Area dewasa karena ada adegan kekerasan dan dewasa. Harap bijak memilih bacaan sesuai umur.
"Aku akan mengambil semua milikmu hingga kau menangis darah dan bahkan melenyapkanmu dari dunia ini," LARA TAFETTA
Menceritakan tentan gadis bernama Lara yang menjalani hidupnya dengan begitu banyak ujian berat. Mengalami tindakan pembullyan hingga fitnah yang didapatnya dari seseorang yang membencinya hingga membuat Lara kehilangan semua impiannya yang telah dibangunnya selama bertahun-tahun.
Hal itu akhirnya merubah Lara menjadi gadis tanpa empati dan penuh dendam.
Pertemuannya dengan Phoenix Riley Robert, membuat Lara memanfaatkannya untuk membalas dendam pada seseorang yang sangat dibencinya.
NO PERSELINGKUHAN seperti biasanya dan LATAR LUAR NEGERI karena ada beberapa adegan dewasa di dalamnya.
Hanya karya author receh yang tulisan/PUEBI jauh dari sempurna... tapi dijamin alurnya menarik..😁 semoga sukaa...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#20
Mobil Tuan Silas tampak berhenti di sebuah hotel berbintang lima.
"Antarkan dia ke mansion. Temui bibi Wilma dan katakan padanya untuk mengurusnya," ucap Silas pada bodyguardnya yang duduk di kursi depan di samping supir.
"Baik, Tuan," jawab pria itu.
"Besok kita berjumpa lagi," ucap Silas pada Lara dan kemudian dia keluar dari mobilnya.
Setelah itu, mobil yang ditumpangi Lara langsung pergi ke mansion tuan Silas yang jaraknya sekitar 1 jam perjalanan. Lara hanya menatap kosong ke arah jendela mobil sampai mereka tiba di mansion.
Bodyguard itu membukakan pintu mobil Lara dan Lara keluar dari mobil. Dia melihat mansion itu dengan biasa saja meskipun mansion itu terlihat seperti istana.
"Ikuti aku, Nona," kata bodyguard itu.
Lalu Lara mengikuti pria itu dari belakang sampai mereka masuk ke dalam mansion. Lara melihat ke sekeliling mansion megah itu. Kemudian ada seorang wanita paruh baya dengan wajah tegasnya dalam balutan setelan baju formal berwarna hitam.
Rambutnya yang mulai memutih di gelung dengan sangat rapi. Kakinya memakai sepatu fantovel resmi berwarna hitam.
"Urus dia. Ini perintah tuan Silas," ucap Bodyguard itu pada Wilma.
"Ya, baiklah," jawab Wilma.
Lalu pria itu pun pergi. Wilma melihat Lara dari atas rambut pirangnya yang berantakan sampai ke bawah sepatunya yang tampak kotor.
"Ikuti aku," perintah Wilma dan berbalik yang kemudian berjalan menuju ke tangga berkelok.
Lara mengikutinya dari belakang sambil melihat-lihat situasi tempat yang dilewatinya. Kini mereka tiba di sebuah lorong panjang di mana banyak kamar di sana.
Wilma membuka pintu sebuah kamar yang berada di tengah lorong itu. Lara ikut masuk ke dalamnya. Tampak dekorasi kuno yang menghiasi kamar mewah yang didominasi dengan warna emas dan coklat.
"Ini kamarmu," ucap Wilma dan berjalan menuju sebuah lemari besar lalu membukanya.
"Ini bajumu. Banyak baju wanita di dalamnya. Kau bisa memakainya yang kau mau," lanjut Wilma.
Lara hanya diam tak bertanya apapun. Dan Wilma menuju kamar mandi sekarang. Dia membuka pintu kamar mandi itu.
"Ini kamar mandinya," ucap Wilma singkat dan menutup kembali pintu kamar mandinya.
"Baiklah, aku akan pergi. Besok jam 7 pagi kau harus turun ke bawah untuk sarapan pagi," lanjut Wilma dengan wajah datarnya.
"Ya," jawab Lara singkat.
Kemudian Wilma pun keluar dari kamar Lara. Lara duduk di ranjang yang berukuran kingsize itu. Seumur hidupnya, dia tak pernah memiliki ranjang dan kamar semewah itu. Tapi kini seakan seperti mimpi, Lara bisa merasakan hal ini.
Lara kemudian beranjak dari ranjang dan menuju kamar mandi. Dia melihat ke sekeliling kamar mandi mewah dan sangat luas itu. Lara menuju bath tub dan menyalakan airnya mengisinya dengan air hangat.
Lara berjongkok dan tangannya bermain-main di dalam air hangat itu sembari menunggu airnya penuh. Tak berapa lama, Lara pun melepas semua pakaiannya kemudian masuk ke dalam bath tub yang berisi air hangat itu.
Lara menikmati hal itu sembari menutup matanya. Dia mengingat-ingat apa yang terjadi pada dirinya seharian ini. Lara masih tak menyangka dia akan berakhir di mansion ini.
Dan dia memutuskan untuk menjalani ini. Kemudian Lara membuka matanya.
"Aku bisa menjalani ini," gumamnya pelan dengan keyakinan yang penuh.
"Betapa bodohnya aku tadi, tapi setidaknya aku bertemu dengan tuan Silas. Aku akan memanfaatkan situasi ini dengan baik," lanjutnya.
JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE KOMEN FAVORIT DAN HADIAH YAA..❤❤❤
semoga bapakmu ga kena serangan jantung lagi
hancur kan kesombongan davina, biarkn jatuh miskin jd tau rasanya jd orng miskin.. biar ga songong
sabar Lara,,buat dirimu lulus dgn predikat nilai terbaik. dan lepas dr jerat orng busuk, lalu balas dendam😈😈😈😈😈😈😈😈😈😈
aku dukung onlen😁😁
susah liat org seneng dan seneng liat org susah 😀😂