Gadis remaja berusia 15 tahun yang dituntut hukuman 10 tahun penjara itu kini sudah menjadi wanita hebat. Ia dituntut atas pembunuhan Ayah tiri yang menyiksa sang Ibu sampai meninggal.
Power keluarga Ayah tirinya mampu membuatnya tak berkutik saat dimasukkan ke dalam penjara, tapi itu lah awal kebangkitan dirinya.
Di dalam penjara ia diangkat anak oleh seorang wanita gengster, di dalam tahanan akhirnya dia menjadi orang yang ditakuti.
10 tahun kemudian ia keluar dari penjara untuk menuntut balas pada mereka yang menutup mata saat ibunya disiksa semasa hidup dan mereka yang menjebloskan dirinya ke penjara. Ia bersama teman-temannya sesama Ex-Narapidana, bersama mereka menjadi lebih kuat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pesona Ex-Narapidana - 16.
Hari demi hari telah berganti namun masih tak ada pergerakan dari Selena. Wanita itu masih menunggu kabar dari Devano, setelah ia meminta laki-laki itu untuk menyelidiki Maxayla dan membantu nya menyingkirkan Zephyr agar putra mereka yakni Daylon bisa menjadi pewaris Ananta.
Entah karena Devano belum ingin membantu Selena untuk mencelakai Zephyr sebab masih kesal dengan perilaku Selena terakhir kali di pesta atau mungkin juga Devano masih enggan melakukan nya karena teringat peringatan dari dari Madam Belle.
Selena semakin gelisah karena hari itu dia mendapatkan kabar jika 11 situs judol dari 43 situs yang ia miliki di penjuru Indonesia ada yang berani menutup situsnya.
"Antonio, apa yang terjadi?! Kita akan memperbanyak situs judol sampai ke luar negeri.... tapi kenapa sekarang malah banyak situs yang ditutup secara tiba-tiba! Bukannya kita sudah memakai Web security sebagai tindakan untuk melindungi situs web dari ancaman dan serangan cyber yang bisa merusak dan membahayakan data serta pengguna yang mengaksesnya..!!!"
Antonio juga kebingungan, dia mengacak-acak rambutnya frustasi.
"Coba kakak bicara pada Devano! Kenapa belum ada langkah apapun darinya!? Ini pasti perbuatan Maxayla untuk membalas dendam pada kita!"
"Aku harus bicara dengan gadis itu! Sialaaan...! Aku membiarkan nya selama ini karena aku hanya menganggapnya seekor lalat yang mudah kita tangani! Lihatlah sekarang! Dia berani menghancurkan bisnis kita...!"
"Kak, kalau Devano tak bisa diandalkan... aku kenal seseorang yang lebih kejam dari Devano! Tapi, dia musuh Devano! Kakak mau mengkhianati Devano?"
Selena terdiam, dia tak bisa mengambil keputusan dengan gegabah. Ia tahu jika kali ini dia kembali mengkhianati Devano dengan beralih pada musuh Devano, pria itu tak akan pernah memaafkan nya lagi.
.
.
.
Setelah beberapa hari mendiamkan Max, hari itu Zephyr kembali bersikap biasa pada Maxayla. Bahkan sejak awal, dia tak memperlihatkan jika dirinya sudah mencurigai motif perempuan itu menjadi bodyguard nya.
"Max."
"Ya, Tuan."
"Hari ini temani aku ke suatu tempat."
"Baik, Tuan."
"Katakan pada Enzo, dia tak perlu ikut."
"Hanya kita berdua?"
"Ya, hanya kita berdua."
Max hanya mengangguk.
Tibalah Max pergi hanya berdua bersama Zephyr, wanita itu memang tidak tahu kemana Tuan nya akan membawa pergi dirinya.
Beberapa hari ini, Zephyr masih menyempatkan waktu untuk berlatih bela diri di tempat latihan. Ia memang ingin sesekali bisa berolahraga sekaligus ingin mempunyai keahlian untuk melindungi diri tanpa mengandalkan bodyguard lagi suatu hari nanti.
Kemampuan Zephyr semakin bagus, apalagi kesehatan lelaki itu yang berkembang pesat tanpa ada rasa kecemasan berlebih saat masuk ke dalam ruangan sempit. Semuanya tak lepas dari penjagaan Maxayla agar Zephyr bisa hidup seperti orang normal. Sehat dan kuat.
