seorang pemuda berusia 18 tahun bernama Dylan Hopkins, adalah seorang dokter magang yang rajin, berwajah tampan dan berkharisma. ditengah kesibukannya, dia tiba-tiba mendapat telpon dari orang yang tak dikenal untuk menginformasikan bahwa
wanita yang dia pacari selama tiga tahun tiba-tiba melangsungkan pertunangan dengan pria lain.
wanita itu mengkhianatinya hanya karena dia miskin dan bukan dari keluarga kaya.
Yang lebih menyakitkan lagi, ditengah rasa sakit hati karena dikhianati sang kekasih,
Dia malah dipecat dari pekerjaannya.
namun suatu ketika, dia tiba-tiba mendapat kekuatan misterius dari cincin yang pernah dia berikan pada mantan pacarnya sebagai hadiah.
cincin tersebut merupakan cincin peninggalan yang ditinggal oleh orang tua kandungnya.
sejak saat itu kehidupan Dylan mengalami peningkatan baik ekonomi, ilmu medis, bela diri dan kekuatan super lainnya. bagaimana kisah selanjutnya nongkrong terus ya ...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rudoelf Nggeok, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Selamatkan Orang Dengan Jarum
Wanita itu langsung menghampiri Dylan seolah-olah dia menemukan harapan terakhirnya.
Wanita itu kemudian berlutut sambil berkata, "Pak ... Pak bisakah kamu menolong anakku? Tolong bantu dia! Kumohon padamu!"
Wanita itu tidak peduli Dylan seorang dokter atau bukan. Mengingat usia Dylan yang masih begitu muda, dia tidak peduli.
Dia hanya ingin anaknya dapat diselamatkan saat ini. Dia terus memohon pada Dylan sambil menangis sesenggukan.
"Bajingan, memangnya kamu siapa? Beraninya kamu bicara omong kosong disini?"
Seorang staf toko melangka maju dan menegur Dylan dan memakinya.
"Apa kamu meragukan ucapan guru Brian? beliau sudah mengatakan kalau anak ini sudah berhenti bernafas dan tidak dapat tertolong lagi."
"Apakah kamu lebih hebat dari guru Brian? Umurmu baru berusia delapan belasan, kan? Apa kamu tau tentang ilmu kedokteran?"
"Anak muda, jangan memberi harapan pada keluarga pasien, itu sangat tidak manusiawi."
"Apa yang kamu lakukan hanya akan membuat mereka putus asa. Anak itu jelas sudah berhenti bernafas."
"Dia sudah meninggal. bagaimana kamu menyelamatkannya?"
Kata seorang pemuda dengan nada sinis.
"Jika kamu bisa menghidupkan kembali orang yang sudah mati, aku akan berjalan terbalik dan memakan kotoran!"
Banyak pengunjung dan staf toko menyindir Dylan. Jelas mereka tidak percaya dengan ucapan pemuda belasan tahun itu.
Banyak orang yang bahkan mengira, dia hanya datang untuk mengacau saja.
"Anak muda, anak itu sudah tidak bernafas. Saya sudah menjadi dokter selama puluhan tahun, dan saya tidak punya cara untuk menyelamatkannya. Bisa kah kamu menyelamatkannya?"
Guru Brian mengerutkan kening dan tampak tidak senang. Dia sama sekali tidak percaya dengan ucapan remaja ini.
bagaimana dia bisa menyelamatkan orang yang tidak bisa saya selamatkan? Terlebih lagi anak itu sudah tidak bernafas.
Remaja ini bercandanya benar-benar kelewatan.
"Aku tidak akan bisa menyelamatkan anak itu jika kita menundanya lebih lama lagi!"
Dylan membantu wanita itu untuk berdiri. Karena anak itu sudah tidak ada tanda-tanda kehidupannya lagi,
"mengapa kamu tidak membiarkan aku mencobanya?"
"Nyonya bagaimana menurut anda?"Tanya Dylan.
"Ya ..."
