NovelToon NovelToon
MY HOT AND SEXY HUBBY

MY HOT AND SEXY HUBBY

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Kantor
Popularitas:7.2k
Nilai: 5
Nama Author: yaya_tiiara

Jingga yang sedang patah hati karena di selingkuhi kekasihnya, menerima tantangan dari Mela sahabatnya. Mela memintanya untuk menikahi kakak sepupunya, yang seorang jomblo akut. Padahal sepupu Mela itu memiliki tampang yang lumayan ganteng, mirip dengan aktor top tanah air.
Bara Aditya memang cakep, tapi sayangnya terlalu dingin pada lawan jenis. Bukan tanpa sebab dia berkelakuan demikian, tapi demi menutupi hubungan yang tak biasa dengan sepupunya Mela.
Bara dan Mela adalah sepasang kekasih, tetapi hubungan mereka di tentang oleh keluarganya. Mereka sepakat mencari wanita, yang bersedia menjadi tameng keduanya. Pilihan jatuh pada Jingga, sahabat Mela sendiri.
Pada awalnya Bara menolak keras usulan kekasihnya, tetapi begitu bertemu dengan Jingga akhirnya dia setuju.
Yuk, ikuti terus keseruan kisah Jingga dan Bara dalam membina rumah tangga. Apakah rencana Mela berhasil, untuk melakukan affair dengan sepupunya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yaya_tiiara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27 : Sang penolong

Secepat kilat Jingga meninggalkan kamar tidurnya, hatinya sakit tiada tara. Suami serta sahabatnya, tengah berangkulan mesra. Kenapa harus di rumahnya? Keterlaluan sekali mereka, mempertontonkan kemesraan di tempat paling pribadi miliknya.

Tanpa mengenakan alas kaki dan masih memakai baju dasternya, Jingga berlari ke luar rumah. Pak Ujang yang sedang menikmati kopinya sambil merokok, sempat heran dengan kelakuan nyonya mudanya. Tapi tak urung ia membuka gerbang dengan sigap, dan mengangguk hormat tanpa bertanya lebih jauh.

Begitu berdiri di luar pagar rumah, Jingga sempat bingung akan pergi kemana? Namun sebuah mobil berhenti tepat di depannya, sebagai penyelamat. Tanpa pikir panjang ia segera mengetuk kaca pintu bagian penumpang, sebelum sang pemilik kendaraan mematikan mesin mobilnya.

Jingga dengan tergesa masuk ke dalam begitu pintu terbuka, dan meminta sang pengemudi menjalankan kembali kuda besinya.

"Jalan Pak!" pintanya sedikit memaksa, sembari melirik ke samping kemudi.

"Oke!" balasnya singkat. "Kemana kamu mau pergi, nyonya Bara?" tanya sang pengemudi, menatap balik perempuan muda yang sedikit linglung.

"Terserah kemana saja, yang penting saya gak mau melihat lelaki tua itu bersama selingkuhannya" ucapnya dengan suara bergetar. "Oo ya, terimakasih untuk pertolongan yang pak Bima berikan" lanjutnya, begitu menyadari siapa pria yang menyelamatkannya dari kejaran suaminya.

"Kembali kasih, Jingga" balas Bima, melirik sekilas ke arah kaca spion. Ia menyeringai melihat sang bos, berdiri dengan tangan di pinggang dan hanya mengenakan handuk saja. Pemandangan langka yang baru di lihatnya, dimana seorang pemimpin perusahaan berpenampilan acak-acakan. "Kamu melarikan diri dari suami mu, bukan!?" lanjutnya bertanya, kembali fokus dengan kemudinya.

"Saya pergi karena takut, akan membunuh seseorang" ujarnya, dengan pandangan lurus ke jalan.

"Hehe !" Bima terkekeh geli. "Saya gak percaya kamu mampu berbuat demikian, melihat darah sendiri pun takutnya setengah mati."

"Tapi jika terpaksa, seorang penakut pun bisa berbuat nekad" sangkal Jingga.

"Kenapa harus mengotori tangan mu?" tanya Bima lembut. "Jangan pernah mengambil jalan pintas, di saat hati sedang panas."

"Thanks untuk nasehatnya, tapi saya juga harus meminta maaf..."

"Untuk apa meminta maaf?" tanyanya, memotong ucapan Jingga yang belum selesai. "Kamu gak berbuat salah."

