Bangkitnya Ex-Narapidana

Bangkitnya Ex-Narapidana

Pesona Ex-Narapidana - Satu.

Seorang gadis berusia 25 tahun akan dibebaskan dari penjara, ia dituntut hukuman selama 10 tahun penjara karena pembunuhan.

Meski pembunuhan itu adalah untuk melindungi sang Ibu, namun saat itu ia hanya lah gadis remaja berusia 15 tahun.

Apa yang bisa dilakukan seorang gadis remaja berusia 15 tahun, saat satu-satunya keluarga yakni sang ibu pun meninggal akibat penganiayaaann Ayah tirinya? Tak ada yang mau menolong nya.

Ya! Gadis kecil itu membunuh Ayah tirinya, sejak sang ibu menikah kembali hanya K D R T yang didapatkan sang Ibu. Bahkan gadis itu pun sering ikut terkena amukan.

Saat Ibunya tergolek lemah se ka rat di tangan sang Ayah tiri, tanpa berpikir panjang gadis itu mengambil pi sau di dapur lalu menanc4pkan pi sau di dada Ayah tirinya hingga tewas.

Kalian tahu berapa luka tusukan di tubuh sang Ayah tiri? 20 tusukan! Ia dianggap seorang psik0patt.

Gadis itu bernama Maxayla Athalla, dia dipanggil Bos Max oleh geng-nya di dalam penjara karena dia lah sang Bos.

Orang tua dari Ayah tiri Maxayla tak terima anak mereka dibunuh dan mati, hingga menuntut Maxayla dengan hukuman penjara seumur hidup. Apalagi mereka keluarga yang mempunyai power besar, dimana uang sangat lah berkuasa. Namun Maxayla akhirnya dituntut hukuman selama 10 tahun penjara sesuai UU SPPA, anak yang berusia 14–18 tahun dikenai sanksi pidana anak minimal 7 tahun penjara.

Maxayla sedang terlelap dalam tidurnya, sebelum esok hari ia akhirnya dibebaskan setelah 10 tahun ia lewati di dalam penjara.

"Dasar wanita tak berguna! Mati saja! MATI....!!!"

"Ja... ngan... Bang... akhhh... lepas..."

"Mama....!!! Mama... huhuhu... lepasin Mama! Aku akan membunuuhmu bajinggaan!!!"

Jleb!

"Akhhhhh!!!!!"

"Darah... darah..."

"Max.... ayla... nak... maafkan Mama... harus pergi... jaga dirimu sayang..."

"MAMA....!!!!!!"

Hossh

Hossh

Maxayla terbangun dari mimpi buruk, mimpi tentang kejadian berdarah. Mimpi yang tak pernah mau enyah dari tidurnya, mimpi kutukan!

Esoknya....

Kriettttt

Pintu gerbang menuju keluar tahanan terbuka, para petugas di gerbang mengangguk tersenyum pada Maxayla. Mereka malah respect pada Maxayla karena membunuh demi menyelamatkan sang ibu meski nyawa Ibunya pun tak tertolong.

Dunia terlalu kejam bagi anak yatim sepertinya! Bagi janda seperti Ibunya! Marah kah Maxayla pada takdir? Tidak! Hanya saja, ada saatnya ia sangat membenci jalan hidupnya.

Kini, ia akan menjalani hidup baru entah kakinya akan membawa langkah kakinya kemana.

Tinnnnn

Tinnnnn

Klakson sebuah mobil mengagetkan Maxayla, ia terpenjara selama 10 tahun dan tentunya masih belum terbiasa dengan kehidupan diluar penjara misalnya mobil modern yang berhenti di depannya.

Seseorang dengan blazer hitam keluar dari pintu kemudi, wanita itu memakai kacamata hitam berjalan ke arah Maxayla lalu membungkukkan tubuh.

"BOS!!! Lama tak berjumpa!" seorang wanita dengan gaya cool bahkan wajah dingin terlihat seperti seorang pembunuuh memberi hormat pada Maxayla.

"Siapa?"

Wanita itu membuka kacamata hitamnya, lalu tersenyum menyeringai memperlihatkan gigi tak rapihnya.

"Vero Bos!"

"Veronica?"

"Yes, Bos!"

Senyuman terbit di bibir Maxayla, Vero adalah salah satu anak buahnya di sel penjara. Ada tingkatan-tingkatan kekuasaan di dalam penjara sana, namun semua orang tunduk pada Maxayla karena kabar ia membunuh seorang pria dengan kejam telah merebak dan memberi efek ketakutan pada semua orang.