"Kamu benar, mengapa tidak mencobanya." Wanita itu dengan cepat mengangguk setuju. Dia tahu anaknya sedang sekarat dan kecil kemungkinan untuk bisa bertahan hidup.
Selama masih ada orang yang ingin menyelamatkannya, kenapa harus tidak mencobanya.
Dia datang kemari, hanya untuk mencari secercah harapan. tidak penting seseorang menipunya atau tidak dia harus mencoba setiap ada kesempatan.
Walaupun berakhir dengan kecewa, minimal dia sudah berusaha.
"Aku akan melakukan yang terbaik!" kata Dylan singkat.
Dylan pergi mengambil sebuah kotak yang berisi sederetan jarum perak tipis. Ada yang panjang dan ada juga yang pendek.
"Jika aku tidak salah menebak, seharusnya anakmu mengidap penyakit jantung bawaan yang serius."
"Dia mengalami kondisi seperti sekarang, karena tidak segera mendapatkan penanganan serius."
Dylan kemudian mengeluarkan tiga jarum perak untuk menusuk di tiga titik akupresur.
Pertama dia menusuk di telapak tangan kiri untuk merangsang kembali saraf. Jarum kedua menusuk dititik pertemuan bahu dan tangan kiri agar peredaran darah bisa mengalir keseluruh organ tubuh
jarum yang terakhir dia menusuk di bagian dada yang disebut Shen men yang artinya gerbang roh. Titik ini adalah titik sensitif dan harus dilakukan dengan cermat dan hati-hati.
Jika tidak, nyawa anak berusia sembilan tahun ini tidak akan pernah bisa diselamatkan. Setelah jarum terakhir ditusuk, Dylan menyalurkan sedikit energi spiritualnya untuk merangsang organ-organ yang tidak berfungsi.
melihat cara Dylan dengan akurat menusuk jarum-jarum perak itu, Dokter Brian tercengang.
Remaja belasan tahun ini bukan orang biasa. ketiga titik itu memang untuk jantung. kenapa saya tidak memikirkannya sejak awal?
Namun dokter Brian tidak menyadari, bahwa Dylan tidak hanya menusuk ketiga titik dengan jarum perak, namun jarum tersebut harus dialiri energi spiritual dengan ekstra hati-hati.
Tidak bisa dengan serampangan mengalirkan energi spiritual. dan yang memiliki energi spiritual hanya seorang kultivator.
Setelah lebih dari 15 menit, Dylan mencabut jarum pertama dan kedua. Dapat dengan jelas perubahan warna kulit pada anak berusia sembilan tahun itu.
Yang awalnya keunguan perlahan-lahan menjadi normal.
Dylan menunggu selama lima menit baru kemudian dia mencabut jarum yang terakhir. Yang menancap di dada anak itu.
Setelah jarum dicabut, anak itu perlahan-lahan mulai bernafas dan membuka matanya.
Sesaat kemudian dia batuk dan mengeluarkan darah hitam yang pekat.
Setelah muntah, anak itu menangis sambil memanggil ibunya.
Semua orang yang mengejek Dylan sebelumnya tercengang. Mereka tidak menyangka, pemuda belasan tahun itu ternyata seorang dokter dewa.
Hanya dokter dewa yang mampu menghidupkan kembali orang mati.
Para pengunjung semakin mengagumi ketrampilan medis Dylan. Setelah melihat anaknya kembali bernafas normal, sang ibu langsung memeluk erat anaknya. Sambil menyeka darah dari mulut anaknya. wanita itu menangis bahagia.
Dia tidak menyangka pemuda yang baru berusia belasan tahun itu benar-benar bisa menyembuhkan penyakit anaknya.
Pada hal tadi dokter Brian sudah mengatakan bahwa anak itu sudah tidak bisa diselamatkan. Namun pemuda itu bisa menyelamatkannya.
Sesaat kemudian anak itu bisa berjalan seperti orang yang tidak pernah sakit.
