NovelToon NovelToon
Dikhianati Oleh Orang-Orang Terdekat

Dikhianati Oleh Orang-Orang Terdekat

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Ibu Mertua Kejam / Pelakor jahat
Popularitas:46.3k
Nilai: 5
Nama Author: Hafizoh

Ini Kisah Anak Loli

Lita kini yatim piatu, ibunya meninggal dunia saat melahirkannya sementara ayah biologisnya hingga detik ini dirinya tidak tahu.
Kakek Neneknya juga telah meninggal dunia karena kecelakaan di hari perpisahan sekolah Lita di bangku SMP, harta warisan milik keluarganya habis tak bersisa untuk membayar hutang Kakek Nenek.
Dan akhirnya Lita menikah dengan seorang pria yang begitu meratukan dirinya dan membuatnya bahagia, namun ternyata semua kebahagiaan itu hanya sebentar.

Ikuti ceritanya yuk!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hafizoh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21

"Leon, tolong kamu ceritakan apa saja yang ada di depan rumah Papamu yang baru"

Habib paman Aisyah yang berprofesi polisi meminta Leon bercerita yang di ingatnya, Leon terdiam sembari menatap keluar jendela mencoba mengingat-ingat rumah sang papa yang baru.

"Ayo Leon jawab, apa saja yang ada di rumah papa? Misalnya pohon mangga, taman bermain atau gerbang warna merah seperti itu" ujar Lita begitu antusias

"Gerbang rumah Papa warna hitam, kalau temboknya warna putih terus ada pohon jambu dan pohon rambutan" jawab Leon mencoba mengingat-ingat

"Iya bagus, terus apa lagi yang kamu ingat disana? Warna rumahnya atau bentuk rumahnya?" tanya Habib sembari mencatat keterangan Leon

"Rumah baru Papa warna putih, di belakang ada kolam renangnya terus di samping rumah ada ayunannya tapi Papa gak bolehin kami mainan disana karena katanya itu punya Azura"

Lita mengusap kepala Leon dan mengatakan tak apa-apa karena Lita berjanji akan membuatkan Leon dan Daniel ayunan yang lebih bagus dari yang ada di rumah sang papa.

Selang berapa detik Leon memekik mengingat ada angka tujuh di dekat gerbang, gerakan tangan Habib terhenti setelah mencatat beberapa keterangan dari Leon tadi.

"Sebelum angka tujuh atau setelah angka tujuh, ada angka berapa?" tanya Habib penasaran

Leon menggeleng pertanda tak tahu kemudian Leon tertunduk takut, membuat semua orang menghela napas panjang. Aisyah pun mengusap kepala Leon dengan lembut, mengatakan tak apa-apa jika tak tahu.

Leon mengangguk, Habib menutup buku penyidikannya. Habib merasa keterangan Leon sudah cukup jadi lebih baik Leon istirahat, apalagi malam juga mulai larut.

"Kalau ada sesuatu yang penting langsung hubungi saya, begitu pun sebaliknya. Kami akan melakukan penyelidikan dengan informasi seadanya"

"Iya, Paman. Terima kasih banyak, maaf malam-malam merepotkan Paman" sahut Aisyah

"Sama sekali tak merepotkan, Ais. Paman senang bisa membantu kalian" sahut Habib tersenyum

Setelah Habib berpamitan pulang, Lita langsung mengajak Leon masuk kamar. Mata Leon sudah terlihat sangat berat, dalam hitungan detik Leon sudah terlelap dalam pelukan sang mama.

Keesokan harinya Aisyah mendapatkan puluhan gambar rumah yang memiliki ciri-ciri yang seperti di sebutkan oleh Leon, tentu saja dengan nomor rumah yang di sertai ada angka tujuh.

"Leon ingat rumah Papa yang baru kan?" tanya Lita setelah Leon selesai makan

"Ingat, Ma. Tapi lupa dimana letaknya" jawab Leon dengan mata memerah ingin menangis

"Gak apa-apa, Sayang. Jangan menangis, kita pasti bisa menemukan Daniel dan membawanya tinggal bersama kita" kata Lita sembari mengusap kepala Leon dengan penuh kasih sayang

Aisyah memperlihatkan beberapa gambar rumah yang di kirimkan oleh Pamannya, namun satu pun tak ada yang di kenali oleh Leon membuat Lita heran dan berpikir mungkin Leon salah ingat.

