NovelToon NovelToon
Rujuk

Rujuk

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Selingkuh / Pernikahan Kilat / Angst / Menikah Karena Anak
Popularitas:107.1k
Nilai: 5
Nama Author: Saidah_noor

Naura ayu harus menelan pil pahit ketika calon suaminya arfan harlan berselingkuh dengan seorang wanita bernama elviana stefany, padahal beberapa hari lagi mereka akan menikah.
Naura pun mencari tahu siapa wanita yang menjadi selingkuhan calon suaminya itu, dan ternyata ia adalah wanita bersuami akhirnya mau tak mau naura mengadu pada suami elvi yang ternyata adalah jendral arsyad. pria dimasa lalunya.
Siapa jendral arsyad itu ? apa hubungan mereka berdua dimasa lalu ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Saidah_noor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hari pernikahan.

Malam harinya naura yang tengah menyelesaikan pekerjaan kantornya menghentikan aktivitasnya, pikirannya melayang mengingat ucapan jendral.

" Apakah lelaki itu bisa dipercaya?" tanyanya dalam hati, namun ia takut terluka dan malah terjebak semakin jauh.

drrrttt drrrttt

Bunyi ponsel miliknya, membuatnya menghentikan lamunan panjang nya, tertera nama bunda astrid di layar tersebut.

" Hallo bunda assalamu'alaikum " sapa naura, setelah menempelkan benda pipih itu ditelinga kirinya.

" Benar kah pernikahan mu batal? Nak" tanya bunda disebrang telepon yang terdengar begitu panik dan cemas.

Naura yakin pasti ada yang memberitahukannya, ia yakin anak itu, anak rahasianya dari mantan suaminya.

" Iya bun, titip gala sebentar setelah selesai urusanku, aku pulang dan cuti beberapa hari" ucap naura tanpa memberitahukan alasannya.

" Kenapa nak? Alasannya apa ? Jangan jangan kamu masih mencintai jendral? iya" tanya bunda bertubi-tubi dengan wajah cemas.

Bunda tahu betul, naura selalu membentengi diri dari setiap laki-laki yang mendekatinya.

Karena luka itu, membuat naura trauma untuk berhubungan dengan lelaki manapun, hingga arfan datang dan mendekatinya sampai ke panti asuhan.

" Enggak bun, bukan itu nanti aku cerita ke bunda " ucap naura mengelak.

" Naura ! Sampai kapan kamu bersikap begitu nak. Arfan itu lelaki yang baik, dia juga sudah menerima gala dengan baik, lalu apa lagi yang kamu harapkan nak" geram bunda astrid, yang membuat naura rasanya ingin menjerit sekarang juga.

" Andai bunda tahu, jika arfan lebih buruk dari jendral " batin naura menahan tangis disaat sambungan telepon masih terhubung.

" Nak, kamu masih disana ?" tanya bunda disebrang telepon.

" Iya bun, ada apa ?" sahut naura.

" Bunda cuma mau mengingatkan kamu, agar membuka hati dan lupakan jendral, ya " ucap bunda dengan suara lembutnya.

" Iya bun, kalo gitu aku kerja dulu pekerjaan aku masih numpuk" pamit naura, setelahnya mendapat deheman dari wanita paruh baya yang sudah membesarkannya dengan penuh kasih sayang.

Naura menggigit bibirnya, menahan rasa yang membuat sesaknya semakin menjadi, ia tak ingin menikah lagi. Apa salahnya? Ia ingin fokus pada karir dan gala saja.

Tapi, kenapa dunia ini begitu kejam padanya?

Mengenalkannya pada pria yang sama sekali memberikannya cinta yang palsu, cinta yang hanya akan memberinya luka bukan kebahagiaan.

Ingin ia sudahi semua ini, secepatnya dan berharap hari esok segera tiba dan usai dengan pernikahan yang gagal.

...****************...

H-1 Pernikahan...

Naura berjalan masuk kekubikelnya, ditangannya ada beberapa undangan yang ia sisakan untuk teman kantornya, berusaha tegar dan kuat wanita itu menghela nafas panjang dan berusaha tersenyum sebahagia mungkin.

Dia berjalan mendekati meja-meja rekan kantornya, lalu membagikan undangan pernikahannya esok hari, tentu semuanya begitu antusias menerima undangan pernikahan naura, kecuali reva.

Rekannya yang paling dekat itu, segera membawa naura ke tempat sepi. Menariknya ke balkon yang terbilang sunyi.

" Elo yakin dengan ini ?" tanya reva sambil menunjukkan undangan tersebut, dan naura hanya mengangguk sebagai jawaban.

