Benar kata peribahasa.
Kasih Sayang Ibu Sepanjang Masa, Kasih Sayang Anak Sepanjang Galah. Itu lah yang terjadi pada Bu Arum, Ibu dari tiga orang anak. Setelah kematian suami, ketiga anaknya malah tidak ada yang bersedia membawa Bu Arum untuk tinggal bersama mereka padahal kehidupan ketiganya lebih dari mampu untuk merawat Ibu mereka.
Sampai akhirnya Bu Arum dipertemukan kembali dengan pria di masa lalu, di masa-masa remaja dulu. Cinta bersemi meski di usia lanjut, apa Bu Arum akan menikah kembali di usianya yang sudah tak lagi muda saat ia begitu dicintai?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
5. Keguguran.
Indonesia.
Di perjalanan dalam kereta, Ahmad mencoba kembali menelepon Yasmin sang kakak untuk mengabari jika ibu mereka telah menghilang. Akhirnya setelah mencoba beberapa kali, panggilan darinya diangkat juga.
📞"Halo, ini siapa?"
"Halo, Teh. Kenapa sejak siang Ahmad telepon nggak diangkat?"
📞 "Loh... ini nomer baru kamu dek? Teteh sibuk!"
"Sesibuk apapun, angkat aja atuh Teh!"
📞"Ada apa sih? Jangan sewot dek, Teteh lagi pusing banyak pikiran! Kalau cuma mau ngajak ribut... Teteh tutup telepon nya!"
"Tunggu Teh! Ibu hilang!"
📞"Apaan sih kamu, dek! Jangan ngajak bercanda sekarang! Udah ah... ponakan mu minta ditemenin tidurnya!"
"Tunggu atuh Teh, Ahmad nggak becanda. Bik Siti bilang... karena kita bertiga udah blokir nomer Ibu, jadi Ibu sangat khawatir sama kita. Bendi, anaknya Bi Siti membantu antar Ibu ke rumah Shanum. Katanya udah dua minggu gada kabar dari Shanum, padahal Shanum masih sering berbagi kabar sama Ibu! Lagian...Teh Yasmin, kenapa blokir nomer Ibu segala sih?!"
📞"Heh! Ngaca atuh dek! Kamu sendiri blokir Ibu, tadi katamu kita bertiga yang blokir ibu... berarti Shanum juga! Emang Ibu hilang dimana, kok bisa hilang!"
"Ibu hilang di stasiun kereta di kota tempat tinggal Shanum, katanya Bendi lagi beli minum buat ibu... pas balik lagi, Ibu udah nggak ada."
📞"Ya udah! Kamu cari Ibu sendiri dulu ya, nanti kabari Teteh! Lagian... kamu itu anak laki-laki, harusnya sejak Bapak meninggal kamu yang jaga Ibu! Kamu kok kalah sama istrimu itu!"
"Aku lagi tahap cerai sama Astri, dia selingkuh!"
📞"Nah kan, baru nyaho kamu! Itu akibatnya lebih dengerin istri daripada ngurus Ibu...! Udah ya! Nanti kabari Teteh aja!"
Tuttt! Panggilan berakhir.
Ahmad menyugar rambutnya frustasi, ia kira meskipun dia jarang menghubungi sang Ibu ada Yasmin dan Shanum yang pasti selalu memperhatikan Ibu mereka. Ternyata, malah mereka bertiga sama-sama menelantarkan Bu Arum.
"Maafin Ahmad, Bu. Bukan mau Ahmad blokir nomer Ibu... tapi Asti diam-diam memblokir nomer Ibu dan menghapus nomor Ibu. Ahmad nggak punya nomer Ibu, maafin Ahmad karena selama ini selalu dengerin maunya Asti... Tapi dia malah mengkhianati Ahmad dengan Bos di tempat kami berdua kerja. Sekarang, Ahmad pengangguran Bu. Ya Allah, ini hukumanku di dunia karena sudah menelantarkan Ibu... belum hukuman ku di akhirat nanti. Ibu dimana Bu, ampuni dosa Ahmad sama Ibu..."
Pria itu terisak menangis, menyesali semua yang terjadi dalam dua tahun ini setelah Bapaknya meninggal. Seharusnya anak laki-laki menjadi garda terdepan untuk Ibu dan saudara-saudara perempuan nya. Ahmad benar-benar lalai sebagai anak laki-laki dalam keluarga.
.
.
.
Singapura.
Shanum berjalan di lorong rumah sakit, ia memakai cadar menutupi wajahnya. Sudah setahun kebelakang, Doni meminta Shanum untuk selalu keluar rumah berpenampilan tertutup dengan menutupi setiap inci anggota tubuh wanita itu.
Doni menatap tajam ke arah para lelaki yang menatap Shanum dengan pandangan kagum, jarang-jarang ada muslimah memakai cadar apalagi di negara Singapura.
"Jaga pandangan matamu, Bung! Atau nyawamu akan melayang! Dia istriku!" Bentak Doni dengan bahasa inggris.
Shanum menarik lengan suaminya agar tidak berbuat keributan dengan orang lain, "Mas, ayo."
Doni pun melanjutkan kembali langkahnya, tak lama menunggu di luar ruangan setelah mendaftar pada Dokter Obgyn nama Shanum pun dipanggil.
"Selamat ya Tuan dan Nyonya, janin baru berusia 5 minggu. Sekali lagi... congratulation akan menjadi orang tua!" ucap sang Dokter.
Brakkk!
Doni menggebrak meja, dia tak terima Shanum hamil. "Pembohong! Istriku nggak mungkin hamil...!"
"Maaf ,Tuan. Semua tes dan pemeriksaan sudah dilakukan, silahkan pergi ke rumah sakit lain bila Anda tak mempercayai saya."
"Bangun! Rumah sakit ini sangat buruk! Nggak mungkin kamu hamil...! Katamu, kamu nggak selingkuh!" Doni mencekaal lengan istirnya.
"Aku jujur, Mas. Aku nggak pernah selingkuh... setiap kegiatan ku, kamu akan tahu karena memasang Cctv dimana-mana."
Mulut Doni ingin mencaci maki Shanum lagi, namun ia urungkan karena ia ingin membawa Shanum ke rumah sakit lain. Namun, di rumah sakit kedua yang mereka datangi Dokter mengatakan hal yang sama jika Shanum tengah mengandung berusia 5 minggu.
Sesampainya di Apartemen yang Doni sewa selama berada di Singapura, laki-laki itu langsung menendaang tubuh Shanum sampai terpelaanting ke lantai.
"Akkkhhh! Mas!" Shanum menggeleng seraya memegang perutnya untuk melindungi janin yang ada di rahimnya. Ia pun tak menyangka akan benar-benar hamil, karena dari hasil medis kesuburan Doni bermasalah dan suaminya itu divonis mandul.
"Aku tanya! Siapa laki-laki yang sudah menghamili kamu lacuurrrr!!"
Dugh!
Doni kembali menendaang pinggang Shanum sampai wanita itu meringis kesakitan. Shanum bergelung membentuk tubuhnya seperti janin, ia berusaha melindungi anaknya di dalam perut.
Bugh
Bugh
Namun sekeras apapun Shanum melindungi calon anaknya, kekuatan nya tak sebanding dengan kekuatan Doni. Darah mengalir dari sela-sela tubuh bagian bawah Shanum, tampaknya wanita itu telah keguguran.
Shanum mulai tak sadarkan diri, posisinya masih meringkuk menutupi perutnya dengan bibirnya terus menguntai doa.