NovelToon NovelToon
Unwanted

Unwanted

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh / Pengantin Pengganti / Percintaan Konglomerat / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua / Pelakor jahat
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: Purpledee

Trisha Adalah gadis yang tinggal di sebuah desa di australia, keluarganya sangat ketat dengan pergaulannya, ia bersama sepupunya Freya hanya di perbolehkan bekerja dirumah dan membantu pekerjaan rumah, bahkan ia tidak di perbolehkan untuk bekerja atau pun kuliah. Sampai di suatu ketika Freya membawa kabar bahagia pada Trisha bahwa ia akan menikah dengan seorang lelaki yang berasal dari ibu kota. Kedua keluarga membuat perjodohan itu, dan semuanya mulai di sibukan untuk acara pernikshsn, namun tanpa disangka-sangka Trisha bertemu dengan seorang lelaki tampan di sebuah toko kue. Pandangan mereka berdua bertemu, Trisha hanya memandang lelaki itu biasa saja, namun tidak dengan lelaki rupawan bernama Adrian, yang ternyata lelaki yang akan di jodohkan dengan Frey.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Purpledee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 16. Ingin bertemu Ibu

Kedua Netra Trisha tertuju pada Adrian yang memeluk Anna sebelum pergi. “Sampai jumpa lagi, Trisha” Anna melambaikan tangan, tapi di balas dengan seringaian Trisha yang membuat Anna kembali menarik tangannya. Setelah Anna pergi, Adrian segera menutup pintu balkon, lalu melihat Trisha. “Kau membuat suasana menjadi hancur, padahal kita akan menonton film. Pasti menyenangkan.” Gerutu Adrian sambil menghampiri Trisha.

 “Menyenangkan apanya?” 

 “Filmnya, bukankah akan menyenangkan jika kita menonton bersama.”

 “Jangan bawa aku kedalam hubunganmu dan pacarmu, Oke. Selamat malam tuan muda jeradin,”ujar Trisha lalu berhambur ke atas tempat tidur. Adrian hanya bisa terdiam, lalu mengambil bantal dan selimutnya yang ada di samping Trisha. Adrian duduk disofa sambil meratap.

 “Apa aku akan tidur di sofa selamanya?”

Trisha tersenyum, lalu mematikan lampu tidur di sampingnya.

...○...

Di kemudian pagi, Ketika Trisha bangun, ia sudah tidak melihat Adrian. Trisha bangkit dan Bersiap untuk sarapan bersama. Beberapa lama kemudian, Trisha turun dan menuju ruang makan, ia mengambil nafas sebelum pergi, mengingat kejadian malam tadi yang tak sengaja ia lihat.

Semuanya Nampak sudah berkumpul kecuali tuan Jeradin dan Adrian. Saat itu Trisha benar-benar sangat gugup, saat pandangannya bersirobok dengan Ny. Audy, dan ia berusaha tersenyum senatural mungkin menyapanya. Sarapan berjalan sepreti biasanya, semua orang bubar dan pergi untuk bekerja setelah sarapan selesai, tapi Trisha saat  itu mendapatkan sebuah pesan jika keluarganya sedang di perjalanan menuju Malebroune.

Air wajah Trisha yang tadinya Nampak gugup langsung berubah, senyumannya merekah. Trisha segera pergi menuju ruangan kepala pelayan, pak Adam. Sebelum ia masuk, Trisha mengetuk pintu terlebih dahulu. “Permisi, emm... Ada yang ingin aku bicarakan.” Kata Trisha. “Iya, ada apa?”

Pak Adam mempersilahkan Trisha untuk duduk. “terima kasih, begini. Sepertinya sore Ini keluargaku akan tiba di Malbroune jadi aku ingin menjemput mereka.” Ujar Trisha sambil tersenyum. “Apa anda sudah berbicara dengan Ny. Audy?” tanya pak Adam. Senyuman Trisha memudar. “Tidak, b-belum.”

 “Lebih baik anda bicarakan hal ini dengannya dulu. Jika dia memperbolehkan, saya akan memita supir untuk mengantar anda.” Kata pak Adam. Trisha mengangguk patuh “Baik. terima kasih.” Ia segera undur diri dari ruangan pak Adam, dengan wajah kecewa. Tapi tiba-tiba Pak Adam memanggilnya, dan Trisha menoleh.

“Nyonya muda, di rumah besar ini, setiap kamar adalah rumah yang terpisah. Dan tugas saya hanya membatu.”

Trisha terdiam sesaat lalu mengangguk sambil tersenyum. Entah itu peringatan atau mengingatkan, tapi ia merasa jika kata-kata pak Adam menyuruhnya untuk berhati-hati. Tidak ada cara lain, akhirnya Trisha memberanikan diri untuk pergi ke ruangan Ny. Audy.

