Istriku Percayalah Cintaku Hanyalah Untukmu

" Sekarang, kita pergi bekerja kah sudah siap princess ? " tanya Darren sembari menunggu Yuna yang saat ini sedang berdandan.

" Ya Kak, aku siap sebentar ya ! " katanya sembari memakai pemerah bibirnya.

Darren, merasa sangat penasaran dengan penampilan sepupu cantiknya itu. Dia menghampiri sepupu cantiknya, dan betapa terkejutnya dia saat melihat Yuna yang sungguh berbeda dari biasanya.

" Masyaallah, princess kau cantik sekali hari ini. Kalau Raka melihatmu, dia pasti akan sangar menyesali perbuatannya yang sudah menyakitimu! "

Yuna, tersenyum manis menatap wajah sepupu tampannya itu, " Jangan terlalu memujiku, tidak baik Kak. Ayo berangkat, sepertinya kita akan terlambat di hari pertama. "

Darren tersenyum manis, kemudian pria itu menghampiri Yuna. Mereka kemudian berjalan beriringan.

"Kau sudah tahu belum, kalau Livia sekarang ini menjadi pemeran utama dalam drama Cinta Manis Tuan Muda?"tanya Darren hati-hati.

Yuna menoleh menatap sepupu tampannya itu, dia kemudian menggelengkan kepalanya, "Masa bodoh dengan wanita itu. Aku sudah tidak ingin lagi membahasnya, dia tidak penting untuk dibahas." katanya.

Darren menghela napasnya lega, dia kemudian menepuk pundak sang sepupu,"Kamu memang benar, aku rasa dia sangat terobsesi dengan Raka. Sehingga, wanita itu ingin naik satu level dibandingkan sebelumnya."

Yuna mengangkat bahunya, dia melenggang pergi meninggalkan sepupu tampannya itu.

***

Yudha saat ini sedang menunggu asisten pribadi sang ayah. Dia akan pergi ke sekolahnya, dan harus diantar oleh Aryo. Karena, Yudha sendiri yang memintanya. Dia ingin meminta bantuan Aryo supaya bisa bertemu dengan Yuna. Sebab, baginya Yuna sangat penting untuk kehidupan Papa. Raka setiap harinya akan mengurung diri di dalam kamar, karena dia sangat merindukan Yuna yang sudah dua mingguan ini meninggalkan Papanya.

" Om Aryo, percaya deh sama Yudha. Sebentar lagi, Tante Yuna akan segera ditemukan. Jadi, kita harus mencarinya sampai dapat."

Aryo mengangguk, " Baik Tuan Muda, tapi kenapa akhir-akhir ini anda begitu semangat mencari keberadaan Ibu Yuna. Bukankah anda begitu membenci beliau ya? "

Yudha menoleh menatap wajah Aryo sendu,"Yudha juga tidak tahu Om. Tapi Yudha sangat ingin melihat Papa bahagia, karena selama ini Papa banyak sekali melamun. Tidak seperti biasanya, beliau bahkan setelah mengantarkan Yudha tidur, beliau justru langsung pergi ke kamarnya. Selain itu, Papa juga sering berbicara sendiri, seperti orang yang tidak waras."

"Baiklah Tuan Muda, kalau begitu sekarang kita naik mobil dulu ya. Lalu, setelah itu mari kita pikirkan bagaimana caranya agar Papa dan Tante Yuna kembali bersama."kata Aryo sembari menggendong tubuh Tuan Mudanya tersebut. Begitu sampai di mobil, Aryo membukakan pintu mobilnya untuk Yudha, setelahnya dia membantu anak bosnya itu untuk memasangkan sabuk pengaman.

***

"Setelah dua tahun di Negara China saya mendapatkan ilmu yang cukup memadai untuk perusahaan kita ini. Dan, tidak hanya itu saya ingin memperkenalkan pewaris sebenarnya dari perusahaan A.R Entertainment ini Dia adalah Yuna Aryadi sepupu cantik saya. Dan mulai hari ini dia adalah pemimpin kalian, saya harap kalian dapat menerimanya dengan baik. Ada pertanyaan?" tanya Darren sembari memperhatikan satu persatu karyawannya.

"Bagaimana bisa orang baru menjadi pemimpin perusahaan kami Pak? Sedangkan, Bapak ini kan sudah lama menjadi pemimpin perusahaan ini. Apakah anda sedang bercanda ya?Mengapa harus wanita muda ini yang jadi pemimpin kami? " Seorang karyawan wanita yang sudah lama bekerja itu protes dengan atasannya tersebut.

