Ditengah hutan yg paling misterius, ada sebuah gubuk kecil, di sana Han Ma d besarkan oleh kakeknya.
Setelah tau bahwa orang yg membesarkan nya ternyata bukan kakek kandungnya, Han Ma turun gunung untuk mencari jati dirinya.
Akankah Han Ma mampu mencari jati diri nya, ikuti kisah Han Ma si Dewa Gila.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon macheyroe El sani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
29. Perpisahan dengan guru
Melihat semua yang ada di depannya, membuat Han Ma merasa tidak percaya dengan apa yang dilihat nya.
Bahkan tidak terlihat koin perak, yang ada hanya koin emas dan platinum, Sungguh kekayaan yang sangat besar.
Seketika Han Ma melihat susunan lemari yang berisi kitab-kitab, di atas lemari tertulis nama kitab yang ada di dalam nya,
Aray formasi, teknik bersenjata, penempa, strategi perang, ilusi, teknik jiwa, dan masih banyak lagi.
Pandangan Han Ma tertuju pada lemari yang bertuliskan Alkemis.
Kemudian Han Ma melangkah menuju lemari alkemis dan membuka lemarinya, di sana terlihat berbagai macam kitab tentang alkemis,
-Kitab Dasar Alkemis
-Kitab Tanaman Herbal
-Kitab Tungku
-Kitab Tanaman Racun
-Kitab penyebab penyakit beserta obatnya dll
Pandangan Han Ma tertuju pada dua buah kitab, pertama kitab dasar alkemis dan kedua kitab alkemis dewa.
Setelah mengambil kitab dua kitab tersebut, Han Ma langsung keluar dari cincin penyimpanan nya.
Melihat Han Ma memegang dua buah kitab tentang alkemis, membuat Shen Tian mengerutkan keningnya.
"Ma'er, apakah kamu mau mempelajari alkemis?" tanya Shen Tian.
"Benar guru, Ma'er sangat penasaran dengan alkemis dan ingin mempelajarinya," jawab Han Ma.
"Apakah kamu yakin Ma'er, mempelajari alkemis tidaklah mudah," kata Shen Tian.
"Aku sangat yakin guru, aku ingin menjadi lebih kuat dan melindungi orang yang aku sayangi," jawab Han Ma tegas.
Melihat ketegasan Han Ma, Shen Tian tersenyum tipis dan merasa bangga memiliki seseorang murid yang memiliki tekad besar.
"Baiklah, jika begitu akan guru bimbing kamu," jawab Shen Tian.
"Sekarang kamu pelajari dahulu kitab dasar alkemis," kata Shen Tian lagi.
"Baik guru," jawab Shen Tian,
Malam hari Han Ma membaca kitab, siangnya Han Ma mulai mempraktekkan nya, dalam satu Minggu Han Ma akan mempraktekkan semua pengetahuan yang ia pelajari.
Lima puluh tahun kemudian dan hanya lima hari jika di dunia luar.
Dengan bimbingan dari gurunya Shen Tian belajar berbagai macam pengetahuan, bahkan semua buku dari guru dan kakeknya sudah ada dalam ingatannya.
Saat ini Han Ma sedang duduk dengan sikap lotus nya, terlihat untaian energi Qi masuk ke dalam tubuh Han Ma.
Bbboooommmm......
Terdengar bunyi ledakan kecil di dalam tubuh Han Ma, menandakan bahwa Han Ma naik tingkat.
Kultivasi Han Ma saat ini berada di tingkat grand master 🌟 1 awal, berada di tingkat grand master dengan usia belum genap 20 tahun.
Jika dunia mengetahui ini maka akan terjadi kehebohan hebat, bahkan di dunia atas sekalipun, dengan usia 17 tahun sudah memiliki kekuatan di tingkat grand master 🌟 1 awal.
Sungguh monster jenius kultivasi, belum lagi kultivasi yang Han Ma pelajari, di mana Han Ma menggunakan kultivasi dewa gila.
Kultivasi tersebut memiliki keistimewaan tersendiri, dengan cara di memadatkan energi Qi berulangkali, bahkan saat ingin naik tahap akan di kuras habis.
Barulah di isi kembali dan di padatkan lagi hingga benar-benar padat, setelah itu baru di lepaskan untuk menaikkan kultivasi.
Dengan teknik tersebut Han Ma memiliki energi Qi yang besar di tingkat yang sama.