"Karena saya, bapak gagal bertemu pak bos."

"Iya betul, tapi sayangnya seorang wanita muda menculik saya, dan meminta mengantarkannya berputar-putar keliling kota."

"Apa maksud Pak Bima?"

"Kamu gak menyebutkan tujuan mu akan kemana? Jadinya kita hanya pergi tanpa arah tujuan."

"Saya kan sudah bilang terserah bapak!?"

"Baiklah, saya akan ajak kamu ke taman kota tapi sebelumnya mampir dulu ke minimarket. Saya mau membeli rokok, dan air mineral."

"Heum" sahut Jingga pendek.

Di pelataran minimarket, Bima memarkirkan mobilnya. Ia sedikit berlari memasukinya, lalu mengambil minuman kaleng, beberapa macam camilan dan es krim serta tak ketinggalan sebungkus rokok.

Setelah menyelesaikan transaksi belanjanya, Bima kembali ke tempat parkir dan menjumpai Jingga yang masih duduk termenung.

"Ini saya belikan kamu es krim, dan aneka makanan ringan" ucap Bima, mengangsurkan belanjaannya ketika masuk kedalam mobil.

"Wah, gak usah repot-repot pak" ujar Jingga, tersentak dari lamunannya. "Saya jadi malu, sudah di tolong terus di kasih jajanan."

Tanpa sadar Bima mengangkat tangannya hampir menyentuh kepala Jingga, namun terhenti di udara dan akhirnya ia hanya mengusap tengkuknya sendiri. 'Ups, hampir saja!' bisiknya dalam hati.

Untungnya Jingga tidak menyadari kelakuannya, perempuan itu tengah memeriksa isi belanjaannya. Coba kalau ketahuan, bisa malu dia.

Taman kota tidak begitu ramai, maklum hari biasa bukan waktu libur. Di jam-jam tersebut, orang masih sibuk di kantor atau tempat lainnya. Mereka memilih duduk di tengah-tengah taman, untuk menghindari kesalahpahaman. Karena mereka sadar bukan mahramnya, hingga di tempat terbuka seperti itu bisa meminimalisir terjadinya gosip-gosip murahan.

"Bukannya kamu sedang sakit?" tanya Bima, membuka percakapan.

"Siapa bilang?''

"Suami kamu, Jingga!" ujar Bima gemas, menatap istri sang bos yang sedang menikmati es krimnya. "Pak Bara menugaskan saya dan pak Burhan mewakili beliau, menemui klien dari luar negeri. Saya datang ke rumah kamu, untuk memberikan laporannya."

"Oh, gitu ya!"

"Aduh, kamu kayak anak kecil makan es krim sampe belepotan" ucap Bima, mencoba menghapus lelehan es krim di sudut bibir Jingga.

"Eh, biar saya sendiri aja!" elak Jingga dengan tangan terangkat, ketika melihat jemari Bima hampir menyentuhnya.

"Maaf, saya reflek melakukannya. Untungnya gak kena, keburu kamu sadar."

"Enggak pa-pa, tapi tolong jangan di ulangi takutnya orang salah sangka."

"Oke, sekali lagi saya minta maaf. Umm, ngomong-ngomong setelah ini kamu mau pergi kemana?"

"Pulang!"

"Pulang!?" dengan alis terangkat dan mata terbelalak lebar, Bima terkejut mendengar ucapan Jingga.

"Iya !" tegas Jingga. "Percuma juga pergi, pak Bara pasti menemukan saya. Lagipula keenakan buat mereka berdua, bisa berbuat sesuka hatinya."

"Jadi, kamu hanya ingin membuat suami mu khawatir saja. Saya pikir, kamu ingin melarikan diri."

"Enggak jadi, pak Bima. Saya takut pak tua itu, memasukkan gundiknya ke rumah" ucapnya polos. "Kata Tante Soraya jangan pernah meninggalkan rumah saat ada masalah, dampaknya akan sangat besar serta memberi kesempatan pada orang ketiga merusak rumahtangga kita."

"Kalo gitu, saya antar kamu pulang..."

"Enggak usah pak, saya pulang sendiri aja" tolak Jingga mentah-mentah. "Atau, bapak bisa pesankan taksi online."

"Jangan, biar saya antar. Kebetulan pak bos sudah mengirimkan pesan, agar saya segera membawa pulang istrinya" ucap Bima, sembari menunjukkan WhatsApp dari Bara.