.

.

.

Satu tahun kemudian...

Seorang Pria pebisnis sedang kewalahan karena banyak mempunyai musuh, bahkan tak jarang musuh dalam selimut berlindung dengan kata keluarga atau teman.

Demi kelangsungan hidup, Pria itu akhirnya mencari perusahaan penyedia jasa bodyguard. Perusahaan yang menawarkan service terbaik dan terpercaya.

Hari itu, pria bernama Luther Zephyr Ananta dari keluarga Ananta itu mendapat bodyguard.

"Tuan, bodyguard sudah datang."

"Namanya Max, kan?"

"Iya, Tuan."

"Aku sudah baca CV-nya, tapi kenapa tidak ada foto?"

"Saya kurang tau, Tuan. Mungkin untuk menjaga identitas agar tetap dirahasiakan."

"Bahkan gender juga tidak ditulis, tapi namanya Max pasti laki-laki kan?"

"Mungkin saja, Tuan." Sang Assiten kembali terdengar tak yakin.

"Sammy, apa kerjamu memang seperti ini? Kau tidak kompeten! Harusnya saat aku bertanya tentang informasi apapun, kau harus yakin dalam menjawab ku!"

Sammy mengg4ruk tengkuknya yang tak gat4l, masalah sebenarnya CV tentang bodyguard memang selalu confidential. Ingin menjelaskan pada sang Tuan, namun ia tahu Tuannya itu selalu merasa benar sendiri jadi Sammy rasa percuma.

"Maaf, Tuan. Lain kali saya akan lebih hati-hati." Akhirnya Sammy meminta maaf daripada diceramahi panjang lebar bisa-bisa telinganya panas.

"Suruh dia masuk...!!" titah Zephyr.

Pria salah satu keturunan crazy rich di Surabaya itu duduk dengan menyilangkan kaki di kursi kebesaran nya, dia bahkan membuat wajahnya sedingin mungkin dan tak berekspresi. Ia ingin bodyguard nya menghormati dan takut padanya.

Pintu ruangan kerja Zephyr terbuka, mata elang pria itu menatap lantai. Ia melihat sebuah sepatu bot ala-ala militer berwarna hitam, tatapan matanya semakin mengarah ke atas dan terus menuju ke atas sampai akhirnya berhenti di dua gundukan kenyal milik wanita yang terbungkus t-shirt hitam pas membentuk lekuk tubuh.

Nafas Zephyr terhenyak, ia mempunyai firasat jika bodyguard di hadapannya berjenis perempuan. Ia kembali mengarahkan tatapan menyusuri dari arah da da ke leher, tampak leher mulus tampak adanya jakun.

Sial! Dia wanita! Belum melihat wajah namun Zephyr sudah bisa menebak.

Degh!

Kini matanya membulat sempurna tanpa bisa ia cegah, ekspresi Zephyr terlihat terpesona dengan wajah cantik perempuan di depannya meski berkulit kecoklatan malah terkesan exotic beauty.

"Halo, Tuan. Perkenalkan nama saya Maxayla, nama panggilan saya Max. Mulai hari ini, saya bertugas melindungi Tuan Zephyr selama 24 jam. Hm, mungkin... dikurangi beberapa jam saat ada pergantian tugas karena saya juga butuh makan dan tidur."

Zephyr masih terdiam, ia terlalu terpana dengan inner power yang dipancarkan oleh Maxayla.

"Tuan?"

"Ekhhh!!" Zephyr berdehem meredakan rasa dahaga di tenggorokan yang tiba-tiba terasa kering. "Siapa rekan mu yang berganti tugas dengan mu, kenapa dia tidak datang?"

"Dia berada di luar, sedang melakukan inspeksi. Rekan saya harus memeriksa tempat kerja demi keamanan secara seksama, terutama untuk melihat dimana saja spot area berbahaya dan aman untuk Anda."

Zephyr kurang paham cara kerja bodyguard sewaan, karena di keluarga nya baru pertama kali menyewa bodyguard dan selama ini tidak ada perlindungan apapun.

Namun setelah Zephyr menjabat sebagai pengganti sang Ayah yang sudah meninggal beberapa bulan lalu, selalu saja ada kecelakaan tak terduga bahkan mengarah para hal percobaan pembunuhan.

