NovelToon NovelToon
Kisah Si Elang Putih.

Kisah Si Elang Putih.

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Budidaya dan Peningkatan / Perperangan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Ilmu Kanuragan / Penyelamat
Popularitas:12.3k
Nilai: 5
Nama Author: Alvinoor

Xiao Yuen sang putra mahkota kerajaan Hindipura, yang dianggap sampah lantaran memiliki Dantian yang cacat semenjak lahir, setiap saat, mendapat hinaan dan siksaan dari pangeran Gumantri saudara tiri nya.

Hingga pada suatu hari, seorang pertapa tua mengajak nya pergi ke Negeri seberang untuk mencari keberadaan ayah nya.

Bertemulah dia dengan ayah nya?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvinoor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kematian yang Membingungkan.

Xiao Yuen menoleh kearah kerangka berbalut kulit itu dengan mata terbelalak ngeri.

Dari pakaian dan kumis serta jenggot nya, sangat jelas jika itu memang leluhur Rao Tan Ho, namun dari tubuh nya, sama sekali tidak bisa di kenali lagi.

"Kenapa kau tidak menolong ku Qilin Emas?" tanya Xiao Yuen heran.

"Kalau hamba menolong tuan muda, kita tidak tahu apa dan siapa leluhur itu sesungguh nya, maka nya hamba biarkan saja itu terjadi terlebih dahulu, yang penting tidak membahayakan tuan muda, kalau sudah mengancam jiwa tuan muda, tentu saya akan bertindak tuan muda!" sahut Qilin Emas itu.

Karena tidak tahan dengan bau busuk yang menyengat hidung nya, Xiao Yuen segera naik keatas.

"Ternyata para murid yang tiga puluh sembilan itu bukan melarikan diri tuan muda, tetapi mati kehabisan darah karena di korbankan oleh leluhur Rao Tan Ho untuk membebaskan Mo Thianshi dari segel nya" ujar Qilin Emas saat Xiao Yuen sudah berada di atas.

"Sekarang apa yang harus ku lakukan Qilin Emas?, meneruskan bekerja sudah tidak mungkin lagi, pasti akan muncul masalah, iya kalau kematian leluhur tidak dituduhkan kepada ku sebagai pelaku nya, bila dituduhkan kepada ku, masalah baru akan bermunculan kembali!" ujar Xiao Yuen bertanya pada Qilin Emas.

"Menurut hemat hamba, tuan muda sebaik nya meneruskan perjalan tuan muda sambil mencari tahu tentang keberadaan ayah tuan muda saja, tidak ada guna nya berlama lama di Kau Lun Bu Koan ini bila sekedar untuk menjadi budak saja!" sahut Qilin Emas.

"Lalu kemana tujuan kita Qilin Emas?" tanya Xiao Yuen lagi.

"Kenapa tuan muda tidak pergi ke kota Ming saja tuan muda?, bukan kah purnama depan, di kota Ming ada kompetisi!" saran Qilin Emas lagi.

Xiao Yuen terdiam merenung sejenak, mempertimbangkan saran dari Qilin Emas itu.

"Baiklah!, kau benar sekali Qilin, kita tunggu pagi pagi sekali, baru kita berangkat turun kekota Shi King, lalu menuju kekota Ming, aku akan kembali ke pondok untuk mengumpulkan barang barang ku" ujar Xiao Yuen sembari melesat kebawah dengan ilmu meringankan tubuh nya.

Dipondok nya, Xiao Yuen segera mengumpulkan barang barang nya, memasukan nya kedalam cincin ruang.

Saat pagi menjelang, Xiao Yuen segera bergerak ke belakang arah ke puncak gunung.

Di hutan belakang perguruan itu, dia disambut oleh Pek Eng yang setia menunggu nya di dekat perguruan itu.

Dengan menaiki Qilin Emas, Xiao Yuen dibawa hingga kedekat gerbang kota Shi King saat pagi masih belum berganti siang.