Bahkan mampu bersaing tiga tingkat di atasnya, belum lagi Han Ma menggunakan keahliannya yang lain, kartu as Han Ma berada pada kecepatannya jika ia melepaskan gelang pemberat.
Sekarang Han Ma sudah bisa berkultivasi tanpa duduk, bisa dikatakan saat ini tubuh Han Ma menyerap energi Qi dengan sendirinya.
Han Ma sekarang juga sudah menjadi alkemis, penempa dan aray formasi.
Han Ma juga menguasai ilusi, hukum ruang dan waktu, teknik jiwa dan masih banyak lagi yang Han Ma kuasai.
"Selamat Ma'er, sekarang engkau sudah berada di tingkat grand master 🌟 1 awal," kata Shen Tian.
"Terima kasih guru," jawab Han Ma.
"Kamu jangan berpuas diri Ma'er, diatas langit masih ada langit, teruslah berusaha sekuat dan semampu mu untuk menjadi lebih kuat lagi, di dunia kultivator jika tidak membunuh maka akan terbunuh, yang paling penting berjalan lah dijalan yang benar," kata dan nasehat Shen Tian kepada Han Ma.
"Baik guru, Ma'er akan mengikuti semua nasehat guru," jawab Han Ma.
"Guru tidak banyak memberi mu Ma'er, hanya ilmu yang guru punya dan semua ilmu sudah guru ajarkan kepada mu, jika tentang kultivasi itu tergantung usaha kamu sendiri Ma'er," kata Shen Tian
"Terima kasih atas semua yang guru berikan guru," kata Han Ma.
"Sudah saatnya kita berpisah Ma'er, ingat Ma'er setiap pertemuan ada perpisahan," kata Shen Tian.
Mendengar itu Han Ma hanya diam dengan air mata berlinang, ia tahu jika gurunya sudah lama meninggal, yang bersamanya saat ini hanyalah sebuah kesadaran jiwa.
Kesadaran jiwa gurunya akan hilang jika sudah menyelesaikan tugasnya, sekarang tugas gurunya sudah selesai.
Dengan menurunkan semua ilmunya supaya tidak punah, gurunya meninggalkan kesadaran jiwanya.
"Kamu jangan bersedih Ma'er, seseorang laki-laki harus kuat dalam segala hal," kata Shen Tian
"Guru, apakah tidak ada cara lain supaya guru bisa dihidupkan kembali?" tanya Han Ma dengan penuh harap.
Mendengar itu Shen Tian hanya tersenyum kecil.
"Ma'er, guru sudah ribuan juta tahun, bahkan guru tidak tahu berapa lamanya guru menunggu untuk hari ini," kata Shen Tian kemudian ia melanjutkan lagi
"Memang ada cara untuk bisa guru hidup kembali, tapi guru tidak mau," kata Shen Tian.
"Kenapa guru?" tanya Han Ma
"Teman-teman guru semuanya sudah lebih dulu terbaring tenang ribuan tahun yang lalu, kaisar dewa asura, kaisar dewa iblis, kaisar dewa yama, kaisar dewa langit, kaisar dewa binatang dan masih banyak lagi, semua kaisar dewa pertama kali sudah menurunkan ilmu mereka kepada penerus nya, bahkan penerus mereka sudah berkembang membuat klan, anggota atau pasukan, sedangkan guru masih menunggu hingga sampai saat ini," kata Shen Tian kepada Han Ma.
Melihat Han Ma hanya diam dengan wajah terkejut, Shen Tian melanjutkan.
"Coba engkau bayangkan berapa lama guru menunggu selama ini, meskipun guru hidup kembali, guru merasa kurang menantang jika tidak ada teman-teman guru," kata Shen Tian.
"ja.......di guru adalah kaisar dewa gila pertama kali?" tanya Han Ma dengan ekspresi terkejut.
"Hahahahahahahaha, kamu benar Ma'er, guru dan teman-teman guru semuanya dilahirkan langsung oleh alam ini, kami tidak memiliki orang tua, hahahahahaha," kata Shen Tian
Mendengar itu Han Ma sangat terkejut ia dulu mengira jika gurunya adalah seseorang dewa yang sangat luar biasa.
Akan tetapi saat ini Han Ma mengetahui jika gurunya di lahirkan oleh alam, kata dewa yang sangat luar biasa tidak bisa di sandingkan dengan gurunya.
