IBU SAMBUNG ANAK CEO DINGIN

Zhi Shu dan Shenshen kemudian saling bergandengan dan masuk ke dalam mobil, dimana Ying telah menunggu nya.

" Bu Lin, Pak Bos dari tadi mual -mual saya ajak kerumah sakit tidak mau. " Ucap Ying yang masih mengkhawatirkan Liang.

" Kenapa baru bilang Ying, cepat ke kantor nya. Nanti belikan makan siang . Dia belum makan kan? " tanya Zhi Shu dengan cemas.

Ying menambah kecepatan mobil nya untuk sampai dengan cepat.

" Shenshen mau makan siang apa? biar nanti sekalian Asisten Ying yang belikan . " Tanya Zhi Shu.

" Spagetti ma. " Jawab Shenshen.

Tak lama mereka pun sampai. Zhi Shu menggandeng tangan Shenshen dan masuk ke Liang Group . Sementara, Ying membelikan makanan untuk Liang dan Shenshen.

" Liang, kau kenapa? " Zhi Shu cemas dan langsung menyentuh kening Liang.

" Tidak panas, tapi pucat sekali. " Gumam Zhi Shu memeriksa tubuh Liang.

" Sayang, aku sangat merindukanmu. " Liang memeluk Zhi Shu dengan manja.

" Liang, ini di kantor. Lihat Shenshen sedang melihat kita. " Bisik Zhi Shu .

Shenshen melirik dengan sinis.

" Ini mama ku, papa jangan peluk-peluk ! " Shenshen menyingkirkan Liang.

Liang dan Shenshen cemberut karene berebut Zhi Shu.

" Liang, kau sudah dewasa anakmu sama sudah mau 2 tapi kelakuannya masih seperti Shenshen. " Zhi Shu mendengus kesal.

" Lihat Shenshen ,sekarang istriku marah! " Ucap Liang dengan nada kesal

Shenshen menjulurkan lidahnya dan mengejel Liang. Zhi Shu tertawa melihat Ayah dan anak ini bertengkar.

Tak lama Ying kembali dengan membawa beberapa bungkus makanan.

" Bu Lin, ini makan siang nya, " Ying meletakkan makanan diatas meja.

" Ying, tunggu dulu. Kau bisa menari tidak? " Tanya Liang.

Ying perasaan nya sudah tidak enak ketika Liang melontarkan pertanyaan tersebut.

" S sedikit pak kenapa? " Jawab Ying dengan ragu. Dirinya bisa menari lagu kpop saja meniru bintang kpop favoritnya EXO.

" Bagus, sekarang tunjukan padaku. " Ujar Liang membuat Zhi Shu dan Shenshen terperangah.

" Maksud nya bagaimana pak? " Ying memastikan agar dirinya tak salah tangkap

" Menari untukku! apa kurang jelas " Liang menekan kata-katanya.

" Disini pak? " Ying benar-benar tak habis pikir dengan bos nya ini.

" Tidak di hongkong sana. Ya disini, aku minta kau menari bebas di sini didepanku, Zhi Shu , Shenshen dan calon bayiku. " Tegas Liang.

Ying mematung seketika, Yang benar saja harus menari di depan mereka.

" Liang, ada apa denganmu! " Zhi Shu merasa aneh pada sikap Liang ini.

" Diam dan saksikan saja. Ayo Mulai Ying! " Liang memerintah Ying kembali.

" Bos Sialan! " Ying mengumpat dalam batinnya.

Music mulai di mainkan. Lagu EXO - Love Shot yang kali ini Ying pilih untuk dance.

Shenshen sangat antusias begitu pun dengan Liang yang sama senang nya. Zhi Shu hanya menahan tawa melihat Ying dengan wajah datar terpaksa menari di depan mereka.

" Mengidam mu sangat aneh, " Bisik Zhi Shu sambil menahan tawa nya.

" Apa benar Baby nya yang ingin? " Tanya Liang dengan anda lirih.

" Mungkin seperti itu, Ikatan antara Ayah dan anak tidak bisa di tebak itu adalah naluri. " Ucap Zhi Shu.

Ying menyelesaikan tarian modern nya itu dengan wajah datar menahan malu.

" Pak, saya permisi jika tak ada lagi. " Ucap Ying dengan malu kemudian lari terbirit-birit.

" Dasar Ying, takut aku menyuruhnya mengulang tarian. " Liang tertawa puas.

Liang menyelesaikan beberapa pekerjaan nya lagi. Zhi Shu dan Shenshen bermain sambil menunggu Liang selesai bekerja.

" Qiqi, aku bawakan burger kesukaan mu!! " Teriak RanRan yang masih berani datang ke kantor Liang.

" Kenapa kau datang kesini! " Tanya Liang dengan keras.

RanRan menatap Tajam Zhi Shu dan Shenshen.

