NovelToon NovelToon
Sweet Marriage With You (Season 1)

Sweet Marriage With You (Season 1)

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Lentera Sendu

Mesya merasa sedih karena dijodohkan saat ia masih kuliah. Namun berjalannya waktu, perlakuan Sandi yang begitu lembut kepada Mesya berhasil meluluhkan hati Mesya dan membuat Mesya jatuh cinta seiring berjalannya waktu pernikahan mereka... Saat cinta keduanya mulai tumbuh, sosok wanita di masa lalu Sandi yang tiba-tiba datang mencoba menghancurkan kebahagiaan mereka dengan terus membuat kesalah pahaman dan pertikaian diantara hubungan keduanya. Di saat hubungan keduanya mulai renggang, sosok pria yang mencintai Mesya pun ikut muncul dan menambah keruhnya rumah tangga mereka. . . . Dapatkan mereka mempertahankan hubungan rumah tangga mereka? Atau pernikahan mereka akan hancur dengan kemunculan orang yang mereka cinta di masa lalu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lentera Sendu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps 8

"Kamu mau kan pulang sama Sand?!"

Mesya yang tengah menyantap siomay di mulutnya pun termenung. Meski membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menjawab, namun akhirnya Mesya setuju untuk ikut pulang bersama sandi.

"Terima kasih ya Mesya, Sand janji akan berusaha memberikan kehidupan yang layak untuk kamu. Sandi janji pasti...."

"Berhenti berjanji Kak Sand!! Mesya gak butuh itu. Mesya hanya butuh tindakan bukan hanya sebatas ucapan" Potong Mesya

Mendengar reaksi dari Mesya, Sandi pun terlihat senang dan tersenyum lembut ke arah Mesya.

"Sandi akan berusaha sebaik mungkin!!" Tegas Sandi

Mesya yang mendengar hal itu hanya tersenyum kecil, karena bagaimana pun sebenarnya Mesya belum bisa menerima pernikahan mereka sepenuhnya.

"Kalau begitu Sand bantu kamu berkemas ya, biar besok pagi kita bisa pulang ke rumah Sand"

Sandi beranjak dari tempatnya dan membuka lemari pakaian Mesya untuk membantunya berkemas. Mesya sempat mencoba menghentikan Sandi, nammun ia kalah cepat dengan Sandi.

"Tungg....gu..."

Mesya tersipu malu saat Sandi membuka pintu lemarinya. Karena terpampang jelas tumpukan yang menyimpan semua celana dalam Mesya berada di barisan yang sejajar dengan wajah Sandi.

"Kenapa Mesya?!! Kita sudah menjadi suami istri kan? Jadi untuk apa kamu malu" Ucap Sandi dengan santai

"Ih Kak Sand!!!" Ucap Mesya dengan wajah cemberut

Dengan wajah yang memerah layaknya tomat, Mesya berlari ke depan Sandi dan menutup kembali lemari pakaian miliknya.

"Aku akan melakukannya sendiri, kak Sand tidak perlu membantu aku" Ucap Mesya

Melihat wajah tersipu malu yang ditunjukan oleh Mesya dihadapannya membuat Sandi tak bisa menahan senyumnya. Karena pipi Mesya yang merona dan bibir yang cemberut itu terlihat lucu dimata Sandi.

"Baiklah, baiklah!! Sand gak akan membantu"

Sandi mendekatkan tubuhnya ke arah Mesya yang terpojok di pintu lemari, Mesya yang tidak bisa melarikan diri hanya bisa terus berusaha memundurkan tubuhnya meski sudah menempel dengan pintu lemari.

Mesya menelan saliva nya saat wajah Sandi hanya berjarak beberapa senti dari wajahnya. Pikir Mesya, Sandi mencoba untuk menciumnya.

"Kamu belepotan sekali makan siomaynya, Mesya"

Sandi melap bumbu kacang yang menempel di ujung bibir Mesya. Mesya yang menyadari jika Sandi tidak menciumnya pun terlihat sedikit kecewa, jantungnya telah berdegup kencang namun Sandi nampaknya tidak melakukan apapun kepadanya.