"Bapak gak marah kan, sama saya?"

"Marah sih enggak, cuma aneh aja. Kamu seharusnya bersyukur, bersuamikan pak Bara. Karena setahu saya, beliau orangnya jika sudah mencintai seseorang akan mempertahankan miliknya sekuat tenaga."

"Jadi saya gak pandai bersyukur, gitu!?"

"Bisa di bilang begitu! Ayok...kita pulang sekarang. Sebelum pak Bara marah, dan membuat saya jadi pengangguran" canda Bima, sedikit memaksa.

Akhirnya dengan berat hati Jingga mau menuruti ajakan Bima, ia segera mengikuti langkah kakinya menuju parkiran mobil dan kembali kerumah tempatnya bernaung.

"Kalo pak Bima di pecat, saya yang akan membela. Biar saya hukum, pak tua itu!" ujar Jingga ketika sudah duduk dalam mobil.

"Oh ya, hukuman apa yang pantas buat seorang bos?" tanya Bima, sembari menjalankan kendaraannya.

"Hmm, nanti akan saya pikirkan" ucapnya merenung.

Apa yang pantas buat Bara dan membuatnya jera? Jingga sudah pastikan hukuman yang setimpal buat sang bos, yang kerjaannya selalu membuat dadanya berdebar-debar kencang. Ah, tapi suaminya seorang bos besar, salah-salah dirinya yang di pecat jadi istri. Ia mengacak rambutnya dan menempelkan wajahnya di kaca samping, sambil mencari cara untuk membuat suaminya berpikir ulang untuk berpaling.

"Tapi pak Bima, saya gak jadi menghukum pak Bara" cetus Jingga, setelah merenung beberapa saat.

"Jangan takut, beliau gak akan pecat saya. Apalagi saya menyelamatkan istrinya, yang hendak kabur."

"Sekali lagi, makasih ya pak. Udah mau di repotkan saya dan mendengarkan curhatan gak bermutu."

"Its oke, Jingga! Kamu jangan sungkan minta tolong saya, kalo punya masalah."

"Akan saya ingat itu, tapi... kayaknya gak deh."

Jingga pikir lebih sedikit orang tau permasalahan dirinya, akan lebih aman keluarganya. Semakin banyak yang tau, akan semakin rentan hubungannya dengan sang suami.

...****...

1
Alin Norshalsabilla Alkhatir
Next....
Kaifa Banova
bara nggak tegas
Alin Norshalsabilla Alkhatir
Gila tuh cwe mengejar cinta ampe ugal ugalan gtu.. prcis gwe waktu naik metromini rasanya was was slama blm smpe tujuan.. 🤣

Lanjut ka thor ttp Cumangat 💪
Alin Norshalsabilla Alkhatir
Si Mela gak sangka ternyata ular kadut... serakah. demi melancarkan tujuan nya, dia rela menyakiti orang yg Trsakiti..

Lanjut Ka Author jangan patah semangat..
Alin Norshalsabilla Alkhatir
Klo ceritanya bagus scroll nya pelan pelan penuh dengan perasaan bgitu pun bacan'y....

Lanjut ka n ttp semangat 💪
Alin Norshalsabilla Alkhatir
Laki so romantis knpa gk nikah aja sih ma su sepupu tiri entu jangan kbanyakan drama dech..
kasian Jingga dah di hianati pacar sekarang suami'y

Lanjut Ka Author ttp semangat 💪
Alin Norshalsabilla Alkhatir
Novel yang luar biasa
I like❤👍
Alin Norshalsabilla Alkhatir
Seger di setiap percakapan suami istri entu ya walopun kelakukuan suami'y susah di tebak...

menurut aku nie novel sangat bagus... aku suka tokoh Jingga yg tegas tak banyak drama kumenangis membayangkan...🤣ini mah berbeda tak sperti kbanyakan novel" lain yang hobi mainkan air mata..

Semangat Ka author moga success🏆💪
Alin Norshalsabilla Alkhatir
Kasian Jingga di hianati temen temen nati bisa jadi Hana jga bgtu..
Sama Laki'y jga kaya punya rencana tidak baik..

Lanjut ka....
Alin Norshalsabilla Alkhatir
Akhirnya benteng pertahan jebol...

Lanjut ka Author ttp semangat
Rosmeini Yazid
lanjut Thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!