" Oh, takut sekali Pria mu ini aku ambil sekarang bekerja pun harus kau yang menemani nya! " RanRan menggertak Zhi Shu.

" Bibi Jelek, jangan ganggu papa dan mama ku lagi! " Shenshen berteriak.

" Mama? Shenshen, dia itu bukan mama mu. Dia hanya perempuan murahan yang akan merebut papa mu . Mama mu itu sudah mati dia! " Teriak RanRan dengan emosi.

Brak! Liang menggebrak meja kerja nya dengan keras, Lalu mencekik leher RanRan. Shenshen ketakutan melihat Liang benar-benar murka kali ini.

" Shenshen pergi ke ruangan Asisten Ying dulu ya sayang, " Zhi Shu menyuruh Shenshen untuk tidak melihat ini.

Zhi Shu hendak menenangkan Liang tapi Liang benar-benar mencegahnya.

" Aku sudah muak dengan mulutmu itu RanRan. Sekali lagi kau bawa-bawa istriku aku akan menghabisimu sekarang juga. " Liang menggertak RanRan.

" Lihat Zhi Shu, Bahkan Liang masih membela istrinya yang sudah mati. Kau hanya di jadikan mesin anak saja, dia sebenarnya masih mencintai istrinya yang sudah mati itu! " Sela RanRan yang masih di cekik Liang.

" Ku peringatkan kau untuk diam! " Liang geram

Zhi Shu mendekati Liang dan memegang tangannya.

" Sudah cukup Liang, dia bisa mati. " Lirih Zhi Shu dengan nada lirih.

Liang mendorong RanRan ke lantai.

" Keluar lah sebelum aku ganti pikiran! " Ancam Liang.

Dengan Senyum licik RanRan keluar dari ruangan itu. Liang benar-benar tidak bisa mendengar kata kata buruk mendiang istrinya . Rasanya masih sangat sakit dan bersalah.

" Liang.. " Lirih Zhi Shu mencoba menenangkan Liang.

" Aku tidak suka dia terus membawa-bawa Mei Yin. Kau tidak bisa mendengar satu kata apapun itu jika tentang nya! " Liang menggeram emosi.

" Kau masih begitu mencintai mendiang istrimu? " Tanya Zhi Shu membuat Liang terperangah menyadari bahwa Zhi Shu juga akan menjadi istrinya tapi dia masih membela Mendiang Mei Yin.

" Zhi Shu, dengarkan aku. " Liang memegang tangan Zhi Shu . Zhi Shu merasa yang dikatakan RanRan sedikit ada benarnya.

Zhi Shu Tersenyum .

" Tidak apa - apa, aku sudah tau kok. Kita hanya cukup bertanggungjawab sebagai orangtua Shenshen atau anak ini. Mengenai perasaan aku tidak bisa memaksa kehendak siapapun. " Ungkap Zhi Shu sambil melepas genggaman tangan Liang kemudian beranjak keluar dari ruangan Liang untuk memeriksa Shenshen di ruangan Ying.

" Shenshen, ayo pulang. " Zhi Shu mengajak Shenshen pulang karena situasi disini benar-benar tidak enak untuk di tinggali lebih lama.

" Ying, berikan aku kunci mobil. Aku ingin pulang sendiri. " Ucap Zhi Shu seraya menengadah tangan meminta kunci mobil.

" Tapi, pak Liang bilang Bu Lin tidak boleh menyetir sendiri. Saya antar saja ya Bu. " Ying mengingat perkataan Liang tadi .

" Beri aku kunci nya! " Zhi Shu menekan kata-katanya.

Karena Ying takut Zhi Shu marah pun akhirnya memberinya kunci mobil.

" Ayo pulang Shenshen! " Zhi Shu menarik tangan Shenshen bersama nya dan pulang menyetir mobil nya sendiri.

" Ying, dimana Zhi Shu? " tanya Liang yang celingukan mencari keberadaan Zhi Shu.

" Pulang pak, dia minta kunci mobil. Kau sudah bilang tidak di perbolehkan menyetir tapi dia benar-benar sedang marah. " Ungkap Ying.

" Sial, kenapa kau kasih Ying! " Liang bergegas menyusul mobil mereka .

Mereka seperti kejar- kejaran di jalan. Zhi Shu tau Liang pasti akan mengikuti nya.

" Mama , Shenshen takut. " Ucap Shenshen seraya berpegangan erat.

" Papamu sedang marah, Mama tidak bisa menghadapi nya sekarang. " Jawab Zhi Shu sembari terpokus pada jalan raya .

Mobil Liang terhalang lampu merah dan mobil Zhi Shu lolos. Membuat Zhi Shu tenang dan mengembalikan kecepatan mobilnya secara normal.

BERSAMBUNG

Jangan lupa Vote + Like + Komen