NovelToon NovelToon
Dikuasai Pria Dingin

Dikuasai Pria Dingin

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir / Romansa
Popularitas:8.9k
Nilai: 5
Nama Author: Gledekzz

"Semua tergantung pada bagaimana nona memilih untuk menjalani hidup. Setiap langkah memiliki arti yang berbeda bagi setiap orang," ucapan itu terdengar menyulut hati Lily sampai ia tak kuasa menahan gejolak di dada dan berteriak tanpa aba-aba.

"Ini benar-benar sakit." Lily mengeram kesakitan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gledekzz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch ~

Emma tersenyum hangat. "Ayo duduk. Kita makan dulu sebelum makanannya dingin."

Zhen dan Kian bergabung, duduk dengan tenang. Dengan santainya, Zhen memilih duduk di samping Lily, membuat detak jantung Lily semakin tidak karuan. Duduk di dekat Zhen terasa seperti duduk di dekat kulkas yang dinginnya menusuk sampai ke tulang.

Namun, suasana semakin ganjil saat di bawah meja, Zhen tiba-tiba menggenggam tangan Lily. Sentuhan itu tidak sekadar isyarat ramah, tapi seperti peringatan yang nyata bahwa ancamannya masih membayangi.

Tubuh Lily langsung menegang, sementara Zhen tetap terlihat santai, seakan tidak ada yang salah.

Elyza yang duduk di seberang Lily, memperhatikan sahabatnya dengan pandangan bingung. Ia menangkap kegelisahan di wajah Lily, tetapi hanya bisa membalas tatapan Lily dengan kebingungan.

Elyza tidak tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi, tapi jelas sahabatnya tidak baik-baik saja.

Emma tidak menyadari ketegangan yang terjadi, tersenyum hangat. "Ayo dimakan. Jangan kalian lihatin saja," ucapnya sambil memberikan sendok kepada Elyza.

Lily menatap neneknya dengan pandangan penuh tanya, ingin tahu bagaimana neneknya bisa mengenal, dan begitu santai dengan kehadiran Zhen. Apakah neneknya juga terlibat dalam rencana pria itu?

Tatapan Lily tidak luput dari perhatian Emma, yang hanya membalas dengan senyuman kecil tanpa memberikan penjelasan.

Lily semakin cemas. Ia tidak ingin neneknya terlibat dalam kekacauan ini. Jangan-jangan Zhen juga mengancam neneknya. Pikiran itu membuat Lily semakin gelisah.

Dengan gerakan cepat, Lily menarik tangannya dari genggaman Zhen di bawah meja. Ia tidak ingin terus berada di bawah kendali pria itu.

Namun, Zhen hanya diam, tidak terlihat terganggu sama sekali. Malahan, ia dengan santainya mengambil mangkok Lily dan mengisinya dengan makanan, seakan-akan mereka sedang menjalani makan malam keluarga yang normal.

Elyza yang melihat semua itu, hanya bisa terdiam. Dalam diamnya, ia memperhatikan cara Zhen melayani Lily dengan penuh perhatian, meski ada sesuatu yang tidak biasa dalam cara pria itu memperlakukan sahabatnya.

Dari sudut pandang Elyza, Zhen lebih terlihat seperti seorang suami yang menjaga istrinya, bukan seorang atasan atau sekadar tamu. Apalagi bertindak ingin melakukan sebuah kejahatan, itu sangatlah jauh.

Namun, perhatian Elyza tak bertahan lama pada Zhen. Saat Kian yang duduk di sampingnya, dengan santai memberikan mangkok berisi sup hangat.

"Ini enak, cobalah," ucap Kian singkat namun ramah.

Elyza menatap Kian sejenak, merasa detak jantungnya sedikit tak teratur. Ia hanya tersenyum malu tanpa mengatakan apa-apa, lalu mengangguk pelan sebelum mulai mencicipi sup itu.

Kian melakukannya dengan sikap sopan dan tenang, tapi entah kenapa Elyza merasa ada sesuatu yang berbeda dalam perlakuan Kian terhadapnya. Seolah-olah perhatian pria itu memiliki arti yang lebih dari sekadar keramahan.

Elyza mencuri pandang ke arah Kian, dan tatapannya bertemu dengan mata pria itu. Seketika, wajah Elyza memerah, dan ia buru-buru mengalihkan pandangannya ke makanannya sendiri.

Tapi hatinya berbisik, ada sesuatu yang menggelitik di dalam dadanya. Perasaannya itu semakin jelas, bahwa ia menyukai Kian.

Sementara itu, Kian hanya tersenyum kecil, seolah menyadari reaksi Elyza. Namun, ia tetap tenang, tidak berusaha membuat situasi menjadi lebih canggung.

Emma tersenyum lebar, memandang meja yang penuh dengan hidangan. "Masakan ini luar biasa! Zhen, kau benar-benar berbakat. Aku tidak pernah membayangkan seorang pria sehebat kau ini juga jago masak."

Elyza menatap Emma dengan sedikit tak percaya. Bagaimana mungkin Zhen, pria yang terkenal dengan sikap dinginnya, bisa mendapat pujian setulus itu dari nenek Lily? Namun, ketika ia mencicipi makanannya, Elyza mulai mengerti. Rasanya benar-benar enak.

Di sisi lain, Lily duduk diam, menunduk sambil menatap makanannya. Wajahnya memucat, dan tangannya yang ia sembunyikan di bawah meja masih gemetar. Ia tahu bahwa pujian neneknya tidak akan membuat Zhen mundur dari tujuannya.

