Mawar seorang wanita yang bekerja di sebuah bar, tanpa sengaja menemukan seorang anak laki-laki yang membuatnya terikat dalam sebuah pernikahan dengan pria dingin namun hangat.
Di dalam pernikahan itu, harus banyak tugas yang mawar jalankan. Tapi akankah pernikahan itu berjalan sesuai dengan kesepakatan awal, atau berbelok ke arah lain.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AngelKiss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29
Pertengkaran yang tengah terjadi membuat semua orang yang ada di rumah langsung melihat, begitu juga dengan Mawar. Ia menyaksikan setiap makian dan hinaan yang di lontarkan oleh Rosalina kepada Ayu.
"Tapi meski begitu, ibu ku telah menjadi bagian dari keluarga ini." Jelas Alysa dengan marah, kesabarannya tidak sama dengan Ayu. Ia tidak bisa di perlakukan dengan hina seperti ini.
"Maksudmu hanya karena ibumu melayani putra ku, jadi kau menganggap jika kalian sudah masuk ke dalam keluarga ini?" Tanya Rosalina kembali memastikan.
"Iya, dan harusnya kau menghormati kami." Jelas Alysa.
Rosalina kembali tertawa, "Bagi ku ibumu dengan pelacur yang sering tidur dengan putra ku tidak ada bedanya, hanya untuk sebuah kesenangan saja. Namun kenapa wanita yang menjajah kan tubuhnya ini, sangat tidak tahu diri dan ingin menjadi bagian dari keluarga ku." Jelas Rosalina dengan nada merendahkan.
Pertengkaran yang terjadi di antara Rosalina dengan Ayu, dan juga Alysa. Sampai ke telinga Morgan, dengan susah payah pria itu menghampiri ibunya yang sedang memaki wanita kesayangannya.
"Ibu.." Morgan berteriak marah, dengan di bantu asistennya Morgan menghampiri Rosalina.
Ia langsung mendekati Ayu, melihat suaminya datang Ayu langsung memeluk Morgan dan menangis pada pria itu.
"Ibu apa yang kau lakukan kepada Ayu?" Tanya Morgan seraya menenangkan Ayu.
Melihat hal itu Rosalina menyunggingkan ujung bibirnya, "Apa kau lupa, aku meminta ku untuk menjaga wanita peliharaan mu itu. Tapi dia malah membuat gara-gara dengan ku." Jelas Rosalina dengan tatapan tajam.
"Mas, aku sungguh tidak bermaksud seperti itu. Alysa terlalu emosi, dia hanya ingin mendapatkan keadilan sebagai anak mu." Jelas Ayu dengan kedua mata yang berkaca-kaca.
"Anak? Wanita yang tidak memiliki sopan santun itu bukan anak dari Morgan, dia anak yang tidak jelas asal-usulnya. Bahkan sebelum kau dengan tak tahu malu naik ke ranjang putra ku, anak itu sudah ada. Dan dengan beraninya kau menyebut jika anak itu adalah anak dari putra ku." Maki Rosalina, ia tidak suka mendengar orang lain mengatakan orang yang bukan darah daging dari keluarganya sebagai bagian dari keluarganya.
"Cukup Bu, mau sampai kapan ibu bersikap seperti ini. Kita semua sudah tua... Kenapa kau tidak bisa melunakkan hati mu, dan menerima ayu serta semua anak-anaknya di rumah ini." Jelas Morgan dengan tatapan kecewa dan marah.
"Tidak sampai mati pun aku tidak akan pernah mengakui wanita itu, dia yang sudah membuat menantu kesayangan ku meninggal! Jika bukan karena akal busuknya dan niat buruknya untuk naik ke atas ranjang mu, menantu ku tak akan pernah mati." Jelas Rosalina.
Morgan yang mendengar hal itu nampak sangat malas, "Kenapa Ibu harus selalu membahas orang yang sudah mati." Maki Morgan kesal.
"Aku akan membahas menantu ku sampai aku mati, jika bukan karena wanita gatal ini menantu kesayangan ku tidak akan pernah pergi." Jelas Rosalina dengan mata yang menatap marah ke arah Morgan.
Lalu Rosalina bangkit dari tempat duduknya, Ayu yang melihat kemarahan Rosalina nampak sangat panik.