Aisyah meminta Lita untuk bersabar karena masih ada beberapa gambar rumah yang belum Leon lihat dan berdoa saja semoga ada salah satu di antara gambar yang belum di lihat.

"Ini, Ma. Mirip sama rumah baru Papa"

Leon menunjuk rumah besar berwarna putih yang memiliki dua lantai, Lita melihat gambar yang di tunjuk Leon dan nomor yang tertera disana lima tujuh. Lita pun bertanya lagi pada Leon, untuk memastikan takut Leon salah.

"Iya, Ma. Disini pohon jambu, terus di sebelah sini pohon rambutan kalau ayunannya ada di samping sini" jelas Leon antusias menunjuk sisi mana saja yang di ingatnya

"Ayo kita kesana sekarang, Teh" ajak Lita penuh semangat

"Sekarang, Lit? Apa gak sebaiknya nunggu Paman Habib dulu? Beliau hari ini ada jadwal piket, mungkin nanti sore baru bisa menemani kita"

"Gak, Teh. Aku mau kesana duluan aja, tolong kirim alamat rumah ini tadi ke aku. Aku harus menjemput Daniel secepatnya"

Lita beranjak menuju kamar yang di temaninya untuk bersiap-siap, tak berselang lama Lita kembali dengan penampilan lebih rapi dan juga tas kecilnya di pundaknya.

"Mama mau jemput Daniel? Aku ikut ya, Ma"

Leon berlari menghampiri sang mama, Lita dengan lembut membujuk Leon untuk tidak ikut bersamanya karena takut sang papa merebut paksa Leon dari sang mama.

"Tapi, Ma......"

Lita berjongkok di depan Leon sembari menatap lekat kedua bola mata putra sulungnya, meminta Leon tetap tinggal saja dan berjanji akan membawa Daniel pulang.

Agar mereka bisa tinggal bersama-sama lagi, meski pun dengan wajah murung Leon akhirnya mengangguk dan tak memaksa ingin ikut lagi, Leon di rumah bersama Abah dan Ambu.

Sementara Lita bersama Aisyah pergi ke rumah yang di katakan Leon rumah baru Doni, perjalanan dari rumah Abah Hasan ke alamat rumah baru Doni memakan waktu satu jam setengah.

.

.

.

Ketika Desi membuka pintu dan melihat Lita berdiri di depan rumahnya, jantungnya seakan berhenti sejenak. Apalagi Lita menatap Desi dengan tatapan tajam, seperti ingin menelannya hidup-hidup.

"Mbak Lita, kenapa tiba-tiba ada disini?" tanya Desi dengan suara gemetar seolah memperlihatkan bahwa sedang ketakutan

"Memangnya kenapa aku gak boleh ada disini? Kamu pikir bisa bersembunyi terus dari aku? Tidak, Desi. Aku tak peduli seberapa jauh kalian lari atau dimana pun kalian bersembunyi, aku pastikan bisa menemukan kalian"

"Siapa itu, Dek?" tanya Doni dari dalam rumah

Dengan cepat Desi menyahut bukan siapa-siapa, hatinya berdegup kencang berharap Doni tidak melihat Lita. Desi segera menarik lengan Lita, menjauh dari ambang pintu.

"Kenapa sih Mbak harus datang kesini? Hubungan Mbak dengan Mas Doni sudah berakhir, sekarang dia suamiku dan ayah dari anak yang aku kandung"

Dengan lembut tangan Desi mengelus perutnya yang mulai membesar, Lita hanya menarik sudut bibir seolah mencibir Desi yang begitu bangga hamil di luar nikah.