Diapun bertanya, "Bu, kenapa ibu menangis?"
"Kamu yang membuat ibu ketakutan setengah mati!"
Dylan yang berdiri disamping wanita itu tersenyum lega. Untung dia tidak gagal.
Ibu dan anak itu pun berbalik menatap Dylan lalu,
Buk ...
Buk ...
Ibu dan anak berlutut sambil mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya pada Dylan.
Dylan langsung melangka maju untuk membantu mereka berdiri dan melarang mereka untuk berlutut.
"Menyelamatkan nyawa orang adalah kewajiban bagi seorang dokter. Takdir yang mempertemukan kita disini."
"Nyonya harus tahu, pengobatan anak ini tidak berhenti sampai disini, ibu harus memberikannya obat dalam waktu tiga bulan agar penyakitnya benar-benar sembuh."
"Nanti aku akan menuliskan resep obatnya untukmu."
"Terimakasih, kamu dokter yang luar biasa." Kata wanita itu.
Kemudian Dylan mengalihkan pandangannya pada dokter Brian, "Dokter Brian, bisa kah. Saya meminjam kertas dan penanya?"
"Tentu ..."
Guru Brian kembali tersadar setelah Dylan memangilnya. Kemudian dia mengambil kertas dan pena lalu memberikannya pada Dylan.
Guru Brian seperti dokter magang yang melayani dokter seniornya.
Dylan kemudian menuliskan beberapa bahan obat Lalu cara pembuatannya kemudian menyerahkan pada wanita itu. Sambil berkata.
"Berikan obat ini tiap empat kali seminggu.
Senin Rabu Jum'at dan minggu dan harus rutin dan tidak boleh melebihi dosis yang saya resep."
"Karena usia anak ibu belum lima belas tahun maka harus dilakukan dengan sangat berhati-hati.*
"Tidak mudah bagimu untuk mengurus seorang anak kecil. Dan sepertinya hidupmu berkekurangan, apa betul?" Tanya guru Brian.
"Kamu bisa mendapatkan bahan obat gratis disini, tambahnya."
Di satu sisi, Guru Brian benar-benar dengan tulus ingin membantu dan disisi lain dia ingin melihat apakah resep Dylan akan berhasil?
Terimakasih dokter dewa, dan terimakasih juga dokter Brian. Wanita itu sangat gembira, disamping anaknya selamat dari maut, juga dapat bahan obat gratis dari dokter Brian.
"Ambilkan bahan obat yang dibutuhkan untuk anak ini." Kata guru Brian pada staf tokonya.
Dylan hanya tersenyum melihat mereka pergi dengan senyum bahagia.
"Ayah, tadi aku mendengar Kaka itu mengatakan bahwa jika dokter itu bisa menyelamatkan anak itu, dia akan memakan kotoran dengan posisi terbalik."
Suara seorang gadis kecil memecah kesunyian dalam toko itu. Gadis kecil itu menggoyang-goyangkan celana ayahnya. "Dea ingin lihat dia memakan kotoran dengan posisi terbalik."
Ehm ...
Ayahnya tampak malu, "Dea, jangan mengada-ada, tidak ada orang yang mengatakan itu!"
"Dia tidak mengada-ada karena aku juga mendengarnya."
"Iya aku juga mendengarnya!" seru yang lainnya.
"Hey, kamu yang mengatakannya tadi, kan?" seorang pria menunjuk seorang pemuda yang hendak menyelinap pergi.
"Aku sedang ingin membuang air besar saat ini, apakah kamu ingin makan kotoran segar?"
Ya Tuhan itu sangat menjijikan. Sebelum orang-orang selesai bicara, pemuda itu telah melarikan diri dengan frustasi. Akhirnya kerumunan pun mulai bubar.
Bagaimana pun mereka hanyalah orang biasa. Mereka tidak mengerti pentingnya keahlian Dylan dan betapa luar biasanya dia.
*********
☕ ni buat nambah semangat 😁