Ternyata mencintai seseorang tak selalu berakhir dengan indah , bertubi tubi cobaan harus ia lalui . Setelah tiga tahun berpacaran dia harus melihat kekasihnya bercinta dengan adik tirinya . Bersamaan dengan itu sang ayah harus mengalami kecelakaan hebat yang membuatnya harus di operasi dan ibu tirinya sama sekali tidak mau membiayai dengan alasan tidak punya uang . Dan naasnya mau tidak mau ia menerima tawaran adik tirinya untuk menggantikan dirinya yang malam itu harus melayani nafsu seorang pria ! Pria yang akan mengubah hidupnya ...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lindra Ifana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
11
JENNIFER POV ...
Jenni hanya berdiri terpaku saat sampai di depan pintu dengan nomor kunci yang dipegangnya . Seluruh badannya bergetar ketika membayangkan apa yang akan terjadi pada dirinya nanti . Malam ini dia akan kehilangan segalanya , tak akan ada lagi yang bisa ia banggakan .
CEKLEKKKK .....
DEGGHHHHHH....
Ternyata sudah ada seorang pria sedang terbaring disana , pria itu bangun ketika beberapa saat ia berdiri terpaku di balik pintu . Dari gelagatnya Jenni tahu mungkin pria itu sedang setengah mabuk dan dia pun tahu ada yang tidak beres dengan pria itu .
Pria bertubuh tinggi tegap dengan kulit dan rambut yang kecoklatan , matanya sebiru samudera hingga bisa menghanyutkan siapa saja di dalamnya . Nafasnya terlihat tak beraturan seakan tak sabar untuk menyentuhnya .
" Mendekatlah padaku .... " suara bariton pria itu sedikit membuatnya gugup . Apalagi ketika satu tangan pria itu meraih tubuhnya hingga saat ini kepala pria itu berada di perutnya sambil menciumi tangannya . Jenni meraih remote dan mematikan lampu kamar hingga menyisakan lampu duduk di atas nakas . Dia hanya tak ingin pria itu melihat ketakutan di matanya .
" Apa kau malu ?? Kenapa mematikan lampunya !! "
Jenni sudah bersiap jika pria itu nantinya akan marah , tapi dia salah ! Mata biru itu menatapnya sayu dengan satu tangan meraih wajahnya agar mendekat . Kening mereka menyatu hingga bisa merasakan hembusan nafas satu sama lainnya .
" Aku suka aroma tubuhmu sayang ... apa kau adalah iblis yang diperintahkan untuk mengacaukan setiap malamku ?? Apa kau yang akan menghancurkan hidupku !? "
Bertubi tubi pertanyaan yang Jenni tak mengerti artinya , dia hanya bisa diam karena Augusto yang memintanya untuk diam apapun yang terjadi . Tapi mau tidak mau mulutnya memekik tertahan ketika tubuhnya tiba tiba di rengkuh kasar hingga dia terpelanting di atas ranjang dengan posisi telentang .
Mata gadis itu terpejam ketika mata biru itu menelisik setiap inchi tubuhnya , dan tangannya terkepal erat ketika pria itu mulai menyentuhnya . Sentuhan lembut yang awalnya sedikit membuainya , tapi semakin lama semakin beringas dan tak terkendali .
" Aakkkhhhh ..... " pekiknya tertahan ketika akhirnya sesuatu yang menjadi kebanggaannya telah direnggut darinya . Rasa sakit di sekujur tubuhnya tak sebanding dengan sakit di hatinya .
Tak hanya sekali , ternyata pria setengah mabuk itu menyentuhnya berkali kali hingga ia tak berdaya . Air matanya pun sudah tak mampu mengalir lagi , hanya isakan tertahan yang lirih terdengar dari bibirnya .
" Kau milikku sayang .... kau hanya milikku !! Jangan pernah berani lari dariku !! " gumam pria itu berkali kali sebelum menutup matanya .
Setelah memastikan pria itu terlelap , Jenni segera memungut ********** yang teronggok di lantai . Karena baju yang di kenakannya koyak dia mengambil kemeja putih yang tadi di kenakan pria disampingnya , tidak mungkin ia keluar kamar tanpa mengenakan kain untuk menutup tubuhnya .
Ketika membuka pintu Augusto ternyata sudah ada di luar dengan pandangan prihatin padanya . Pria gemulai itu memeluknya erat dan air mata mengalir dipipinya .
" Jangan menatapku seperti itu , aku tidak butuh belas kasihan darimu, " lirih Jenni membuang pandangannya .
" Sudah berlalu .... kau gadis yang kuat sayang ! Aku bawakan baju untukmu , aku tahu dia pasti akan merobek bajumu . Lepas kemeja itu dan pakai ini saja . Cepatlah ganti di dalam .... tidak apa apa dia akan tertidur sampai pagi nanti ! " kata Augusto yang tahu jika Jenni ingin segera pergi dari kamar itu karena takut Xavier bangun dan menyentuhnya lagi .
Setelah berganti baju Jenni segera keluar dari kamar , sedikit berlari ia segera menuju lift untuk mengantarkannya ke lantai bawah . Dia ingin segera kembali ke rumah sakit . Mungkin saja ia di butuhkan karena ayahnya akan kembali lagi dioperasi pagi ini .
Gadis itu tidak mempedulikan teriakan Augusto di belakangnya . Dia bernafas lega ketika pria kekar gemulai itu tak bisa menyusulnya di dalam lift . Dia benar benar ingin segera pergi dari hotel yang akan ia ingat seumur hidupnya itu .
Entah mendapat kekuatan darimana tapi tubuh lelahnya mampu berlari menuju mobil dan segera melajukannya membelah jalanan di pagi buta dengan langit yang mulai jingga .
Tapi betapa terkejutnya dia ketika sampai disana Clara berlari memeluknya dengan sebuah tangisan pilu .
" Maaf Jen .... aku bersumpah aku sudah menjaganya ! Semalam aku sudah menelponmu berkali kali tapi kau tidak mengangkatnya !! Kau kemana saja ?? Ayahmu .... ayahmu .... "
" Kenapa dengan ayah .... "
tpi yang paling aku suka adalah karakter Agie ya walaupun tdi nya agak gemulai, tpi di waktu lain ada sisi tegas nya,, aku suka caranya melindungi reina dari Xavier sama Stacy...
tetap semangat ya kak dan sukses buat karya" kk yang lain nya..... sukses dan sehat selalu.. 💪
udh tinggalin ajh reina Xavier nya,, kya waktu dlu,, biar tau rasa dan menyesal sama kelakuan nya yng gampang emosi..