Tangan Trisha berkeringat saat ia sampai di depan pintu ruangan Ny. Audy. Ia mengetuk pintu sampai terdengar Ny. Audy menyuruhnya masuk. Trisha tersenyum menyapa Ny. Audy saat masuk, namun kejadian dimana Ny. Audy dan ayah mertuanya yang sedang bercumbu mesra tadi malam, masih melayang-layang di kepalanya.

 “Ada apa?”

 “E-emm, sore nanti keluargaku kemungkinan akan sampai di Malbroun, aku ingin menemui mereka.”

 “Apa ada hal yang mendesak?” 

 “Tidak, aku hanya merindukan mereka.”

 “Kami akan segera mengundang keluargamu datang ke rumah ini, jadi kau bisa bertemu dengan mereka saat mereka datang, benar?”

 “Itu benar, tapi apa salahnya jika aku menemui mereka?” Wajah Trisha Nampak kesal dengan jawaban yang di berikan Ny.Audy. “Kau baru saja menikah. keluarga ini memiliki peraturannya sendiri, dan kau harus patuh.” Kata Ny. Audy. Trisha terdiam beberapa saat, lalu tersenyum kecil. “Baik.”

...○...

Matahari sudah sampai di ufuk barat, kopi dan sebuah buku menjadi teman setia Trisha setelah ia pindah ke mansion Jeradins, Tiba-tiba sebuah telpon masuk keponselnya, itu dari Freya. Trisha langsung menyimpan bukunya dan mengangkat telpon dari Freya.

 “Hallo Frey?”

 "Trish, kami sudah sampai. Ayahku sudah menyiapkan rumah. Ayah bilang Tuan Jeradins yang memberikan ayah Apartemen mewah."

 “Benarkah?”

 "Iya, mungkin besok kami akan mengunjungi keluarga jerdains."

 “Benarkah? Baiklah kalau begitu, aku sudah tidak sabar bertemu denganmu dan juga ibu. Sampai besok Frey.”

Trisha mengakhiri telponnya, ia sangat senang mendapat kabar jika keluarganya akan mengunjunginya besok, terutama dia sangat merindukan ibunya.

Di ke esokan harinya, para pelayan nampak sangat sibuk karena keluarga Trisha akan datang. Makanan disiapkan sebaik mungkin, dan keluarga Jeradins mulai berkumpul di ruang tamu, termasuk Trisha. Tak menunggu lama sebuah mobil alpard hitam datang, itu adalah paman sammy, hanya seorang diri.

 Keluarga Jeradins menyambutnya dengan hangat, tapi Trisha sangat kecewa karena ibu, Freya dan bibinya tidak datang. Tangan Trisha mengepal kuat sampai buku jemarinya memutih, matanya berkaca-kaca karena ia sangat merindukan ibunya. Sammy menjabat tangan setiap anggota keluarga Jeradins, namun saat Paman Sammy mulai mendekatinya, memori-memori menyakitkan saat pamannya itu menyiksanya mulai tergambar jelas dalam pikirannya. 

 Paman Sammy mengulurkan tangannya, dan Trisha menyambut tangan pamannya itu dengan tangan yang gemetaran. “Trisha anakku, lihat dirimu, betapa baiknya anakku.” kata paman Sammy lalu memeluk Trisha dengan hangat. Semuanya duduk dan mereka mulai membuka pembi caraan, tapi Trisha hanya melamun. 

...○...

Trisha menerima sebuah panggilan telpon dari Freya malam itu, setelah berulang kali Trisha menelponnya. “Frey? Kenapa kau tadi tidak datang? Apa paman melarang kalian untuk datang?” tanya Trisha.

 Iya, ayah melarang kami untuk datang ke mansion Jeradins. 

 “Mn begitu, paman datang dengan mood yang baik tadi, jadi semuanya baik-baik saja. Tapi aku sangat kecewa karena kalian tidak datang. Oh ya, bagaimana menurut kalian Malebroune?”

 Trish, kami masih belum sadar, kami sangat terkejut, disini benar-benar luar biasa.

 “Huft! Ibu, bibi dan kau harus melihat jalan-jalan. Jika aku bisa bertemu dengan kalian aku akan menunjukan semuanya, kalian pasti senang.”

 Kau sudah sempat berjalan-jalan?

 “Mn, sudah. Dengan ibu Adrian. Hanya berkeliling.”

 Mn, itu bagus.

 “Tapi aku sangat merindukan kalian.”

 Kami juga disini sangat merindukanmu Trish.

 “Baiklah kalau begitu, aku akan menelponmu lagi.”

 Oke.