"Jadi tolong Mbak pergi dari sini, jangan ganggu kehidupan kami lagi. Mas Doni sudah tidak mencintai Mbak, yang di cintai sekarang hanya aku" lanjut Desi melarang Lita dengan penuh harap agar Lita mengerti

"Aku kesini bukan untuk Mas Doni, aku tidak peduli dengan hubungan kalian. Tujuanku kesini hanya untuk menjemput Daniel, aku tak s*di membiarkan anakku di asuh oleh kalian" ucap Lita dengan nada tinggi

Lita berlari menerobos masuk ke dalam rumah, Lita mengitari rumah mencari Daniel di setiap sudut rumah sembari meneriaki nama Daniel. Desi yang melihat Lita tiba-tiba menerobos masuk begitu terkejut.

Bergegas Desi mendekati Lita, memastikan agar Doni tak melihat kedatangan Lita. Desi meminta Lita untuk keluar dari rumahnya dan mengancam akan melaporkan Lita ke polisi, karena telah membuat keributan di rumah orang.

1
Uthie
Langsung suka dengan cerita nya sejak awal mampir 👍🤗
Jamaliah
penyesalan akan segera di rasakan doni
Jamaliah
semoga Doni tidak menyesal menikahi desi
Jamaliah
laki macam apa Doni ini
Uthie
biar kena karma tuhh lagi hamil hasil selingkuhan 😡😡😡
Uthie
Jahatnya manusia biadab 😡😡😡😡
Uthie
jahatnya mereka 😡
Uthie
pengkhianat memang begitu . main aman dulu 😌
Marisa Hafizoh (hafizoh_17): betul bgt kk, main aman agar gk ketahuan
total 1 replies
Uthie
Wadduuhhhh... ini awalan yg langsung bikin spot jantung bacanya. pengkhianatan selalu begitu 😆
Marisa Hafizoh (hafizoh_17): iya kk, terima kasih sdh mampir
total 1 replies
Meyma Chamie
lanjut ceritanya baik
Marisa Hafizoh (hafizoh_17): lanjut terus kk, insyaallah up setiap hari
total 1 replies
Sulastri Oke86
Luar biasa
Sulastri Oke86: sama2
Marisa Hafizoh (hafizoh_17): terima kasih bintangnya
total 2 replies
kaylla salsabella
si Lita keras kepala sekali
Marisa Hafizoh (hafizoh_17): betul bgt kk, terima kasih masih setia menemani author
total 1 replies
Maryani
Lumayan
Marisa Hafizoh (hafizoh_17): terima kasih bintangnya
total 1 replies
emma
Luar biasa
Marisa Hafizoh (hafizoh_17): terima kasih bintangnya
total 1 replies
Dessy Rinda
lnjt kak thor,jgn lm2 ya up nya🙏
Dessy Rinda: ok,mksh kak😘🙏
Marisa Hafizoh (hafizoh_17): maaf kalo lama, tapi tetap di usahakan up setiap hari
total 2 replies
kaylla salsabella
menyesal kan ....Doni ....🤣🤣
Marisa Hafizoh (hafizoh_17): betul bgt kk
total 1 replies
Syarifah Nurdin
rasakan masi mau🤣🤣🤣🤣🤣😡😡😡😡😡
Marisa Hafizoh (hafizoh_17): author ikut ketawa aja
total 1 replies
irul 乂 WIBUSOFT
greget bangettt ,, gemess sama pelakor pingin tak kasih bom
Marisa Hafizoh (hafizoh_17): betul kk, para pelakor itu rasanya pengen di hajar habis2an
total 1 replies
Ma Em
aku kira rumah tangga Doni dan Desi baik baik saja penuh kebahagiaan tapi ternyata tdk seperti itu biarlah si Desi dapat balasannya setelah menyakiti Lita dan anak anaknya .
Marisa Hafizoh (hafizoh_17): sesuatu yg mengambil hak org lain gak mungkin bahagia
total 1 replies
Dewi Eka
Makanya jangan napsu di dahulukan akhirnya........kehilangan begitu banyak. Orang yg tdk pandai bersyukur begitu akibatnya
Marisa Hafizoh (hafizoh_17): betul bgt kk, berharap dpt bidadari cantik nyatanya sifatnya buruk
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!