Aluna yang tidak mau membuat ayah nya malu dan kecewa karena sang kakak menolak menikah dengan pria yang sudah di pilihkan nya, harus rela menjadikan dirinya jodoh pengganti. Sang kakak menolak perjodohan karena lelaki pilihan ayah nya ternyata hanya lelaki biasa yang hanya bekerja sebagai karyawan paprik.
Dengan berbesar hati aluna menerima dirinya untuk menggantikan kakak nya dalam perjodohan yang sudah di atur oleh ayah nya .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dhewy R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mati lampu
💞💞💞💞💞💞💞💞💞
.
.
.
⚘️⚘️⚘️⚘️⚘️⚘️
" Bagaimana pak hadi ? Apa yang kita curigai sudah terbukti ?" Tanya candra yang kini sedang ada di ruangan pak Hadi.
Pak hadi dan candra sedang melakukan penyelidikan tentang kecurigaan nya kepada pekerja paprik yang melakukan kecurangan terhadap hasil produksi paprik. Sudah berbulan - bulan hasil paprik selalu merosot padahal untuk produksi ada peningkatan.
" Sejauh ini belum bisa kita pastikan Can, kita harus mempunyai bukti yang akurat untuk menyeret nya ke kantor polisi " Ucap pak hadi.
" Aku sudah curiga dengan orang yang memang kita curigai itu pak, tapi bukti belum kita kantongi. Sepertinya aku harus semakin ketat penyelidikan nya pak " Ucap candra serius.
" Iya lakukan saja yang menurur nak candra baik. Bapak cuma minta setelah masalah ini selesai nak candra bisa menggantikan bapak memimpin paprik ini. Karena bapak ingin pensiun dan menikmati masa tua bapak dengan keluarga. " Ucap pak hadi dengan serius.
Candra tidak bisa menolak permintaan pak hadi, beliau sudah hampir separuh hidup nya di habiskan untuk memimpin paprik pengolahan teh itu. Dengan yakin candra menganggukan kepala nya .
" Baik pak, doakan saja semua berjalan sesuai harapan kita . " Ucap candra dengan yakin.
" Bapak yakin kamu bisa segera menyelesaikan masalah yang ada di paprik. " Seru pak hadi.
* Aku di paprik ini sudah hampir setengah tahun tapi kasus ini belum aku pecahkan juga. Mungkin karena aku terlalu sibuk dengan perjodohan kemarin, setelah ini aku akan benar - benar menyelidikinya. Tapi aku butuh seseorang untuk membantu ku. Tapi siapa yang bisa aku percaya ? * Gumam candra dalam hati nya.
" Aluna " Seru candra menemukan seseorang yang bisa membantu nya.
" Hemmm... iya Aluna. Aku harus meminta bantuan Aluna" Seru candra dengan senyum mengembang.
Di tempat lain saat ini mala dan mama nya sedang berbelanja menghabiskan uang suami nya, lebih tepat nya menghabiskan uang Adit. Tadi pagi baru saja mala mendapatkan uang 5 juta dari adit, adit memang royal kepada mala. Karena adit tidak merasa mencari uang itu susah, tinggal meminta papa nya atau membantu sedikit pekerjaan sang papa uang akan mengalir dengan sendiri nya.
" Suami mu itu memang menantu terbaik mama mala , baru beberapa hari jadi menantu uang nya sudah mengalir begini. Kalau begini mama kan ikut senang, kamu senang mama pun senang . Hahaaa " Ucap meri dengan tawa bahagia nya sambil menenteng barang belanjaan nya.
" Iya dong ma, adit itu dari dulu royal banget sama mala. Makanya mala mempertahankan adit, cihh... coba kalau mala menikah sama si miskin candra itu. Hemm... jangan kan buat belanja seperti ini buat beli lipstik ku saja harus jungkir balik dulu " Seru mala dengan tertawa lepas.
Mala dan mama nya tertawa dengan riang nya, puas berbelanja mereka berdua pun menuju salah satu restoran dan memesan makanan untuk di bawa pulang. Mereka memang jarang memasak dan lebih memilih membeli di restoran atau secara online.
" Ma kita kalau begini terus berasa jadi orang kaya ya Ma. Mau apa - apa tinggal beli dan uang tinggal mintak . Pokok nya hidup kita mulia banget ya ma " Seru mala dengan senang.
" Makanya mama setuju kamu menikah dengan adit, oh iya bagaimana ya kabar si anak tidak tahu diri itu. Mungkin hidup nya melarat , suami nya saja kere. Benar- benar kere tu si candra " Ucap mama meri dengan nyengir kuda.
Mama meri seakan senang sekali dengan hidup aluna yang serba kekurangan. Padahal belum tentu hidup aluna menderita seperti yang mereka fikirkan.
" Yuk ma pulang, ini sudah sore sebentar lagi papa pulang. Jangan sampai papa tahu kalau makanan ini kita beli, kalau papa tahu bisa di omelin kita ma. Pasti papa bilang pemborosan " Gerutu mala kesal.
" Iya yuk kita pulang " Ucap mama meri lalu bangkit dan berjalan menuju parkiran dimana mobil adit yang mala bawa terparkir.
Setelah menempuh perjalan 40 menit mobil yang di kendarai mala sampai di depan rumah nya. Dengab segera meri dan mala turun dan langsung menyiap kan makanan yang mereka beli tadi di atas meja makan.
Saat makan malam semua keluarga pak andi berkumpul di meja makan untuk makan malam bersama.
" Masakan mama sekarang kok rada aneh ya " Ucap pak andi sambil mengunyah makanan nya.
" Aneh bagaimana pa ?" Tanya mama meri heran.
