Genre : Fantasy, Action, Adventure, System, Over Power, Romance.
Chen Lin, mahasiswa terbaik di Universitas Huaxia. Terkenal karena kepintarannya dalam pemrograman dan tentu juga dengan ketampanannya.
Disaat berumur 21 tahun Chen Lin mendirikan perusahaan Game berbasis VRMMOPG dan masuk dalam jajaran orang terkaya dunia. Namun sayang, saat ia dalam perjalan pulang dari kantor ia terbunuh oleh wakilnya sendiri.
Tanpa diduga jiwanya menyebrang ke dunia Cultivator, dimana yang kuat berkuasa.
Chen Lin menempati tubuh Tuan Muda keluarga Lin yang cacat.
Namun ternyata A.I buatannya juga mengikutinya ke dunia Cultivator sebagai System untuk membantu dirinya.
Tahapan :
Fana :
Pembentukan Tubuh (1-9)
Pembentukan Inti (1-9)
Penyempurnaan Qi (1-9)
Penyempurnaan Roh (1-9)
Jalan Surgawi (1-9)
Raja Surgawi (1-9)
Kaisar Surgawi (1-9)
Nirwana (1-9)
Mahayana (1-9)
Half Saint (Rendah-Sedang-Puncak)
Immortal :
Saint (1-9)
Holy Saint (1-9)
Dao (1-9)
Holy Dao (1-9)
Monarch (1-9)
Holy Monarch (1-9)
Venerable (1-9)
Holy Venerable (1-9)
Immortal (1-9)
Half God (Rendah-Sedang-Puncak)
God :
•Prajurit Dewa
Dewa Putih (1-9)
Dewa Kuning (1-9)
Dewa Ungu (1-9)
Dewa Merah (1-9)
Dewa Hitam (1-9)
•Jendral Dewa
Dewa Besi (1-9)
Dewa Perunggu (1-9)
Dewa Perak (1-9)
Dewa Emas (1-9)
Dewa Giok (1-9)
•Raja Dewa
Dewa Air (1-9)
Dewa Bumi (1-9)
Dewa Angin (1-9)
Dewa Api (1-9)
Dewa Petir (1-9)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PenaKertas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch-23. Berakhirnya Pertempuran
Berakhirnya Pertempuran
***
Setelah kematian Mu Sheng pemimpin sekaligus Raja Monster, pasukan musuh mulai melarikan diri ke segala sisi. Untungnya pasukan Lin Chen dengan sigap sudah menutup jalur pelarian semua monster.
Karena matinya musuh terkuat membuat Lin Chen bisa santai sejenak. Lin Chen terbang diketinggian langit melihat pemandangan yang mengagumkan, ledakan-ledakan saling menyahut dari segara arah, teriakan-teriakan monster bisa terdengar.
Dan tentunya, suara notifikasi System yang membuat Lin Chen sangat senang. Entah sudah berapa banyak jumlah Point System yang didapatnya. Memikirkannya saja membuat Lin Chen tersenyum lebar seperti orang gila dengan air liur menetes dari mulutnya.
"Paman Lin Chen!" Teriak gadis kecil dibawah yang tengah digendong kakek Song.
Semenjak kemunculan pertarungan pecah, Song Qingyan atau yang lebih dikenal dengan Kakek Song terjatuh ke tanah karena tidak kuat dengan aura intimidasi yang dikeluarkan. Ia kembali ke rombongan keluarga Song dan mengamati pertempuran dari kejauhan.
Teriakan gadis kecil membuat Lin Chen tersadar dari lamunannya. Ia menoleh ke bawah menatap gadis kecil dengan senyuman dan terbang menghampirinya.
"Yo bocah kecil" Ucap Lin Chen mengelus kepala gadis kecil.
"Paman, kau sangat kuat" Ucap gadis kecil dengan mata bersinar.
"Tentu saja... Dan juga jangan panggil aku 'Paman' " Balas Lin Chen yang mengepalkan tangannya.
"Hehehe..."
"Nak Lin Chen, atau harus ku panggil Abadi Lin Chen. Apa yang selanjutnya kau lakukan?" Tanya kakek Song sembari menangkupkan kedua tangannya.
Mendengar itu Lin Chen terkekeh kecil, "Senior bisa panggil aku seperti biasa. Dan untuk hal yang akan ku lakukan tentunya menjelajah ke dalam markas musuh" jawab Lin Chen menunjuk Gunung tinggi dibelakang monster.
"Paman, bolehkan aku ikut?" Tanya gadis kecil mengangkat tangannya.
Lin Chen hanya tersenyum kecil dan menggelengkan kepalanya sebagai balasan dari pertanyaan gadis kecil. Kemudian Ia terbang kembali ke langit menatap gerombolan monster yang berkurang sedikit demi sedikit.
"Jika dengan kecepatan seperti ini maka membutuhkan waktu 3 sampai 4 hari. Bukankah Point System ku akan terpakai 500 Milyar lebih hanya untuk menyewa prajurit" Gumam Lin Chen menatap serangan dari segala sisi.
Lin Chen membuat berbagai macam segel tangan dengan cepat. Berbagai jurus menyerang ke arah ratusan juta monster dengan ganasnya, dengan tingkatan Lin Chen yang sekarang, semua serangan areanya bertambah luas dengan jumlah yang bertambah banyak.
Duarr!
Boom!
Duarr!
Ledakan nyaring terdengar diseluruh penjuru, dapat dilihat dari atas langit banyaknya lubang besar dengan genangan darah segar yang menghiasi. Sungai-sungai darah tercipta membuat kolam darah yang cukup lebar dengan mayat-mayat yang mengambang.
[Ding~ Tuan telah membunuh 30.568.000 monster Pembentukan Inti...]
