[Support, Like, dan Komen ya untuk karya baruku gengs] Bulan Desember seharusnya terasa menyenangkan. Bonus tahunan akan cair, cuti panjang di depan mata, liburan yang tak perlu dilewatkan, dan hadiah natal yang akan didapatkan. Tapi, Catalina malah mendapatkan pengkhianatan dari Delon kekasihnya dan perpisahan ini berpeluang menghancurkan banyak rencana yang sudah dia siapkan jauh - jauh hari. Demi tetap menjalankan rencana mereka Catalina dan Delon akan bersama setidaknya sampai melewati Hari Natal. Bagaimanakah kelanjutan kisah 2 orang asing yang sudah tidak bersama tapi terpaksa menjalani momen indah bersama karena keadaan? Kisah romantis, lucu, dan sedih dari pasangan ini siap menemani hari - hari anda
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Calistatj, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penyeselan Delon
Delon dan Talin pulang kembali ke Jakarta pada malam hari membuat orang tuanya kecewa. Mereka berharap Delon dan Talin akan menginap sampai tahun baru. Delon pun berjanji akan lebih sering mengunjungi orang tuanya.
Mereka sampai di Jakarta sekitar jam 12 malam. Talin memandang Delon berkata. “Mari kita akhiri semua sandiwara kita. Ini adalah Natal Terakhir untuk kita. Selamat tinggal Delon”
Perkataan Talin benar - benar seperti perpisahan dan entah mengapa hati Delon rasanya sakit sekali. Delon tidak bisa berkata apa - apa dan hanya bisa berbalik arah menuju apartemennya.
Delon menghempaskan tubuhnya di kasur dan memandang jauh ke atas. Perpisahan memang rasanya sakit sekali ya. Delon juga merasa ada bagian dari dirinya yang hilang dan membuatnya sesak. Menyesal tak ada habisnya, tetapi tak ada yang berubah juga. Sekeras apa pun Delon berusaha, Catalina sama sekali tidak luluh. Bersama di hotel cinta juga tidak membuat mereka bisa bersama lagi.
Ini seperti sebuah akhir dari perjalanan panjang. Akhir yang menyakitkan. Delon adalah lelaki. Digoda oleh Dara membuatnya langsung lupa daratan. Delon juga mengakui kalau malam panas bersama Dara adalah yang terbaik. Dara tau cara membuat Delon puas. Tapi, ini semua hanya kesenangan semata. Ketika dihadapkan dengan perpisahan dengan Talin, Delon sama sekali tidak bisa. Dia benar - benar menyesal.
Talin adalah bagian yang mengisi kekosongan Delon selama ini. Perempuan itu menemani Delon dan mereka berkembang bersama dari jaman kuliah hingga memasuki dunia kerja. Talin juga berusaha mencukupkan Delon akan segalanya. Talin yang mandiri bisa menjadi manja untuk memuaskan ego Delon. Talin juga sangat mencintai Delon hingga berusaha membuat lelaki itu bahagia.
Kali pertama selama hubungan mereka berlangsung Delon menitikan air mata penyesalan. Hubungan mereka tidak bisa dia perbaiki lagi.
...*************** ...
Talin memeluk bantal sambil menangis seakan melepas beban terakhir yang dipikulnya. Dadanya sudah tidak sesak seperti pertama mengetahui kalau Delon berselingkuh. Apakah ini air mata bahagia? Rasanya ini lebih kepada air mata iklas.
Semua manusia pasti harus mengalami patah hati. Kita dilahirkan dengan perasaan yang bisa merasa berbagai rasa. Namun, selain dilahirkan untuk merasakan sakit manusia juga ditakdirkan untuk bisa sembuh dari rasa sakit itu.
Putus cinta bersama Delon tidak pernah ada dalam rencana Talin. Dia bertahan selama itu untuk mendapatkan akhir yang baik akhir yang bahagia. Talin berusaha menunggu selama yang ia bisa. Tapi, takdir memang mempunyai rencana sendiri. Yang tidak baik akan menghilang dan yang lebih baik akan datang.
Perpisahan ini seolah menjadi hadiah menyakitkan di hari Natal ini atau mungkin hadiah bahagia yang diberikan belum tiba?
...**************** ...
Setelah menangis untuk melegakan hatinya Delon langsung menyeka air mata itu. Dia tidak ditakdirkan untuk menangis. Dia lelaki. Namun, terkadang menangis adalah cara menghibur diri. Delon tidak akan menangis esok hari. Ia berharap kalau besok ia sudah akan merasa jauh lebih baik dan mengikhlaskan seorang Catalina yang sudah berubah menjadi sangat membencinya.
Delon punya waktu 1 tahun untuk menghindar dari pertanyaan kenapa berpisah dengan Talin? Kenapa menunggu 8 tahun lebih banyak untuk berpisah? Semua pertanyaan itu akan dengan mudah ditanyakan padanya, karena Catalina memang kesayangan keluarganya.
“Andai aku bisa berpikir lebih banyak waktu itu semua ini nggak akan terjadi” Lirih Delon menyesal.