" Hemm... pokok nya aneh. Rasa nya kurang nendang, tidak seperti biasa nya. Tetap enak sih cuma kurang pas saja, padahal dulu saat masih ada aluna masakan mama enak banget loh. Atau jangan - jangan dulu yang masak bukan mama tapi aluna " Ucap pak andi langsung membuat mama meri tersedak.
Uhukkk.
Uhhuuukkk
Mala dengan cepat memberikan segelas air putih kepada mama nya. Meri benar - benar terkejut saat suami nya mencurigai nya, bukan curiga tapi nyata nya semua yang di ucapkan suami nya benar.
" Mana ada seperti itu pa. Dulu saat ada Aluna memang dia membantu mama masak, tapi untuk urusan bumbu semua mama. Aluna hanya membantu mengupas bumbu atau membersihkan sayuran atau ikan saja, selebih nya semua mama. Mungkin memang iya sih sesekali dia masak tapi soal rasa masih tetap mama koreksi. Yang praktis saja sih,paling dia masak nasi goreng " Ucap mama meri membela diri nya sendiri.
" Iya pa yang di bilang mama itu benar." Ucap mala dengan mulut penuh.
" Di telan dulu makanan nya sayang baru bicara " Ucap adit mengingatkan.
Mala hanya nyengir kuda sambil tetap fokus dengan makanan nya. Semenjak hamil porsi makan mala memang meningkat .
Di kontrakan nya, aluna dan candra baru saja menyelesaikan makan malam nya. Dan saat ini mereka sedang menonton Tv.
" Aluna aku boleh minta tolong tidak sama kamu ?" Tanya candra serius.
" Minta tolong apa dulu kak ? " Tanya luna memastikan.
" Hemmm...begini... "
Candra pun menceritakan semua permasalahan yang dia bahas dengan pak hadi tadi siang. Aluna awal nya heran kenapa bisa candra ikut campur dengan urusan orang atasan, padahal candra hanya karyawan paprik biasa dan masih karyawan baru.
" Karena saat itu pak hadi yang memasukan ku ke paprik tanpa tes dan tanpa lamaran pekerjaan. Jadi tadi saat pak hadi berkeluh kesah dengan ku, aku merasa kasiha lun. Aku berniat akan menolong pak hadi dengan menemukan kecurangan yang ada di paprik " Ucap candra beralasan. Dia tetap belum mengakui siapa dirinya yang sebenarnya.
" Hubungan kak candra dan pak hadi apa ?" Tanya aluna menyelidik.
" Hemm... pak hadi dulu tetangga kami. Jadi saat aku butuh pekerjaan pak hadi menawari ku kerja disini dan kebetulan saat itu papa memintaku ke daerah ini untuk bertemu dengan wanita yang dia jodohkan. Ya akhirnya kamu yang jadi jodoh ku " Ucap candra sambil tersenyum.
Aluna tersenyum malu - malu mendengar penuturan dari candra.
" Hemm... aku juga bingung kak. Setiap bulan laporan dari hasil produksi selalu ada kenaikan tapi saat laporan keuangan di buat selalu saja selisih banyak kak, setiap bulan nya hampir 100 juta dan itu sudah berjalan sekitar 8 bulan ini. Aku juga sudah membicarakan ini kepada pak hadi dan beliau memang merasa ada orang dalam yang sedang bermain - main dengan kepercayaan" Ucap aluna juga merasa ada yang tidak beres dengan paprik.
" Masalah nya sepertinya ada di bagian pengepakan. Makanya pak hadi meminta saya untuk memata - matai bagian pengepakan. " Ucap candra dengan serius.
" Baiklah kak, aku juga akan membantu misi kak candra. Dan ini semua hanya kita berdua yang tahu, eh bertiga sama pak hadi. Mulai besok kak candra cari bukti - bukti pengkhianatan, aku yakin ini pasti ada campur tangan orang dalam atau justru orang dalam sendiri yang melakukan nya. Aku juga ingin membalas budi kepada pak Hadi, berkat beliau aku bisa bekerja di bagian kantor." Ucap aluna.
" Pak hadi memang orang baik " Ucap candra menambahi.
Mereka saling pandang dan melempar senyum satu sama lain. Namun tiba - tiba..
Tap...
Aaaaa.... aaaa...
Aluna menjerit sekuat mungkin karena tiba - tiba saja mati lampu. Aluna memang phobia gelap, sehingga dia langsung menjerit dan memeluk candra dengan erat.
" Kamu takut gelap ?" Tanya candra sambil memgusap kepala aluna.
" Iya kak aku takut... aku takut banget kak. Hemm.. malam ini kak candra temani aku tidur ya " Ucap aluna memohon.
" Kamu yakin mau tidur seranjang dengan ku ?" Tanya candra.
" Iya kak , kan cuma tidur . Aku takut kak..." Seru aluna dengan badan gemetar.
Candra bisa merasakan tubuh aluna yang gemetaran karena menahan rasa takut. Candra tidak bisa membayangkan jika aluna dirumah sendirian , malam - malam dan listrik padam seperti ini. Pasti aluna akan menangis ketakutan.
" Ya sudah ayuk aku antar ke kamar mu, nanti aku temani sampai lampu nya hidup kembali " Ucap candra membimbing aluna berdiri lalu mengajaknya masuk ke kamar aluna.
Aluna hanya menurut saja, rasa takut gelap nya sudah mengalahkan segala nya. Bahkan ketakutan nya jika candra akan macam - macam pun sudah tidak di hiraukan nya yang penting dia saat ini ada yang menemani.
*********
HARI INI 3 BAB YA ❤️❤️
LIKE, KOMENTAR, VOTE, FAVORITE SERTA BERIKAN HADIAH NYA DAN RATE BINTANG 5 NYA YA KAK 🙏❤️❤️❤️
TERIMAKASIH 🙏❤️