"Kau sangat membela wanita itu, bagaimana jika kau pergi dari rumah ini bersama dengan wanita itu tanpa membawa satu sen pun dari sini." Ucap Rosalina dengan tatapan serius.
Morgan terdiam sejenak, meski ia pernah menjadi CEO di perusahaan. Tapi tetap saja kendali rumah dan keuangan ada di tangan Rosalina, meski Morgan selalu meminta dan mendesak Rosalina untuk membagikan warisan kepadanya. Rosalina selalu enggan untuk melakukan hal itu, sebelum Rosalina mati wanita itu tidak akan pernah membagikan satu sen pun warisan kepada siapapun.
Ayu yang mendengar hal itu panik, ia tahu tanpa Rosalina dan keluarga ini. Morgan hanyalah pria tua yang sakit-sakitan.
"Mas, jangan di perpanjang lagi. Ini semua salahku, sebaiknya kita meminta maaf pada ibu sebelum dia semakin marah." Jelas Ayu seraya menenangkan.
Morgan terdiam dan menatap ke arah Ayu, ia masih tidak percaya jika wanita itu berhati malaikat meski sudah di hina dan di caci maki habis-habisan oleh Rosalina.
"Ayu aku memang tidak pernah salah memilih mu sebagai pasangan ku." Ucap Morgan dengan senyuman di wajahnya.
Ia lalu meminta pelayan untuk mendorong kursi rodanya dan kembali ke kamar, begitu juga dengan Ayu. Ia berjalan di samping Morgan dan kembali ke kamar tanpa berniat untuk melanjutkan pertengkaran yang tengah terjadi.
Rosalina tersenyum mengejek, ia tahu betul jika Ayu tidak akan pernah mau meninggalkan rumah ini dan pergi berdua dengan Morgan tanpa harta.
"Dasar wanita ular." Gumam Rosalina kesal, ia lalu meminta asistennya untuk mencari tahu tentang Alysa dan anak-anak Ayu.
Mawar yang sedari tadi menyaksikan pertengkaran itu hanya bisa terdiam, ia tidak menyangka jika wanita setua Rosalina memiliki nyali dan kekuasaan yang sangat besar.
Rosalina melihat Mawar yang berdiri cukup jauh darinya.
"Menguping pembicaraan orang lain itu tidak baik." Ucap Rosalina seraya melihat ke arah Mawar.
Mawar yang mendengar hal itu hanya tersenyum, ia lalu berjalan ke arah Rosalina dengan wajah malu-malu.
"Apa yang sedang kau lakukan?" Tanya Rosalina dengan tatapan tajam.
Wanita itu tersenyum dan menunjukkan deretan gigi-giginya. "Aku hanya sedikit melihat apa yang sedang terjadi." Jelas Mawar dengan senyuman di wajahnya.
Rosalina menghela nafas, ia lalu meminta Mawar untuk duduk di kursi yang berada tak jauh darinya. Wanita itu hanya mengikuti semua permintaan Rosalina.
"Jadi kapan kalian akan punya anak?" Tanya Rosalina pada Mawar.
Mawar terdiam dengan wajah yang memerah, "Anak?" Mawar bertanya dan kembali memastikan jika yang ia dengar adalah sebuah kesalahan.
"Iya anak." Jawab Rosalina.
Mawar bingung harus menjawab apa, "Mungkin secepatnya." Jelas Mawar dengan senyuman di wajahnya.
Rosalina menatap dengan tatapan penuh curiga, "Pundak ku terasa pegal, apa kau bisa memijat?" Tanya Rosalina dengan mata yang menutup, seakan ia tengah menenangkan dirinya.
"Tentu saja, aku bisa memijat." Jelas Mawar yang langsung meloncat dari tempat duduknya, ia berjalan ke belakang Rosalina dan memijat pundak wanita tua itu.
Rosalina memejamkan matanya, ia mengakui jika Mawar sangat ahli dalam memijat. "Pijatan mu sangat enak." Puji Rosalina.
"Tentu, aku sering memijat ibu ku. Kebetulan dia sering sakit badan.." Jelas Mawar dengan penuh semangat.
Mendengar hal itu Rosalina tersenyum tipis dan kembali menikmati pijatan yang di berikan oleh Mawar.
Lagian gimana Rosalina ga ngamuk, baru juga 8 hari Morgan ditinggal istrinya kok udah minta nikah lagi.