Valerie terpaksa menikah dengan Davin karena permintaan terakhir papanya sebelum meninggal. Awalnya, Valerie tidak tahu-menahu tentang rencana pernikahan tersebut. Namun, ia akhirnya menerima perjodohan itu setelah mengetahui bahwa laki laki yang akan dijodohkan dengannya adalah kakak dari Jean, pria yang diam-diam ia kagumi sejak SMA dulu, meskipun Jean pernah menolaknya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon xxkntng, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
20. acc pak
"Buruan ACC," Valerie menyerahkan CV miliknya kepada laki laki dihadapannya itu.
Davin sontak mengalihkan pandangannya dari laptop. laki laki itu menatap wanitanya cukup serius. "Apa?" tanya laki laki itu.
"Surat lamaran kerja punya gue,"
"Mau ngelamar jadi pembantu dirumah nya Jean,"
"Katanya lagi cari pembantu buat rumah baru disana,"
"Gue siap kok,"
"Buruan ACC,"
"kamu Punya pengalaman apa ?" laki laki itu menatap wanitanya serius.
"Masak air aja masih gosong,"
"Lo beneran ngeraguin skill gue?"
"Iya, saya ragu,"
"Adik saya bisa mati kelaparan kalau diurus sama kamu,"
"Jadi, CV kamu saya tolak," Davin mencoret CV yang ada dihadapannya itu.
"Ishh, gue kan bisa belajar. Gue rela belajar masak, belajar setrika, belajar cuci baju, "
"Gak,"
"Kalau kamu ngelamar jadi asisten pribadi saya, saya langsung acc. Tapi, kalau kamu ngelamar jadi pembantu dirumah barunya Jean, saya jelas tolak,"
"Lo kenapa ngeselin banget si,"
"Gak peka banget si lo jadi cowok,"
"Rasanya pengen cari cowok baru yang lebih peka sama kemauan gue," Valerie mengeram kesal. Wanita itu segera beranjak pergi meninggalkan ruangan milik suaminya itu.
-
"Temen Lo emang se gak peka itu ya, pak?" Valerie menatap dilan sebal.
"Harusnya bapak ajarin deh temen bapak buat nge treeet cewek,"
"Diem dulu,"
"Mau ikut saya gak?" dilan menatap wanita di depannya itu serius.
"Ke barr?"tanya Valerie.
"Mau banget kalau pergi ke barr," Valerie sangat antusias.
Dilan reflek menyentil jidat wanita itu. "Kamu jangan macam macam. yang ada saya digebukin Davin,"
"Yang digebukin kan bapak, bukan saya. jadi gapapa,"
"Terus kemana?" tanya Valerie bingung.
"Ke psikolog, kayaknya kamu udah gak waras sekarang," Ujar dilan.
"Bapak pikir saya sakit mental,"
"Paling bener saya gak curhat ke bapak deh," ucap valerie kesal.
"Apasi yang ngebuat kamu kesel sama Davin ?"
"Perasaan Davin baik baik aja sama kamu. kamu aja yang lebay,"
"Ini serius bapak ngatain saya lebay?"
"Emang lebay,"
"Lihat suami kamu digodain cezza," dilan menunjuk ke arah loby.
"Biarin aja biarin,"
"Ini beneran gak cemburu?" dilan meledek wanita itu.
"Black card kamu bisa dibagi dua sama cezza kalau suami kamu gak diurus kayak gini,"
"Biarin, saya bisa cari cowok lain yang bisa ngasih saya uang banyak,"
"Emang cowok lain mau sama kamu?"
"Bapak bener bener ngeraguin pesona perempuan secantik saya?"
"Mingyu aja gak akan nolak pak kalau saya ajakin nikah"
"Gak usah jauh jauh ke mingyu, Jean aja gak mau sama kamu, apalagi Mingyu,"
"Wahhh, kurang ajar,"
"Saya gak suka di ulti," Valerie memperingatkan laki laki itu.
"Biarin aja. biar kamu sadar diri,"
"Bapak gak suka ke barr? bapak ternyata sama aja ya ternyata sama temen bapak itu,"
"Gen milenial emang gitu ya kehidupannya, kerja kerja kerja, gak ada kegiatan asik lain apa selain kerja?"
"Jangan samain saya sama suami kamu," ucap dilan tidak terima
"Saya sama regan mah setiap hari juga ke barr,"
"Mabok gak?"
"Lihat cewek cantik aja,"
"Oo ternyata masih suka cewe,"
"Maksut kamu apa?"
"Aku pikir gay,"
"Yakali cowok seganteng saya gay,"
"Banyak kali cowok ganteng tapi gay,"
"Tapi bukan saya juga,"
"Ajakin saya ke barr pak,"
"Pliss,"
"Gak mau ambil resiko," dilan menekankan ucapannya.
"ah, bapak ini cowok atau apasi. masa takut sama Davin,"
"Kalau kamu berani sama Davin, yauda kamu berangkat aja sendiri, gausa pakai perantara saya segala,"
"Saya tau alasan kamu ngajak saya itu apa. Kamu pasti kalau dimarahin sama Davin, kamu bakal lemparin ke saya kan, saya tau, gak usah ngejebak saya kamu," ucap dilan.
"Ada alkohol varian baru, enak," ucap dilan sembari mengeluarkan smirk di bibirnya.
"Gak usah ngomong deh kalau gak mau ngajakin saya kesana," ucap Valerie kesal
"Pergi aja sendiri, katanya gak takut sama Davin. " ucap dilan menantang.
"Oke, siapa juga yang takut. Nanti malam aku bakalan pergi tanpa izin ke dia. " ucap Valerie.
-
22.00
Valerie sedari tadi mondar mandir di ruang tamu, wanita itu sedari tadi memikirkan bagaimana cara ia keluar dari rumah tanpa sepengetahuan Davin.
"Berangkat gak ya," Valerie mengigit jari tangannya panik.
"Sialan, gue pergi sekarang aja deh sebelum dia pulang,"
"Diomelin urusan akhir,"
Valerie berjalan terburu buru keluar dari rumah, belum sempat melangkah di depan gerbang, langkahnya tiba tiba terhenti ketika mobil Davin masuk kedalam halaman rumah. Sialan, rencananya benar benar gagal.
Valerie buru buru putar balik untuk kembali ke kamar.