Mobil Bugatti Mistral Roadster berwarna biru milik Zephyr meluncur di kegelapan malam, melewati pohon-pohon pinus yang menjadi pembatas antara jalan raya dan hutan. Maxayla bersikap santai, meskipun Zephyr akan membawanya ke lembah neraka sekalipun dia tak akan takut.
Mobil sampai di ujung jalan, di depan sana hanya ada jalan kecil berkerikil. Maxayla menghentikan mobil yang ia kemudikan.
"Kita lanjut perjalanannya, Tuan? Sepertinya hanya ada hutan di dalam sana..."
"Lanjut saja, jangan menebak-nebak sampai kau tahu ujung dari perjalanan." Ucap Zephyr skeptis.
Maxayla tak membantah, dia kembali menekan pedal gas. Melajukan kendaran beroda empat dengan harga yang fantastis itu melewati jalan bebatuan berkerikil.
Hanya ada kegelapan, suara mesin kendaraan dan suara-suara hewan malam hari seperti suara kelelawar. Sekitar 30 menit, akhirnya di depan sana terlihat sebuah pondok dengan lampu-lampu yang redup.
Disini tak ada apa-apa, darimana lampu bisa menyala? Batin Maxayla.
"Di pondok ini menggunakan genset." Seolah tahu apa yang ada dalam pikiran Max, Zephyr menerangkan.
Maxayla ingin membuka seltbet untuk keluar dari mobil, namun gerakannya ditahan oleh Zephyr.
"Maxayla, saat kita berdua di tempat ini... biarkan aku melayanimu."
Max tertegun, dia sampai tak bisa berkata-kata. Bahkan perempuan kuat itu semakin speechless ketika Zephyr mencondongkan tubuh ke arah Max untuk membuka seltbet. Nafas keduanya saling beradu saat wajah Zephyr semakin dekat ke arah wajah Maxayla bahkan ujung hidung mereka hampir beradu.
"Tuan..."
Tak bisa menahan diri lagi, Zephyr mendekatkan bibirnya dan langsung menyambar bibir Maxayla.
Sebenarnya apa yang terjadi dengan Zephyr?
.
.
.
Devano memandangi kartu nama milik Madam Belle, ia berniat menghubungi nomer wanita itu setelah memikirkannya selama berhari-hari. Ada suatu ketertarikan pada Madam Belle yang pernah menjadi anak buahnya itu, bahkan bayang-bayang wajah Madam Belle yang begitu menawan mampu menghapus perasaan apapun pada Selena saat ini.
"Aku nggak mungkin jatuh cinta di usia ku yang sekarang kan? Tapi... aku belum terlalu tua karena baru 44 tahun." Devano bicara sendiri.
Anak buahnya hanya mendengarkan dan sesekali mereka terkekeh geli melihat tingkah labil dari sang Bos. Baru sekarang mereka melihat Tuan mereka salah tingkah dan bicara sendiri dengan tak percaya diri.
"Bos." Salah satu anak buahnya memberanikan diri untuk bicara.
"Hm."
"Sepertinya Bos sedang jatuh cinta, tapi bukan pada Nyonya Selena."
Sontak Devano mengangkat wajahnya, "Apa benar aku sedang jatuh cinta?"
"Sepertinya begitu."
"Apa dia mau padaku? Sementara dia adalah seorang wanita kaya dengan bisnis dimana-mana. Sedangkan aku, hanya manusia buruk yang tak pernah berubah."
"Anda ingin berubah demi wanita itu?"
"Bisakah?" Devano menunggu jawaban sang anak buah.
"Bisa! Tapi, semuanya akan banyak resikonya! Misalnya... musuh-musuh Anda akan merasa menang dan Anda akan mudah dihancurkan oleh mereka jika tak mempunyai kekuasaan lagi. Saat itu terjadi, bagaimana jika wanita itu terluka saat bersama Anda... karena Anda tak bisa melindunginya?"
Devano terhenyak, kenapa jalan hidupnya sulit sekali bahkan jika saat ini dia ingin kembali ke jalan yang benar?
ditunggu karya selanjutnya ...🥰
aku punya solusi Sam. bius aja. masukin karung. udah. 🤣🤣🤣🤣🤸
.siap siap karya baru meluncur ya Thor... /Kiss//Kiss//Kiss//Kiss//Kiss/