Sementara itu Darren menghela napasnya kasar, " Begini, saya jelaskan oke. Pertama saya adalah anak angkat dari om dan Tante saya. Ayah angkat saya Aryadi Rahman dan Ibu Rosella Hariani. Jadi saya harap, kalian bisa mematuhi atasan baru kalian. Dan kamu Anita silakan pergi ke HRD, minta gaji dan pesangon kamu. Karena, kamu sudah membantah perintah saya dari awal, saya takut kalau kamu kedepannya akan menyakiti sepupu cantik saya ini. Adakah yang masih mau protes?"

"Tidak Pak!" ujar karyawan yang lain serempak.

Sementara itu, Anita menatap tajam wajah Yuna, dia seolah memiliki dendam dengan wanita cantik tersebut.

" Pak Darren, saya kan sudah lama bekerja di sini. Bagaimana bisa anda memecat saya begitu saja?"

Darren memutar kedua bola matanya,"Anita, suruh siapa kamu protes pada saya Hah? Saya paling tidak suka dibantah seperti barusan. Bukankah kamu lama di sini ya? Pasti, kamu juga sudah tahu saya ini seperti apa bukan? Lalu mengapa masih protes tadi? "

Anita meneguk salivanya," Itu, saya tidak bisa kalau dipimpin olehnya "katanya sembari menunjuk kepada Yuna.

" Anita, Anita kamu ini benar-benar ya. Apakah kamu masih membenciku karena Raka lebih memilih aku ya? Tenang saja, sekarang Raka sudah tidak bersama aku lagi. Jadi, silakan kejar dia kembali " kata Yuna sembari menyilangkan tangannya.

Anita menghentakan kaki nya ke lantai, dia berlalu pergi karena kesal.

" Awas saja kau Yuna, aku akan membuat hidupmu hancur! " katanya sembari membanting pintu ruangan rapat tersebut.

" Silakan bekerja kembali, terima kasih kepada kalian yang sudah menerima adik saya ini. "

" Sama-sama Pak! "

Darren memberi kode supaya para karyawannya itu keluar dari meeting room itu.

" Jelaskan padaku, mengapa kau diperlakukan seperti itu? " tanya Darren sembari menyilangkan tangannya.

Yuna tersenyum menatap sepupunya, dia kemudian duduk disalah satu bangku meeting tersebut.

"Kau tahu Kak, dia itu selalu menganggap aku sebagai saingannya. Dulunya dia sahabatku, tapi semenjak Raka mengumumkan kalau aku adalah tunangannya banyak yang menjauhiku salah satunya Anita ini."

Darren mengangguk, saat saudara perempuannya itu memberitahu tentang Anita padanya. Dia mengusap punggung sepupunya tersebut.

"Tidak sangka, ternyata Raka itu banyak yang menyukainya ya? Benar-benar aneh, apa yang mereka suka dari pria itu?" Darren menatap heran Yuna.

Yuna hanya bisa tertawa, saat mendengar pertanyaan dari sepupu tampannya itu.

" Aih mengapa kau tertawa? Aku serius Yuna!" katanya.

" Mungkin saja Raka itu tampan, sehingga banyak sekali yang menyukainya."

"Tampan sih, tapi tidak setia, " kata Darren kesal.

"Baiklah, sekarang bukankah saatnya kita istirahat ya? Kak Adelia sebentar lagi ke sini membawakanmu bekal. Jadi, aku pamit membeli makan siang dulu ya Kak. "

Darren mengangguk, " Ya silakan, tapi kalau kau butuh bantuan jangan lupa hubungi Kakak ya!"

" Ehm, itu pasti sampai jumpa lagi Kak. "

Darren melambaikan tangannya, " Ya adikku!"

Yuna tersenyum manis, dan berlalu pergi.

" Yuna, bagaimanapun juga kau adikku. Tidak akan aku biarkan laki-laki manapun menyakitimu, termasuk Raka. Aku akan membalaskan segala sakit hatimu itu padanya. Sebab, aku tahu sekarang ini dia sedang membiayai Livia agar bisa menjadi pemeran utama wanita di drama baru produser Lin." Darren berkata lirih sembari menatap punggung sepupu perempuannya itu.

Bersambung