" Gak ra, elo lihat sendiri dia selingkuh, mana bisa lo memaafkan pria brengsek itu begitu saja. Elo boleh jatuh cinta, tapi jangan karena cinta elo jadi bego" ujar reva memberi ultimatum sembari menunjuk-nunjuk ke sembarang arah.

" Datang saja, aku pasti bahagia dan akan sangat bahagia, jika kamu datang dan menjadi saksi pernikahan ku" ucap naura dengan tenang menjawab.

Reva menggelengkan kepalanya, mendengar reaksi temannya itu yang tetap tenang, padahal ia tahu persis malam itu naura sempat menangis.

" Naura ! Gue gak percaya, elo sebodoh ini soal cinta" ujar reva dengan nada yang membentak, lalu beranjak pergi meninggalkan naura sendiri di balkon.

Sementara naura, menggenggam undangan yang tersisa satu lagi dengan kuat, hingga menjadi lipatan kecil yang remuk. Kalau bukan karena rasa penasaran dengan rencana jendral, ia juga sudah membakar semua surat undangan tersebut.

Siang harinya ...

Naura duduk terdiam di kursi kerjanya menatap kosong kearah komputer yang menyala, wanita itu masih berpikir tentang pernikahannya esok hari.

Semua orang sudah pergi ke kantin untuk beristirahat, namun dia masih mengerjakan sesuatu, siang ini ia merasa tak ada nafsu untuk mengisi perutnya.

" Sampai kapan elo ngelamun ra ? " suara reva membuyarkan lamunannya.

" Sudah balik" ujarnya menoleh sejenak, lalu kembali menatap ke arah layar persegi itu.

" Ini makan lah, elo harus kuat, kan lo besok menikah" ujar reva sembari menaruh boks kecil dengan nama merk makanan kesukaan naura.

" Makasih " ucap naura tersenyum dan memberikan jari yang berbentuk saranghaeyo pada reva.

" Dasar elo ra, bikin gue was was aja" geram reva, lalu tersenyum senang.

Dibalik ketenangan itu, reva paham apa yang dipikirkan sahabatnya itu, meski tak suka dengan arfan, setelah tahu perselingkuhannya reva juga penasaran dengan apa yang akan naura lakukan di hari penting itu.

Dia percaya naura merencanakan sesuatu yang tak pernah orang duga, seperti biasanya, ketika rapat kerja naura selalu memberi kejutan yang membuat atasannya menganga.

Jadi mungkin kali ini pun begitu pikir reva.

...****************...

Hari yang ditunggu akhirnya tiba, naura berada di kamarnya bersama arfan, bibirnya terkunci dan menatap pantulan wajahnya didalam cermin. tak ada suara pujian yang ia dengar dari bibir calon suaminya itu, melainkan sebuah ancaman untuk patuh.

Padahal hari ini dia sangat berbeda dengan dandanan make up artis yang disewa arfan, tangannya terkepal kuat menahan sesuatu yang sudah meletup-letup, saat ia mendengar calon suaminya justru menghubungi elviana dengan senyum mengembang.

Lagi-lagi ia terjatuh kedalam jurang yang penuh duri dan menyebabkan luka dibatinnya, dalam hatinya ia hanya memanggil satu nama yang ia percaya akan menggagalkan pernikahannya.

" Jendral " gumamnya pelan bahkan hampir tak terdengar.

Jantungnya berdegub kencang, kala arfan pergi entah kemana bersamaan dengan bunyi ponselnya, naura meraih benda pipih tersebut melihat layar yang tertera adalah no yang tidak dikenal.

" Hallo" sapa naura, setelah menggeser tombol hijau falam aplikasi chat.

" Tenanglah jangan tegang" ucap seorang laki-laki disebrang sana yang naura kenal siapa pemiliknya.

....

....

....

Suasana di balroom sudah ramai, beberapa tamu sudah hadir dan menunggu acara sakral tersebut, dan di sudut lain terlihat pengantin pria begitu bahagia melihat pernikahannya yang tinggal beberapa menit lagi, begitu juga keluarganya.

Tak lupa arfan menyambut hangat tamu istimewanya, yaitu orang tua elviana yang menjadi investor bisnis barunya, tentu saja elviana hadir dalam acara sakral sang kekasihnya.

Wanita itu tersenyum mengedipkan sebelah mata, melihat penampilan arfan yang begitu tampan dimatanya, tanpa orang tahu dua jiwa itu diam-diam saling memberi kode.

" Jangan lupa nanti malam " bisik elviana, saat melewati arfan lalu bergabung dengan orang tua dan tamu lainnya.

Acara ijab kabul pun dimulai ...

Penghulu dan dua saksi duduk di kursi yang sudah disediakan, begitu juga pengantin pria, arfan harlan dengan senyum mengembang ia beberapa kali menghela nafas berat.