Trisha mengakhiri telponnya bersama Freya, dan tak lama kemudian seseorang mengetuk pintu. “Masuk.” kata Trisha lalu beranjak. Saat orang yang mengetuk pintu itu masuk, Trisha menghela nafas ketika orang itu adalah Adrian. Trisha bersedekap, sementara Adrian hanya tersenyum canggung di ambang pintu.

 “Permisi, apa kau sedang santai? Boleh aku masuk?” kata Adrian dengan sopan.

 “oh oh! Apa mereka mengajarkanmu pelajaran tentang sopan santun?”

Adrian masuk dan menutup pintu kamar, ia menghampiri Trisha sambil tersenyum canggung. “Aku hanya mencoba berhati-hati, mungkin kau masih kesal.” katanya berhati-hati.

“Aku harap kau akan terbiasa.” tambah Adrian lalu duduk di sofa. Trisha mengernyit dengan keanehan Adrian. Trisha duduk di sisi lain Sofa dan terus menatap Adrian dengan Sinis. “By the way, besok kau bisa tidur semaumu, kakek tidak akan turun untuk sarapan.”

 “Kenapa?”

 “Besok semua orang akan sibuk. Kak Viona harus pergi kerumah sakit, ibu dan kak Temy harus hadir di meeting cabang kantor, lalu aku harus bekerja. Kakek tidak menyukai jika meja makan banyak yang kosong.” jelas Adrian.

 “Baiklah, aku juga sedang stres karena memikirkan pamanku yang datang seorang diri.”

 “ Jika kau menemui mereka, mungkin kau akan mendapatkan kejutan dari keluargamu.” kata Adrian.

 “Ny. Audy tidak mengizinkan aku untuk pergi menemui mereka.” Lirih Trisha.

 “Apa yang kau bicarakan? Kenapa kau meminta izin padanya?”

 “Aku tidak tau harus meminta izin kepada siapa, semua orang sibuk, tidak mungkin jika aku pergi begitu saja, bukan? Pertama aku mendekati pak Adam untuk meminta izin-”

 “kau mendekati semua orang kecuali Izel dan aku,” potong Adrian.

 “Memangnya apa yang akan terjadi jika aku mendekatimu dan Izel, apa mereka akan mengizinkan aku pergi?” keluh Trisha.

Adrian membetulkan duduknya dan menatap Trisha, “Tentu saja, aku akan mengantarmu. Aku adalah suamimu.” katanya sambil menyeringai.

“Adrian,kau tidak perlu mengolok-olokku! Kau tidak memiliki kuasa di keluarga ini.” kata Trisha. Adrian memutar bola matanya malas.

“Oke, lihat saja besok. Aku akan mengantarmu.”

 “Bagaimana?”

 “Kita akan pergi bersama. Aku juga merindukanmu, aku rasa.”

Trisha memejamkan matanya kesal mendengar lelucon lelaki yang menjadi suaminya itu. Trisha melemparkan bantal menimpuk Adrian. “Pria jelek!” gerutu Trisha lalu beranjak dan pergi ke tempat tidur.

 “Hey Trish, berapa lama lagi aku harus tidur di sofa? Semua ini benar-benar menyakitkan untukku.” 

Namun Trisha tidak peduli dengan celotehan Adrian. “Selamat malam Tuan muda.”

 “Selamat malam tuan muda,” ledek Adrian sambil mengambil bantal dan selimut kecil.

...○○○...

To Be Countinue...

1
Wahid Hidayat
Biasa
Wahid Hidayat
Buruk
miilieaa
belum bisa move on dari Andrian /Sob/
miilieaa: ditunggu novel berikutnya kak /Heart/
PURPLEDEE ( ig: _deepurple ): wahh makasih dh mampir kak 😭💜
total 2 replies
Ika Nurpitasari
ceritanya menarik kak, aku juga mampir🌟🌟🙏🙏
PURPLEDEE ( ig: _deepurple ): makasih dh mampir kak🤗
total 1 replies
Manik🌼
1 iklan untuk kamu🥰
PURPLEDEE ( ig: _deepurple ): mkasih kak😍
total 1 replies
Manik🌼
waduh lama amat ya🙈
Manik🌼
aku mampir ya
Manik🌼: sama samaa🥰🏵️
PURPLEDEE ( ig: _deepurple ): makasih dh mampir kak🤗
total 2 replies
PURPLEDEE ( ig: _deepurple )
makasih dh mampur kak💜🤗
☆☆D☆☆♡♡B☆☆♡♡: semangat✌
total 1 replies
miilieaa
mau tau visual nya viona dong thor
miilieaa: ditunggu yaa thor /Heart/
PURPLEDEE ( ig: _deepurple ): oke, nanti aku spil kak para character nya kak👍🏼
total 2 replies
miilieaa
wah karya baru yaa thor 🌹
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!