Sandi yang menyadari ekspresi kekecewaan di wajah Mesya pun tersenyum kecil. Ia tahu betul jika Mesya berpikir jika dirinya pasti akan menciumnya, meski itu benar namun Sandi sengaja tidak melakukan hal itu untuk memancing Mesya agar Mesya sendiri yang memberikan hal itu atas dasar kemauannya sendiri.

"Mengapa kamu bengong, Mesya?!"

Pertanyaan dari Sandi menyadarkan Mesya dari lamunannya. Mesya kembali tersipu malu karena ia menyadari jika ia telah memikirkan hal yang gila di pikirannya.

"Tidak, tidak ada!!"

Mesya menaiki sebuah bangku kecil untuk mengambil koper yang berada di atas lemari, namun karena posisi kursi yang tidak seimbang membuat Mesya tergelincir dan kehilangan keseimbangannya.

"Mesya!!"

Sandi yang melihat Mesya hampir terjatuh dengan sigap menangkap tubuh Mesya. Mesya yang berada dalam pelukan Sandi mendongak dan pandangan keduanya pun kembali bertemu.

"Kamu baik-baik saja?!"

"Aww..."

Sandi membantu Mesya berdiri, namun nampaknya kaki Mesya terkilir. Sandi mencoba memapah tubuh Mesya untuk duduk di tepi tempat tidur dan segera memeriksa kakinya yang terkilir.

"Apa ini sangat sakit?! Bagaimana jika Sand panggilkan tulang urut?"

"Tidak perlu Kak Sand, panggilkan Bapak saja"

Tanpa mengatakan sepatah kata pun Sandi bergegas memanggil Gandi sesuai yang diminta oleh Mesya.

Beberapa waktu kemudian sandi kembali dengan Gandi yang terlihat gelisah. Bergegas Gandi memeriksa kaki Mesya dan mengurutnya.

"Aahhh... Sakit Pak!!"  Teriak Mesya saat Gandi mulai mengurut kakinya.

"Tahan sebentar, gak akan lama kok. Lagian bagaimana bisa kaki kamu terkilir seperti ini? Anak muda zaman sekarang terlalu bersemangat ya" Jelas Gandi

Sandi yang mendengar kalimat itu pun terlihat canggung dan malu, bagaimana pun kejadian tersebut berbeda dari yang Gandi pikirkan. Berbeda hal nya dengan Mesya yang meringis menahan sakit tidak sedikitpun menghiraukan ucapan ayah angkatnya itu.

"Sshttt...." Sandi meringis kesakitan saat tangan Mesya tiba-tiba mencengkram Sandi dengan erat.

"Isshh... Sakit Pak!!" Keluh Mesya yang kini mulai meneteskan air matanya karena kesakitan.

Sandi yang melihat Mesya mulai menangis pun merasa tak tega dan hampir merasakan sakit yang mungkin dirasakan oleh  Mesya.

"Selesai"

Gandi beranjak dari tempatnya dan meminta Mesya tidak banyak berjalan untuk sementara waktu.

"Kalau begitu malam ini kamu tidur disini dulu aja ya, kalau kaki kamu membaik baru kita pulang" Ucap Sandi

Mesya hanya mengangguk. Mendapati kakinya yang terasa sakit tidak memungkinkan Mesya untuk ikut pulang dengan Sandi hari itu, sehingga Sandi menyarankan Mesya untuk bermalam di rumah orang tuanya.

"Sand pulang membawa baju ganti dulu, nanti Sand balik kesini lagi"

Sandi membantu Mesya untuk berbaring dan bergegas keluar kamar setelah memastikan Mesya telah berbaring dengan nyaman.

"Eh Sandi, kamu mau kemana lagi?!" Tanya Dini yang melihat Sandi keluar kamar.

"Eh itu Kak, Sand sepertinya harus pulang dulu untuk mengambil baju ganti. Melihat kaki Mesya yang terkilir sepertinya mengharuskan kami pindah besok atau besok lusa setelah Kaki Mesya membaik"

"Yasudah, kamu jangan terlalu sungkan Sandi. Bagaimana pun ini rumah kamu, mamah dan bapak justru mungkin senang jika kalian bisa tinggal bersama disini"

"Hehe, Sandi senang bisa diterima baik di keluarga kalian. Tapi Sandi memutuskan untuk belajar mandiri" Ucap Sandi canggung sambil menggaruk ujung kepalanya yang sebenarnya tak terasa gatal.