"Baik! Meskipun kau seorang perempuan, asal kau tahu... Aku tak akan membeda-bedakan antara pria dan wanita! Karena bagiku kalian semua sama saja, kalian adalah pegawai ku... mengerti!?"

"Ya, Tuan."

"Mulai bekerjalah! Aku masih sibuk!"

Kemudian Zephyr menegakkan tubuhnya, ia fokus kembali bekerja dengan laptop untuk memeriksa pekerjaan.

Maxayla mulai bergerak, mula-mula ia berkeliling di area ruangan. Menyisir ke segala penjuru bahkan ke bawah meja atau tempat terpencil di ruangan itu. Maxayla memeriksa kemungkinan adanya alat sadap atau pun alat-alat berbahaya lainnya.

Sementara Zephyr mengirim e-mail pada temannya, ia meminta temannya memeriksa latar belakang Maxayla sebab dalam CV sangat tidak lengkap lebih tepatnya banyak kejanggalan dan ia menduga jika CV Maxayla palsu.

Dua jam berlalu, Zephyr anteng dengan pekerjaan sementara Maxayla masih berdiri di dekat jendela besar. Di tangannya terdapat teropong berukuran mini, gadis yang kini berusia 26 tahun itu bahkan bisa melihat ke gedung-gedung pencakar langit di sekitar perusahan milik Zephyr.

Bibir tipis Maxayla tersenyum melihat sepasang manusia sedang bergulat di atas meja kerja di gedung perusahaan lain, tontonan menarik bagi perempuan itu.

"Kau sedang melihat apa, Max?"

Huff!

Maxayla gegas menurunkan teropongnya, ia berbalik ke belakang. Sang Tuan berdiri dengan kedua tangan di lipat di depan dada, laki-laki itu menyipitkan matanya.

"Saya sedang mengamati pergerakan diluar, Tuan."

"Gedung ini tinggi, lagipula jendela nya anti pecah. Jika pun ada penyusup ke ruangan ini, pastinya tidak akan melalui jendela!"

"Anda yakin, Tuan? Alat penghancur zaman sekarang sangat canggih, bisa memecahkan jendela kaca meski anti pecah. Saya hanya bersikap hati-hati! Rekan saya berjaga di dalam gedung dan sudah melaporkan jika di dalam gedung sangat aman, tak ada hal yang mencurigakan! Jadi saya memeriksa area luar!"

Zephyr menghela nafas pelan, baru kali ini ia kalah dalam berdebat apalagi kalah oleh seorang wanita. Ia pun mengibaskan tangan, tandanya tak ada hal yang dibicarakan lagi.

Saat waktunya pulang, Maxayla memijit headsfree di telinga dan menghubungi rekannya agar memperketat keamanan gedung perusahaan.

Zephyr naik ke dalam lift pribadi khusus para pejabat tinggi di perusahaan, ditemani oleh Maxayla. Assiten Zephyr belum pulang untuk merapikan pekerjaan.

Tiba-tiba lift terhenti dan lampu lift padam, tubuh Maxayla menegang saat Zephyr memeluk wanita itu dengan erat.

Apa yang terjadi?

___

Hai ketemu lagi sama Othor Rere, selamat membaca dan semoga terhibur 😍

Aku cuma mau minta tolong, yang terlanjur sudah membuka bab 1 lanjut baca ya jangan di 'KEEP' atau ditabung biar re ten si cerita ini aman. Okay, semoga suka 😘

Terpopuler

Comments

Mey Abimanyu

Mey Abimanyu

aku dan kamu seperti jantung dan paru² kak ..
selalu dekat dalam tubuh ..

kecuali jantungnya kamu donorin ke orng lain .maka berpisahlah kita /Grin//Grin//Grin/

intinya dimana ada kamu disitu ada akuuu 🤣🤣🤣

2024-11-21

2

Tiara Bella

Tiara Bella

mampir Thor....mantap ada aja ide ceritanya salut aku....semangat ya aku dukung trs ceritanya KA author.....