Elyza yang duduk di seberang Lily mencoba mencairkan suasana dengan senyum kecil. Ia mengacungkan jempol ke arah Lily, isyarat kecil yang hanya bisa dilihat oleh Lily.

Sepertinya Elyza mengatakan bahwa Zhen adalah pria idaman.

Namun, Lily hanya menatap Elyza tanpa semangat. Tidak ada balasan, hanya pandangan penuh kecemasan yang semakin membuat Elyza bingung.

Zhen yang memperhatikan gerak-gerik Lily, perlahan mengambil sepotong daging dengan sumpitnya dan meletakkannya di mangkuk Lily.

"Makanlah, kau terlihat lelah. Aku tidak ingin kau sakit," ucapnya dengan nada yang terdengar lembut, tapi di telinga Lily, itu terdengar seperti ancaman tersembunyi.

Lily menelan ludah, lalu mengangguk pelan tanpa berkata apa-apa. Dengan tangan gemetar, ia memakan potongan daging itu, berusaha menutupi rasa gugupnya.

Elyza memperhatikan semuanya dengan seksama. Dari sudut pandangnya, tindakan Zhen terlihat penuh perhatian, bahkan romantis. Tapi ia tidak bisa mengabaikan tatapan sahabatnya yang terlihat begitu tertekan.

Sementara itu, Emma tampak bahagia dengan kehadiran semua orang di meja makan. Ia benar-benar tidak menyadari ketegangan yang sedang terjadi di antara mereka.

Suasana di meja makan itu tetap terlihat harmonis, meskipun di balik senyuman yang tersaji, ada banyak hal yang tersembunyi.

Kian menoleh ke arah Elyza yang masih sibuk menikmati hidangan di mangkoknya. "Apa kau mempunyai makanan favorit tertentu?"

Elyza yang tidak menyangka akan mendapat pertanyaan itu, langsung mendongak, menatap Kian dengan wajah sedikit memerah. "Hm... Ah, aku suka makanan manis, seperti kue atau dessert lainnya," jawabnya pelan, suaranya sedikit gemetar karena gugup.

Kian tersenyum kecil, matanya memperhatikan Elyza dengan lembut. "Manis ya? Sepertinya cocok denganmu."

Perkataan itu sederhana, tapi cukup untuk membuat Elyza semakin terhanyut. Ia hanya bisa tersenyum malu sambil menunduk, memainkan sendok di tangannya, berusaha menyembunyikan detak jantungnya yang semakin tak terkendali.

Lily menatap diam-diam ke arah Elyza yang mulai terhanyut dalam perhatian Kian. Senyuman malu Elyza, tatapan lembut Kian, semuanya tampak seperti adegan dari sebuah drama romantis.

Namun, bagi Lily, situasi ini terasa seperti sesuatu yang lebih dari sekadar kebetulan. Lily merasakan firasat aneh, seolah mereka berdua, sedang masuk ke dalam sebuah permainan yang telah dirancang dengan sangat hati-hati.

Tapi bagaimana ia bisa menjelaskan semua itu pada Elyza tanpa merusak suasana?

Ia menelan ludah, pandangannya bergeser ke arah Zhen, yang kini tampak tenang namun penuh kontrol, seolah menikmati setiap detik kekacauan yang terjadi di bawah permukaan.

Lily ingin memperingatkan Elyza, tapi kata-kata itu terasa menyesakkan di tenggorokannya. Saat ini, ia hanya bisa diam, membiarkan semuanya berjalan sembari menunggu waktu yang tepat untuk bicara.

Satu hal yang pasti, ia harus segera mencari cara untuk menyelamatkan Emma dan Elyza dari permainan ini, sebelum semuanya menjadi terlalu rumit.

1
Erviana Erastus
sehebat apa sih hugo? masa zhen kalah kejamx
Lisa Halik
lanjut thor
Lisa Halik
akhirnya update,ternyata lily masih hidup&hilang ingatan
Nar Sih
ahir nya hdir lgi ,lanjut kakk👍
Lisa Halik
harap2nya bocah itu anak zhen bersama lily
Lisa Halik
semiga lily masih saja hidup
Nar Sih
sepeti nya titik terang tentang lily segera terkuak ,dgn ketemu nya zhen dgn ank kecil yg mirip dgn nya
Nar Sih
semoga harapan dan keyakinan mu tentang lily yg masih hidup terkabul ya zhenn,
Nar Sih
semoga lily selamat
Lisa Halik
harapnya lily terselamat dari kebakaran itu
Lisa Halik
di mana kah lily,semiga lily terselamat
Nar Sih
oalah..ternya zhen tmn msa kecil nya lily
Lisa Halik
yang semangat thor updatenya
Lisa Halik: terima kasih
IG : Gledekzz97: Iya mak demi kalian, walaupun tak lolos bab terbaik😮‍💨
total 2 replies
Lisa Halik
rupanya lily amnesia pula,
Winda Lestari
Luar biasa
Winda Lestari
Lumayan
Lisa Halik
makasih thor ...rajin2 update..semoga selepas ini lily berubah&menerima zhen
Lisa Halik: 🤭🤭🤭🤭keren thor
IG : Gledekzz97: Masa sama Mak😍
total 2 replies
Nar Sih
awal nya kegiatan mandi air hagat jdi panasss nih
Erviana Erastus
unboxing kok di bath tube, walaupun bukan yg pertama hadehhhh,
Erviana Erastus
zhen minta jatah li hadehhhh nggak paham kah 🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!