Menceritakan seorang pemuda kampung yang bernama Daniel yang pergi ke kota untuk mengejar cita citanya menjadi seorang penyanyi solo di audisi pencari bakat, dan saat dia menemukan tempat tinggal barunya dia memiliki seorang tetangga wanita yang sangat bar bar, dikarenakan ruangan mereka hanya terhalang oleh dinding sangat tipis mereka seakan terganggu oleh kegiatan mereka masing masing, mereka pun mulai menganggu satu sama lain. seiring berjalannya waktu mereka pun mulai akrab dan timbul rasa nyaman di keduanya, walaupun tanpa mengetahui nama dan wajah satu sama lain mereka mencoba untuk menjalani hubungan yang cukup unik diantara mereka berdua, bagaimana ceritanya Yuk coba ikuti semoga Kalian suka ya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Archers, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16 pembongkaran
Kini Daniel sedang berkumpul dengan ketiga teman temanya itu di sebuah restoran tidak jauh dari tempat rumah danile.
" Maaf aku tidak bisa melakukan yang terbaik kemarin" ujar Daniel lesu
" Tidak perlu begitu, kau sudah berusaha yang terbaik" jawab Asep
" Dia benar kau tidak perlu menyesali itu, lagian masih banyak cara untuk mengejar impianmu sebagai penyanyi kan" timpal Niko yang sambil mengunyah makanannya
" Hey cepat pesan minuman kita rayakan atas pertemuan danile dengan pacarnya " ujar bima tiba tiba
" Kau ini suka sekali minum " gerutu Asep yang bangun ingin memesan minuman.
" Kau lihat itu danile temanmu selalu saja menggerutu tetapi masih dilakukan, jadi apa gunanya menggerutu" ujar bima tertawa
Sedangkan danile hanya tersenyum melihat kelakuan teman temannya itu.
Masalah dan rasa kecewa akibat gagalnya mengejar impian danile kini tidak merasakannya lagi jika bersama teman temannya ini.
" Jadi kapan kita akan membongkarnya?" Tanya Niko yang selesai dengan makanannya
Daniel berancana ingin membongkar dinding tipis yang memisahkan antara kedua ruangan Daniel dan Amanda , dia meminta bantuan kepada ketiga teman temanya itu, tentu saja danile sudah mendapatkan ijin kepada pemilik kosanya.
" Mungkin siang ini" jawab danile
" Berarti kau akan tinggal satu ruangan dengan pacaramu?" Tanya Bima
" Tidak, dia akan kembali pulang kerumah orang tuanya, dia akan datang hanya untuk mengerjakan kerajinan miliknya.
" Oh begitu aku kira kau akan tinggal bersama" ujar bima tersenyum sambil menurun naikan alisnya.
" Tidak hubungan kami belum sejauh itu" ujar Daniel mengerti dengan tatapan mata bima
" Nih minumannya" ujar Asep yang meletakkan minuman itu di tas meja
" Terimakasih kawan kau memang pengertian" rangkul bima kepada asep
" Hentikan itu kau menggelikan" ujar Asep
Dan mereka semua tertawa menghabiskan waktu bersama di restoran itu.
Di tempat Amanda kini dia sedang tersenyum senang saat memikirkan saat pertemuan pertama dengan danile di Lampung merah.
Sebelumnya di lampu merah..
Mereka kini sedang menatap satu sama lain dengan kekaguman pada hari mereka
" H-hay" ujar Daniel kaku
" Ha-hay juga " jawab Amanda gugup dikarenakan ini pertama kalinya ia berhubungan langsung dengan seorang pria.
" Boleh kenalan gak?" Goda danile
" Bukannya kamu sudah tau ya nama aku" jawab Amanda
" Ya kan ini pertemuan kita yang pertama jadi aku ingin mendengar kamu memperkenalkan diri secara langsung " ujar Daniel tersenyum.
Amanda hanya tersenyum malu mendengar ucapan danile
" Baiklah namaku Amanda Anabelle" ujar Amanda.
"Amanda Anabelle ya, sudah kuduga" ujar Daniel yang sambil memegang dagunya seperti berfikir.
" Kenapa emangnya " tanya Amanda heran.
" Tidak aku hanya berfikir ternyata benar namanya secantik orangnya " ujar danile tersenyum manis sambil menatap wajah Amanda.
Amanda hanya tersenyum kecil dengan wajah yang merah merona mendengar ucapan danile.
Kembali ke tempat Amanda dia kini sedang tersenyum sendiri tanpa ia sadari sang Kaka sudah berada di dekatnya memandang Amanda dengan wajah heran.
" Kenapa dia senyum senyum sendiri?" Tanya sang Kaka bingung melihat Amanda tersenyum sambil melamun
Diapun memilik ide untuk membuat terkejut adiknya itu.
" Hayoo ngapain senyum senyum" teriak sang kakak sembari menepuk pundak adikanya itu.
Amanda yang mendengar teriakkan sang kakak langsung terkejut di buatnya.