[Ding~ Tuan telah membunuh 20.167.789 monster Penyempurnaan Roh...]
[Ding~ Tuan telah membunuh...]
...
Setelah melihat hampir setengahnya terbunuh, Lin Chen terbang dengan cepat menuju markas yang berada di kedalaman Gunung.
...
***
Pemuda berpakaian emas dengan rambut panjang yang selaras menghancurkan lubang masuk markas dan dengan cepat bergegas masuk yang tidak lain adalah Lin Chen, di dalam lorong Ia bertemu beberapa monster Ranah Mahayana. Dengan kultivasi Lin Chen saat ini hanya dengan ayunan tangannya bisa membuat monster Ranah Mahayana meledak seketika.
Tidak berselang lama, Lin Chen telah tiba di Aula yang cukup besar dengan pilar-pilar menjulang tinggi berwarna Hitam pekat. Ia menutup mata menyebarkan kesadarannya ke seluruh ruangan di dalam Gunung. Namun sayang, hanya sampah tahap Ungu yang terdapat di dalam Gua.
Lin Chen membuka matanya pelan, "Hanya sampah yang ada di sini. Xue Ying ku tetaplah yang terbaik" Ujar Lin Chen dengan bangga.
[Karena Tuan memuji Xue Ying. Tuan mendapatkan 1 juta Point System]
Lin Chen tersentak saat mendengar suara didalam benaknya, 'Hanya dengan memuji bisa mendapatkan Point? Bukankah aku tidak akan kehabisan Point? Akan ku coba lagi' batin Lin Chen.
Lin Chen saling menggenggam tangannya dengan mata bersinar, "Xue Ying. Kau yang tercantik di Dunia" Ucap Lin Chen dengan nada manja.
Jika ada yang melihat Lin Chen seperti ini, kemungkinan orang-orang akan memuntahkan darah akan tingkah laku Lin Chen yang menjijikan.
[Xue Ying tidak memiliki 'Tubuh'. Tuan mencoba menjilat dan mengejek Xue Ying, Point System - 100.000.000]
Bibir Lin Chen berkedut-kedut, Ia diam seribu bahasa. Ia kini merasa tolol, mencoba menyanjung namun sangat tidak masuk akal. Lin Chen tertunduk menyesal dengan tanah menyentuh tanah.
"Ugh... Tololnya aku. Yi'er, bukankah kau terlalu jahat" Ujar Lin Chen melas.
[...]
"Hah... Baiklah, dengan jumlah monster yang tersisa. Kemungkinan membutuhkan waktu 2 hari untuk membunuh semuanya. Untuk mengisi waktu lebih baik aku berkultivasi, hanya mengandalkan Point Pengalaman akan sangat lama" Gumamnya pelan dan duduk bersila.
Lin Chen menutup matanya pelan untuk berkultivasi. Hanya berselang beberapa detik, Lin Chen membuka matanya dan menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.
"Tanah Terlarang kan tidak ada energi Qi. Hehehe..." Ucapnya pelan dengan wajah malu.
...
***
Diluar Portal, Kota Hiese
Semua penduduk di seluruh kota telah berada di depan Portal Dimensi karena mendengar kabar dari Walikota bahwa ada luapan monster yang akan menyerang.
Namun bukannya pergi menjauh, semua orang tengah bersiap-siap ingin bertarung dan mengalahkan setiap monster yang berhasil keluar dari Portal Dimensi.
Sebenarnya mereka semua hendak masuk ke dalam Portal, namun sayang sekali bahwa Portal yang telah ditutup harus menunggu waktu selama seminggu untuk bisa dibuka kembali.
Jika mereka membuka paksa, bukan hanya akan membuat Array rusak, tapi juga bisa membuat ledakan dan mengunci orang-orang yang berada didalam untuk selamanya.
Sehingga, mau tau mau, ingin tak ingin, mereka semua hanya bisa menunggu dengan harap orang yang telah memasuki Portal Dimensi bisa bertahan hidup hingga Portal kembali terbuka.
...
***
Dua Hari Kemudian...
Selama dua hari di dalam Gunung, Lin Chen hanya berjalan-jalan ke seluruh ruangan. Kadang Ia melakukan Barbeque seorang diri, kadang juga berguling-guling di lantai seperti orang gila. Semua hal yang bisa dilakukan akan Ia lakukan untuk mengisi kebosanannya.
[Ding~ Tuan telah membunuh 48.160.171 monster tingkat Besi, 8.094.383 monster tingkat Perunggu, 8.906.144 monster tingkat Perak, 7.621.103 monster tingkat Emas, 7.189.433 monster tingkat Kristal, 730.000 monster tingkat Giok...]
[Ding~ Tuan telah mencapai Ranah...]
Lin Chen berdiri menepuk bajunya yang kotor dengan debu. Senyum puas bisa terlihat di wajahnya.
"Yi'er, tarik prajurit yang disewa. Hanya sisakan 10 ribu prajurit Ranah Mahayana untuk berjaga-jaga 4 hari kedepan" ucap Lin Chen berjalan keluar Aula.
...
***
Lin Chen keluar dari kedalaman Gunung, Ia kembali terbang ke seluruh penjuru Tanah Terlarang untuk membunuh monster-monster tersisa yang bersembunyi di tempat lain. Cukup sulit untuk mencari monster yang bersembunyi seorang diri, apalagi dimensi Tanah Terlarang sangat luas.
Empat hari berlalu dengan cepat...
Portal kembali dibuka, dan Lin Chen hanya dapat membunuh 1000 monster dibawah Ranah Nirwana yang bersembunyi di berbagai tempat yang Ia datangi.
Namun Ia sangat puas dengan hasil yang didapatnya selama seminggu di Tanah Terlarang.
...
***
*Bersambung...