Xiao Yuen tidak bermalam di kota Shi King tetapi langsung keluar dari gerbang barat menuju ke kota Siang terus ke kota Ming Se dan akhirnya tiba di kota Ming.

Perjalanan dari kota Shi King ke kota Siang memakan waktu yang cukup lama dengan berjalan kaki, maka nya kebanyakan orang naik kuda atau ikut kereta kuda dengan menyewa Piaw Su (pengawal perjalanan).

Karena sewa Piaw Su cukup mahal, maka nya keluarga menengah biasa nya lebih memilih urunan beberapa rombongan sekedar menyewa dua atau tiga orang Piaw Su.

Namun bagi para pendekar ataupun orang orang yang kurang mampu, mereka lebih memilih nekat melakukan perjalanan dengan tanpa pengawal seorang pun.

Bagi orang orang yang melakukan perjalanan dengan tanpa Piaw Su, mereka lebih memilih bersama rombongan yang cukup besar sesama orang orang yang tanpa pengawalan.

Sepanjang perjalanan dari kota Shi King ke kota Siang ini, ada beberapa tempat yang melewati rawa rawa, terutama sepanjang sisi kiri, sedangkan di sisi kanan, terlihat beberapa pegunungan berdiri dengan gagah nya.

Meskipun melewati daerah rawa rawa, namun jalan yang di lewati umumnya bertanah keras sehingga kereta masih bisa lewat.

Xiao Yuen sengaja tidak bersama rombongan, namun berjalan sendirian di hutan, dengan melompat dari pohon ke pohon dan dari dahan kedahan tidak jauh dari jalan raya, sekalian melatih ilmu lari dan meringankan tubuh nya.

Sementara dia melompat dari dahan kedahan, Pek Eng terbang tidak jauh dari diri nya, mengikuti langkah nya dari dekat. Bahkan elang putih itu kerap kali bertengger di pundak Xiao Yuen apa bila Xiao Yuen kebetulan berjalan santai dibawah, sambil menggosok gosokan paruh nya di pipi anak itu.

Malam hari nya, Xiao Yuen terpaksa bermalam di atas pohon, karena tidak ada goa satu pun ditempat itu yang dapat dia tempati untuk bermalam.

...----------------...

Sementara itu, di Kau Lun Bu Koan tampak patriak perguruan Rao Pang Ong sedang berbincang bincang dengan kedua orang adik nya Rao Pang Wen dan Rao Pang Zhu.

"Adik berdua, hari ini rasa nya aku belum melihat Xiao Yuen mengambil air, apa dia sakit?, atau minggat juga?" tanya patriak perguruan Rao Pang Ong.

"Tidak tahu kak, coba saja kita lihat ketempat ayah diatas!" sahut Rao Pang Wen.

"Apakah hari ini jadwal ayah keluar dari ruang siulian nya?"tanya Rao pang Ong.

"Ya, tadi malam adalah purnama ke lima belas, biasa nya ayah akan keluar disaat purnama ke enam belas" sahut Rao Pang Zhu.

"Baiklah!, ayo kita temui ayah!" Rao Pang Ong mengajak kedua adik nya untuk menemui leluhur Rao Tan Ho.

Namun sesampai nya diatas, mereka tidak mendapatkan ayah mereka yang biasa nya terlihat berlatih jurus silat nya di depan rumah kediaman nya.

Di dalam ruang siulian nya pun orang tua itu tidak mereka temukan juga.

Bahkan Xiao Yuen juga tidak terlihat jejak nya sedikitpun juga di pondok kecil nya.

"Bagai mana adik?, tidak terlihat sama sekali kedua nya, sedangkan pintu gerbang kearah atas terbuka, itu arti nya ayah berada diatas mungkin bersama Xiao Yuen, atau jangan jangan ayah memberikan ilmu rahasia yang ampuh pada anak tak berguna itu!" kata Rao Pang Zhu.