"Bapak senang mendengarnya, setidaknya kamu sudah bertanggung jawab dengan memberikan naungan untuk Mesya, putri Bapak...tolong jaga Mesya dengan baik ya, dan Bapak harap kamu bisa lebih sabar menghadapi sifatnya yang mungkin suatu waktu akan menyulitkan kamu" Sambung Gandi yang kebetulan tengah duduk di ruang keluarga dan mendengar ucapan Sandi.

"Tentu saja Pak, bagaimana pun Mesya sudah menjadi istri Sandi. Jadi Sandi pasti akan bertanggung jawab dengan semua apa yang seharusnya Mesya dapatkan dan butuhkan"

Gandi tersenyum lega tak kala saat ia merasa percaya jika Sandi bisa menjaga Mesya. Sehingga tak ada rasa kekhawatiran dalam hati Gandi untuk melepas anak gadisnya itu pergi meninggalkan rumah tempat ia tumbuh besar.

*****

"Dimana Kak Sandi?!... Mengapa dia belum kembali juga" Keluh Dinda

Dinda yang berada di dalam kamar musik Sandi terus menggerutu dan mengeluhkan Sandi yang belum juga pulang, sampai terdengarnya suara pintu terbuka membuat gadis dengan rambut lurus bergigi gingsul itu beranjak dari tempat duduknya dan bersiap memarahi Sandi.

"Dinda?! Apa yang kamu lakukan disini?!"

Sandi memasuki kamar musiknya untuk mengambil tas yang disimpan di laci kamar tersebut. Namun Sandi melihat Dinda sepupunya tengah berdiri menatapnya dengan sorot mata tak biasa.

"Kak Sandi kemana saja?! Mengapa baru pulang jam segini?! Seharusnya Kak Sandi tidak lembur kan? Kak Sandi pasti menemui istri Kak Sandi dan melupakan Dinda!!"

Dinda terus nyerocos sampai membuat Sandi tak memiliki kesempatan untuk menjawabnya. Gadis kecil yang sangat disayangi oleh Sandi itu kini telah beranjak dewasa dan berbicara begitu banyak kepada Sandi.

"Dinda dengarkan Sandi ya, begini loh..."

"Dinda gak mau dengar apapun dari Kak Sandi!! Kak Sandi sekarang udah gak sayang sama Dinda lagi" potong Dinda yang menggerutu sambil berkali-kali mempijakkan kakinya dengan keras ke lantai.

Tanpa memberikan kesempatan Sandi untuk berbicara, Dinda berlari pergi meninggalkan kamar musik Sandi.

Dinda yang berlari ke dalam kamarnya duduk dan menunggu Sandi menyusulnya. Karena saat ia marah Sandi akan menyusulnya dan meminta maaf kepadanya. Namun setelah beberapa waktu Dinda tak kunjung mendapati Sandi menyusul dirinya ke dalam kamar.

"Ini sudah lima belas menit, kenapa Kak Sandi masih belum datang?"

Suara langkah kaki di balik pintu kamar Dinda membuat Dinda kembali menunjukan ekspresi masam dan bertekad untuk tidak memaafkan Sandi dengan mudah. Namun yang ia lihat adalah sang Ibu yang masuk ke dalam kamar dan mengajaknya untuk makan malam.

"Loh kok Ibu sih!! Kenapa bukan Kak Sandi yang datang?"

"Apa maksud kamu, Dinda? Sandi baru saja pamit pergi lagi, memangnya kenapa kamu menunggu Sandi?!"

"Kemana Kak Sandi pergi malam hari begini? Biasanya kan Kak Sandi...."

"Sudahlah berhenti mengoceh, ayok makan malam" ajak Sri

"Tidak mau!!"

"Yasudah, ibu gak akan memaksa jika kamu tidak mau"

Sri  menutup kembali pintu kamar putrinya itu dan meninggalkan Dinda sendiri di kamarnya.

Di tengah kegundahannya, Dinda mendapatkan panggilan misterius dari nomor yang tak dikenal di ponselnya dimana setelah menerima panggilan tersebut ekspresi Dinda seketika menjadi ketakutan.

...****************...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!