2024-11-21

5

Nining Dwi Astuti

Nining Dwi Astuti

nama lengkapY susah di bacaY😊

2024-11-21

2

lihat semua
Episodes
1 Pesona Ex-Narapidana - Satu.
2 Pesona Ex-Narapidana - Dua.
3 Pesona Ex-Narapidana - Tiga.
4 Pesona Ex-Narapidana - Empat.
5 Pesona Ex-Narapidana - Lima.
6 Pesona Ex-Narapidana - Enam.
7 Pesona Ex-Narapidana - Tujuh.
8 Pesona Ex-Narapidana - Delapan.
9 Pesona Ex-Narapidana - Sembilan.
10 Pesona Ex-Narapidana - 10.
11 Pesona Ex-Narapidana - 11.
12 Pesona Ex-Narapidana - 12.
13 Pesona Ex-Narapidana - 13.
14 Pesona Ex-Narapidana - 14.
15 Pesona Ex-Narapidana - 15.
16 Pesona Ex-Narapidana - 16.
17 Pesona Ex-Narapidana - 17.
18 Pesona Ex-Narapidana - 18.
19 Pesona Ex-Narapidana - 19.
20 Pesona Ex-Narapidana - 20.
21 Pesona Ex-Narapidana - 21.
22 Pesona Ex-Narapidana - 22.
23 Pesona Ex-Narapidana - 23.
24 Pesona Ex-Narapidana -24
25 Pesona Ex-Narapidana - 25.
26 Pesona Ex-Narapidana - 26.
27 Bangkitnya Ex-Narapidana - 27.
28 Bangkitnya Ex-Narapidana - 28.
29 Bangkitnya Ex-Narapidana - 29.
30 Bangkitnya Ex-Narapidana - 30.
31 Bangkitnya Ex-Narapidana - 31.
32 Bangkitnya Ex-Narapidana - 32.
33 Bangkitnya Ex-Narapidana - 33.
34 Bangkitnya Ex-Narapidana - 34.
35 Bangkitnya Ex-Narapidana - 35.
36 Bangkitnya Ex-Narapidana - 36.
37 Bangkitnya Ex-Narapidana - 37.
38 Bangkitnya Ex-Narapidana - 38.
39 Bangkitnya Ex-Narapidana - 39.
40 Bangkitnya Ex-Narapidana - 40.
41 Bangkitnya Ex-Narapidana - Ekstra.
42 Bangkitnya Ex-Narapidana - Ekstra.
43 TAMAT.
Episodes

Updated 43 Episodes

1
Pesona Ex-Narapidana - Satu.
2
Pesona Ex-Narapidana - Dua.
3
Pesona Ex-Narapidana - Tiga.
4
Pesona Ex-Narapidana - Empat.
5
Pesona Ex-Narapidana - Lima.
6
Pesona Ex-Narapidana - Enam.
7
Pesona Ex-Narapidana - Tujuh.
8
Pesona Ex-Narapidana - Delapan.
9
Pesona Ex-Narapidana - Sembilan.
10
Pesona Ex-Narapidana - 10.
11
Pesona Ex-Narapidana - 11.
12
Pesona Ex-Narapidana - 12.
13
Pesona Ex-Narapidana - 13.
14
Pesona Ex-Narapidana - 14.
15
Pesona Ex-Narapidana - 15.
16
Pesona Ex-Narapidana - 16.
17
Pesona Ex-Narapidana - 17.
18
Pesona Ex-Narapidana - 18.
19
Pesona Ex-Narapidana - 19.
20
Pesona Ex-Narapidana - 20.
21
Pesona Ex-Narapidana - 21.
22
Pesona Ex-Narapidana - 22.
23
Pesona Ex-Narapidana - 23.
24
Pesona Ex-Narapidana -24
25
Pesona Ex-Narapidana - 25.
26
Pesona Ex-Narapidana - 26.
27
Bangkitnya Ex-Narapidana - 27.
28
Bangkitnya Ex-Narapidana - 28.
29
Bangkitnya Ex-Narapidana - 29.
30
Bangkitnya Ex-Narapidana - 30.
31
Bangkitnya Ex-Narapidana - 31.
32
Bangkitnya Ex-Narapidana - 32.
33
Bangkitnya Ex-Narapidana - 33.
34
Bangkitnya Ex-Narapidana - 34.
35
Bangkitnya Ex-Narapidana - 35.
36
Bangkitnya Ex-Narapidana - 36.
37
Bangkitnya Ex-Narapidana - 37.
38
Bangkitnya Ex-Narapidana - 38.
39
Bangkitnya Ex-Narapidana - 39.
40
Bangkitnya Ex-Narapidana - 40.
41
Bangkitnya Ex-Narapidana - Ekstra.
42
Bangkitnya Ex-Narapidana - Ekstra.
43
TAMAT.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!