" Ih ngapain sih kak, ngagetin aja" kesal Amanda dengan cemberut.
" Lagian kita. Ngapain senyum senyum sendiri, mikirin apa emang?" Tanya sang Kaka penasaran.
" Jangan so tau" ketus Amanda
" Yey ditanya malah gitu" ujar sang Kaka pergi ke arah dapur
Sedangkan Amanda hanya menatap sekilas kepergian kakaknya itu.
Dan dia kembali menatap layar laptopnya.
" Kamu yakin ingin melanjutkan hubunganmu?" Tanya sang kakak yang kembali dari dapur.
" Iya " jawab Amanda tanpa menoleh
" Emang seperti apa sih orangnya, apakah dia tampan" tanya sang kakak penasaran sambil duduk di kursi dekat Amanda.
" Nanti Kaka juga tau" jawab Amanda tersenyum
" Hah iya iya yang sedang kasmaran" ujar Smaga Kaka kesal
Sedangkan Amanda hanya tersenyum melihat kakanya yang kesal.
" Sebaiknya kamu bertemu dengan ibu dulu" saran sang Kaka.
" Kenapa emangnya, bukannya nanti ketemu pas aku pulang saat malam?" Tanya Amanda heran.
" Ibu, mau ke luar kota kerumah nenek" jawab sang Kaka acuh
" Eh, sekarang?" Tanya Amanda terkejut.
" Iya sekarang ibu sedang dalam perjalanan " jawab sang Kaka.
Amanda langsung saja memukul pundak sang kakak dikarenakan kesal di tidak di beritahu oleh sang Kaka
" Kenapa Kaka tidak menghubungi aku" kesal Amanda
" Kau sendiri yang bilang, katanya masih ngambek masih nggak mau berbicara dan bertemu sama ibu" ejek sang kakak
" Itu " ujar Amanda tidak melanjutkan ucapannya dikarenakan yang di bilang sang Kaka memang benar adanya.
" Sudahlah lagian ibu titip pesan untukmu" ujar Smaga kakak melihat raut wajah Amanda yang terlihat sedih.
" Pesan apa" tanya Amanda
" Ibu bilang, ibu tidak akan menikah lagi, jadi ibu minta kami pulang, ibu sangat menyayangimu" ujar sang Kaka.
Amanda hanya tersenyum mendengar ucapan sang Kaka, dikarenakan dia sangat senang ibunya sangat menyayangi dirinya.
Ditempat danile kini mereka ber empat sedangkan berjalan menuju rumahnya danile.
" Apakah pacarmu ada. Di rumah sekarang?" Tanya Bima pada Daniel
" Sepertinya ada, dia akan berada disana saat kita melakukan pembongkaran " ujar Daniel
" Benarkah " ujar Niko bersemangat
" Hey kenapa kau bersemangat sekali, kita hanya ingin bertemu dengan pacarnya danile, bukan bertemu cewe lain, mau aku aduin ke istrimu" ancam bima kepada Niko
" Bukan itu maksudku, aku hanya penasaran dengan wajah pacarannya danile, apakah salah jika aku ingin tahu pacar sahabat ku sendiri" elak Niko mencari alasan.
" Sudah sudah kalian selalu saja berdebat" ujar Asep yang kesal melihat kedua temannya itu.
Dan beberapa saat akhirnya mereka sampai di depan rumahnya Daniel. Dan dia pun langsung membuka pintunya dan masuk kedalam di ikuti oleh ketiga temannya itu.
Sedangkan Di sebelah Ruangannya di kamar Amanda.
Kini dia gadis itu menoleh saat mendengar pintu ruangan danile di buka seseorang.
" Apakah dia sudah datang?" Bisik sang Kaka kepada Amanda
" Sepertinya begitu" jawab Amanda
" Cobalah panggil apakah dia ada di rumah" ujar Asep pada Daniel.
Dan Daniel pun mendekati dinding itu.
" Hey apakah kamu disana?" Tanya Daniel
" Iya aku disini " jawab Amanda .
" Ah iya, syukurlah apakah kita mulai untuk membongkar dinding ini?" Tanya Daniel sambil memegang dinding itu.
" Boleh kok" ujar Amanda tersenyum.
" Baiklah aku akan mencoba sekarang, kamu menjauh lah dari sana aku akan mulai membongkarnya bersama temanku" ujar Daniel tersenyum.
" Baiklah " jawab Amanda dan dia pun mulai menjauh bersama sang Kaka dari dinding itu.
" Ayo bantu aku" ujar Daniel kepada ketiga temannya itu
Dan mereka pun mulai membongkarnya bersama, mereka memukul dinding itu mengunakan kapak dan palu.
Sedangkan Amanda hatinya kini berdegup dengan kencang seiring pukulan kapak itu yang menghancurkan dinding itu.
Entah kenapa hatinya kembali bergetar hebat untuk kedua kalinya.
Waktu terus berjalan hingga sampai akhirnya Dinding itu pun akhirnya berlubang dan Amanda pun melihat seseorang yang sangat ia rindukan beberapa hari terakhir ini.