"Jadi kekuatan guru sebenarnya di tingkat apa?" tanya Han Ma.
"Kekuatan ya,,,,,, hhmmmzz,,,,, intinya kekuatan dewa terkuat saat ini tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan kekuatan guru," jawab Shen Tian.
Mendengar itu Han Ma sekali lagi terkejut luar biasa, ia tidak mengira jika kekuatan gurunya sangat kuat.
"Baiklah Ma'er, kini saatnya guru tidur dengan tenang setelah penantian panjang," kata Shen Tian,
Kemudian tubuh nya memudar secara perlahan, melihat itu air mata Han Ma mengalir dengan deras, dengan cepat Han Ma mengambil sikap sujud di hadapan gurunya.
"Guru, terima kasih atas semua yang guru ajarkan, terima kasih atas kasih sayang guru, Ma'er tidak akan mengecewakan guru, Ma'er akan menuruti semua perintah guru, Ma'er akan mengingat semua nasehat guru, Ma'er akan berjalan dijalan yang lurus, guru tidak usah mengkhawatirkan Ma'er, guru beristirahat lah dengan tenang," kata Shen Tian sambil bersujud dan meneteskan air matanya.
Mendengar ucapan Han Ma membuat Shen Tian meneteskan air matanya.
"Ma'er, ditempat kamu tiba sebelumnya sudah guru pasang gerbang teleportasi menuju tempat sebelum kamu kesini, dunia ini akan runtuh satu jam lagi dan ingatlah semua pesan guru, selamat tinggal muridku, hahahahahahahah," kata dan tawa Shen Tian sebelum tubuhnya menghilang.
Meskipun Shen Tian tertawa ia sebenarnya juga meneteskan air matanya, akan tetapi ia tahan supaya muridnya tidak tahu jika ia juga sedih berpisah dengan dirinya.
Saat mendengar tawa gurunya menghilang Han Ma seketika langsung jatuh dalam kesedihan yang mendalam.
Han Ma merasa orang-orang disekelilingnya pergi meninggalkannya satu per satu di saat Han Ma mulai merasakan kasih sayang.
Posisi Han Ma tidak berubah ia tetap bersujud meskipun gurunya telah tiada.
Aaaarrrrrggggghhhhhhh,,,,,,,
Aaaarrrrrggggghhhhhhh,,,,,,
Aaaarrrrrggggghhhhhhh,,,,,,
Teriak Han Ma meluapkan kesedihannya yang mendalam, setelah ini ia akan hidup sebatang kara lagi.
Satu jam kemudian
Tiba-tiba dunia ciptaan gurunya bergetar dengan perlahan, merasakan itu Han Ma langsung sadar jika ia masih sujud ditempat nya.
Saat Han Ma berdiri getaran tersebut semakin besar, bahkan awan hitam di atasnya juga bergetar.
"Guru, do'akan dan restui murid mu ini" kata Han Ma langsung melesat menuju hutan bambu hitam di mana tempat Han Ma muncul pertama kali.
Saat di pertengahan jalan Han Ma berhenti dan melihat hutan bambu hitam di sekitar nya.
Seketika Han Ma langsung menyimpan beberapa bambu yang ada di sekitarnya, dengan cepat Han Ma menyimpan bambu hitam kedalam cincin penyimpanan nya.
Setelah selesai Han Ma langsung melesat tinggi menuju gerbang teleportasi yang gurunya maksud.
Saat dunia ciptaan gurunya akan hancur Han Ma dengan cepat masuk ke gerbang teleportasi menuju tempat sebelum ia sampai di dunia gurunya.
Saat ini Han ma berada didalam gerbang teleportasi, di sekelilingnya Han Ma melihat awan hitam dengan riak-riak petir.
Beberapa saat kemudian, di ujung lorong Han Ma melihat sebuah cahaya yang amat terang, dengan menambahkan kecepatannya Han Ma melesat menuju cahaya tersebut.
Di hutan klan Hua sebuah lobang hitam dengan riak-riak petir muncul, tiba-tiba seseorang pemuda tampan keluar dari lorong tersebut.
Semisal,
bla bla bla si kakek dan ternyata bla bla bla
Misal.
"Ma-er, waktunya untuk makan."
contohnya seperti ini:
Pada suatu hari.... Anniv pergi ke kota Jakarta...
ya ya seperti itu
buat author nya untuk berkarya.
dan jangan lupa mampir di karyaku pertama ku ya./Smile//Smile/