan Mommy Leana secara bersamaan.
"Mau bahas apa nih, tumben banget ngumpul di ruang ini lagi" ucap Caca.
"Apa kamu sudah tau kabar meninggalnya Tuan Tama?" Tanya Daddy Erick yang langsung ke intinya.
"Tuan Tama? Siapa itu?" Tanya Caca yang bingung.
"Kamu benar tidak tau siapa Tuan Tama?" Tanya Mommy Leana yang tak yakin jika Caca tak mengenal siapa Tuan Tama.
"Emang ngga tau...emang siapa? Artis kah?" Tanya Caca.
"Daddy dan Mommy kamu nanya serius sama kamu ca, jadi tolong Jawab jujur" tanya Daddy Erick yang mulai tegas bicaranya.
"Kan Caca dah jujur dad, kalau Caca emang ngga tau siapa Tuan Tama. Lagian siapa dia yang harus Caca kenal dan harus Caca cari tau identitasnya, ngga penting banget" ucap Caca yang berkata jujur.
"Tapi Mommy ngga yakin kalau kamu ngga kenal dia" ucap Mommy Leana yang masih saja tak yakin.
"Daddy tanya sekali lagi...apa kamu kenal atau pun tau siapa Tuan Tama?" Tanya Daddy Erick yang semakin menekan setiap kata dalam kalimatnya.
"Dad...kan Caca dah bilang kalau Caca ngga kenal. Emang harus banget Caca cari tau siapa aja Yang ada di dunia ini? Enggak kan. Jadi Caca emang kenal sama yang namanya Tuan Tama" ucap Caca yang mulai kesal.
"Baiklah kalau kamu ngga mau jujur, Daddy akan menghukum kamu selama seminggu, biar kamu ngga bisa berbohong lagi sama Daddy dan Mommy" ucap Daddy Erick.
"Silahkan kalau Daddy dan Mommy ingin hukum Caca, karna Caca sudah berkata jujur bahwa Caca tak kenal dengan yang namanya Tuan Tama" ucap Caca yang semakin menantang kedua orang tuanya.
"Hahaha...kamu pintar akting juga ya ca, mommy kira enggak" ucap Mommy Leana tertawa.
"Iya dong, masa enggak" ucap Caca sombong.
"Ya gimana ngga pinter, mommynya aja hobby akting kok hahaha" ucap Daddy Erick yang tertawa kencang.
" Ya udah ih...sekarang sebenarnya mau bahas apa, soalnya Caca masih banyak tugas yang harus di selesaikan" protes Caca.
"Sabar kenapa ca...Daddy aja masih sakit perut ini karna kebanyakan ketawa" ucap Daddy Erick.
"Ya makanya cepetan dong dad, ketawa Mulu dah" ucap Caca.
"Iya iya...sekarang kita bahas" ucap Daddy Erick.
"Apa dad?" Tanya Caca yang ngga sabaran.
"Sabar napa ca, masih mengatur nafas Lo ini" ucap Mommy Leana.
"Ya udah atur dulu lah nafasnya, ntar meninggoy lagi" ucap Caca santai.
"Mulut nya ca!" Tegur Daddy Erick.
"Hehehem..maaf mom, dad. Caca janji ngga ngulang lagi" ucap Caca.
"Kalau ngulang lagi, kamu janji lagi gitu?" Tanya Mommy Leana.
"Ya bisa di bilang begitu mom hahaha" tawa Caca pecah.
"Dah, dah...sekarang kita harus fokus dulu. Karna Daddy mau bahas sesuatu sama kalian berdua dan Daddy ngga mau ada yang menjeda perkataan Daddy. Oke?" Ucap Daddy Erick.
"Oke dad/sayang" ucap Caca dan Mommy Leana dengan bersamaa.
"Jadi Daddy ngumpulin kalian berdua disini Daddy mau bilang kalian harus berhati-hati mulai dari sekarang, karna Daddy baru saja dapat kabar kalau salah satu bodyguard Daddy di bunuh oleh seseorang yang tidak Daddy kenali dan setelah Daddy cari tau, ternyata yang bunuh bodyguard Daddy itu orang yang menyangka bahwa kita lah pelaku kematian Tuan Tama. Jadi jangan keluar rumah tanpa pengawasan dari suruhan Daddy atau pun melakukan hal-hal yang bisa membuat mereka percaya bahwa kita pelakunya" ucap Daddy Erick dengan jelas.
"Siapa yang fitnah keluarga kita dad?" Tanya Caca yang penasaran.
"Daddy tak yakin jika kamu tau orangnya" ucap Daddy Erick. Karna Tuan Erick tau bahwa putrinya jarang sekali ingin tau siapa saja kolage bisnis ataupun orang orang penting yang di negara tempat dirinya tinggal.
"Bisa Daddy sebut aja namanya?" Tanya Caca yang semakin penasaran.
Siapakah yang telah memfitnah keluarga Maheswara? Apakah Caca akan membalasnya? Atau hanya diam saja?
BERSAMBUNG.....