SELOW UPDATE!!!
Suka Alhamdulillah tak suka tinggalkan saja tanpa meninggalkan jejak, harap mengerti !! jangan karna komentar jahat kalian membuat Nae sebagai penulis Down....Cuzz cerita karangan semata jangan terlalu disamakan dengan dunia nyata....!!!
SINOPSIS
pernah di khianati membuatnya enggan memiliki pasangan hidup yang hanya menginginkan apa yang ia miliki..
seorang gadis gendut yang sebenarnya multitalenta memiliki segalanya tapi dirinya tak pernah bahagia karna semua orang hanya menginginkan sesuatu dari apa yang dimilikinya..
sejak di khianati oleh sahabat dan kekasihnya, gadis ini meninggalkan semua kebanggaannya keluar Negri dan menurunkan berat badannya setelah berhasil ia malah hidup menjadi gadis culun yang sederhana...
akankah gadis culun ini mendapatkan cinta sejati nya? ikuti kisahnya...
Novel ini hanya karangan semata, apabila ada kesamaan tempat dan nama itu semua murni kesalahan penulis..
harap bijak dalam berkomentar...
selow Update...!!
Happy Reading..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sucii Amidasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
sadar
"tunggu lah disini Sya..! aku harus mengklarifikasikan kecelakaan tuan Kevin ke polisi dan wartawan" pinta Bayu.
"baik tuan" jawab Sya menoleh ke Bayu.
Bayu berlari keluar ruangan Kevin dan menelfon seseorang.
Sya menoleh ke Kevin, Sya memegang tangan Kevin dan meletakkannya di pipinya.
air mata Sya jatuh mengenai tangan Kevin tanpa Sya sadari jari telunjuk Kevin bergerak tapi Sya seakan larut akan kesedihannya.
"tuan.. sadarlah tuan.. kenapa anda seperti ini? sadarlah tuan.. saya berjanji tidak akan mengundurkan diri..! untuk itu anda harus bangun.. "
"tuan? "
Sya berkaca-kaca menatap wajah Kevin yang memakai alat bantu pernafasan.
tangan Sya terulur meraba perban di dahi Kevin, Sya mengelus rambut halus Kevin.
"tuan..! sadarlah tuan! " Sya berkata dengan nada bergetar.
Sya menggenggam tangan Kevin sambil memperhatikan wajah Kevin melihat ada perubahan atau belum.
"permisi Nona" suster perempuan datang membawa plastik berisi makanan.
"apa itu sus? " tanya Sya
"tuan tadi menitip pesan untuk memberikan ini pada nona! katanya anda harus bertenaga untuk menjaga tuan Kevin..! "
"tuan tadi kemana? " tanya Sya sambil mengambil plastik makanan yang dibawa suster itu.
"katanya tuan tadi ada kendala di kantor polisi jadi harus kesana untuk mengklarifikasi semuanya memakan waktu cukup lama, "
Sya mengangguk lalu mengucapkan terimakasih.
.
.
"aah.. berita? " Sya meletakkan plastik makanannya dan mengambil mengambil ponselnya dari tas ranselnya.
Sya membuka pemberitahuan berita terkini, trending topik berita mengenai kecelakaan yang menimpa Kevin menjadi sorotan media.
"apa-apaan ini? berani sekali mereka mencari masalah dengan CW Group? apa mereka mau mati?"
geram Sya melihat berita yang menjelek-jelekkan Kevin dan memperalat situasi yang sedang menimpa Kevin sebagai keuntungan perusahaan-perusahaan lain.
"apa ini? " Sya terbelalak melihat berita terbaru lagi.
Tuan Manohan Candrawinata adalah penerus yang sebenarnya
"Manohan? apa dia kakaknya presdir? " gumam Sya melihat ke arah Kevin
Sya mengetik nama Manohan Candrawinata di searching Google,
"tidak mirip..! " gumam Sya
Sya mencari tau keluarga Kevin dan dari semua artikel yang ia baca dapat Sya simpulkan kalau Kevin bukan keturunan asli keluarga Candrawinata melainkan anak angkat.
"anak angkat? " gumam Sya pelan melihat ke arah Kevin.
"jadi tuan tembok.. eh.. tuan Kevin ini anak angkat keluarga Candrawinata? ". batin Sya tidak percaya.
Sya tau bagaimana kejayaan CW Group di tangan Kevin hingga bisa mencapai posisi 3 besar sebagai pengusaha negara Indonesia yang patut di perhitungkan.
berkali-kali CW Group dilanda penyerangan perusahaan lain tapi Kevin bisa mengatasi semuanya dengan sangat baik walau dikenal sebagai Presdir dengan temperamen buruknya.
kekurangan Kevin hanya Fobia nya itu saja, itu sebabnya Kevin dan papanya merahasiakan semua itu, selama Kevin bisa membuat jaya perusahaan kenapa tidak? begitulah fikiran Bama Candrawinata.
Bama sangat mengandalkan Kevin yang pandai mengelola perusahaan hingga menjadi jauh lebih baik dari sebelumnya dimana Bama menjadi Presdir CW Group.
.
tengah malam..
Sya ketiduran di samping Kevin dengan tangan yang menggenggam tangan Kevin.
mata Kevin perlahan bergerak hingga ia membuka matanya dimana tempat itu gelap hanya ada lampu terang dibelakang tempat tidurnya.
kevin melihat kebawah dimana ia merasa tangannya menahan sesuatu.
