NovelToon NovelToon
Gadis Pilihan Hati Erlangga

Gadis Pilihan Hati Erlangga

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Diam-Diam Cinta / Romansa
Popularitas:88.1k
Nilai: 5
Nama Author: Bunda RH

Erlangga Putra Prasetyo, seorang pemuda tampan dengan sejuta pesona. Wanita mana yang tidak jatuh cinta pada ketampanan dan budi pekertinya yang luhur. Namun di antara beberapa wanita yang dekat dengannya, hanya satu wanita yang dapat menggetarkan hatinya.

Rifka Zakiya Abraham, seorang perempuan yang cantik dengan ciri khas bulu matanya yang lentik serta senyumnya yang manja. Namun sayang senyum itu sangat sulit untuk dinikmati bagi orang yang baru bertemu dengannya.

Aira Fadilah, seorang gadis desa yang manis dan menawan. Ia merupakan teman kecil Erlangga. Ia diam-diam menyimpan rasa kepada Erlangga.

Qonita Andini, gadis ini disinyalir akan menjadi pendamping hidup Erlangga.Mereka dijodohkan oleh kedua orang tuanya.

Siapakah yang akan menjadi tambatan hati Erlangga?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda RH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tidak dapat tidur

Erlangga mematikan AC karena udara sudah dingin. Ia memang tidak terlalu betah dengan udara dingin.

Jarum jam dinding sudah menunjukkan angka 1/2 lewat, namun Erlangga belum bisa memejamkan mata. Biasanya sang Bunda akan membuatkan susu hangat saat hujan begini, baru dia akan bisa tidur nyenyak.

Erlangga terpaksa keluar dari kamarnya dan pergi ke dapur untuk membuat susu hangat. Ia membuka kulkas untuk dan mencari kental manis. Beruntungnya stok kental manis di kulkas masih banyak. Ia pun menuangkan kental manis coklat ke dalam gelas secukupnya, lalu memasak air. Setelah air mendidih, ia menuangkannya ke dalam gelas. Sambil menunggu susunya hangat, ia duduk di kursi makan dan mematikan lampu dapur.

Sementara di kamar Erika.

krucuk krucuk

Perut Rifka berdendang.

"Duh kok lapar ya. Ah iya, tadi di hotel aku makan dikit. Masa' iya aku ke dapur? Nanti dikira aku maling. Tapi kalau lapar begini mana bisa tidur?" Lirih Rifka.

Ia menoleh ke arah Erika yang sedang tidur sangat nyenyak sampai mulutnya terbuka. Apa lagi tidurnya bertingkah.

"Ya Allah nih anak tidurnya kayak preman. "

Rifka menahan tawanya melihat sepupunya itu.

Dengan memakai baju piama dan hijab instannya, Rifka pun turun ke bawah. Ia akan pergi ke dapur untuk mencari makanan. Dari kejauhan Rifka samar-samar melihat pergerakan seseorang.

"Duh, kok jadi merinding ya." Rifka mengusap tengkuknya sendiri. Ia jalan pelan-pelan karena takut. Ia pun mengambil sapu untuk jaga-jaga.

Mendengar suara langkah kaki, Erlangga pun menoleh. Ia melihat seseorang mendekat ke arahnya. Erlangga pun berdiri, karena penasaran pada orang yang datang.

Keduanya sama-sama mencari sakral lampu. Dan secara bersamaan mereka menyalakan lampu. Jari Erlangga yang sampai duluan. Jadi jari Rifka berada di atas jari Erlangga.

"Ka-kamu.... " Ucap Rifka terpaku. Ia baru tersadar lalu menyingkirkan jarinya. Betapa malunya Rifka, dengan pura-pura cuek ia langsung pergi ke dapur dan menyalakan lampu dapur. Sedangkan Erlangga mengulum senyumnya. Ia kembali duduk dan meminum susunya sedikit yang sudah mulai menghangat.

Di dapur, Rifka mencari sesuatu yang bisa dimasak. Ia membuka lemari atas dapur. Dan si sana ada berbagai macam varian mie instan. Rifka berjinjit untuk dapat mengambilnya. Namun tak sampai juga. Erlangga yang memperhatikannya dari jauh pun tergerak untuk membantunya. Ia menghampiri Rifka dan mengambilkan mie instan untuknya.

"Yang ini?" Erlangga menunjukkan mie instan rasa soto.

Rifka menoleh. Kaki ini posisi mereka sangat dekat. Bahkan keduanya dapat mencium aroma tubuh lawannya.

"Hem iya. " Rifka mengambilnya dari tangan Erlangga.

"Masih saja jutek." Batin Erlangga.

"Kamu nggak tahu saja Er, aku bersikap begini untuk mengalihkan perasaanku." Batin Rifka.

Erlangga kembali duduk ke kursi makan.

Rifka mulai memasak air, ia juga memotong sawi dan menyiapkan bumbu mie. Tak lupa ia campurkan dua butir telur.

