Hidup dalam sebuah keluarga yang penuh dengan sandiwara,membuat seorang gadis polos itu harus menerima takdir hidupnya yang tidak pernah merasakan kehidupan bahagia bersama keluarga kehadiran sang nenek di rumah itu membuat gadis cantik bermata sipit itu merasakan kasih sayang jika dari orang tua dan juga kedua sang kakak nya yang sama sekali tidak menyukai dirinya,sehingga ia di pertemukan oleh sang nenek dengan seorang laki-laki tampan dan juga kaya raya,namun hal itu tidak membuat gadis itu bahagia karena,,,? Lanjut baca cerita nya ya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zatil fadhila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kecelakaan
Alea memalingkan wajah nya,dan entah mengapa ia sangat berat ketika mendengar kata cerai itu,padahal selama ini hubungan kedua tak terlihat baik-baik saja bahkan terkesan menjaga jarak namun entah mengapa alea begitu berat untuk berhadapan dengan sang opa jika membahas soal perpisahan
"Maaf tuan,saya tidak bisa melakukan itu"lirih alea menundukkan kepala nya
Hahahaha
Gavin melepaskan tawa nya,tawa yang sangat mengerikan menurut alea yang selama ini belum pernah ia lihat
"Kau tinggal katakan saja opa menjanjikan kamu harta,karena itulah kamu tidak mau bercerai,ingat baik-baik saya tidak akan membiarkan kamu menyentuh harta milik keluarga saya sepeserpun"
"Terserah apa yang tuan fikirkan tentang saya,saya,,,,,,,"
Dert dert dert
Alea menghentikan ucapan nya karena tiba-tiba saja ponsel milik gavin berdering dan ia langsung merogoh saku celana nya dan menjawab nya tanpa berfikir panjang lagi
"Ia opa ada apa?"
"Datanglah ke rumah sakit perta medika,mama dan papa mu kecelekaan"
Deghhhhh
Gavin kehilangan kata-kata nya,mendadak lutut nya terasa tak bertulang dan ponsel itu seketika jatuh ke lantai,alea mengerutkan kening nya melihat reaksi gavin yang hampir tumbang ,alea mencoba membantu memopang tubuh gavin yang hampir ambruk namun dengan cepat gavin menepis nya dan lebih memilih memegang pemabatas tangga dan bersandar di sana untuk memopang tubuh nya,alea dapat melihat raut wajah kesedihan dalam diri gavin alea berfikir siapa yang menelfon dan apa yang terjadi, saat alea hendak meraih ponsel milik gavin tiba-tiba peter datang
"Maaf nyonya,kita harus kerumah sakit sekarang"
Alea mulai terlihat panik dengan wajah khawatir nya
"Apa yang terjadi?,siapa yang sakit?"tanya alea menggebu-gebu
"Tuan dan nyonya kecelakaan"
"Oh tuhannn"alea sampai menegang menutup mulut nya, air mata nya luruh tak terbendung
Peter langsung memapah gavin yang terdiam membisu dengan tatapan sendu nya,ia tau bagaimana perasaan gavin saat ini karena itulah ia akan selalu berada di sisi gavin sesuai perintah opa gavin
Beberapa menit kemudian
Dirumah sakit,akhirnya gavin mulai memiliki kesadaran penuh,ia langsung menghampiri sang opa yang tengah duduk diam di atas kursi ruang tunggu dengan raut wajah sedih nya
"Opa,bagaimana kedaan mama dan papa?"tanya gavin dengan raut wajah panik nya
Opa menggelengkan kepala nya dengan berat,gavin dapat mengartikan bahwa mereka tidak baik-baik saja,bahkan ia sampai duduk bersimpuh di depan sang opa dengan isakan tangis nya,alea juga tidak bisa membendung air mata nya,dua orang yang selama ini baik kepada dirinya dan bahkan tidak pernah berkata kasar kepada diri nya kini sedang tak baik-baik saja
Ceklek
Suara pintu terbuka membuat gavin langsung mendongak dan beranjak bangkit dengan cepat
"Dok,bagaimana keadaan mama dan papa saya?"tanya gavin dengan cepat dan bukan nya jawaban yang gavin terima,tapi gelengan juga helaan nafas berat dari dokter yang dapat gavin lihat