Kevin melihat Sya yang tengah tertidur menggenggam tangannya. bibir pucatnya tertarik ke atas siapa sosok yang tengah menunggunya.
perlahan tangan kanan Kevin yang ada selang infusnya menekan kepala Sya dan mengusapnya pelan.
Sya tersentak, dengan mata mengerjab-ngerjab melihat ke atas kepalanya
Sya melebarkan matanya, seakan rasa kantuknya hilang entah kemana melihat siapa yang tengah mengusap kepalanya
"tuan? anda sudah sadar? " Sya bangkit memegang dada Kevin.
Kevin mengedipkan kedua matanya, Sya tersenyum cerah langsung berlari keluar ruangan Kevin dan berteriak memanggil dokter, saking semangatnya Sya tidak sadar ada tombol pemanggil di kamar Kevin tadi.
tak berapa lama dokter datang bersama 2 suster perempuan yang menjaga jarak dari Kevin sesuai dengan intruksi dokter yang merawat Kevin.
"bagaimana keadaan anda tuan? apa ada keluhan? " tanya dokter paruh baya itu sambil membantu melepaskan alat bantu pernafasan Kevin
"kepala saya pusing dok" keluh Kevin sambil memejamkan matanya.
dokter itu mengangguk dan mencatat segala keluhan Kevin lalu kembali memeriksa keadaan Kevin.
.
"terimakasih dok" ucap Sya dengan senyum ramahnya.
"sama-sama nona" jawab dokter paru bayah itu melihat ke arah Kevin sambil tersenyum.
Sya mengerutkan keningnya melihat cara dokter itu menatap Kevin,
"Sya..? "
"iya tuan". Sya mendekati Kevin dan duduk di kursi , Sya sedikit mencondongkan tubuhnya untuk mendengarkan perintah tuan temboknya itu.
"mana ponselmu? " tanya Kevin
Sya mengeluarkan ponselnya dan memberikannya ke Kevin, Kevin menghubungi Bayu lalu menghubungi Papanya kalau dirinya baik-baik saja.
Sya diam pura-pura tidak dengar padahal ia mendengar semuanya,
"jadi tuan besar Candrawinata sangat menyayangi tuan Kevin". batin Sya sambil memainkan kukunya.
"terimakasih" senyum Kevin dengan tulus.
"sama-sama tuan" jawab Sya bangkit membantu Kevin meluruskan tempat tidurnya.
"tidurlah disini" Kevin menepuk tempat tidurnya.
Sya melebarkan matanya dan menggeleng kepalanya, "tidak bisa tuan! saya tidur disana aja"
"aku tidak punya tenaga menggendongmu!" tutur Kevin dengan pelan melirik kakinya yang di Gips.
"iya.. saya tau tuan.. itu sebabnya saya akan tidur disana" jawab Sya tersenyum
"kamu fikir aku tidak bisa nekat? "
Sya menautkan kedua alisnya tidak mengerti.
"aku akan melepas selang infus ini lalu akan berjalan ke sofa dan mengangkat mu kesini"
Sya menganga mendengarnya, "anda tidak akan bisa melakukan hal itu"
Sya bangkit dan berjalan ke arah Sofa.
Kevin tersenyum tipis, ia bangkit dan melepas paksa selang infusnya.
Sya terlonjak kaget mendengar suara itu hingga ia membalik tubuhnya, Sya terbelalak melihat kaki Kevin hendak menginjak lantai.
"tuan..! " pekik Sya langsung berlari ke arah Kevin dan mendorong tubuh Kevin hingga kembali tertidur di ranjangnya dengan Sya menindih Kevin.
Sya melototi Kevin, " apa anda sudah gila tuan? kenapa melepas selang infusmu ha?" bentak Sya dengan nada meninggi.
"aku sudah mengatakannya kan? " senyum tipisnya mengusap pipi Sya yang sedang berada diatasnya.
Sya bangkit dari posisinya lalu menekan tombol pertolongan.
.
.
"tidur sini! " pinta Kevin menepuk sisi ranjangnya
"saya tidur sangat tidak tenang tuan" elak Sya
"aku bisa menenangkanmu" jawab Kevin
"saya tidak bisa tidur bersama pria asing di ranjang yang sama dengan saya tuan" elak sya.
"aku bisa membuatmu tertidur" jawab Kevin
"kenapa anda sangat keras kepala tuan? " geram Sya
"aku hanya minta kamu tidur disampingku..! lalu siapa yang banyak alasan".
"kalau saya menolak?" tanya Sya mendesis begitu sabar
"aku akan memaksa dan bahkan akan berbuat seperti tadi " jawab Kevin tersenyum.
Sya menghela nafas panjang dan dengan sangat terpaksa ia berbaring di ranjang Kevin, Sya memunggungi Kevin, Sya membelalakkan matanya saat tangan Kevin memeluk pinggangnya.
Sya menepisnya perlahan lalu membalik tubuhnya menghadap Kevin,
"jangan macam-macam tuan". ancam Sya dengan penuh penekanan.
"ini yang aku mau.. siapa suruh membelakangiku" senyum Kevin
Kevin seakan tidak merasakan rasa sakit ditubuhnya setelah mengalami kecelakaan itu malah begitu senang saat dirinya bangun Sya lah yang ada didekatnya.
siapa yang membuatnya seperti itu adalah tugas Bayu, jadi Kevin seolah merasa ingin mengucapkan terimakasih pada pelakunya itu.
.
.
.
.
.