Dengan perasaan yang campur aduk, Erlangga tetap santai menikmati susu hangatnya.

Namun saat ingin menuangkan kuah mie, entah apa yang ada di pikiran Rifka. Tangannya kena air panas yang ia tuang sendiri.

"Au.. ah...astagfirullah "

Sontak Erlangga langsung menghampirinya.

"Kamu kenapa, hah?"

"Ssshh... panas."

"Astagfirullah... "

Erlangga segera menarik tangan Rifka untuk dialiri air di wastafel. Erlangga sampai lupa saat ini ia menyentuh tangan yang bukan mahramnya. Rifka hanya bisa pasrah. Ia pun melupakan hal itu.

"Makanya hati-hati. Apa yang kamu pikirkan sampai seperti ini?"

Bukannya menjawab, Rifka justru menangis dengan menahan suara isakannya. Erlangga pun terkejut melihatnya. Ia pikir mungkin karena terlalu perih rasanya sampai Rifka menangis. Atau mungkin ucapan Erlangga terlalu kasar kepadanya.

"Hei kenapa kamu menangis? A-apa ini sangat perih? "

Rifka menggelengkan kepala.

"Lalu kenapa?"

Sungguh Erlangga tak punya kekuatan melihat orang terkasihnya menitikkan air mata. Jika tidak berdosa, ingin rasanya ia memeluknya. Namun ia masih sadar akan hal itu.

"Tidak, tidak apa-apa. Aku hanya lapar."

Rifka segera menghindari Erlangga. Ia mengambil mangkuk mie yang sudah jadi. Lalu ia segera membawanya ke atas untuk menjauh dari Erlangga. Entah kenapa Erlangga merasa ada yang aneh dengannya.

"Masa' ia cuma karena lapar dia menangis? Tapi yang kurasa beda." Batinnya.

Erlangga menghabiskan susunya, lalu mencuci gelap bekasnya. Setelah itu ia mematikan lampu dan kembali ke kamarnya. Ia berharap setelah ini dirinya dapat memejamkan mata. Namun ternyata semakin sulit. Ia justru kepikiran pada Rifka. Tak ingin menyiakan kesempatan, Erlangga pun berwudhu' lalu shalat sunnah. Ia ingin berkeluh kesah kepada Tuhannya.

Di dalam kamar Erika, Rifka memakan mienya yang bercampur dengan rasa asin dari air matanya. Ia menangis bukan karena tangannya perih, tapi karena ia merasa kesal kepada dirinya sendiri. Ditambah lagi ia ingat perkataan Papinya yang akan mengenalkan seseorang kepadanya besok.

Setelah menghabiskan mie nya, Rifka tidak tidur. Ia berwudhu' dan melakukan shalat sunnah hajat.

Dalam sujudnya, Rifka tak berhenti menangis. Ia meluapkan segala isi hatinya. Setelah itu, ia tertidur di atas sajadahnya.

Keesokan harinya.

Karena mengantuk, Erlangga tidur lagi setelah shalat Shubuh. Begitu pun dengan Rifka.Untungnya hari ini tanggal merah hari libur nasional, jadi Erlangga libur kerjanya.

Sudah waktunya sarapan pagi, namun tidak ada pergerakan dari Erlangga maupun Rifka.

"Erika, mana Rifka?" Tanya Mami Fatin.

"Mami, Kak Rifka masih tidur. Kayaknya, semalem dia nggak tidur. Jadi tadi habis Shubuh dia tidur lagi."

"Erlangga juga mana? Katanya dia menginap di sini semalam." Sahut Oma.

"Biar Fadil yang panggilkan, Bun."

Om Fadil pergi ke kamar tamu untuk memanggil Erlangga.

Tok tok tok

Tidak ada pergerakan. Om Fadil pun menelpon Erlangga.

"Hallo, Er... "

"Hem.. iya Om."

"Kamu masih tidur?"

"Ah uya, baru bangun. Maaf Om, ngantuk berat."

"Oh pantesan. Ya sudah, cepat bangun! Ditunggu untuk sarapan bersama ya."

"Iya, Om."

Erlangga segera beranjak pergi ke kamar mandi. Ia cepat-cepat mandi dan segera pergi ke ruang tengah untuk makan. Biasanya kalau sudah ngumpul kursi makan tidak akan cukup, jadi makannya lesehan di ruang tengah.

Rifka pun baru turun dari atas. Nampak sekali matanya sembab.

"Mataku kenapa, Rifka?" Tanya Papi Zaki.

"Eh ini... semalam nggak bisa tidur, Pi."

"Oh... kenapa, apa gara-gara Erika yang tidurnya nggak bisa diam?" Tanya Om Fadil.

"Ih, Ayah... " Sahut Erika.

"Nggak kok Om, cuma lagi tidak bisa tidur saja."

