Bao Wei merupakan mafia kejam yang terkenal di dunia bawah. Dalam menjalankan misi nya, ia tak segan dengan musuh nya. Bao Wei mempunyai sepupu yang sangat suka membaca novel. Tak ayal, Bao Wei juga suka membaca novel reinkarnasi, thriller, zaman kuno kultivasi, time travel, maupun novel kiamat.
Di dunia atas, Bao Wei merupakan seorang Dokter Bedah Misterius yang bakatnya luar biasa. Mulai dari usia 10 tahun hingga sekarang umur 25 tahun, ia telah menjadi Dokter Bedah yang hanya diketahui oleh profesor Dokter dengan sebutan Dokter Dewa.
Saat ini Bao Wei sedang cuti dan menikmati waktunya di Villa dekat pegunungan dengan membaca novel berjudul Kiamat Zombie di sertai makanan kacang dan jus kesukaannya.
Bao Wei yang sudah membaca novel hingga tamat mulai mengantuk dan tertidur di sofa dengan buku novel yang jatuh dan terbuka. Hingga sebuah cahaya keluar dalam novel dan membawa Bao Wei ke dalamnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lily Dekranasda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tianxing Academy
Pagi itu, matahari perlahan menyinari apartemen Bao Wei, menggantikan gelapnya malam. Bao Wei membuka matanya, bangkit dari tempat tidur, dan meregangkan tubuhnya. Hari ini, ia merasa segar dan penuh semangat. Setelah mencuci muka, ia memutuskan untuk memasak sarapan spesial menggunakan bahan-bahan dari ruang gioknya.
Bao Wei membuka pintu menuju ruang gioknya, sebuah dimensi ajaib yang telah menjadi aset penting baginya. Pemandangan di dalam ruang itu selalu memukau—air terjun yang mengalir deras, sawah luas, kandang hewan, dan pepohonan buah yang penuh hasil panen. Para robot pembantunya sudah menyiapkan bahan-bahan segar yang dipanen beberapa saat lalu.
Hari ini, Bao Wei memutuskan untuk memasak lima hidangan:
🍲Sup Jagung Manis dengan tambahan daging ayam kampung dari kandang.
🐟Ikan Kukus Saus Jahe, menggunakan ikan segar dari air terjun.
🥔Kentang Tumbuk dengan Saus Keju, dari kentang organik hasil sawahnya.
🥙Salad Buah Segar, kombinasi apel, pir, dan mangga madu.
🥞Pancake Ubi Jalar, dengan sirup madu buatan sendiri.
Dengan keahliannya dalam memasak, Bao Wei menyiapkan hidangan tersebut dalam waktu singkat. Aroma makanan yang lezat memenuhi udara apartemen.
Setelah selesai memasak, Bao Wei membawa hidangan-hidangan tersebut ke meja makan. Ia berjalan ke pintu kamar tamu dan mengetuknya pelan.
"Li Cheng, sarapan sudah siap. Silakan ke meja makan" katanya.
Dari dalam, terdengar suara Li Cheng yang menggumamkan jawaban "Baik, aku akan segera keluar"
Li Cheng bangkit dari tempat tidur dengan tubuh yang masih terasa lemah, tetapi luka di perutnya mulai membaik. Ia masuk ke kamar mandi untuk mencuci muka dan menggosok gigi sebelum menuju meja makan.
Sementara itu, Bao Wei kembali ke kamarnya untuk mandi dan bersiap-siap pergi ke sekolah. Setelah mengenakan seragam sekolah elitnya, ia memeriksa penampilannya di cermin. Seragam itu membuatnya terlihat sangat cantik dan manis, seperti seorang gadis remaja biasa. Namun, ia tahu bahwa dirinya jauh dari biasa. Dengan ransel di punggung, ia keluar dari kamar dan menuju meja makan.
Li Cheng, yang sudah duduk di sana, menoleh ketika mendengar langkah Bao Wei. Saat ia melihat Bao Wei dalam seragam sekolahnya, ekspresinya berubah terkejut.
"Kau... masih sekolah?" tanyanya, matanya sedikit membelalak.
Bao Wei tersenyum kecil, menaruh ranselnya di dekat meja "Ya, aku masih sekolah. Aku baru berusia 18 tahun, Li Cheng"
Li Cheng tampak tertegun. Ia tidak menyangka wanita yang begitu terampil dan tenang dalam situasi genting seperti Bao Wei ternyata masih seorang pelajar. Bukan hanya itu, penampilan Bao Wei dengan seragam sekolah membuatnya terlihat lebih menawan dan menggemaskan.
"Kau benar-benar mengejutkan" gumam Li Cheng sambil menggeleng pelan.
Obrolan Pagi
Saat sarapan, Bao Wei memberi beberapa instruksi kepada Li Cheng.
"Li Cheng, kalau kau lapar nanti, di kulkas ada makanan jadi. Kau tinggal memanaskannya saja" kata Bao Wei sambil mengambil secangkir teh hangat.
"Terima kasih, itu sangat membantu" jawab Li Cheng dengan tulus.
"Dan jika kau butuh sesuatu, kau bisa meneleponku" lanjut Bao Wei. Ia mengeluarkan secarik kertas kecil dan menuliskan nomor ponselnya sebelum menyerahkannya kepada Li Cheng.
Li Cheng mengambil kertas itu dan tersenyum "Aku mengerti. Terima kasih untuk semuanya, Bao Wei"
Bao Wei mengangguk "Ingat, aku akan meninggalkan apartemen ini dalam tiga minggu. Setelah itu, kau juga harus pergi dan melanjutkan misimu, bukan?"
Li Cheng menghela napas dan mengangguk "Benar. Setelah sembuh total, aku akan kembali ke atasanku dan memberikan laporan"
Setelah sarapan selesai, Bao Wei pamit "Aku berangkat ke sekolah sekarang" katanya sambil mengambil ranselnya.
"Baik. Hati-hati di jalan" balas Li Cheng sambil memperhatikan Bao Wei meninggalkan apartemen.
Bao Wei naik taksi menuju sekolahnya, Tianxing Academy, salah satu sekolah paling bergengsi di kota. Bangunan sekolah itu megah dengan arsitektur modern dan fasilitas lengkap, mencerminkan statusnya sebagai tempat belajar bagi anak-anak dari keluarga kaya dan terpandang.
Setibanya di sekolah, Bao Wei disambut oleh Zhao Lin, sahabatnya yang ceria dan sedikit usil. Zhao Lin melambaikan tangan dengan semangat.
"Wei Wei! Kemarin aku meneleponmu, kau masih ingat kan?" seru Zhao Lin.
Bao Wei tersenyum dan mengangguk "Tentu saja, Zhao Lin. Kau mengajakku ke pesta tiga minggu lagi, kan?"
"Betul! Pesta itu akan jadi yang terbesar tahun ini! Aku sudah mempersiapkan semuanya. Kau harus datang, Wei Wei. Jangan bilang tidak!" Zhao Lin menatapnya dengan penuh harap.
Bao Wei hanya tertawa kecil. Ia tahu pesta itu akan terjadi tepat sehari sebelum kiamat zombie dimulai. Meski ia sudah mengetahui bahaya besar yang menunggu, Bao Wei tidak ingin membuat Zhao Lin curiga.
"Baiklah, aku akan datang" jawabnya sambil berjalan menuju kelas.
Namun, di dalam hatinya, Bao Wei mulai merancang rencana. Tiga minggu adalah waktu yang singkat, dan ia harus mempersiapkan segala sesuatunya untuk menghadapi kehancuran yang akan datang.