Bukan Diriku

Posisi keduanya sudah ada di ruang kerja, Misya mendengar laporan dari asistennya itu mengenai apa yang sebenarnya terjadi.

  "Apa kamu yakin dengan informasi itu?" Tanya Misya yang terkejut dengan informasi itu.

  "Saya yakin nona, bahkan saya mendapatkan semua dokumen itu dan semua benar .Jika mana tuan Aldo yang ada dibalik kejadian itu dari penggelapan uang perusahaan." Jawab Arya yang yakin dengan penyelidikannya itu.

  Misya benar-benar terlihat marah sepertinya orang itu berani sekali melakukan hal itu." Tidak disangka jika orang itu mulai berani membuat masalah denganku." Ucap Misya yang diam-diam merasa kesal dengan apa yang dilakukan oleh orang bawahannya.

  " Lalu apa yang harus saya lakukan nona?" Tanya Arya yang meminta pendapat dari nonanya.

  Misya duduk terdiam memikirkan langkah apa yang harus dia lakukan agar orang itu jera melakukan hal itu.

  "Kamu kumpulkan dulu semua bukti itu dan kita buka kejahatannya disaat aku akan datang di kantor ." Perintah Misya pada asistennya.

  " Untuk waktunya kapan nona akan datang mengunjungi kantor?" Tanya Arya yang penasaran dengan rencana nonanya yang akan pergi mengunjungi kantor milik nonanya.

  " Nantinya aku kabari saja kamu,aku pun sedikit sibuk dengan beberapa tugas di kampus setidaknya jika ada waktu longgar aku akan mengunjunginya." Jawab Misya yang tak bisa memastikan kapan dia akan datang.

  " Baiklah nona." Jawab Arya yang mengerti arahan pada nonanya.

   Setelah diskusi mereka selesai , barulah Arya segera pergi melanjutkan beberapa pekerjaan yang sempat tertunda.Misya duduk terdiam memikirkan rencana sesuatu yang harus dia kerjakan,Misya begitu memikirkan bagaimana cara mengatasi hama itu.

  " Sepertinya aku pelan-pelan memberikan pelajaran untuk dia,beraninya dia mencuri uang perusahaan." Batin Misya yang terlihat kesal dengan ulah pria itu.

  Misya pun fokus mengambil beberapa buku yang dia beli dan ia baca beberapa buku diatas meja,tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam.waktunya dia untuk istirahat setelah seharian disibukkan dengan pekerjaan yang menumpuk.

Pagi hari

Seperti biasanya aktivitas Misya disibukkan dengan olahraga pagi,dia melakukan aktivitas seperti biasanya.Hingga Misya selesai berolahraga dengan baju yang dipenuhi keringat, setelah berlarian mengelilingi lapangan.

Di ruang meja makan sudah tersedia beberapa makanan yang sudah disiapkan oleh asistennya khusus didapur.Misya hanya perlu menunggu semuanya sudah siap,apalagi ditempat tinggalnya sekarang semua fasilitas dan kebutuhan Misya sudah terpenuhi.

Misya langsung meminum jus orange yang sudah tersedia diatas meja makan, Misya masih dalam posisi baju olahraga.Hingga Misya menunda untuk sarapan pagi, karena dia mulai merasakan gerah dengan baju miliknya yang basah karena keringatan.

Setelah Misya ke kamarnya,misya langsung mandi dan mempersiapkan dirinya untuk nantinya dia berangkat ke kampus.

Setengah jam kemudian

Posisi Misya sudah ada diruang meja makan,dia duduk menikmati sarapan pagi ini.seperti biasanya Misya tidak sendiri ada Mario yang saat itu ada di posisi ruang meja makan yang melaporkan sesuatu pada dirinya.

" Semuanya sudah siap nona , nantinya saya akan atur." Jawab Mario yang sedari awal sudah diberikan tugas pada nonanya.

" Bagus,kalau bisa Semuanya sudah tersedia dan jangan sampai ada yang ketinggalan." Pesan Misya pada asistennya.