Mendengar ujaran adik nya itu, Rao Pang Ong dan Rao Pang Wen menjadi terhasut juga.

"Ayolah kita keatas, aku mau tahu apa yang ayah lakukan dengan bocah tak berguna itu, lagi pula sudah puluhan tahun aku tidak ke puncak sana" ujar Rao Pang Ong menyahut ucapan adik nya itu.

Ketiga orang kakak beradik itu pun segera melesat kearah puncak barat pegunungan Kau Lun.

Setiba nya dipuncak Kau Lun sebelah barat ini, ketiga nya ternganga melihat Bio yang biasa nya ditengah tengah Padang datar itu kini bergeser kesamping, dan di bekas Bio itu berdiri, kini nampak sebuah lubang mirip sumur yang mengeluarkan aroma sangat busuk seperti bau bangkai.

Dengan perasaan was was, ketiga nya segera menuruni sumur itu hingga tiba didasar nya yang merupakan sebuah ruangan luas itu.

Di dasar lobang mirip sumur itu berserakan tulang belulang manusia yang sudah kering, maupun yang masih basah.

"Kak! Dari pakaian mereka, ini seperti para pembantu ayah yang hilang itu" ujar Rao Pang Zhu seraya menghitung jumlah tengkorak yang terserak di tempat itu, "persis tiga puluh sembilan kak, ini benar benar para pembantu ayah itu kak!" ....

Sementara itu, Rao Pang Wen sedang meneliti sebuah tengkorak manusia yang masih di selimuti kulit, namun sudah tanpa daging lagi.

"Kak! Li… lihatlah ini, dari pakaian, kumis dan jenggot nya, seperti ayah!" teriak Rao Pang Wen.

Rao Pang Zhu dan Rao Pang Ong segera menghampiri Rao Pang Wen yang membungkuk meneliti tubuh kering kerontang menyisakan tulang berbalut kulit kering saja lagi.

"Ayaaaaah!, ini benar benar ayah Pang Wen, Pang Zhu!, apa yang terjadi dengan ayah dan mereka semua?" tanya Rao Pang Ong sedih.

"Mana aku tahu ka!, tidak tampak bekas perkelahian di tempat ini, kalau ada perkelahian, tulang tulang ini akan berhamburan, tidak tersusun seperti ini, dan tubuh ayah seperti ada yang menghisap nya hingga kering kerontang seperti itu, apa mungkin anak sial itu penyebab nya?" tanya Rao pang Zhu.

Mereka semua serentak terdiam membisu dengan pikiran mereka masing masing.

"Ah rasa nya tidak mungkin, kejadian hilang nya anak anak pembantu ayah sudah sejak lama, sementara anak tak berguna itu baru beberapa purnama saja berada ditempat ini, lagi pula kepandaian ayah jauh lebih tinggi dari anak cacat itu" ujar Rao Pang Wen membantah pikiran sang adik.

Ketiga kakak beradik itupun kembali terdiam dengan pikiran mereka masing masing.

...----------------...

Sementara itu, siang hari itu nampak Xiao Yuen masih melesat berlompatan diantara dahan dahan pohon tidak jauh dari jalan raya.

...****************...

1
Jm Jm
afdetnya lama sekali afdet cuma 1 episod/Sob/
Orang Pinggiran
lanjuuuuuuuuuuuutttttttt ❤️❤️❤️❤️❤️
Bias Satria
juut lanjjuuuuuut Thor.
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Muantebz
kamir
josss
Amir Hamzah
mantap tetap lah berkembang perlahan dengan pasti 👍👍👍
Umar Muhdhar
10
Umar Muhdhar
1
Umar Muhdhar
10
Umar Muhdhar
1
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Hai
Bambang Widyatmoko
lanjutkan
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Semangat...
Redy Ryan Little
Mantap
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Yeaaah
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Yuhuuuuu
kamir
josss
Umar Muhdhar
1
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Ceritanya bagus..
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Yeaaah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!