"Dok,katakan mereka baik-baik saja kan?"desak gavin yang langsung menarik kerah baju sang dokter sehingga dengan cepat peter menghentikan gavin
"Tuan,tenanglah"ucap peter pelan,hingga akhir nya gavin tersadar ia harus melihat keadaan kedua orang tua nya dengan cepat ia melangkah memasuki ruangan itu yang di ikuti oleh yang lainnya dan tak lama setelah itu para dokter keluar
"Mah,syukurlah mama baik-baik saja"ujar gavin menghela nafas lega karena melihat sang mama tengah terduduk di atas brankar dengan di balutkan perban di kepala nya juga beberapa luka kecil di bagian wajah dan juga lengan nya
"Mah,di mana papa?"gavin menyodorkan tatapan nya ke segala arah namun ia tidak menemukan sang papa dalam ruangan itu yang terdapat beberapa brankar kosong lainnya
"Mah,ada apa?,kenapa mama hanya diam saja?"tanya gavin mengerut kening nya karena sejak tadi sang mama hanya duduk diam dengan tatapan kosong nya
"Ya tuhan,ada apa dengan mama,kenapa mama hanya diam saja"batin alea menatap sang mama mertua tanpa berkedip
"Gavin,mama kamu mengalami shock berat dan juga benturan di kepala nya membuat mama kamu mengalami Penurunan kesadaran,
Kerusakan saraf dan pembuluh darah,
Penyakit degenerasi,
Gangguan berbahasa dan berkomunikasi (afasia) dalam artian mama kamu akan seperti ini dalam waktu berkepanjangan"
Gavin terduduk lemah di sebelah sang mama,ia menatap mama nya dengan linangan air mata,padahal baru beberapa hari ini ia berbicara dengan sang mama dan juga melihat senyuman dari wajah sang mama,tapi sekarang yang gavin lihat hanya wajah datar tanpa ekspresi dengan tatapan kosong nya
"Mah,ini gavin mah,tolong jangan seperti ini gavin tidak bisa melihat mama seperti ini"lirih gavin menggenggam erat tangan sang mama yang sesekali ia mencium nya
"Opa,dimana papa,kenapa papa tidak ada di sini?,papa baik-baik saja kan opa?"
"Maaf gavin,papa mu tidak bisa di selamatkan,papa kamu meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit"ujar sang opa dengan wajah sendu nya
Deghhhh
Bukan hanya gavin yang terpaku,alea juga merasakan hal yang sama,ia sama sekali tidak bisa membayangkan bagaimana terpuruk nya gavin saat ini,peter dan juga sang opa sama-sama merintikkan air mata nya, mereka juga sedih melihat keterpurukan gavin saat ini
"Tidak,bagaimana bisa papa pergi secepat ini"racau gavin dengan tangisan pilu nya
"Tenang lah nak,semua ini sudah takdir"ucap sang opa membelai kepala sang cucu dengan penuh kasih sayang,gavin tidak mengubris nya ia masih tetap menundukkan kepala nya dengan penuh duka
"Opa akan mengurus pemakaman papa kamu,jika kamu tidak mau ikut tidak masalah,kamu tetap di sini menjaga mama kamu"
"Tidak pah,gavin akan ikut"lirih gavin dengan suara serak nya,ia tidak mungkin tidak hadir mengantar kepergian sang papa ke tempat peristirahatan terakhir nya
"Opa,alea akan di sini menemani mama"
Ucap alea pelan,yang diangguki oleh opa,gavin sama sekali tidak menoleh ke arah alea entah ia tengah berduka atau mungkin karena tak ingin menciptakan keributan untuk saat ini,ia langsung berlalu pergi dengan langkah berat dan mata memerah nya.
Inilah saat terpuruk nya seorang laki-laki ketika seseorang yang di cintai nya pergi untuk selamanya dan bahkan air mata seorang laki-laki akan terjatuh di saat dia terpuruk.
Tiba di pemakanan semua para pelayat telah memenuhi pemakaman umum itu,bahkan berita kematian sang menantu yang berkuasa itu,telah tersebar luas di kalangan pebisnis lainnya sehingga banyak yang ikut mengantar papa gavin ke tempat peristirahatan terakhir nya.
Bobby dan juga kenzo ikut hadir,kedua nya berdiri di sisi kanan dan kiri gavin guna memberikan dukungan kepada sang sahabat yang telah di tinggal pergi oleh sang papa