10 tahun Anna dan Alam menikah dan mereka tidak pernah bertemu sekalipun, karena Anna harus melanjutkan pendidikan dan pengobatannya di Luar negeri.
Dan disaat Anna kembali, pernikahannya harus disembunyikan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
DASW BAB 34 - Sebuah Ingatan
"Al ..." panggil Anna, saat tiba-tiba kepala Alam bersemayam di bagian intinya, ditengah-tengah kaki Anna yang menekuk dan terbuka.
Tapi yang dipanggil hanya diam, sibuk dengan aktifitasnya sendiri. Lama-lama pun Anna menikmati permainan itu, dia mulai mendesaah.
Dan Alam terus membuatnya basah, sampai akhirnya dia menyatukan diri. Mulut Anna menganga, merasa penuh dibagian inti. Tapi ini tidak sedikit yang dia bayangkan, rasanya begitu nikmat.
"Bergeraklah juga An," ucap Alam ketika mereka sudah menyatu sempurna, dia tenggelam dalam nikmat.
Dan malam itu adalah malam terpanjang yang pernah mereka lakukan berdua, bukan hanya bertukar saliva, mereka juga berbagi peluh. Tidak hanya sekali, namun Alam mengulanginya beberapa kali.
Membuat Anna benar-benar yakin jika mereka sudah melakukan penyatuan Ini. Kini mereka saling memilili, Anna adalah milik Alam dan Alam adalah milik Anna.
Bahkan Alam tanpa segan, menyemburkan semua benihnya di rahim sang istri.
Sepertiga malam mereka baru selesai, Anna sangat lelah sekali. Tidak peduli apapun lagi, Anna langsung tertidur.
Pagi datang.
Seperti biasa Anna terbangun seorang diri, sudah tidak ada lagi Alam di sebelahnya.
Tapi kini bibir Anna tersenyum, saat dia mulai bisa mencium aroma masakan dari arah dapur. Anna sangat yakin, itu pasti Alam.
Dia ingin turun dan segera berlari kesana, tapi kemudian sadar jika kini dia tidak memakai apa-apa, bahkan intinya terasa sakit.
Sakit yang tidak asing.
Langsung ingat kejadian saat malam dia mabuk. Anna menutup mulutnya yang menganga, ketika kenangan tentang malam itu mulai kembali berputar di otak.
Saat dia merayu Alam, mencium lebih dulu, melepaskan bajunya sendiri, dan menarik Alam di atas ranjang.
"Astagaa!! aku melakukan itu? ishhh memalukan sekali," gerutu Anna, kini dia mulai ingat semua.
Dan tadi malam juga sama, dia yang lebih dulu menggoda suaminya.
"Hii, tidak tahu malu, tidak tahu malu, tidak tahu malu," marah Anna pada dirinya sendiri. Kini dia seperti sudah tidak memiliki muka.
"Bagaimana bisa aku melupakan itu!" kesal Anna, Dia mengacak rambutnya frustasi.
"Kamu sudah bangun?" tanya Alam.
Suara yang membuat Anna terkejut, seketika menarik selimut dan menutupi tubuhnya yang masih polos.
Anna gugup, malu, marah dan entahlah. Dia bingung, wajahnya nampak pias.
"Kenapa wajah mu seperti itu? apa ada sesuatu yang terjadi? intimu masih sakit?"
Anna menangis.
"Hei, kenapa menangis?" Alam mendekat, duduk disamping istrinya.
"Kamu jahat, ini bukan yang pertama untuk kita kan?"
"Kamu ingat?"
"Kenapa kamu diam saja, kenapa kamu tidak menjelaskannya padaku?"
"Apa jika aku menjelaskan kamu akan mengerti? kamu pasti akan menyalahkan aku, padahal kamu yang menggoda ku kan?"
Tangis Anna semakin kencang, "Jahat!" ucapnya dengan sesenggukan.
"Aku kesusahan berjalan dan waktu itu kamu tanya kenapa kakiku sakit? kamu Jahat!"
"Kamu yang lebih jahat An, kamu melupakan kenangan indah kita, malam pertama kita. Membuat aku mengingatnya seorang diri." Alam mendekap Anna erat, Anna yang malu hanya menurut, dia menyembunyikan wajahnya di dada Alam.
"Jahat!" kesal Anna.
"Jangan marah-marah, ayo aku antar mandi."
"Tidak mau, aku mau mandi sendiri."
"Iya, aku tahu, aku hanya ingin mengantar mu ke dalam sana. Apa kamu berpikir kita akan melakukannya lagi?"
"Al!!" kesal Anna, karena lagi-lagi Alam menggoda dia.
Anna benci sekali, benci otaknya yang selalu mesyum.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...