"Baik nona,saya mengerti ." Jawab Arya dengan anggukkan kepala, sepertinya Misya begitu antusias dengan rencananya yang akan mengundang kedua sahabatnya yang akan datang dikediamannya.

Misya sudah menyuruh asistennya untuk mengurus itu semuanya,dirinya hanya menunggu semuanya sudah siap.Misya pun sudah siap dengan perlengkapan tas dan bukunya yang nantinya dia akan bawa di kampus.

Misya pun sudah terlihat begitu rapi ,kini dia hanya tinggal berangkat ke kampus dengan asistennya yang akan mengantar dirinya di kampus.

Mario pun segera tanggap dan segera mengantarkan nonanya untuk segera pergi ke kampus,situasi pagi ini cukup macet hingga mobil kesulitan berjalan karena situasi di jalan begitu ramai dengan kendaraan yang keluar masuk diarea itu.

Setelah 40 menit perjalanan, akhirnya mereka sampai juga ditempat tujuan, seperti biasanya situasi di kampus ramai dengan beberapa anak mahasiswa yang baru tiba.

Misya langsung keluar dari mobil dan langsung pandangan tertuju pada kedua sahabatnya baru saja lewat di lorong didekat area parkir, ia pun langsung menuju kearah mereka.

"Selamat pagi." Sapa Misya pada mereka berdua.

"Baru saja di omongin sudah nongol kamu nya." Ucap Shinta pada Misya.

"Memangnya apa yang sedang kalian berdua bicarakan?" Tanya Misya pada mereka berdua.

"Ini lho ,rencana kita nanti mampir ke rumah barumu itu.Awalnya kan kita mau keluar ke cafe,kita cancel aja dan kita ubah main ke rumah baru kamu Mis." Jawab Lily yang sedari tadi mereka membicarakan rencana tentang mereka ingin berkunjung di rumah Misya.

"Masalah itu tidak perlu kalian khawatir.Terserah kalian saja enaknya dimana , kalau nantinya kita kumpul di rumah ku tidak apa-apa juga ,yang terpenting kalian hadir itu saja sudah cukup bagiku." Jawab Misya dengan santai, apa lagi semua keperluan sudah disiapkan oleh asistennya.

" kamu itu ya." Balas Shinta sembari mencubit pipi Misya.

" Oh iya, kalian sudah dapat informasi tentang Tiara belum?" Tanya Shinta pada mereka berdua.

" Ngapain kamu membicarakan wanita itu lagi?" Tanya Lily dengan nada kesal.

" Ini lho ada berita heboh tahu ."

" Berita heboh apa lagi?" Tanya Misya pada Shinta yang seolah-olah tak tahu apa-apa, walaupun yang sebenarnya dia tahu apa yang sebenarnya terjadi pada wanita itu.

Shinta pun menceritakan apa yang terjadi dengan Tiara dan kedua teman-temannya, hingga respon Lily sedikit kaget dengan berita itu.

" Kamu yakin dengan informasi itu?" Tanya Lily yang masih mencari kebenaran berita itu.

"Yakinlah,baru sorenya mereka ditemukan oleh petugas kebersihan dan posisi mereka bertiga dalam tangan dan kaki terikat." Jawab Shinta yang menjelaskan apa yang terjadi pada mereka.

" Wah parah tuh anak, sepertinya mereka melakukan kesalahan fatal dengan orang lain." Jawab Lily yang terlihat senang dengan berita itu.

" Pelakunya siapa?" Tanya Misya .

" Katakan seorang pria 4 orang,tapi syukurlah biar jadi pelajaran.Jadi orang jangan suka bully orang lain.Akibatnya kena juga kan." Jawab Shinta yang merasa mereka pantas mendapatkan pelajaran itu.

" Daripada terus cerita mereka ,lebih baik kita masuk kelas .Keburu telat nanti." Ucap Lily yang mengajak mereka berdua untuk segera masuk ke dalam kelas.

Berita tentang kejadian yang menimpa Tiara ,menjadi berita heboh.Bahkan dari mereka kaget bukan main tentang kejadian yang menimpa Tiara.Begitu pun Tiara merasa penasaran siapa mereka yang berani membuat masalah dengan dirinya.