Panitia acara pun membuka pintu, dimana pengantin wanita sudah berdiri dibalik pintu. Naura menatap lurus, lalu berjalan dengan pelan menuju kursi dimana disana akan menjadi tempat untuk mengikat janji sakral itu.

Ibunda arfan memuji kecantikan naura, ia begitu berseri seri melihat calon menantunya yang begitu bersinar pagi ini.

Tapi, tidak bagi pengantin pria yang begitu biasa saja dan malah menatap ke arah sang kekasih hatinya yang kemudian tersenyum.

Naura duduk dikursinya dibantu panitia, lalu kain transparan itu memayungi kepalanya dan kepala calon suaminya sebagai tanda ijab kabul akan dimulai.

Arfan berjabat tangan dengan wali hakim dan siap untuk mengucapkan ikrar pernikahan yang akan mengikat keduanya.

" Ananda arfan harlan, saya nikahkan dan kawinkan engkau dengan naura ayu binti fulan, dengan mas kawin satu set perhiasan dan uang 5 juta rupiah dibayar tunai" ucap wali tersebut dengan tegas.

Jantung naura berdebar-debar, kala ucapan itu terdengar lantang dan jelas menggema diruangan luas itu, hatinya masih memanggil satu nama yang kini ia percaya kedatangannya.

" Jendral " batinnya sembari memejamkan matanya berharap laki-laki itu menepati janjinya.

" jendral" gumamnya lagi tentunya dalam hati.

1
Azthar_ noor
ok👍
Rabiatul Addawiyah
Lanjut thor🙏
IamEsthe
kata 'by the way' adalah bahasa asing/daerah, pergunakan font italic sebagai penanda.
Azthar_ noor: iya sip...
IamEsthe: oke. sama2. Belajar lagi tentang dialog
total 3 replies
IamEsthe
BELAJAR TENTANG DIALOG.


"Jadi, Minggu depan. Undangannya juga udah dicetak," jawabnya.

Setelah tanda petik dua (") tidak perlu spasi dan setelah kalimat berakhir ada akhiran titik (.), koma (,), seru (!) dan tanya (?) yang memiliki fungsi masing2, bukan asal2an aja.
Azthar_ noor: ya mba mksud ku gak gitu udah biasa juga ... 🤣habisnya aku gak tahu itu kebawa emosi ke dunia nyata... saking gregetnya itu sama protagonis
IamEsthe: kenapa menghujat? aku disini lebih ke koreksi aja sih, bagi2 ilmu aja biar dunia kepenulisan lebih bagus, enggak asal2an. Ya maaf maaf juga kalo kadang ngetiknya rada menyakiti hati.
total 6 replies
IamEsthe
Tidak perlu spasi setelah tanda petik dua (") dalam dialog.

"Ra, jadi nikah enggak?" tanya wanita bla bla.

dibandingkan kata itu?

"Ra, kamu beneran bakal nikah?" tanya bla bla bla.


dan untuk pemenggalan nama, itu pake tanda koma (,) bukan tanda seru (!). Perhatikan penggunaan tanda2 dalam kalimat, karena itu mempengaruhi kalimat kamu nantinya.
Azthar_ noor: ok ka maksih
total 1 replies
IamEsthe
di departemen.

bedakan antara 'di' sebagai kalimat dg 'di' sebagai penunjuk tempat
Azthar_ noor: oh iya
total 1 replies
Nur Adam
lnjut
Rabiatul Addawiyah
Trus perjuangkan cintamu Jend...semongko 💪💪💪💪
Azthar_ noor
makasih semuanya ... 😘
Azthar_ noor
makasih 🥰
Yuningsih
like &🌹 untuk mamah 💪💪
Yuningsih: sama-sama ☺️
Azthar_ noor: aduh makasih teteh ...🥰
total 2 replies
Machmudah
semangat Jendral Dan othor💪💪💪
Rabiatul Addawiyah
jangan mancing2 jendral dong Naura, di terkam dia bisa2 Gala punya adik deh 😅
Nur Adam
lnju
vj'z tri
cieeeeeee cieeeeeee 🤭🤭🤭🤭🤭
vj'z tri
kayak nya perlu ke dokter THT nih lampir 🫣🤣🤣
Azthar_ noor: 🤣 mungkin... biar diperiksa ..
total 1 replies
Rabiatul Addawiyah
Semangat dong Jend..klo cinta sm Naura ayooo perjuangkan cintamu 💪💪💪💪
Azthar_ noor: iya ayooo... makasih semangatnya kaka🥰
total 1 replies
twocafenov
terlalu byk ngalah naura ny, kalo gala dijadiin target am ana baru tau rasa, geregetan bgt
vj'z tri
jangan sekali nampar nya ber lulang2 aku ikhlas kok 🤣🤣🤣
Nur Adam
lnjur
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!