Erlangga tidak bisa menahan diri untuk tidak melihat Rifka.

"Matamu bengkak, apa dia nangis semalan?" Batinnya.

Mereka pun sarapan bersama. Oma Salwa menambahkan lauk kesukaan Erlangga ke piringnya.Karena kebetulan Erlangga duduk di samping Oma. Tidak ada yang protes akan hal itu. Karena Ona Salwa selalu mengajarkan kasih sayang tanpa membedakan dalam keluarganya.

"Makasih, Oma."

Oma mengangguk dan tersenyum kepada Erlangga.

Bersambung....

...****************...

1
Mulianti Mulianti
uhhh manis banget
Bunda RH: iya kak, gula mah lewat 🤣🥰
total 1 replies
Nurhasana
mantap
lanjut
Bunda RH: siap kak
total 1 replies
secret
WIN (Waktu Indonesia bagian Nyengir) 😁😭 gemeesshhh bgtt kaleennn🤏🏻 langsung sembuh yaa Err, obat mujarabnya dah dtgg
Bunda RH: haha obat murah meriah
total 1 replies
dewi rofiqoh
Seru ya er, pacaran setelah nikah🤭🤭🤭, mau ngapain aja gk ada yg ngelarang 😂😂😂.... Asal pada tempatnya ya🤭🤭🤭🤭
Bunda RH: hahaha, kalau salah tempat gimana hayo
gak bahaya ta?
total 1 replies
Jenong Nong
ahhhhh bunda Winda ganggu aja sihhhh.... 😂😂😂❤❤🙏🙏
Bunda RH: wkwkk ngontrol kak, takutnya Er khilaf
total 1 replies
Iqlima Al Jazira
crazy up donk thor
Bunda RH: maaf kak belum bisa, author sudah jelaskan sebelumnya ya😊
total 1 replies
Sholicha
bunda winda ya ya ampu emang niat banget ya ganggu 😂🤭
Bunda RH: hahaha... disuruh author kak
total 1 replies
Wiwik widyawati
duhhh kakak athor bikin akunya baper dah liat er sama rifka bermanja-manja....sayang skrng punya cuma 1..kmrn2 up 2..😅😅
Bunda RH: iya kak, masih sangat sibuk🙏
total 1 replies
Winarti Winarti
baper jadi nya
Bunda RH: iya kak, berasa muda lagi 😍
total 1 replies
Winarti Winarti
lanjut thor
semangat untuk up date nya
semoga bahagia terus Erlangga dan Rifka
Bunda RH: amin 😇
total 1 replies
Tri Handayani
gemes dech sama pasangan ini'masih malu"kucing.
Bunda RH: iya kak, malu-malu tapi mau 😆
total 1 replies
Raffi Djaya
bagus suka selalu ditunggu karya-karya terbarunya terimakasih sukses sehat selalu
Bunda RH: MasyaAllah Terima kasih banyak kak
total 1 replies
Sri Rahayu
keluar tu manja nya Er....kesempatan ya Er mumpung ada Rifka....kasihan pengantin baru hrs pisah rumah dulu sampe resepsi kt opa.Tristan...sabar Er nanti akan tiba waktunya kalian berdua terus 🤩🤩🤩... lanjut Thorr 😘😘😘
Bunda RH: sabar akan berubah manis 😍
total 1 replies
Lufthi Beyza
pagi"dah bikin baper aja nih,lanjut Thor, tetap semangat dan jaga kesehatan ya thor
Bunda RH: iya kak, jadi kembali muda lagi 😄
total 1 replies
Kasih Bonda
next thor semangat
Bunda RH: siap kak
total 1 replies
Nuri 73749473729
si sweet banget mereka ber2, lanjut Thor lanjut
Bunda RH: siap kak
total 1 replies
betriz mom
suasana pengantin baru yang tanpa pancaran memang bikin gemes...dirasa juga pasti banyak reader yang suka cerita yang seperti ini 😍🙏
Bunda RH: hehe author aja senyum" sendiri/Grin/
total 1 replies
Supryatin 123
pagi2 dah d buat senyum2 sendiri sama kemesraan bang er ma Ning Rifka.pacaran halal ala bang er n Ning Rifka
Supryatin 123: /Joyful//Joyful/
Bunda RH: iya kak jadi garing nih gigi 😬
total 2 replies
Yasmin Natasya
pagi2 dah baper😍😍
Bunda RH: yang penting gak laper kak hihi
total 1 replies
Nur rochman
Masyaalloh i dah pacaran halal, meskipun lagi sakit , bang Er bisa aja memanfaatkan momen bertemu isteri pujaan hati, untuk bermanja walaupun cuma berdekatan dan pegangan tangan 😍😍😍 wah serasa dunia hanya milik berdua😅😅😅 karena bentar lagi sang isteri dibawa pulang lagi sama ortunya 😇😇😇
Bunda RH: kesempatan dalam kesempitan kata Er 🤣
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!